Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Sistem Pneumatik
Secara definisi sistem pneumatik dapat diartikan : setiap sistem yang menggunakan gas atau udara
sebagai fluida /media penggerak ataupun transmisi.
Disebut media penggerak karena memang sifat udara yang compressible dapat dikonversi menjadi
tenaga mekanik. Contohnya : pompa, piston ataupun valve yang dioperasikan secara pneumatik.
Dibandingkan dengan sistem hidraulik yang menggunakan cairan/oli sebagai fluida. Pneumatik
memiliki kelebihan diantaranya : bersih dan harga yang murah. Namun besarnya tanaga yang
diberikan tidak sebesar tenaga hidraulik. Pada umumnya tekanan kerja udara yang dioperasikan
pada sistem penggerak pneumatik sebesar 7 – 10 barg. Aplikasi sistem penggerak pneumatik banyak
ditemukan diindustri manufacturing, petrokimia ataupun industri migas.
Sistem pneumatik dapat pula dimanfaatkan sebagai media transmisi sinyal. ISA-S7.4 (Air Pressures
for Pneumatic Controllers, Transmitters, and Transmission Systems) melakukan standardisasi
rentang untuk sinyal pneumatik : 20 – 100 kPag atau 3 -15 psig.
Pada masa kini sistem instrumentasi yang masih menggunakan sinyal pneumatik sangat jarang
ditemukan, selain dikarenakan harga instalasi yang mahal juga adanya waktu tunda (delay) dalam
pengiriman sinyal. Saat ini transmisi sinyal pneumatik pada plant lama sendiri banyak digantikan
dengan menggunakan transmisi sinyal listrik analog 4-20 mA ataupun komunikasi digital seperti
Fieldbus/Profibus.
Kecuali pada plant yang telah tua, rangkaian pneumatik sudah jarang ditemukan pada suatu industri
migas. Namun pada beberapa aplikasi masih sangat sering dijumpai, misalnya: Wellhead Control
Panel, Fusible Loop Panel ataupun Control Panel pada On-Off Valve. Pada beberapa aplikasi, sistem
pneumatik kerap kali dikombinasikan juga dengan sistem lainnya seperti sistem elektrik ataupun
hidraulik.
Didalam salah satu bab API RP 552 diatas banyak membahas bagaimana cara pemasangan (instalasi),
transmisi dan beberapa issue desain penting lain yang harus diperhatikan.
Standard ISO 1219 menjadi acuan dalam standardisasi simbologi untuk komponen pneumatik. Pada
umumnya pun supplier atau vendor suatu produk pneumatik mengacu pada standard tersebut
untuk mereprentasikan fungsi-fungsi produknya.
Beberapa contoh simbol pada sistem pneumatik dapat dilihat pada LAMPIRAN 1.
Gambar 1: Contoh rangkaian elektro-pneumatik sederhana pada suatu on-off valve control station.
Perhatikan gambar 1 diatas, contoh sebuah rangkaian pneumatik sederhana dalam satu proyek
untuk keperluan pengontrolan on-off valve. Deskripsi dari komponen-komponen pneumatiknya
sebagai berikut:
Gambaran diatas hanyalah salah satu contoh sederhana dari aplikasi rangkaian pneumatik untuk
pengontrolan on-off valve. Pada kasus lain semisal Wellhead Control Panel, rangkaian pneumatik
dikombinasikan dengan rangkaian hidraulik dan elektrik makin menambah rumit rangkaiannya.
Namun pada dasarnya sepanjang kita mengetahui fungsi-fungsi dasar (basic function) tiap-tiap
komponennya dan main line atau alur utama pneumatik nya akan memudahkan kita memahami
keseluruhan mekanisme sistem rangkaian pneumatik tersebut.
K ontributor :
Ahm ad M aryadi