Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TINJAUAN PUSTAKA
“Laporan keuangan adalah ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan, biasanya terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva
netto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh
laba.
4. Untuk mengetahui informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan
investasi.
7
laporan yang relevan untuk kebutuhan pemakaian laporan, seperti informasi mengenai
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagai berikut.
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
2. Relevan (Relevance)
pemakai dengan membantu mereka mengavaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau
3. Materialitas (Materiality)
4. Keandalan (Materiality)
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus
Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi atau peristiwa lainnya yang
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan
dengan substansi dan realita ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
7. Netralitas (Neutrality)
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakaian dan tidak tergantung
8. Pertimabangan sehat
dintakan terlalu tinngi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah.
9. Kelengkapan (Completeness)
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
Pada umumnya laporan keuanganterdiri dari neraca, laporan laba/ rugi dan laporan
laba ditahan, namun pada prakteknya sering diikuti sertakan beberapa daftar, atau catatan
yang sifatnya dapat memberikan informasi atau keterangan yang lebih rinci. Misalkan
laporan arus kas, laporan perubahan modal kerja. Laporan sumber dan penggunaan dana dan
lain-lain. Dibawah ini terdapat penjelasan dari beberapa bentuk laporan keuangan.
A. Neraca
“Neraca adalah posisi keuangan pada suatu waktu tertentu”. Sisi kiri neraca
menunjukan aktiva perusahaan dan sisi kanasn aktiva menunjukan kewajiban dan
1. Aktiva
“Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dari
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan, bentuknya dapat berupa
harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimilki oleh perusahaan yang
bersangkutan. Pada dasarnya harta kekayaan dapat diklasifikasikan aktiva lancer menurut
a) Diperkirakan akan relisasikan atau dimilikinya untuk dijual atau digunakan dalam
b) Dimilki untuk diperdagangan atau untuk tujuan jangka pendek dan harapan akan
c) Berapa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi aktiva yang tidak
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”.
Suatu benda diakui sebagai aktiva tetap apabila besar kemunrsebut akan mengalir
11
kedalam perusahaan dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal.gkinan bahwa
manfaat keekonomian dimasa yang akan dating yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan
Sedangkan aktiva lain-lainnya menurut PSAK No. 16 (1999:16.13) terdiri dari pos-
pos yang tidak dapat digolongkan dalam aktiva tetap dan juga tidak dapat digolongkan dalam
aktiva lancar, seperti aktiva tetap yang tidak ditangguhkan dan aktiva lancar lainnya disajikan
Mengenai aktiva tak terwujud, berdasarkan PSAK No. 19 (1999:19.1) definisi aktiva
“Aktiva tak lancar (non current Asset) dan tak terbentuk yang memberikan hak keekonomian
dan hokum kepada pemiliknya dan dalam laporan keuangan tidak dicakup secara terpisah
dalam klasifikasi aktiva lainnya. Salah satu karekteristik aktiva tak terwujud yang paling
penusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. adalah tingkat ketidak pastian mengenai
Contoh dari aktiva lain hak paten, hak cipta, frenchise, merk dagang, goodwill.
2. Kewajiban
“kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaian diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar dan hutang
jangka panjang.
a) Hutang lancar
Hutang lancar merupakan hutang-hutang jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan
antara lain meliputi hutang dagang. Hutang bank, hutang wesel, hutang pajak, hutang
Hutang yang tidak dapat diselesaikan dalam suatu periode akuntansi dikelompokan dalam
hutang-hutang jangka panjang. Umumnya hutang seperti ini timbul karena perluasan
usaha. Yang termasuk dalam kewajiban Jangka panjang adalah hutang hipotik, hutang
obligasi lainnya.
belum merupakan hak milik perusahaan, tetapi sudah diterima pembayarannya. Yang
dalam pendapatan ini berupa bunga yang diterima dimuka, komisi diterima dimuka dan
lainnya.
d) Hutang-hutang lainnya
diatas.
3. Ekuitas
"Ekuitas merupakan bagian hak milik dalam perusahaan yaitu antara aktiva dan kewajiban
yang ada. Dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut."
Dalam akte pendirian suatu perusahaan berbentuk perseroan terbatas dicantumkan jumlah
modal perusahaan., jika saham-saham perusahaan hanya sebagian yang dijual dan dibayar
13
Saham-saham yang dijual atau disetor melebihi atau dibawah nilai nominal saham maka
c) Cadangan-cadangan
Cadangan-cadangan ini merupakan penyisihan dari keuntungan bersih yang bertujuan antara
lain menjaga kemungkinan rugi di kemudian hari, untuk perluasan usaha dan sebagainya.
Laba yang belum dibagi adalah perkiraan-perkiraan sisa kumulatif sejak perusahaan
B. Laporan Laba/Rugi
" Untuk menyediakan informasi kepada investor dan kreditor untuk membantu mereka
meramalkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. “Kieso dan
Weygandt” (1995:178)
Sedangkan berdasarkan PSAK No.3 (1999:2.1), tujuan laporan arus kas adalah
memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan
melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktifitas operasi,
aktivitas yaitu:
1. Aktivitas Operasi
Merupakan aktivitas penghasilan utama pendapatan pemsahaan dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, misalnya penerimaan kas dari
penjualan barang dan jasa, royalty, komisi, dan pendapatan lain, pembayaran kas pada
2. Aktivitas Investasi
Merupakan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi yang tidak
termasuk setara kas, misalnya pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tetap tak
berwujud dan aktiva jangka panjang, penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan
peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya dan lain-lain.
3. Aktiva Pendanaan
Merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal
dan pinjaman perusahaan, misalnya penerimaan kas dan emisi saham, pembayaran kas pada
Laporan keuangan dibuat dengan tujuan memberikan informasi keuangan bagi pihak-
pihak yang membutuhkan. Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat maka seseorang
dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan
Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan pemsahaan, asset, hutang, hasil,
15
biaya dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan dalam pengelolaan manajemen
yang diberikan amanah selain itu untuk mengetahui jumlah deviden yang akan diterima,
jumlah pendapatan per saham, jumlah laba ditahan dan juga untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, perbandingan dengan usaha sejenis dan
perusahaan lainnya. Dari informasi ini pemegang saham data mengambil keputusan
tergantung pada kesimpulan yang diambilnya dari informasi yang terdapat dalam laporan
2. Investor
Investor dalam hal tertentu juga sama dengan pemegang saham di atas. Bagi investor
professional ia akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari
Analisis pasar modal selalu melakukan analisis tajam dan lengkap terhadap laporan
keuangan perusahaan yang go public maupun yang berpotensi masuk pasar modal.
Tujuannya adalah untuk mengetahui nilai perusahaan. Apakah layak disarankan untuk
dibeli sahamnya, dijual atau dipertahankan Informasi ini akan disampaikan kepada
langganannya berupa investor baik individual maupun lembaga posisi semua pos neraca,
laba/rugi, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, break even, laba kotor dan sebagainya.
masih terus bekerja disitu atau sudah pindah. Selain itu untuk mengetahui hasil usaha
perusahaan supaya ia bisa melihat apakah penghasilan yang diterimanya adil dan tidak. Di
sini pihak karyawan dan serikat buruh ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan
Semua kewajiban pajak akan tergambar dalam laporan keuangan. Dengan demikian instansi
pajak dalam hal ini dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam menentukan
kebenaran perhitungan pajak, pemotongan pajak, restitusi dan untuk dasar pendidikan.
7. Pemberian Dana
Untuk mengetahui informasi mengenai situasi dan kondisi perusahaan baik yang sudah
diberi pinjaman. Bagi yang sudah diberikan maka laporan keuangan dapat menyajikan
informasi tentang penggunaan dana yang diberikan. Bagi perusahaan calon debitur maka
laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi untuk menilai kelayakan perusahaan
8. Laporan keuangan dapat menjadi informasi untuk mengetahui apakah perusahaan layak
diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan diberikan, dan sejauh mana potensi-potensi
dikandung suatu laporan keuangan. Dengan mengadakan analisis terhadap laporan keuangan
suatu perusahaan maka akan dapat diketahui keadaan dan perkembangan keuangan dari
Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Analisis Kritis Laporan Keuangan menyatakan
bahwa analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan.
Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.
Sedangkan Laporan keuangan adalah neraca, laba/rugi, dan arus kas (dana). Apabila kedua
17
"Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain baik antara dan kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
"(Harahap,2002:189). Sedangkan menurut Bemstain yang telah dialih bahasakan oleh Sofyan
"Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknis analitis atas
laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan
(Harahap,2002:190).
keuanagan merupakan suatu metode dan teknik yang digunakan untuk memahami secara
lebih mendalam data-data di dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan dan dapat memberikan keputusan yang tepat dalam mengambil keputusan.
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu
laporan keuangan baik kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhimya dapat melahirkan model-model dan teori-
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan
perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan perusahaan, dapat
menilai kondisi keuangan masa lalu dan kondisi masa sekarang dari aspek waktu tertentu,
misalnya posisi keuangan (asset, neraca, modal). Hasil usaha perusahaan (hasil dan
7. Dengan menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi
10. Dapat juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang
akan datang.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan:
“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan."
19
Disamping keunggulan yang dimiliki analisa rasio ini, teknik ini juga memiliki
keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam
penggunaannya.
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakaian.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio.
5. Jika dua perusahaan dibandingkan biasa saja teknik dan standar akuntansi yang
dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan biasa menimbulkan
kesalahan.
Golongan yang pertama adalah angka-angka rasio yang didasarkan pada sumber data
keuangan dari mana unsur-unsur rasio tersebut diperoleh dan golongan yang kedua adalah
angka-angka rasio yang disusun berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengevaluasi suatu
Rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar,
rasio tunai, rasio modal sendiri dengan modal aktiva, rasio aktiva tetap dengan
Rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari penghitungan rugi-laba. Misalnya
rasio laba bruto dengan penjualan netto, rasio laba usaha dengan penjualan netto,
Rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba-rugi,
misalnya hasil penjualan netto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan piutang
rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dan sebagainya.
Rasio Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatannya. Bias juga dikatakan rasio ini merupakan alat ukur melihat kekayaan
1. Primary Ratio
Primary Ratio merupakan rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah
memadai. Atau sejauh mana penurunanan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi
Total Assets
2. Risk Aseet Ratio
Risk Assets Rasio merupakan rasio untuk mengukur kemungkinana penurunana risk assets.
TotalAssets-CashAsset-Securities
Secondary Risk Ratio merupakan rasio merupakan rasio untuk mengukur penurunan asset
yang mempunyai rsiko lebih tinggi. Rumus untuk mencari secondary risk ratio sebagai
berikut :
SecondaryRiskRatio
Keterangan :
Secondary Risk assets terdiri dari : total assets, cash assets, securities, dan low risk assets.
Low risk asset terdiri dari : akyiav tetap dan aktiva lain-lainya.
4. Capital Ratio.
Capital rasio merupakan rasio untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan
dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih.
TotalLoans
Untuk mengukur rasio ini perlu terrlebih dahulu untuk diketahui besarnya esimasi resiko
yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan resiko yang akan terjadi dalam perdagangan
surat-surat berharga.
TotalLoans + Securities