Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
kuliah, lulus tepat waktu dengan IPK yang bagus, dan melamar kerja menjadi
PNS. Hanya itu yang selalu menjadi pola fikir dari kebanyakan mahasiswa. Stop
mulai dari sekarang pola fikir seperti itu, karena hanya akan membuat negara kita
semakin terpuruk. Sesungguhnya bukan mahasiswa seperti itu yang dibutuhkan
oleh negara kita sekarang ini, yang ketika lulus membawa map mendatangi dari
satu dinas ke dinas yang lain atau dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain
untuk melamar pekerjaan. Fahamilah kawan, itu hanya akan menambah beban
negara.
Mari, mulai dari sekarang kita rubah paradigma berfikir kita, dari mulai
pola hidup konsumtif menjadi pola hidup produktif yang mampu menciptakan
lapangan pekerjaan dan membantu mengurangi angka pengangguran di negeri ini.
Maksudnya kita jangan sampai salah menafsirkan akan keinginan keluarga yang
mengaharuskan kita cepat lulus, cepat kerja, dan cepat segalanya dengan kriteria
yang mereka inginkan. Segalanya yang serba instan, namun bukanlah itu maksud
mereka sesungguhnya, mereka ingin anak-anaknya menjadi orang yang membawa
mereka menuju jalan yang lebih terang, tidak terjebak dalam “kegelapan” yang
telah mereka rasakan, bahkan mereka tidak ingin anaknya hanya menjadi benalu
di tengah-tengah masyarakat. Nah, memang itulah amanah yang susungguhnya
dari orang tua, mereka ingin anaknya bermanfaat bagi masyarakat dan bertaqwa
kepada Allah SWT, tidak justru menyusahkan. Mari fikirkan kembali akan
menjadi mahasiswa seperti apakah kita? Itu semua ada ditangan kita masing-
masing.
Mengingat tugas mahasiswa sebagai Agent of change, sebuah jargon yang
sudah tidak asing lagi di benak mahasiswa. Agen perubahan, itulah tugas kita
selanjutnya. Amanah dari negara kepada para kaum intelek yang tidak semua
kaum muda dapat merasakannya. Di satu sisi kita patut merasa bangga dengan
keberadaan kita yang bisa dikatakan dispesialkan di mata pemerintah. Karena
kapan lagi kita bisa bernegosiasi terkait dengan satu dan lain hal bersama pejabat-
pejabat negara, mulai dari pejabat desa hingga ke pejabat pusat. Namun disisi lain
kita harus tetap berada pada koridor-koridor yang ditentukan, tidak bersikap
anarkis saat berpendapat, selalu mampu bernegosiasi dengan kepala dingin, serta
mampu berperan dalam mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga
2
Antara Dakwah, Kuliah dan keluarga