Está en la página 1de 28

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER 3

A. PENGERTIAN
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. (Saifudin,
Abdul Bani, dkk. 2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang didalam
uterus, mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang
sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam : 1988).
Kehamilan trimester III adalah kehamilan usia antara 29 - 40 minggu (Mochtar
Rustam : 1988)

2. Pengertian Antenatal Care


Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mendapatkan kesehatan
umum ibu. Mencegah secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi
kehamilan, menetapkan resiko kehamilan, menyiapkan persalinan menuju bayi sehat
dan ibu sehat, mempersiapkan, memelihara bayi dan laktasi, mengantar pulihnya
kesehatan ibu secara optimal, saat akhir kala nifas (Manuaba, 2001).

B. TUJUAN ANTENATAL CARE


1. Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang dijumpai dalam kehamilan,
persalinan dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
c. Menurunkan angka morbiditas, mortalitas ibu dan anak.
d. Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. (Mochtar Rustam : 1998)

C. TANDA-TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN


1. Tanda-tanda presumtif
a. Amenorhoe
b. Mual dan muntah
c. Mengidam
d. Lelah
e. Tidak tahan bau-bauan
f. Pingsan
g. Anorexia
h. Payudara membesar
i. Miksi sering
j. Konstipasi / Obstipasi
k. Pigmentasi kulit
l. Varises

2. Tanda kemungkinan hamil


a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda hegar
d. Tanda chad wick
e. Tanda braxton hicks
f. Tanda pisca seek
g. Tanda ballotement
h. Reaksi kehamilan positif

3. Tanda pasti kehamilan


a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa dan diraba bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin dapat diketahui melalui pemeriksaan auskultasi.
c. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen.
d. Terlihat kantung yolk sack pada pemeriksaan USG
D. JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Menurut acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal (2001).
Kunjungan antenatal sebaiknya paling sedikit 4 (empat) kali selama kehamilan, yaitu:
1. Satu kali pada triwulan pertama
2. Satu kali pada triwulan kedua
3. Satu kali pada triwulan ketiga

Menurut Rustam Mochtar (1998) berdasarkan teori kunjungan ibu hamil sebaiknya
pemeriksaaan dilakukan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat satu bulan.
2. Periksa ulang 1 (satu) kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
3. Periksa ulang 2 (dua) kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

Asuhan minimal termasuk ”10T” yaitu:


1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status gizi (ukur lila).
4. Ukur tinggi fundus.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi toxoid tetanus bila diperlukan.
7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

E. JENIS-JENIS KUNJUNGAN IBU HAMIL


1. K1 Murni
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan dibawah 12
minggu. (Pedoman PWS - KIA. 1997).
2. K1 Akses
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan diatas 12 minggu.
(Pedoman PWS - KIA. 1997)
3. Kunjungan Ulang
Kunjungan bumil yang kedua-seterusnya. (PWS - KIA. 1997)
4. K4
Kunjungan ibu hamil sebanyak 4 (empat) kali dengan ketentuan satu kali pada
trimester 1, satu kali pada trimester 2 dan dua kali pada trimester 3. (Pedoman PWS -
KIA. 1997).

F. PERIKSAAN IBU HAMIL


1. Anamnesis
Identitas istri dan suami ; nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat dan lain-
lain. Dalam melakukan anamnesis diperlukan keterampilan berkomunikasi, karena tingkat
pendidikan dan daya tangkap sangat bervariasi.

2. Anamnesis Umum
a. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan
lain-lain
b. Tentang haid, menarche, lama haid, banyaknya darah haid dan kapan mendapat
haid terakhir, teratur atau tidak.
c. Tentang kehamilan persalinan, nifas yang lalu, jumlah dan keadaan anak hidup
d. Tentang keadaan kehamilan sekarang : kapan mulai terasa pergerakan anak
e. Tentang keadaan kesehatan anak.

3. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum, meliputi :
Tenaga : Lihat keadaan tenaga ibu. Apakah ia berjalan seperti orang
yang sehat atau sakit.
Bahagia/sedih : Apakah ia terlihat bahagia atau senang dengan kehamilannya.
Kondisi kulit : Apakah kulitnya bersih atau ada luka
Kelainan tulang : Perhatikan bagaimana ia bejalan apakah ada kelainan bentuk-
bentuk tulangnya.
Keadaan gizi : Apakah ibu telah memenuhi nutrisi auntuk dirinya dan janin.
Kesadaran : Apakah kesadaran ibu baik atau tidak.

b. Adakah anemia, odema.


c. Reflek, terutama reflek lutut.
d. Tanda-tanda vital, meliputi:
1). Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pengukuran Lila untuk:
a) Mengetahui adanya resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada WUS.
b) Menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan BBLR
c) Batas ambang li-la 23,5 cm.

2). Berat Badan


Ditimbang pada saat pertama kali datang dan pada setiap kunjungan. Berat
badan ibu hamil naik rata-rata 9-13 kg atau 9-18 kg (selama hamil). Kenaikan berat
badan ¼ kg - ½ kg perminggu atau 1-2 kg perbulan. Kenaikan berat badan biasanya
terjadi pada trimester kedua. Pada saat ini ibu hamil sudah tidak muntah lagi sehingga
sudah mulai makan. Pada usia kehamilan 28 minggu minimal berat badan ibu
bertambah 5 kg. Penambahan berat badan ibu selama hamil, terjadi karena
penambahan berat badan bayi, plasenta, dan kantong air dan tubuh ibu sendiri.

3) Tinggi Badan
Diukur pada saaat pertama kali dating. Ibu hamil yang tinggi badannya kurang
dari 145 cm terutama pada kehamilan pertama tergolong resiko tinggi.

4) Suhu
Suhu tubuh normal 37º C. Kalau ibu panas menandakan adanya infeksi
(kuman yang berbahaya masuk kedalam tubuh) dan menyebabkan penyakit.

5) Denyut Nadi Ibu


Nadi dalam keadaan normal 60-80 kali permenit. Denyut nadi ibu 100 atau
lebih permenit merupakan tanda-tanda kurang baik.
Kemungkinan ibu mengalami :
a) Tegang, ketakutan, cemas akibat maslah tertentu.
b) Perdarahan hebat.
c) Anemia
d) Sakit atau demam
e) Gangguan tiroid (kelenjar gondok)
f) Gangguan jantung
g) Penggunaan obat (misalnya kokain, pil, diet, heroin atau morphin)

6) Pernapasan
a) Normalnya 20-24 kali permenit
b) Pada akhir kehamilan ibu hamil sering merasa sesak karena diafragma
terdesak keatas.

7) Tekanan Darah
Tekanan darah normal 90/60 hingga 140/90 mmHg. Tekanan darah diukur
setiap kali pemeriksaaan kehamilan. Kalau tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
berarti tekanan darah ibu tinggi. Adanya kenaikan sistolik melebihi 30 mmHg dan
kenaikan diastolik 15 mmHg juga harus diwaspadai sebab keadaan itu merupakan
salah satu gejala pre-eklampsia.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah selama
kehamilan, yaitu :
a) Darah akan kesulitan membawa makanan untuk bayi, akibatnya
pertumbuhan bayi akan lambat.
b) Ibu menderita ganggguan ginjal.
c) Perdarahan sebelum melahirkan.
d) Perdarahan pada otak atau kejang
e) Kematian
Jika tekanan darah ibu pada saaat pertama kali periksa lebih dari 140/90,
mintalah ia berbaring miring kekiri untuk memberi O2 kepada bayi dan bantulah ia
supaya tenang agar dapat beristirahat kurang lebih 20 menit. Kemudian tekanan
darah diukur kembali.
4. Pemeriksaan Kebidanan
a. Inspeksi
1) Muka
Pemeriksaan pada muka yang diperiksa adalah apakah terdapat Cloasma
Gravidarum atau tidak dan apakah oedem atau tidak.
a) Rambut dan kulit rambut : bersih atau kotor atau terdapat kelainan
b) Kelopak mata : bengkak atau tidak
c) Conjungtiva : pucat atau tidak
d) Sklera : kuning, hiperemesis atau normal.
e) Hidung : ada polip atau kelainan lain atau normal.
f)Mulut : ada sariawan atau tidak
g) Gigi : ada karies atau tidak.

2) Leher
Leher adalah kelenjar gondok membesar atau tidak.

3) Payudara
a) Bentuk buah dada sama atau tidak.
b) Pigmentasi putting dan areola mamae.
c) Keadaan putting susu, menonjol, datar atau tenggelam.
d) Adakah cairan yang keluar dari putting susu seperti colustrum.

Perawatan payudara ibu hamil terdiri dari :


a) Pemeriksaaan payudara dilakukan pada awal kehamilan.
b) Persiapan putting susu dimulai sejak trimester kedua.
c) Massage payudara dilakukan mulai hamil 28 minggu 2x sehari, pagi
dan sore hari.

Persiapan puting susu dengan cara mengurut / massage payudara :


a) Mengompres puting susu dengan kapas, minyak kelapa 1 – 2 menit agar
kotoran mudah lepas, puting kuat dan teratur.
b) Memutar puting kearah dalam atau luar sepuluh kali agar putting tidak lecet.
c) Angkat payudara dengan kedua tangan lalu memeras kepangkal 10x.
d) Angkat payudara sebelah kanan dengan tangan kanan, urut bagian atas dengan
tangan kiri 10x lalu angkat payudara sebelah kiri dengan tangan kiri, urut bagian
atas dengan tangan kanan 10x.
e) Mengurut bagian bawah dengan tangan kanan dan kiri bergantian .
f) Letakkan kedua tangan disela-sela payudara, kemudian gerakkan memutar
keatas dan kebawah 20x.
g) Payudara disiram dengan air hangat kuku selama 3 menit lalu disiram air
dingin selama 3 menit.
No f dan g dilakukan setelah melahirkan.

Manfaat massage adalah :


a) Menghindari payudara bengkak.
b) Memperbanyak air susu ibu
c) Agar saluran air susu tidak terhambat sehingga tidak terjadi abses.

4) Abdomen
a) Membesar sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.
b) Linea alba atau nigra : Hyperpigmentasi atau tidak
c) Tampak gerakan janin atau tidak.
d) Bentuk pembesaran gravidarum (melintang, memanjang atau asimetris).
e) Striae gravidarum (gatal karena pengeluaran hormon kehamilan diperut).
f) Ada lukanya atau tidak, apa terdapat bekas operasi.

5) Vulva
Adakah oedema, pengeluran cairan (flour), perineum adakah varises atau bekas
luka parut, tanda chadwick, candylomata.

b. Palpasi
Palpasi dibagian abdomen, bertujuan untuk :
1) Menentukan besarnya rahim dan tuanya kehamilan.
2) Menentukan letak janin dalam rahim.

Cara mengukur rahim, yaitu :


1) Menggunakan metode jari (naik ± 2 jari perbulan).
2) Menggunakan pita pengukur (naik ± 1 cm perminggu).
3) (Letakkan pita pengukur dengan angka 0 pada pinggir atas tulang simpisis
kemudian retangkan pita diatas rahim ibu dan tahan pada puncaknya).

Cara palpasi menurut Leopold yaitu :


1) Leopold I
1) Menentukan tinggi fundus uteri
2) Menentukan tuanya kehamilan
3) Bagian apa yang ada di fundus.

Caranya :
1) Pemeriksa berada disebelah kanan ibu dan menghadap ibu
2) Beritahu pasien untuk menekuk kedua kaki.
3) Letakkan kedua tangan pada kedua sisi fundus untuk mengetengahkan fundus.
4) Menentukan batas fundus uteri.
5) Meletakkan tangan kanan diatas sympisis, letakkan batas nol meteran pada
bagian atas sympisis.
6) Tarik pita meteran dengan tangan kiri sampai batas atas fundus uteri.
7) Tentukan tinggi fundus uteri.
8) Tentukan bagian janin yang ada difundus.
a) Kepala : Bulat dan keras.
b) Bokong : Lembek.

Memantau tumbuh Kembang janin

Usia Tinggi Fundus


Kehamilan Dalam cm Dengan jari
12 minggu - 3 jari di atas sympisis
Ditengah-tengah antara
16 minggu -
sympisis dan pusat
20 minggu - 2 jari di bawah pusat
24 minggu 24 – 25 cm Sepusat
28 minggu 26 – 27 cm 3 jari di atas pusat
32 minggu 29 – 30 cm Pertengahan antara pusat
dan prx
36 minggu 31 – 32 cm 2 jari di bawah prx

1. Untuk mengukur tuanya kehamilan dalam bulan menurut Mac Donald :


Jarak tinggi fundus uteri dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 cm

atau tinggi fundus uteri dalam cm x 2 : 7


Contoh : Tinggi fundus 32 cm x 2 = 64 : 7 = 9 bulan

2. Untuk mengukur tuanya kehamilan dalam minggu


Tanggal kunjungan - HPHT (bln) x 4 1/3 = tuanya kehamilan dalam minggu
Contoh :
Datang : 31 – 11 - 02
HPHT : 14 – 04 – 02
17 7 x 4 1/3 = 28 + 2 = 30 + 2 = 32 minggu

Datang : 21 – 11 – 02
HPHT : 30 – 04 – 02
-9 7 4 1/3 = 28 + 2 = 30 – 1 = 31 minggu

Datang : 10 – 02 – 02
HPHT : 24 – 10 – 02
-14 4 x 4 1/3 = 16 + 1 = 17 – 2 = 15 minggu

3. Untuk menentukan taksiran berat janin dipakai rumus Johnson – Tausak


Tinggi fundus dalam cm – 12 x 155 cm = kepala belum masuk.
Tinggi fundus dalam cm – 11 x 155 cm = kepala sudah masuk.
4. Cara menghitung taksiran partus (Naegele) :
Tanggal + 7 bln - 3 + 1
Tanggal + 7 bln + 9

2) Leopold II
a) Untuk menentukan letak punggung janin
b) Bagian terkecil janin.

Caranya :
a) Letakkan kedua tangan dikedua sisi rahim.
b) Tangan kiri menahan dan tangan kanan meraba bagian janin yang ada di sisi
kiri ibu, kemudian lakukan sebaliknya.
c) Tentukan letak punggung janin (punggung kanan / punggung kiri)
- Punggung : keras dan memanjang seperti papan.
- Bagian terkecil janin : kosong atau teraba bagian kecil janin.

3) Leopold III
Menentukan bagian terbawah janin.

Caranya :
a) Tangan kiri berada diatas fundus dan tangan kanan berada diatas fundus
dengan posisi ibu jari berada disebelah kanan ibu dan keempat jari lainnya berada
disebelah kiri ibu sambil menggoyang kekiri dan kekanan.
b) Tentukan bagian terbawah janin.
Kepala : keras dan ada lentingan
Bokong : Lembek dan tidak ada lentingan.
4) Leopold IV
Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin telah masuk PAP.

Caranya :
a) Pemeriksaaan menghadap kekaki ibu.
b) Meletakkan kedua telapak tangan dibagian terbawah janin diatas sympisis.
c) Tentukan seberapa jauh masuk PAP.
1. Konvergen (bila jari-jari tangan saling bertemu) berarti bagian terdepan
belum turun / belum masuk PAP.
2. Divergen (bila jari-jari kedua tangan saling menjauh) berarti bagian
terdepan sudah turun / sudah masuk PAP.
Selain cara Leopold, periksa raba untuk memeriksa ada atau tidaknya
keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan ukuran panggul disebut Parasat
Osborn.

Caranya :
a) Dengan tangan kiri, kepala masih di atas PAP didorong masuk
kedalam PAP.
b) Tangan kanan mengukur sampai berapa jauh kepala menonjol di atas
sympisis.
c) Bila kepala menonjol tidak melebihi 2 jari, kemungkinan pada saat
persalinan kepala masih dapat melalui rongga panggul dengan adanya Moulage
Kepala dan Regangan pada panggul.
d) Bila kepala menonjol 2 jari atau lebih berarti terdapat
ketidakseimbangan atara ukuran kepala dan panggul, disebut Osborn Positif.

c. Auskultasi
a. DJJ normal 120-160 kali permenit.
b. Djj terdengar hampir pada kehamilan 20 minggu.
c. Janin mulai bergerak pada usia kehamilan, yaitu :
Primi hamil 18-20 minggu.
Multi hamil 16-18 minggu.
d. Cara menghitung DJJ, yaitu :
Dengan menghitung jumlah DJJ 5 detik pertama, 5 detik ketiga dan 5 detik kelima.
Dijumlahkan kemudian dikalikan 4.

d. Perkusi
Menentukan reflek patella, nyeri ginjal dan memeriksa oedem di bagian kaki.
1. Refleks Patella
caranya :
- Raba tendon tepat dibawah tempurung lutut, kemudian ketuk dengan alat bernama
hammer. Kalau reflek negatif kekurangan B1. Bila reflek meningkat merupakan
tendon pre-eklampsia.
2. Memeriksa nyeri ginjal
Caranya :
- Ketuk pada daerah belakang tubuh ibu. Tangan kiri menahan bagian ginjal, satu
tangan lainnya mengetuk bagian tersebut, apakah sakit atau tidak.

3. Memeriksa oedema
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi apakah ada oedema dibagian yang
terlihat bengkak, biasanya terjadi dibagian kaki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
menekan bagian kulit. Jika saat ditekan kembalinya sangat lambat dinamakan oedem,
karena penimbunan cairan dalam kulit.
Lamanya menekan ± 8 detik, dilakukan pada daerah pre libia dan mata kaki.
Pembekakan tungkai pada siang hari masih dianggap normal. Pada saat bangun tidur
dipagi hari kaki ibu masih bengkak bertanda buruk. Bila oedem disertai dengan tekanan
darah tinggi merupakan tanda-tanda pre-eklampsia.

5. Pemeriksaaan Penunjang
Pemeriksaaan panggul luar biasanya dilakukan pada ibu hamil primigravida.
Ukuran-ukuran panggul luar, yaitu :
a. Distansia Spinarum
Jarak antara spina iliaea anterior – superior kanan dan kiri. Ukuran normal ±24-26 cm
b. Distansia Kristarum
Jarak terjauh antara krista iliaea terjauh kanan dan kiri. Ukuran normal ±28-30 cm.
c. Konjugata Eksterna
Jarak antara tepi atas sympisis dan prosesus spinosus lumbal V. Ukuran normal 18-20
cm.
d. Lingkar panggul
Diukur dari pinggir atas sympisis, pertengahan sias trohanter mayor, ruas tulang
lumbal kelima kembali lagi ketempat yang sama. Ukuran normal 80-90 cm.

6. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan untuk menilai kadar hemoglobin dalam darah ibu
sehngga dapat diketahui ibu mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaaan darah
dilakukan minimal dua kali selam kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III.
Pemeriksaaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Hb
sahli.

Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :


Hb 11 gr% : Tidak anemia
Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
Hb 7- 8 gr% : Anemia sedang
Hb <7 gr% : Anemia berat

b. Albumin (Protein Urine)


Yakni pemeriksaaan protein dalam urine yang merupakan salah satu cara
untuk mengetahui apakah terdapat tanda dari gejala pada pre-eklampsia.

Hasil pemeriksaaan Albumin (protein urine) dapat digolongkan yaitu :


1. Negatif (-) : Bila tidak ada perubahan / jernih.
2. Positif (+) : Ada kekeruhan sedikit tanpa butir-butir.
3. Positif (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir
dalam kekeruhan.
4. Positif (+++) : Jelas keruh dan berkeping-keping.
5. Positif (++++) : Sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping besar
/bergumpal-gumpal / padat

c. Reduksi Urine (Gula dalam Urine)


Yakni pemeriksaan gula dalam urine unuk mengetahui apakah ada penyakit
diabetes (kencing manis) pada ibu hamil.

Hasil pemeriksaaan Reduksi dapat digolongkan, yaitu :


1. Negatif (-) : Bila tidak ada perubahan warna.
2. Positif (+) : Bila hijau kekuning-kuningan (0,5 – 1 % glukosa).
3. Positif (++) : Bila kuning (1 – 1,5 % glukosa).
4. Positif (+++) : Bila orange atau warna lumpur keruh (2-3,2% glukosa).
5. Positif (++++) : Bila merah keruh (lebih dari 3,5 % glukosa).

G. KETIDAKNYAMANAN YANG UMUM DALAM MASA KEHAMILAN TRIMESTER II


DAN III
Pada trimester kedua maupun ketiga perut ibu hamil sudah membesar, berbagai
perasaan emosional yang berbeda-beda dan tubuh secara fisik juga mengalami perubahan. Ibu
hamil sudah akan mempersiapkan untuk kehadiran si bayi baru, berbagai perasaan emosional
yang berbeda-beda muncul, kegembiraan untuk bertemu bayi baru, kuatir akan kesehatan
janin, dan mulai berfikir tentang persalinan. Dengan tambahan perubahan emosi ini, tubuh
secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir kehamilan ini. Bila tidak diatasi
dengan baik akan menjadi ketidaknyamanan selama kehamilan.

1. Sakit Punggung Bagian Bawah


Terjadi pada trimester kedua dan ketiga
Penyebab :
a. meningkatnya beban berat yang dibawa ibu hamil yaitu bayi dalam
kandungan
b. kurvatur dari vertebra umbasacral yang meningkat saat uterus terus
membesar
c. spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf (melemahnya otot-otot
tulang belakang)
d. kadar hormon yang menngkat, sehingga cartilage didalam sendi-sendi besar
menjadi lembek
e. perubahan pada postur yang mengubah pusat gravitasi kedepan, memberikan
tekanan yang lebih besar pada punggung
f. untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membuncit
otomatis akan menarik otot punggung lebih kencang.
g. Keletihan

Cara Mengatasi :
a. pakailaah sepatu tumit rendah
b. gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
c. hindari mengangkat benda berat, tekuk lutut jika harus mengambil sesuatu dari lantai
d. berdiri dan berjalan dengan pungggung yang tegak
e. pakailah kasur yang nyaman (keras/datar), gunakan matras yang kokoh
f. mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga tidak perlu
membungkuk sering.
g. gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
h. hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah
terhambat
i. duduk dengan punggung lurus dan ditopang dengan baik
j. lakukan latihan lembut yang dapat membantu merenggangkan dan menguatkan otot
punggung.
k. kenakan calana hamil dengan pinggiran elastis lebar yang ada dibawah lekukan perut
untuk mendapatkan dukungan yang baik
l. jika rasa sakitnya sangat hebat, konsultasikan dengan dokter dengan segera karena
bisa jadi gejala infeksi atau kondisi lainnya. Jika ingin minum obat penghilang rasa sakit,
konsultasikan terlebih dahulu.

2. Keluarnya Cairan dari Payudara


Merupakan colustrum yaitu makanan bayi pertama yang kaya akan protein dan
antibodi bagi tubuh bayi. Untuk persiapan bagi bayi sebaiknya lakukanlah massage payudara
secara teratur selama hamil.

3. Konstipasi (sambelit) / Susah BAB


Penyebab :
a. tekanan rahim yang membesar kedaerah usus
b. peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat
c. penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus
d. penyerapan ai dari kolon meningkat
e. tekanan dari uterus yang membesar pada usus
f. suplemen zat besi
g. diet, kurang senam / exercise, penurunan kadar cairan.
h. gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan) / emollients. Seperti : supositoria dll
i. hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hiperosmotis,
diphenylmethane, castor dll

Cara mengatasi :
a. banyak memakan makanan yang mengandung serat, buah-buahan dan sayuran / minum
jus prem tiap hari.
b. senam ringan / berolahraga secara teratur (3x seminggu) membuat pencernaan dan tubuh
bagus
c. banyak minum air putih untuk menenangkan pergerakan isi perut
d. pertahankan BAB secara teratur, jangan pernah menunda ke toilet
e. istirahat yang cukup
f. makanan berserat akan membuat pergerakan isi perut lebih teratur.

Tanda bahaya :
a. Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
b. Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)

4. Haemorrhoids (wasir)
Penyebab :
a. Konstipasi
b. Rahim yang berkembang menyababkan tekanan pada urat darah halus (pembuluh
darah halus) dibagian bawah tubuh. Sehingga pembuluh menjadi mekar atau pembekakan
pembuluh darah di area dubur.
c. Wasir bisa sangat menyakitkan dan kadang menonjol ke anus, pecah atau berdarah.

Cara mengatasi :
a. hindari konstipasi
b. hindari duduk yang lama
c. gunakan kompres air hangat / mandi air hangat untuk kenyamanan dan
meningkatkan sirkulasi
d. makan makanan yang berserat dan banyak minum
e. kompres es / garam Epsom
f. menghindari ketegangan selama defekasi
g. latihan kegel untuk mengencangkan otot-otot perineal
h. istirahat dengan panggul dinaikkan dan diturunkan saat istirahat di tempat
tidur

5. Sesak Napas
Pada kehamilan 33 – 36 minggu terasa sesak napas karena tekanan bayi yang berada
di bawah diafragma menekan paru ibu, membuat paru-paru lebih berat untuk mengembang
secara penuh ketika bernapas.

Cara mengatasi :
a. jelaskan pada ibu bahwa hal ini merupakan masalah yang fisiologis, setelah
kepala bayi sudah turun ke rongga panggul pada 2 – 3 minggu sebelum persalinan,
pada ibu yang pertama kali hamil akan merasa lega dan bernapas lebih mudah
b. duduk tegak atau lurus akan memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk
mengembang.
c. Bergerak perlahan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada jantung dan
paru-paru
d. tidur dengan kepala tersangga juga memberikan lebih sedikit tekanan pada
paru-parua
e. tidur miring kiri untuk mencegah sesak napas.

6. Sering Kencing
Penyebab :
a. pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
semakin menekan kandung kencing.
b. kencing yang tiba-tiba saat tertawa, bersin dan batuk merupakan hal yang
normal dan sementara waktu karena dinding otot pelvic (panggul) tengah bersantai
untuk bersiap-siap menuju kelahiran.

Cara mengatasi :
a. hindari minuman yang berkafein seperti kopi, teh dan soda karena merangsang
BAK
b. condongkan badan kedepan setiap kali kencing untukmngosongkan kandung
kencing keseluruhan
c. gunakan alas wanita (pampers) terutama saat keluar rumah, bila ingin kencing
tiba-tiba
d. lakukanlah latihan kegel – salah satu latihan kebugaran setiap hari yaitu
latihan panggul di lantai dengan mengetatkan dan mengendurkan otot untuk
mengontrol sirkulasi kencing
e. perbanyak minum pada siang hari

7. Susah Tidur
Penyebab :
a. setelah perut membesar dan bayi akan menendang dimalam hari sehingga ibu
jadi sulit tidur
b. punggung pegal
c. posisi tidur kurang nyaman
d. kecemasan akan persalinan nanti
e. sering buang air kecil

Cara mengatasi :
a. cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur, posisi tidur miring kiri selain
mencegah varises, sesak napas, edema juga memperlancar sirkulasi darah
b. bila posisi punggung janin berada disebelah kanan sebaiknya miring kanan
c. perbanyak minum pada siang hari dan usahakan BAK disiang hari.
d. Jelaskan bahwa kehamilan merupakan keistemewaan bagi wanita.

8. Varises
Penyebab :
a. faktor keturunan
b. peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, menyebabkan vena menonjol, biasanya muncul pada
kaki dan paha
c. di akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul
d. kelebihan berat badan
e. kerapuhan jaringan elastis yang diakibatkan oleh estrogen

Cara mengatasi :
a. angkatlah kaki ke atas ketika istirahat atau tiduran
b. pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensuport, pakailah di pagi hari dan
lepaskan ketika tidur
c. jangan berdiri atau duduk terlalu lama
d. cobalah untuk berjalan-jalan
e. anjurkan ibu kalau duduk / tidur tidak dengan kaki menyilang
f. gerakkan kaki sesering mungkin untuk memperbaiki sirkulasi darah
g. pertahankan berat badan ideal sesuai tingkat kehamilan
h. berbaring di sisi kiri dengan kaki tersangga akan mengurangi berat dari kandungan
pada vena cava bagian bawah yang ada di sisi kanan
i. gunakan kaos kaki tambahan khusus yang dapat dibeli di apotek-apotek untuk
menenangkan aliran darah kembali ke jantung dan meminimalisir baik varises
maupun bengkak kaki.

9. Kontraksi Perut
Merasa sedikit kram di perut sekarang dan seterusnya adalah normal ketika hamil.
Tetapi rasa sakit yang hebat bukanlah salah satunya, maka berjaga-jaga selalu lebih baik, dan
segera periksakan pada dokter tepat waktu mengenai rasa sakit di perut yang berkelanjutan
dalam waktu lama.

Ada beberapa alasan kram perut terjadi selama kehamilan. Masa awal kehamilan
dimana embrio yang menempel di dinding rahim bisa menyebabkan rasa sakit yang mirip
dengan kram menstruasi. Di tiga bulan kedua, peregangan otot-otot dan ikatan sendi tulang
yang mendukung rahim juga bisa mengakibatkan sedikit rasa sakit. Mendekati tiga bulan
ketiga, kemungkinan akan terasa sensasi mengetat atau menarik yang terasa seperti kontraksi.
Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi Braxton-Hicks adalah kontraksi perut
atau kontraksi palsu dan hilang saat duduk atau istirahat.yang sesaat-sesaat dari rahim yang
sebetulnya di mulai paling cepat enam minggu dalam kehamilan (meskipun mungkin tidak
merasakannya hingga satu waktu). Tidak seperti melahirkan alami, kontraksi Braxton-Hicks
tidak teratur dan rasa sakit jauh lebih sedikit. Kemungkinan juga merasa sakit karena
kembung atau sembelit. Sering kram yang muncul di sekitar minggu ke 37 hingga 38,
termasuk pendarahan vagina dan terjadi pada jarak waktu yang teratur sekitar 5-10 menit bisa
berarti akan melahirkan!
Cara mengatasi :
a. perbanyak beristirahat
b. Santai. Cobalah duduk atau berbaring, lapisi punggung dengan bantal dan
menyangga kaki ke atas.
c. Regangkan ke arah yang sakit untuk mengurangi rasa sakitnya.
d. Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba, seperti halnya memutar tajam
pinggang.
e. Lakukan jalan santai atau pekerjaan rumah tangga kecil untuk rasa sakit yang
disebabkan kembung atau rasa panas dalam perut.
f. Jika terasa seperti akan melahirkan atau merasakan bahwa ada sesuatu yang
salah, segeralah ke rumah sakit secepatnya.
10. Oedema (bengkak)
Penyebab :
a. Terjadi pada trimester II dan III
b. Peningkatan kadar sodium karena pengaruh hormonal yang menyebabkan
retens cairan
c. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
d. Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
e. Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk / pada vena
kava inferior ketika berbaring, sehingga meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki, kadang tangan bengakak juga
f. berdiri atau duduk terlalu lama

Cara mengatasi :
a. jelaskan pada ibu bahwa edema bukan sesuatu yang dikhawatirkan selama
tekanan darah normal, pembekakan tungkai pada siang hari masih dianggap normal,
hanya bila pada saat bangun tidur dipagi hari kaki ibu masih bengkak bertanda buruk
b. edema akan hilang setelah persalinan
c. naikkan kaki kapanpun duduk untuk menyembuhkan tekanan dibagian bawah
tubuh
d. tetap sangga kaki ketika tidur, juga tinggikan kaki
e. tidak duduk atau berdiri untuk waktu yang lama
f. usahakan tetap sejuk / dingin, merasa panas akan membuat bengkak
memburuk
g. lakukan jalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi darah
h. hindari posisi berbaring terlentang
i. hindari kaos yang ketat / tali / pita yang ketat pada kaki
j. lakukanlah senam secara teratur

Tanda bahaya :
a. jika mengalami bengkak yang tiba-tiba dan sangat sakit
b. sakit kepala yang berlebihan, penglihatan buram dan rasa sakit hebat di perut
c. tekanan darah tinggi (hipertensi)
d. proteinuria
e. gejala di atas merupakan tanda preeklampsia / eklampsia

11. Kram Kaki


Penyebab :
a. biasanya terjadi setelah kehamlan 24 minggu
b. kekurangan asupan kalsium
c. ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
d. pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar
pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bawah bagian
pelvic
e. tekanan pada syaraf di kaki

Cara mengatasi :
a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high
calcium
b. Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yangϖ terkena
kram
c. Gunakan penghangat untuk otot
d. Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
e. Gunakan antacid alumunium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan
fosfor yang tidak melarut
Tanda bahaya :
Tanda-tanda thrombophlebitis superficial / trombosis vena yang dalam

12. Cairan Vagina


Penyebab :
a. peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen
b. perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh duderlien basilus
c. peningkatan cairan vagina selam kehamilan adalah normal, cairan biasanya
jernih dan kental dan mendekati persalinan lebih cair

Cara mengatasi :
a. tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
b. memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya
c. hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon
d. hindari pencucian vagina (douching)

Terapi :
a. gunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi jangan berlebihan
b. merendam vagina denganair rebusan daun sirih

Tanda bahaya :
a. jika sangat banyak, berbau menyengat, warna kuning atau abu-abu (servicitis,
vaginitis)
b. pengeluran cairan (selaput ketuban pecah)
c. perdarahan pervaginam (abruption plasenta, plasenta previa, lesi pada serviks
atau vagina, bloody show.

13. Perut Kembung


Penyebab :
a. Terjadi pada trimester II dan III
b. Motilitas gastrointestinal menurun,ϖ menyebabkab terjabdinay perlambatan
waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot
polos
c. penekanan uterus pada usus besar

Cara mengatasi :
a. Hindari makanan yang mengandung gas
b. Mengunyah makanan secara sempurna
c. Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur
d. Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini
dapat membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar

14. Rasa Panas dalam Perut dan Kesulitan Mencerna (Heart Burn)
Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan
tambahnya usia kehamilan, dan hilang saat persalinan.
Heart burn istilah lainϖ untuk regurgitasi / refluks. Kandungan asam gastric (asam
klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman
menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak. Bahkan menjadi lebih tidak
nyaman saat berbaring.
Penyebab :
a. Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah
progesterone
b. Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus
c. Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan danϖ ditekan
oleh pembesaran uterus
d. Hormon-hormon kehamilan memperlambat otot-otot mencerna makanan
sehingga kesulitan mencerna, kembung dan gas dalam perut

Cara mengatasi :
a. Makan porsi kecil tapi sering
b. Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng / makanan
yang berbumbu merangsang dan pedas
c. Hindari rokok, kopi, alkohol, cokelat (mengiritasi gastric) / membuat katup
beristirahat lama
d. Hindari berbaring setelah makan dan tidak menekuk badan setelah makan
e. Hindari minuman selain air putih saat makan dan tidak minum banyak selama
makan
f. Kunyah permen karet
g. Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik
h. Kenakan baju-baju longgr, karena baju ketat dapat meningkatkan tekanan di
perut
i. Coba untuk duduk tegak, lakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan atau
berjalan-jalan sampai makanan telah tercerna
j. Tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur
k. Jika rasa panas diperut berkelanjutan, konsultasikan dengan dokter.
l. Hindari mengonsumsi anti asam tanpa konsultasi dengan dokter,
dikhawatirkan tidak aman bagi bayi

Terapi :
a. Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida
alumunium dan magnesium)
b. Hindari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam
dalam lambung)
c. Hindari sodium bicarbonate, bismuth salicylate

Tanda bahaya:
a. Kehilangan berat badan / keletihan yang amat berat
b. Nyeri epigastrium disertaiϖ sakit kepala hebat, hipertensi dan edema
kemungkinan preeklampsia
c. Nyeri perut yang hebat (abruption placenta, persalinan prematur, appendicitis)

15. Sakit Kepala


Penyebab :
a. Biasa terjadi pada trimester II dan III
b. Akibat kontraksi otot / spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala),
serta keletihan
c. Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf
yang berubah

Cara mengatasi :
Teknik relaksasi
Memassase leher dan otot bahu
c. Penggunaan kompres panas/es pada leher
Istirahat
Mandi air hangat

Terapi :
a. gunakan paracetamol
b. Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative / hipnotik

Tanda bahaya:
a. Bila bertambah berat atau berlanjut
b. Jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria (preeklampsi)
c. Jika ada migraine
d. Penglihatan berkurang atau kabur

16. Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)


Penyebab :
a. Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi, pelvic / vagina
kongesti
b. Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran abdomen / masuknya bagian
terbawah janin ke dalam pelvik
c. Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin
Cara mengatasi :
a. Jelaskan pada pasangan bahwa saat hamil boleh melakukan hubungan seksual, tapi
tidak boleh terlalu dalam
b. Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran
abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
c. Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan
seksual masing-masing

17. Kecemasan akan Persalinan

Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan, misalnya


takut persalinan bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat, maupun cemas membayangkan
rasa sakit saat bersalin.

Cara mengatasi :

Yakinkan ibu kalau kehamilan merupakan sebuah anugerah dan tidak semua
perempuan mendapat kesempatan memperoleh anugerah istemewa menjadi calon ibu. Jadi
jalani kehamilan dengan relaks dan penuh syukur.

Ajurkan untuk mengikuti senam hamil, selain bertujuan mengajarkan pada ibu apa
yang harus dilakukan kelak saat persalinan, senam hamil juga bermanfaat mengendurkan
otot-otot tubuh yang kaku. Pengaturan napas dan gerakan-gerakan senam hamil akan
membantu mengurangi keluhan rasa pegal, kaku dan ngilu sehingga membuat kondisi ibu
jadi lebih relaks.

Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi cukup dan seimbang sebagai
bekal bagi pertumbuhan janin dan bu pun lebih kuat menghadapi persalinan nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Buku pedoman pemantawan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA). 2009.
Jakarta: Departemen kesehatan.

Murkoff, Heidi. 2006. Apa Yang Anda Hadapi Pada Bulan Perbulan Edisi 3. Jakarta: Arcan.

www.google.co.od. http://asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil//

Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina pustaka.

También podría gustarte