Está en la página 1de 2

Angin adalah gerakan massa udara secara horizontal (gerakan vertikal

dapat diabaikan karena setara dengan gaya gravitasi). Parameter yang digunakan
dalam mengukur angin ada dua, yaitu kecepatan angin dikur dengan
anemometer dan arah angin yang diukur dengan menggunakan panah angin
(wind vane) serta kantong angin (wind sack). Arah angin dibatasi sebagai arah
asal angin tersebut bertiup.

Gaya primer yang menyebabkan terjadinya aliran udara horizontal


adalah gaya gradien tekanan. Gaya ini timbul karena perbedaan tekanan yang
disebabkan oleh perbedaan suhu. Udara yang memiliki suhu tinggi maka akan
mengembang dan bergerak ke atas sehingga tekanannya akan lebih rendah dari
sekitarnya. Perbedaan tekanan ini ngakibatkan adanya gradien tekanan yang
memicu terjadinya angin. Udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Semakin tinggi perbedaan tekanan tersebut maka udara yang bergerak akan
makin besar pula kecepatannya. Selain itu terdapat juga gaya-gaya sekunder
yang mempengaruhi angin diantaranya gaya coriolis, gaya sentrifugal, dan gaya
gesekan.

Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Berdasarkan grafik di atas diperoleh kecepatan angin rata-rata tertinggi


adalah pada tahun 1987 yang besarnya mencapai 3,9 knots, sedangkan kecepatan
angin terendah terjadi pada tahun 1983 yaitu 1,1 knots. Dari grafik terlihat nilai
kecepatan angin rata-rata relatif stabil.

Kecepatan Angin Terbesar (knots)

Berdasarkan grafik di atas diperoleh bahwa kecepatan angin terbesar terjadi


pada tahun 1987 dengan rata-rata kecepatan angin terbesar adalah 17,27 knots dan
kecepatan angin terkecil terjadi pada tahun 1983 yang besarnya 4,9 knots. Diketahui
dari tabel pada MS. Excel bahwa kecepatan angin terbesar yang terjadi di Jakarta
Observatorium terjadi pada bulan Oktober dengan kecepatan mencapai 14,29 knots,
namun secara keseluruhan relatif stabil.

Arah Angin Terbanyak


Diketahui dari tabel pada MS.Excel bahwa arah angin yang bertiup selama 12
bulan adalah angin yang menuju utara, timur dan barat, karena dipengaruhi oleh
topografi di selatan Jakarta.

Dari semua unsur iklim yang dianalisa dan dibandingkan dengan data iklim yang
ada, terjadi sedikit pergeseran waktu kejadian dan perubahan data. Hal ini dikarenakan
sudah terjadi perubahan iklim di permukaan bumi. Meskipun hal ini terjadi tidak terlalu
signifikan namun dapat mempengaruhi keadaaan lingkungan di wilayah tersebut. Suhu
udara yang meningkat, musim hujan yang tidak menentu, serta perubahan musim yang
tidak beraturan.

También podría gustarte