Está en la página 1de 42

PROSEDUR

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 1/2
Ditetapkan
Direktur Papyrus Hospital
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP
( )
NIP :
Pengertian Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TPPRJ yang mempunyai
fungsi untuk melayani pendaftaran pasien Rawat Jalan yang belum atau
sudah pernah berobat di Papyrus Hospital yang meliputi :
1. Kunjungan baru yaitu pasien yang pertama kali datang ke
pelayanan rawat jalan pada tahun yang sedang berjalan.
2. Kunjungan lama yaitu kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan
baru pada tahun yang berjalan.
3. Pengunjung baru adalah Pengunjung yang baru pertama kali
datang ke RS Papyrus Hospital dan dapat melakukan kunjungan di
beberapa Poliklinik sebagai kunjungan baru dengan kasus baru
dan setiap pengunjung baru diberikan nomor rekam medis dan
nomor rekam medis diberikan hanya satu kali seumur hidup.
4. Pengunjung lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan
seterusnya, datang ke Poliklinik yang sama atau berbeda sebagai
kunjungan lama atau baru dengan kasus lama dan kasus baru, dan
tidak mendapat nomor rekam medis lagi.
5. Pasien Rawat Jalan adalah pasien yang mendapatkan pelayanan
medis di poliklinik Papyrus Hospital
6. Pasien Umum adalah pasien yang mendapat pelayanan di
Papyrus Hospital yang meliputi :
a. Pasien Umum adalah pasien yang mendapat pelayanan
kesehatan medis di Poliklinik dengan membayar.
b. Pasien Askes pasien yang mendapat pelayanan kesehatan
medis dengan membawa Surat Rujukan PT Askes dan semua
pembayaran ditanggung oleh PT Askes sesuai dengan haknya.
c. Pasien umum dengan kontrak pasien yang mendapat
pelayanan kesehatan medis di Poliklinik dengan menunjukkan
Kartu dari perusahan dan semua pembayaran ditanggung oleh
perusahan yang bersangkutan sesuai dengan haknya.
Tujuan 1. Untuk mendapatkan hasil guna dan daya guna secara
maksimal dalam pelayanan pendaftaran pasien
2. Melayani pasien yang berobat di RS Papyrus Hospital dengan
memberikan bentuk pelayanan yang prima
3. Dapat memberikan kesan baik pada kunjungan pertama pasien
/ keluarganya terhadap pelayanan kesehatan RS Papyrus Hospital
4. Mengarahkan dan menyalurkan pasien secara efesien sesuai
dengan kasusnya untuk mendapatkan pelayanan medis yang tepat
dan cepat.

Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP Penerimaan Pasien Rawat Jalan

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 2/2
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP
Prosedur 1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;
2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien
baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa
kartu berobat dan kehilangan kartu) atau pasien lama;
3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran
mendaftar pasien yang datang;
4. Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan
pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut;
5. Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan
KIUP ( Kartu Index Utama Pasien);
6. Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien;
7. Petugas pendaftaran membawa formulir rekam medis pasien ke
poli/unit pelayanan yang dituju;
8. Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien;
9. Apakah pasien perlu menambah rujukan ke unit pelayanan penunjang
yang lain?
10. Jika petugas merujuk ke unit pelayanan yang lain, maka petugas
membawa formulir ke unit yang dituju;
11. Jika tidak maka pasien mengambil obat di bagian farmasi;
12. Petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir.
13. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran
mendaftar pasien sebagai pasien lama;
14. Petugas menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien;
15. Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan
yang akan dituju dengan mewawancarai pasien tersebut;
16. Petugas membuat tracer berdasarkan KIB pasien;
17. Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke Filing sesuai
dengan tracer tersebut;
18. Apakah berkas rekam medis pasien sudah terkumpul?
19. Jika berkas belum terkumpul, maka petugas menunggu sampai
berkas terkumpul banyak di bagian admisi;
20. Jika berkas sudah terkumpul, maka petugas mendistribusikan semua
berkas rekam medis pasien ke poliklinik yang dituju;
21. Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien;
22. Apakah pasien perlu menambah rujukan ke unit pelayanan penunjang
yang lain?
23. Jika petugas merujuk ke unit pelayanan yang lain, maka petugas
membawa formulir ke unit yang dituju;
24. Jika tidak maka pasien mengambil obat di bagian farmasi;
25. Petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir;
26. Petugas mempersilahkan pasien pulang;
27. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Dokumen Terkait Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 1/2
Ditetapkan
Direktur Papyrus Hospital

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP ( )
NIP :

Pengertian Penerimaan pasien adalah melakukan kegiatan pada TPPRI yang


mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran kepada seluruh pasien
Rawat Inap yang akan mendapatkan pelayanan medis dan tinggal
diruangan, menempati tempat tidur, mendapatkan pemeriksaan serta
perawatan yang diberikan oleh petugas yang ada di Papyrus Hospital.

Tujuan  Dijadikan pedoman kerja dalam hal pendaftaran pasien rawat inap
 Mengetahui jumlah pasien secara tepat dan sebagai cross check
 Sebagai bahan untuk pembuatan laporan yang benar dan up to
date yang membutuhkan pencatatan yang rutin, tepat dan isinya
sesuai dengan kebutuhan Papyrus Hospital

Unit Rekam medis menyediakan SOP Tempat Penerimaan Pasien Rawat
Kebijakan Inap (TPPRI)

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 2/2
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Prosedur 1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;
2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari
poliklinik, UGD maupun rujukan dari dokter swasta;
3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan
yang diinginkan;
4. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;
5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau
perawatan yang lain;
6. Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain
sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk
mengisi form persetujuan;
7. Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar
pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
8. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang
sesuai dengan permintaan pasien;
9. Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
10. Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih
tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
11. Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat
yang diinginkan pasien;
12. Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain
sesuai permintaan pasien;
13. Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
14. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada
datangnya pasien baru;
15. Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah
disiapkan;
16. Petugas mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap;
17. Petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan
kesehatan bagi pasien;
18. Apakah pasien perlu pemeriksaan penunjang yang lain atau tidak;
19. Jika perlu pemeriksaan penunjang, maka petugas memberikan
formulir ke unit pemeriksaan yang dituju;
20. Jika tidak, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan
rawat inap;
21. Petugas menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah
diperbolehkan untuk pulang;
22. Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan
kepada pihak kepala ruangan ada pasien yang keluar / discharge;
23. Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap;
24. Petugas mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan rawat
inap;
25. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran di bagian kasir;
26. Petugas mempersilahkan pasien untuk pulang;
27. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun Direktur Rumah Sakit.
Dokumen Terkait Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (Kamar
Terima Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat)

PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN GAWAT DARURAT

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 1/1

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Ditetapkan
Direktur Papyrus Hospital
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP
( )
NIP :
Pengertian Penerimaan pasien adalah melakukan kegiatan pada TPPGD yang
mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran kepada seluruh pasien
Gawat Darurat yang akan mendapatkan pelayanan medis.

Tujuan  Dijadikan pedoman kerja dalam hal pendaftaran pasien gawat


darurat
 Melayani pasien yang berobat di Papyrus Hospital dengan
memberikan bentuk pelayanan yang baik yang bersifat darurat atau
tingkat kesakitan pasien
 Sebagai bahan untuk pembuatan laporan morbiditas dan mortalitas
yang benar dan up to date yang membutuhkan pelayanan kesehatan
yang lebih maksimum
Unit Rekam medis menyediakan SOP Tempat Penerimaan Pasien Gawat
Kebijakan
Darurat (TPPGD)

Prosedur 1. Petugas rekam medis memberikan form registrasi kepada penanggung


jawab pasien. Jika tidak ada tidak ada penanggung jawab, maka
petugas rekam medis mencari segala informasi yang berhubungan
dengan pasien;
2. Petugas mengisi lembar rekam medis serta menyerahkan kepada poli
yang dituju;
3. Membuat lembar persetujuan rawat inap maupun lembar kematian jika
diperlukan;
4. Petugas menyerahkan berkas rekam medis tersebut ke Filing setelah
diisi atau berada pada poli yang dituju tersebut.
5. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Gawat Darurat.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENYELENGGARAAN KIUP

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR TETAP Tangal Terbit Direktur RS Papyrus Hospital

( )
NIP :

Pengertian 1. KIUP adalah Indeks utama pasien adalah satu kartu katalog yang
berisikan nama semua pasien yang pernah berobat (mendapatkan
pelayanan kesehatan) di RS Papyrus Hospital;
2. Informasi tentang identitas hanya boleh dikeluarkan sesuai peraturan
atau kebijakan institusi fasilitas pelayanan untuk memenuhi permintaan
yang legal;
Tujuan 1. Untuk menghasilkan informasi tentang keberadaan KIUP dengan benar;
2. Memaparkan identitas semua pasien yg pernah diadmisi atau diterapi di
fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Untuk melakukan pengolahan KIUP yang benar;
4. Untuk kepentingan pasien, tenaga medis / para medis, manajemen
rumah sakit;
5. Dapat menunjang terselenggaranya pelaksanaan sistem
penyelenggaraan KIUP bagian petugas rekam medis dan tertib
administrasi rumah sakit.
Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP Penyelenggaraan KIUP

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENYELENGGARAAN KIUP

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00 2/2
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Prosedur 1. Pasien datang kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
2. KIUP dilaksanakan dengan menyiapkan satu kartu indeks bagi setiap
individu pasien;
3. Bagi pasien baru maka dibuatkan KIB, KIUP dan nomor Rekam Medis
yang baru;
4. Bagi pasien lama maka pasien tersebut menyerahkan KIB untuk
menemukan KIUP pasien dan KIUP tersebut digunakan sebagai kunci
petunjuk lokasi RM pasien terkait yang diserahkan kepada petugas
filing untuk mengambil berkas RM tersebut;
5. KIUP disimpan dalam susunan vertikal dalam susunan urut alfabetis
atau fonetik nama di laci penyimpanan KIUP;
6. KIUP disimpan dan dipelihara di Unit Kerja Rekam Medis dan tetap
disimpan walaupun pasien tersebut sudah mati atau dokumen RM
sudah dimusnahkan;
7. Pengambilan KIUP juga harus diambil menurut alfabetis oleh petugas
dengan tubuh yang tegak berdiri dihadapan laci penyimpanan untuk
memudahkan pencarian KIUP tersebut;
8. Pada saat pengambilan KIUP maka dibuat kartu kendali (tracer)
memudahkan petugas untuk mengembalikan kembali KIUP tersebut;
9. KIUP harus mengandung informasi yg mampu memandu pencari
lokasi rekam medis, minimal :
- Nomor RM
- Nama Lengkap
- Alamat
- Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun lahir
- Nama orang tua
- Agama
- Jenis Kelamin
- Umur
- Status Perkawinan
- Pekerjaan/Pendidikan
- Orang yang dapat dihubungi
- Tanggal masuk dan keluar RS (tanggal kunjungan)
10. Data informasi yang dicantumkan pada KIUP harus disesuaikan oleh
fungsi atau penggunaan KIUP itu sendiri untuk menemukan berkas
RM pasien tersebut;
11. Informasi tentang identitas hanya boleh dikeluarkan sesuai peraturan
atau kebijakan institusi fasilitas pelayanan untuk memenuhi
permintaan yang legal.
12. Tidak dianjurkan mencatat informasi pelayanan, diagnosis atau
tindakan apapun di dalam KIUP;
13. Perubahan / tambahan / koreksi isi KIUP sesuai aturan
 Tidak diperkenankan untuk di stipo (dihapus tip ex)
 Kalau ada yang salah cukup di coret yang masih bisa terbaca
dan diberi catatan khusus apa yang salah dan isi yang benar
dicantumkan pada KIUP tersebut
 Kalimat koreksi atau ada tambahan harus diparaf dan nama
terang pengoreksi diberi tanggal dan jam.
14. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur.

Dokumen Terkait Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (Kamar
Terima Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat)

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENGGUNAAN KOMPUTER

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


01/PHP/III/10 00. 1/1

Ditetapkan
Direktur RS Papyrus Hospital
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP
( )
NIP :
Pengertian  Komputer merupakan sistem alat elektronik untuk
memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output
dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi
program yang tersimpan di memori (stored program).
 Menghidupkan komputer adalah cara agar komputer tersebut
dapat berjalan atau dapat menjalankan program komputer sesuai
dengan fungsinya.
 Mematikan komputer adalah cara agar komputer tersebut
dapat berhenti atau dapat menghentikan komputer dari program
yang sudah dijalankan.
Tujuan  Petugas dapat mengetahui tentang penggunaan komputer
yang tepat
 Memudahkan petugas untuk menghidupkan dan mematikan
komputer secara benar
Kebijakan SOP Penggunaan Komputer di bagian Admisi
A. Menghidupkan komputer
Prosedur 1. Tekan tombol on pada stavolt
2. Tekan tombol power pada CPU dan monitor
3. Tunggu booting komputer hingga selesai
4. Pilih aplikasi program yang akan dijalankan

B. Mematikan komputer
1. Klik start pada taskbar
2. Klik shortcut tombol turn off computer
3. Setelah muncul kotak perintah pilih turn off untuk mematikan,
pilih restart untuk membooting ulang, dan pilih stand by untuk
mematikan komputer sementara.
4. Matikan stavolt dengan menekan tombol off

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di semua Unit.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Alur Sistem Informasi Rawat
Jalan
j

MULAI

REGISTRASI

CEK
KIUP
Pasie
n DISTRIBUSI
POLI
Lam
a
CETAK KIUP

SELESAI

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Alur Sistem Informasi Rawat
Inap

PASIEN
N

ADMISI
RI

REGISTRASI

PERSETUJUAN
N KAMAR PULANG

ALUR SISTEM UGD ( UNIT GAWAT DARURAT)

UGD

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PASIEN

PEMERIKSAAN

WAWANCARA

HASIL RUJUKAN TPPRI


PEMERIKSAAN

APOTEK

KASIR PULANG

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Medical Record & Health Information
Papyrus Hospital
PROSEDUR
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


08.SOP.006 00 1/3
Ditetapkan
Direktur RS Citra Husada
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
(dr. Johan Panduwinata)
NIP :
Pengertian Assembling merupakan upaya untuk mendapatkan hasil guna dan daya
guna secara maksimal dalam hal penyusunan, penataan atau perakitan
lembaran rekam medis yang meliputi :
 Penyusunan / perakitan lembaran rekam medis pasien rawat
inap setelah pasien keluar dari rumah sakit.
 Penyusunan / perakitan lembaran rekam medis bagi pasien
rawat jalan dan gawat darurat
 Lembaran rekam medis adalah formulir yang diperlukan untuk
mencatat kondisi pasien yang mendapat pelayanan medis
 Pasien keluar adalah pasien yang telah selesai mendapat
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat di RS Citra
Husada
Tujuan  Berkas rekam medis akan lebih mudah dipergunakan
terutama dalam hubungannya dengan pelayanan kepada pasien.
 Agar berkas rekam medis dengan mudah dianalisa
untuk keperluan statistic dan informasi.
 Rekam medis tidak tercecer dan kelihatan rapi dan dengan
mudah untuk disimpan dan diambil kembali apabila dibutuhkan.
Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP Assembling berkas rekam medis
Prosedur Penyusunan lembaran berkas rekam medis pasien setelah kembali ke
Unit Rekam medis adalah :
Pembatas berkas rekam medis rawat jalan (umum)
 FRM / 01 / RJ (Rekam Medis Pasien Rawat Jalan )
 FRM / 02 / RJ (Penempelan hasil Pemeriksaan)
Pembatas berkas rekam medis Gawat Darurat
 FRM/01/RD (Unit Rawat Darurat )
 FRM/02/RD (Lembar Konsultasi)
 FRM/03/RD (Catatan Klinis Khusus)
 FRM/04/RD (Hasil Pemeriksaan Penunjang)
RAWAT INAP UMUM
1. FRM/01/RI ( Ringkasan masuk dan keluar )
2. FRM/02/RI ( Pemeriksaan fisik Saraf )
3. FRM/03/RI (Lembar Penempelan Surat (MRS, Rujukan, dll)
4. FRM/04/RI (Lembar catatan harian dokter )
5. FRM/05/RI (Sumber Penempelan Hasil Lab )
6. FRM/06/RI ( Penempelan hasil Pemeriksaan
Radiologi/USG/dll)
7. FRM/07/RI (Penempelan Hasil Elektrokardiologi) FRM/08/RI
(Penempelan Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi)
8. FRM/09/RI ( Lembar Konsultasi )

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


08.SOP.006 00 2/3
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
Prosedur 9. FRM/11/RI Rencana Asuhan Keperawatan )
10. FRM/12/RI ( Catatan Perkembangan )
11. FRM/13/RI (Grafik tanda – tanda cardinal )
12. FRM/14/RI ( Catatan pemberian obat Oral )
13. FRM/15/RI ( Catatan pemberian obat Injeksi )
14. FRM/16/RI ( Catatan pemberian obat Inffus )
15. FRM/17/RI (Rekam ASKEP Observasi & Balance Cairan)
16. FRM/18/RI (Ringkasan keluar / Resume )
17. FRM/19/RI ( Dicharge Planning )
18. FRM/20/RI (Resume Perawatan)
RAWAT INAP KEBIDANAN & KANDUNGAN
1. FRM/01/RI ( Ringkasan masuk dan keluar )
2. FRM/02/RI ( Pemeriksaan fisik Kebidanan & Kandungan )
3. FRM/03/RI (Lembar Penempelan Surat (MRS, Rujukan, dll)
4. FRM/04/RI (Lembar catatan harian dokter )
5. FRM/05/RI (Sumber Penempelan Hasil Lab )
6. FRM/06/RI ( Penempelan hasil Pemeriksaan Radiologi/USG/dll)
7. FRM/07/RI (Penempelan Hasil Elektrokardiologi)
8. FRM/08/RI (Penempelan Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi)
9. FRM/09/RI ( Lembar Konsultasi )
10. FRM/ 04/ RJ/11/RI Rencana Asuhan Keperawatan )
11. FRM / 04 / RJ / 07 / VK / 10 / RI ( Catatan Perkembangan )
12. FRM/14/RI ( Catatan pemberian obat Oral)
RAWAT INAP KEBIDANAN & KANDUNGAN (lanjutan)
1. FRM/15/RI ( Catatan pemberian obat Injeksi)
2. FRM/16/RI ( Catatan pemberian obat Inffus )
3. FRM/17/RI ( Rekam ASKEP Observasi & Balance Cairan)
4. FRM/18/RI (Ringkasan keluar / Resume )
5. FRM/19/RI ( Persiapan / Resume Pasien Pulang )
RAWAT INAP BAYI DAN ANAK
1. FRM/01/RI ( Ringkasan masuk dan keluar )
2. FRM/02/RI ( Pemeriksaan fisik Bayi & Anak )
3. FRM/03/RI (Lembar Penempelan Surat (MRS, Rujukan, dll)
4. FRM/04/RI (Lembar catatan harian dokter )
5. FRM/05/RI (Sumber Penempelan Hasil Lab )
6. FRM/06/RI ( Penempelan hasil Pemeriksaan Radiologi/USG/dll)
7. FRM/07/RI (Penempelan Hasil Elektrokardiologi)
8. FRM/08/RI (Penempelan Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi)
9. FRM/09/RI ( Lembar Konsultasi )
10. FRM/ 04/ RJ/11/RI Rencana Asuhan Keperawatan )
11. FRM / 05 / RJ / 12 / RI ( Catatan Perkembangan )
12. FRM/13/RI (Grafik tanda – tanda Vital )
13. FRM/14/RI ( Catatan pemberian obat Oral)
14. FRM/15/RI ( Catatan pemberian obat Injeksi)
15. FRM/16/RI ( Catatan pemberian obat Inffus )
16. FRM/17/RI ( Rekam ASKEP Observasi & Balance Cairan)
17. FRM/18/RI (Ringkasan keluar / Resume )
18. FRM/19/RI ( Persiapan / Resume Pasien Pulang )

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
08.SOP.006 00 3/3

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP 1 Oktober 2008
Prosedur LEMBAR-LEMBAR KHUSUS
 FRM / 21 / LK, (Pernyataan persetujuan
Dirawat )
 FRM / 22 / LK, (Pernyataan Penolakan Dirawat )
 FRM / 23 / LK, ( Penolakan Dilakukan
Tindakan )
 FRM / 24 / LK, (Pernyataan Persetujuan
Tindakan)
 FRM / 25 / LK, ( Laporan Operasi )
 FRM / 26 / LK, ( Laporan Anastesi )
 FRM / 27 / LK, ( Surat Keterangan Pulang )
(apabila ada penambahan formulir agar selalu diselipkan dibawah
formulir yang ada dan selalu dalam keadaan tidak terlepas )
Prosedur ini berlaku di unit Rawat Inap, Rawat Jalan, UGD dan Unit
Unit Terkait
RM

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
08.SOP.007 00 1/1

Ditetapkan
Direktur RS Citra Husada
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
(dr. Johan Panduwinata)
NIP :
Pengertian  Analisa Kualitatif yaitu review isi catatan medis untuk mencari
inkonsistensi dan omisi yang bisa menyebabkan catatan tersebut
dianggap tidak tepat atau tidak lengkap.
 Analisa Kuantitatif yaitu meneliti / menerima kelengkapan
jumlah berkas rekam medis apakah sudah lengkap atau belum./
mengidentifikasi area yang tidak lengkap atau tidak akurat.
Tujuan Analisis Kualitatif :
 Untuk membuat catatan medis lengkap sebagai rujukan dalam
asuhan pasien, melindungi kepentingan hukum, memenuhi syarat-
syarat peraturan, dan untuk data dan analisis statistic yang akurat.
Analisis Kuantitatif :
 Untuk mengidentifikasi defisiensi spesifik, yang bisa diperbaiki
dengan mudah pada prosedur normal rumah sakit.
Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP analisa kualitatif dan kuantitaif
Prosedur Analisa Kualitatif :
1. Memeriksa kelengkapan isi rekam medis dan mensortir
berkas rekam medis yang kurang lengkap yang meliputi :
 Pencatatan yang kurang lengkap dan konsisten tentang
pernyataan diagnostic
 Pencatatan semua hal yang harus ada didalam
informed consent
 Penerapan cara dokumentasi yang baik (Legibility:
menulis dengan benar, penggunaan tinta untuk pencatatan
permanent dan pelengkapan pengisian formulir, Ilegible :
Pemakaian singkatan – singkatan yang tidak diakui tidak
dianggap berguna)
2. Membuat slip ketidak lengkapan untuk lembaran yang perlu
dilengkapi pada setiap berkas rekam medis.
3. Mencatat pada buku ekspedisi pengembalian berkas rekam
medis sesuai prosedur.
4. Menyerahkan berkas RM yang tidak lengkap kepada
ruangan/dokter yang merawat dan menyarankan selesai tepat
pada waktunya.
Analisa Kuantitatif :
1. Menyusun lembaran lembaran pada berkas rekam medis
sesuai ketentuan.
2. Mengoreksi Identifikasi pasien pada setiap formulir
3. Otentifikasi yang diharuskan pada semua isian.
4. Mengeluarkan form – form yang tidak terpakai
5. Menambah form – form yang dinyatakan kurang

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
INDEXING
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
08.SOP.008 00 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Indexing merupakan kegiatan pada pengelolaan rekam medis yang
mempunyai fungsi pengolahan data morbiditas dan mortalitas sesuai
dengan kebutuhan Survailan dan Epidemiologi.

Tujuan  Mendapatkan data morbiditas dan mortalitas pasien.


 Mendapatkan data penyakit, penyebab, tindakan dan morpologi
 Mendapatkan data – data pasien yang dirawat oleh dokter
tertentu yang diinginkan.

Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP Indexing

Prosedur 1. Semua berkas rekam medis diterima dalam keadaan sudah


terisi dengan lengkap dan semua penyakit, penyebab dan
tindakan serta nama dokter dikode dengan benar dan jelas
dibaca.

2. Input data penyakit, tindakan dan dokter ke buku index, dengan


lengkap dan akurat sesuai form yang telah disediakan.

3. Indek penyakit, tindakan dan dokter disimpan sesuai dengan


buku index yang telah disediakan

4. Selesai di index, berkas rekam medis diserahkan di unit filling


untuk disimpan.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


08.SOP.009 00 1/2

Ditetapkan
Direktur RS Citra Husada
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
(dr. Johan Panduwinata)
NIP :

Pengertian  Penyimpanan dalam rak-rak berkas rekam medis yang telah


selesai diproses, diolah, kemudian disimpan berdasarkan sistem
angka akhir agar memudahkan dalam pengambilan bila berkas RM
dibutuhkan.
 Nomor pasien adalah nomor yang dipergunakan sebagai nomor
berkasnya dan penulisannya terdiri dalam 3 (tiga) kelompok angka
dan tiap kelompok terdiri dari 2 angka.
 Nama – nama kelompok angka dengan urutan dari kanan ke kiri
/ dari belakang ke depan adalah :
 Dua angka paling kanan / belakang disebut kelompok
angka pertama
 Dua angka yang ditengah disebut kelompok angka
kedua
 Dua angka paling depan disebut kelompok angka
ketiga.
 Rak rekam medis aktif disimpan Unit Rekam medis dan rak
rekam medis inaktif disimpan terpisah.
 Guide (petunjuk file) merupakan petunjuk file yang terletak pada
rak file yang berfungsi sebagai pembatas lokasi kelompok file dan
letaknya didepan berkas rekam medis dan tebuat dari kartu
berukuran sebesar sampul berkas rekam medis dan ada bagian
yang menonjol keluar sebesar 2 cm untuk menulis nomor petunjuk.
 Tracer adalah kartu pengganti dari berkas rekam medis yang
diletakkan dimana berkas rekam medis telah diambil.
Tujuan  Untuk memudahkan pencarian dan mengambil kembali berkas
rekam medis apabila sewaktu-waktu berkas dibutuhkan.
 Untuk dapat dijadikan pedoman bagi para petugas rekam medis
dalam hal penyimpanan rekam medis sistem angka akhir mudah
dalam hal menyimpan dan mengambil kembali bila diperlukan.
Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP Penyimpanan berkas RM

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
Prosedur  Berkas rekam medis yang sudah selesai dipergunakan dari
Rawat inap, rawat jalan maupun rawat darurat dikembalikan ke
Unit Rekam medis dengan cara terlebih dahulu di cross chek
dengan buku pengendali masing – masing ruangan maupun
Poliklinik untuk selanjutnya di proses lebih lanjut.
 Berkas rekam medis yang sudah diproses sesuai prosedur yang
berlaku diserahkan ke unit penyimpanan
 Berkas rekam medis dikelompokkan (disortir) berdasarkan
kelompok angka pertama. Kemudian masing-masing tumpukan
diurutkan berdasarkan urutan 2 angka ditengah (kelompok angka
ke dua) selanjutnya dikelompokkan kembali berdasarkan kelompok
angka ke tiga.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


08.SOP.009 00 2/2

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP 1 Oktober 2008
Prosedur  Melakukan Pekerjaan penyimpanan dengan cara terlebih
dahulu mencatat semua berkas yang akan disimpan pada buku
pengendali untuk memonitor terjadinya salah simpan.
 Untuk mencari lokasi / letak file yang sebenarnya, pergunakan
jalan pikiran yang sederhana yaitu :
 Mula –mula ingat 2 angka paling tepi (kelompok pertama)
 Urutkan pada 2 angka di tengah (kelompok kedua)
 Urutkan pada 2 angka paling kiri (kelompok ketiga)
 Setelah lokasi file diketemukan, ambil tracer/kartu kendali
kemudian letakkan berkas rekam medis dengan cara geser sedikit
berkas rekam medis disampingnya, kemudian sisipkan berkas
rekam medis tersebut pada lokasi yang sebenarnya dan rapikan
berkas berkas yang lain pada rak tersebut sehingga semua berkas
berdiri tegak dan rapih.
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENGAMBILAN BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
08.SOP.010 00 1/2

Ditetapkan
Direktur RS Citra Husada
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
(dr. Johan Panduwinata)
NIP :
Pengertian  Berkas rekam medis yang telah disimpan pada rak file tidak
boleh diambil / dikeluarkan tanpa alasan yang tepat, berkas –
berkas tersebut adalah dokumen pasien yang harus dijaga dari
kerusakan, kerahasiaan dan keamanannya.
 Hanya petugas rekam medis yang boleh mengambil berkas RM
 Berkas rekam medis boleh diambil dari rak penyimpanan
dengan alasan / pertimbangan :
 Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh staf medis/ para
medis RS Citra Husada untuk riset, dipergunakan instansi
kesehatan diluar RS Citra Husada atas izin dari pimpinan RS
Citra Husada
 Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh dokter untuk
follow-up pasien di Poliklinik atau sebagai reference jika pasien
masuk rumah sakit kembali.
 Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh pengadilan untuk
dipergunakan sebagai bukti dalam penyelesaikan tuntutan
pasien / keluarganya.
 Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh dokter atau
petugas tenaga kesehatan di RS Citra Husada untuk keperluan
evaluasi, audit medik dsb.

Tujuan  Mencegah kehilangan berkas rekam medis pasien


 Memudahkan pencarian kembali berkas rekam medis apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan.

Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP penyimpanan berkas RM


Prosedur  Menerima surat / bon peminjaman berkas rekam medis
pasien :
 Jika bon berasal dari ruangan surat pengantarnya berupa bon
berkas rekam medis.
 Jika permintaan berasal dari TPP Rawat Jalan, maupun rawat
darurat, surat permintaanya berupa tracer.
 Semua permintaan di buatkan tracer sesuai format yang ada
dengan lengkap dan jelas. Berdasarkan tracer berkas rekam
medisnya diambil pada lokasi berkas dibawah nomor yang
bersangkutan, kemudian berkas rekam medisnya dikeluarkan dari
rak file.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
PENGAMBILAN BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
08.SOP.010 00 2/2

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP 1 Oktober 2008

Prosedur  Berkas rekam medis yang tidak ada pada rak penyimpanan
berdasarkan nomor rekam medisnya dapat dicari dengan cara :
 Cek pada buku register, tanggal dan layanan terakhir yang
dikunjungi.
 Dari layanan dan tanggal kunjungan terakhir yang diperoleh, di
cek lagi pada buku ekspedisi dari masing-masing ruangan atau
poliklinik apakah sudah disetor atau masih di pinjam
 Kalau masih di pinjam ruangan maupun poli langsung
dihubungi dan informasikan untuk membawa berkas rekam
medisnya langsung dibawa ke poli yang dikunjungi atau ke Unit
Rekam medis.
 Rekam medis yang sudah ketemu selanjutnya diserahkan ke
petugas pendaftaran dan untuk pasien poliklinik dibawa langsung
ke poliklinik oleh petugas penyimpanan.
 Berkas rekam medis yang di pinjam oleh ruangan langsung
diberikan petugas ruangan yang meminjam.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR
KERAHASIAAN REKAM MEDIS
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
08.SOP.011 00 1/1

Ditetapkan
Direktur RS Citra Husada
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
(dr. Johan Panduwinata)
NIP :

Rekam medis merupakan informasi pasien yang harus dijaga


Pengertian
kerahasiaannya.

Melindungi kerahsiaan pasien dari pihak yang tidak bertanggung


Tujuan
jawab

Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP kerahasiaan rekam medis

Prosedur 1. Informasi yang didapat dari isi rekam medis hanya untuk diri sendiri
atau untuk keperluan penelitian dan hukum.
2. Petugas yang menangani rekam medis baik langsung maupun tidak
langsung harus betul-betul menjaga berkas rekam medis tersebut
agar tersimpan dan tertata dengan baik dan terlindung dari
kemungkinan pencurian berkas, pembocoran isi berkas rekam
medis.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-014 01. 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :

Pengertian • Rekam medis dinyatakan aktif apabila dalam dua tahun terakhir
masih aktif melaksanakan kunjungan.
• Rekam medis dinyatakan Semi aktif apabila dua tahun dari
kunjungan terakhir tidak pernah berkunjung lagi
• Rekam medis dinyatakan tidak aktif apabila dalam tiga tahun dari
kunjungan terakhir tidak pernah berkunjung lagi.
• Penyusutan rekam medis aktif ke Semi Aktif dan dari Semi Aktif ke
in aktif dilaksanakan tiap tahun.
• Penyimpanan Berkas rekam medis Aktif, Semi Aktif dan Non Aktif
tempatnya terpisah.

Tujuan • Untuk mengurangi kepadatan rekam medis pada rak penyimpanan


• Untuk mempercepat pengambilan berkas rekam medis.

Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP penyusutan berkas rekam


medis.

Prosedur 1. Membuat rencana kerja untuk melaksanakan penyusutan


rekam medis dengan menentukan :
o Jumlah berkas rekam medis yang akan di semi aktifkan
o Jumlah tenaga yang terlibat
o Jumlah hari yang di butuhkan
o Menghitung jumlah biaya / anggaran sesuai jam lembur
yang berlaku. (kalau ada anggaran)

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


08.SOP.010 00 2/2

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP 1 Oktober 2008

Prosedur 2. Mempersiapkan tempat untuk penyimpanan berkas semi aktif


dengan cara memindahkan Berkas semi aktif ke tempat
penyimpanan In Aktif.
3. Penyusutan dengan mengambil berkas rekam medis yang
perlu dilihat adalah tahun kunjungan terakhir, apabila pasien
tersebut selama tiga tahun berturut – turut tidak pernah
berkunjung / berobat ke rumah sakit maka rekam medis tersebut
dinyatakan in aktif.
4. Berkas rekam medis yang sudah dinyatakan semi aktif, diambil
kemudian dilakukan pencatatan dalam buku ekspedisi berkas
rekam medis semi aktif pada masing-masing petugas dengan
mencatat nomor rekam medis, nama dan diagnose, yang
terpenting Nomor RM.
5. Penyimpanan berkas rekam medis Semi aktif berdasarkan
tahun kunjungan terakhir.
6. Penyusutan rekam medis pasien yang sudah meninggal
dilakukan sama dengan rekam medis pasien masih hidup.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-015 00. 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian • Suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik berkas rekam
medis yang telah berakhir fungsi dan nilai guna.
• Penghancuran harus dilaksanakan secara total dengan cara
membakar habis, mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat
lagi dikenali isi maupun bentuknya.
Tujuan Agar didalam melakukan pemusnahan berkas rekam medis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan pemilik Rumah Sakit
TANGGUNG JAWAB:
1. Team pemusnahan dokumen Rekam Medis.
2. Direktur Rumah Sakit.
Kebijakan Unit Rekam medis menyediakan SOP.

Prosedur 1. Pembentukan Tim Pemusnahan dari unsure Rekam Medis Tata


usaha dengan SK direktur Rumah Sakit.
2. Tim membuat daftar pertelaan yang meliputi :
 No. Urut
 Nomor Rekam Medis
 Jangka waktu penyimpanan
 Diagnose terakhir.
3. Tim membuat penilaian
4. pelaksana pemusnahan
a. Dibakar ( menggunakan incenerator)
b. Di bakar biasa
c. Di cacah atau dibuat bubur.
d. Pihak ke III disaksikan Tim pemusnah
5. Tim pemusnahan membuat berita acara pemusnahan yang
ditandatangani Ketua dan Sekretaris serta diketahui Direktur
Rumah Sakit.
6. Berita Acara Pemusnahan Rekam Medis yang asli disimpan di
Rumah Sakit lembar ke 2 dikirim kepada pemilik Rumah Sakit (RS,
Vertikal kepada Dirjen Pelayanan Medik)
7. Khusus untuk arsip Rekam Medis yang sudah rusak / tidak terbaca
dapat langsung dimusnahkan degnan terlebih dahulu membuat
pernyataan diatas kertas segel oleh Direktur Rumah Sakit

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-016 00 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian • Penolakan tindakan medis merupakan suatu pernyataan dimana
pasien menolak untuk dilakukan tindakan, setelah pasien diberikan
penjelasan maka pasien/ keluarganya dianjurkan untuk mengisi
formulir penolakan

Tujuan Sebagai dasar hukum / bukti nyata bila suatu saat diperlukan
Kebijakan Sub. Bid. Rekam Medis menyediakan SOP pelaksanaan Rekam
Medis

Prosedur 1. Mengisi pernyataan penolakan dengan lengkap

2. Pernyataan penolakan untuk dilakukan tindakan dibuat / kapan


ditulis sesuai tanggal saat itu (pasien / keluarganya menulis)

3. Tanda tangan dan nama terang pasien / keluargannya / orang


tua yang bertanggung jawab di tulis dengan jelas.

4. Bila formulir sudah lengkap diserahkan kembali kepada petugas


/ perawat/ bidan untuk dilaporkan kepada dokter yang merawat
untuk menentukan langkah selanjutnya.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di IRD, Kamar Operasi, dan di Unit- Unit
pengambil tindakan Medis lainnya

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR EVALUASI PENGELOLAAN
REKAM MEDIS

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-017 00. 1/ 1
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian • Mengadakan pengawasan dan monitoring seluruh kegiatan Rekam
medis
Tujuan Mengawasi dan monitoring kegiatan penyelenggaraan rekam medis
dalam rangka mengendalikan mutu rekam medis di RS CITRA
HUSADA , agar sesuai dengan standar rekam medis
Kebijakan Sub.Bid. Rekam Medis menyediakan SOP pelaksanaan Rekam Medis.

1. Pemantauan Tata Usaha rekam medis dengan check list


Prosedur evaluasi penyelenggaraan pelayanan rekam medis rumah sakit
2. Melakukan analisa secara berkala untuk mengindentifikasi
masalah dalam pelayanan
3. bila ada masalah dilakukan tindakan penyelesaian dan dicatat
4. evaluasi dan Tata Usaha melibatkan seluruh petugas baik
rekam medis, dokter, para medis yang bekerjasama dengan
Panitia Peningkatan Mutu dan Komite Medis
5. Evaluasi dan pemantauan pengelolaan rekam medis
dilaksanakan bersama dengan panitia rekam medis melalui
berbagai cara antara lain
 Monitoring
 Analisa
 Tindakan
 Umpan balik
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
(INFORMED CONSENT)

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-018 00 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian 1. Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut
2. Tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa diagnose atau
terapeutik
3. Tindakan invatif adalah tindakan medis yang langsung dapat
mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh
Tujuan 1. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien
harus mendapat persetujuan secara tertulis (sesuai form)
2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis ( formulir terlampir)
maupun lisan
3. Persetujuan diberikan setelah pasien / keluargannya
mendapatnya informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan
media yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkasn.
Kebijakan Sub. Bid. Rekam Medis menyediakan SOP pelaksanaan Rekam
Medis
1. Pasien diberikan pengerahan yang berhubungan dengan
Prosedur pengambilan tindakan medis yang akan diberikan.,
2. Persetujuan diberikan kepada pasien dewasa dalam keadaan
sadar dan sehat mental.
3. Bagi pasien dibawah umur dan tidak mempunyai orang tua / wali
persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat.
4. Bila ada pasien yang dirawat tidak sadar dan tidak ada
keluarganya harus ada persetujuan dari Direktur yang ditanda
tangani oleh dua orang dokter yang merawat / mengambil
tindakan.
5. Mengisi formulir persetuan tindakan medis dengan jelas dan
lengkap.
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di IRD, Kamar Operasi, dan di Unit- Unit
pengambil tindakan Medis lainnya

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENGGUNAAN TANDA BAHAYA

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-019 00 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

((dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Penggunaan tanda bahaya merupakan penulisan tanda bahaya yang
telah ditetapkan oleh komite rekam medis terhadap bahaya uyang
terjadi pada pasien

Tujuan Agar semua petugas medis dan para medis mengetahui dan waspada
terhadap bahaya yang terjadi pada seorang pasien

Kebijakan Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Penggunaan
tanda bahaya

Prosedur
1. Penulisan Rekam Medis memuat tanda bahaya seperti alergi,
shock, penularan langsung

2. Ditulis di lembar rekam medis halaman depan, ditulis tebal


memakai huruf balok dan terbaca jelas

3. Yang menulis adalah petugas yang merawat atas perintah dokter.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di IRD, Kamar Operasi, dan di Unit- Unit
pengambil tindakan Medis lainnya

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENOMORAN PASIEN

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-020 02 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian 1. Nomor yang diberikan kepada pasien merupakan nomor
pengenal yang berlaku di RS Citra Husada
2. Sistem Penomoran yang diterapkan adalah sitem Unit dimana
setiap pasien hanya mendapatkan satu nomor yang berlaku
seumur hidup / untuk kunjungan seterusnya.
3. Nomor tersebut akan dipergunakan sebagai nomor berkas rekam
medis pasien yang bersangkutan.
Kartu pasien adalah kartu yang berukuran sebesar kartu penduduk
(KTP) yang berfungsi sebagai kartu pengenal pasien. Kartu ini
diberikan pasien yang harus dibawa setiap berobat ke RS Citra
Husada
Tujuan 1. Untuk mengetahui jumlah pasien baru di RS Citra Husada
2. Untuk keseragaman pemakaian nomor pengenal pasien di RS
Citra Husada
3. Untuk menunjang pelaksanaan sistem rekam medis di RS Citra
Husada
4. Agar Rekam Medis penderita tersimpan dalam satu berkas di
bawah satu nomor.

Kebijakan Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Sistem
Penomoran Pasien

1. Penomoran pasien dilaksanakan pada lokasi pendaftaran pasien.


Prosedur 2. Nomor pasien diberikan pada saat pertama kali pasien datang
berobat ke RS Citra Husada atau pada saat bayi dilahirkan di RS
Citra Husada, baik sebagai pasien rawat jalan, pasien rawat inap
dan pasien gawat darurat.
3. Nomor pasien harus dicatat pada kartu berobat pasien serta pada
sampul dan kembaran – lembaran rekam medisnya.
Sumber nomor secara komputerisasi, dimana nomor-nomor di
keluarkan secara otomatis dan berurutan kepada pasien.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENOMORAN PASIEN

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-020 01 2/2
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 1 Oktober 2008
4. Apabila terjadi kekeliruan dalam memberikan nomor pasien
Prosedur sehingga seorang pasien memiliki lebih dari satu nomor pengenal
(Rekam Medis) maka :
• Petugas yang mengetahui adanya kesalahan tersebut harus
segera memberitahu TPP rawat jalan ( Pendaftaran pasien
rawat jalan )
• Petugas pendaftaran segera mengecek nomor pasien
yang bersangkutan dan mencari nomor yang sebenarnya
yaitu nomor yang memiliki card / yang mempunyai kunjungan
terbanyak
• Seluruh berkas rekam medisnya diambil dan digabung
serta lembaran-lembaran rekam medis dari pasien tersebut
dirubah sesuai dengan nomor yang akan dipakai.
• Petugas pendaftaran yang berhubungan dengan pasien
segera mengimformasikan kepada pasien, nomor yang akan
dipakai / berlaku / dipergunakan selanjutnya di RS Citra
Husada
• Kekeliruan penomoran dan pembetulan di catat pada
buku kesalahan nomor ( Buku Nomor Doble ) dan segera
melaporkan ke Sub Bid SIM untuk di proses. ( Memindahkan
data-data yang ada pada nomor yang tidak terpakai ke nomor
yang akan dipakai kemudian nomor yang tidak dipakai
dihapus agar tidak ada pasien memiliki nomor lebih dari
satu.)
• Apabila pasien sudah mendaftar dan sudah memiliki
nomor rekam medis tetapi batal melakukan kunjungan/
pemeriksaan, maka nomor tetap dipakai tetapi tidak
dibuatkan rekam medis.
5. Pembacaan nomor pasien sesuai dengan sistem penyimpanan
secara terminal digit maka nomor yang dipakai 6 digit dan dibagi
atas :
• Kelompok angka I
• Kelompok angka II
• Kelompok angka III
6. Cara pembacaan nomor pasien :
• Bagi orang awam (staf diluar rekam medis) dibaca dari kiri
kekanan sama dengan membaca tulisan latin.
• Bagi personil rekam medis adalah kebalikannya yaitu
pertama dibaca 2 angka kelompok ke III, kemudian kelompok
angka II dan terakhir dibaca kelompok angka I.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Pendaftaran pasien rawat jalan, UGD dan
Rawat Inap

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PELAYANAN SURAT KETERANGAN MEDIS

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-021 00 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

((dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Surat Keterangan Medis adalah surat keterangan yang berisi tentang
informasi mengenai data atau keterangan mengenai keadaan pasien
selama pasien tersebut dirawat di rumah sakit, baik rawat jalan maupun
rawat inap
Surat keterangan medis bisa digunakan untuk keperluan :
A. Pengadilan
Blangko visum et revertum disediakan oleh rumah sakit yang
bersangkutan. Dari kantor kepolisian mengajukan surat
permintaan visum et revertum dan laporan polisi tentang uraian
singkat kejadian
B. Bukan Pengadilan
1. Asuransi jasa raharja
2. Asuransi tenaga kerja
3. Asuransi Lainnya
4. Surat Kematian
5. Surat kelahiran
6. Surat Keterangan pernah mondok (Rawat inap)
7. Surat keterangan sedang dirawat
8. Surat keterangan lain yang berhubungan dengan hal –
hal pasien rawat inap atau pasien rawat jalan
Tujuan Mendapatkan surat keterangan medis dengan lengkap dan cepat
Kebijakan Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Pelayanan Surat
Keterangan Medis
Prosedur A. Visum Et Revertum
• Surat permintaan visum dari kepolisian diterima oleh petugas
Rekam Medis
• Cari berkas rekam medis pasien rawat jalan atau rawat inap
• Mengisi buku permintaan surat keterangan medis
• Mengisi buku permintaan Surat Keterangan Medis
• Mengisi Blangko visum et repertum (dua lembar) lembar asli
dikirim dan lembar berikutnya untuk arsip
B. Blangko Visum Et repertum beserta status pasien
tersebut diserahkan kepada dokter yang merawat, untuk mengisi
data-data pada visum et revertum Asuransi
• Pelayanan surat keterangan medis
 Asuransi jasa raharja
 Asuransi tenaga kerja
 Asuransi lainnya

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PELAYANAN SURAT KETERANGAN MEDIS

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-021 00 2/2

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP 1 Oktober 2008

Prosedur • Cari berkas rekam medis pasien rawat jalan / rawat inap
• Mengisi pada buku permintaan surat keterangan medis
• Berikan jangka waktu pengambilan surat keterangan medis
tersebut
• Mengisi pada blangko asuransi
• Serahkan blangko asuransi kepada dokter yang menangani
pasien untuk mengisi dan menandatangai blangko tersebut
• Balngko tersebut kemudian dicap RS Citra Husada
• Apabila telah selesai diketik dan lengkap, disimpan pada
tempat penyimpanan berkas asuransi
C. Bila pasien atau keluarga datang mengambil surat
keterangan medis tersebut dipersilahkan untuk menandatangai
buku pengambilan surat keterangan medis dan diserahkan surat
keterangan medis tersebut kepada psien atau keluarganya. Surat
Keterangan Dirawat
 Siapkan formulir surat keterangan di rawat
 Cari berkas rekam medis rawat jalan atau rawat inap
 Mengisi pada buku permintaan surat keterangan medis
 Setelah pengisian buku permintaan surat keterangan medis
selesai, petugas memberi tahu permohonan jangka waktu
pengambilan surat keterangan medis
 Mengisi pada blangko surat keterangan medis
 Serahkan berkas rekam medis rawat inap tersebut kepada
dokter yang merawat, untuk diisi dan di tandatangani dokter
 Blangko tersebut lalu di cap RS Citra Husada
 Apabila telah selesai diketik dan lengkap, disimpan pada
tempat penyimpanan berkas asuransi.
 Bila pasien atau keluarganya datang mengambil surat
keterangan medis tersebut, persilahkan untuk menandatangi
buku pengambilan surat keterangan medis dan diserahkan
surat keterangan medis tersebut kepada pasien atau
keluarganya.
• Lembar pertama dimasukkan dalam amplop dan diserahkan
kebagian personalia dan lembar kedua untuk arsip
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Sub Bid Rekam Medis

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-022 00 1/1
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Pengolahan data dan pelaporan merupakan suatu kegiatan
mengumpulan, mengolah dan menyajikan data yang berhubungan
dengan kegiatan medis
Tujuan Untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan / persoalan
Sebagai dasar pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Kebijakan Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP pengolahan data
dan pelaporan
Pengumpulan Data
Prosedur 1. Menerima hasil rekapan data sensus harian pasien rawat inap
dari unit sensus
2. Mengumpulkan data kegiatan dari seluruh unit pelayanan
sebagai bahan pembuatan laporan RL1
3. Menerima hasil rekapan data penyakit pasien rawat jalan dari
urusan morbiditas
4. Menerima hasil rekapan data penyakit pasien rawat inap dari
morbiditas pasien rawat inap
5. Menerima laporan jumlah pemeriksaan laboratorium

Pengolahan
1. Entry hasil rekapan data sensus harian baik rawat jalan maupun
rawat inap yang outputnya berupa laporan bulanan, triwulanan
dan tahunan yang sering dipakai untuk keperluan item dan
ektern rumah sakit
2. Cross check antara data pada form RP-1 dengan laporan
hariannya
3. Entry kode penyakit pasien rawat inap dan outputnya berupa
RL-2a, RL-2a1, RL-2.1, RL-2.2, RL-2.3.
4. Entry rekapan data penyakit rawat jalan yang outputnya berupa
RL-2b, RL-2b1
5. Entry data social pasien baik pasien rawat jalan maupun pasien
rawat inap, kemudian outputnya berupa register pasien rawat
jalan dan register pasien rawat inap.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-023 00 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Identifikasi pasien merupakan pengenal identitas pasien yang
permanent untuk dicatat di dokumen rekam medis
Identifikasi dilakukan dengan kartu Identifikasi resmi yang masih
berlaku
Tujuan Mengenal identitas pasien yang permanent untuk melakukan
pendaftaran berobat di RS Citra Husada
Kebijakan Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Pelaksanaan
Identifikasi pasien

Prosedur Untuk pasien dewasa


Identifikasi dengan identitas resmi yang masih berlaku berupa :
 KTP (Kartu Tanda Penduduk)
 Paspor
 SIM (Surat Ijin Mengemudi)

Pasien Anak – Anak


 Identitas disesuaikan dengan nama Surat Keterangan Lahir

Pasien Bayi
 Identitas disesuaikan dengan nama Ibu yang melahirkan dan
ditambah dengan Bayi
 Setelah mempunyai nama dan sudah terdaftar di Catatan Sipil
(Surat Keterangan Lahir) saat kunjungan ulang identitasnya diganti.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PEMBUATAN GRAFIK BARBER JONSON

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-024 00 1/1
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Membuat suatu grafik yang dapat memberikan gambaran efesiensi
dan mutu dari pelayanan rumah sakit.
Tujuan Untuk memberi gambaran mutu pelayanan dan efesiensi penggunaan
tempat tidur
Kebijakan Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP pembuatan
garfik barbert jonson
Secara Manual
Prosedur  Terlebih dahulu di perhitungkan data statistic rawat inap :
BOR,LOS,TOI dan BTO
 Disiapkan media untuk membuat grafik tersebut dengan bentuk
kotak segiempat dengan pembagian dua sumbu : Sumbu X untuk
garis TOI dan Sumbu Y untuk Garis LOS
 Pada media telah dibentuk ukuran dengan menggunakan garis
tertentu agar dapat mudah menentukan dimana letak posisi BOR
 Garis diawali dari 0 ditarik berdasarkan derajat kemiringan
 Bila diketahui berapa jumlah BOR tersebut maka ditarik garis
diawali dari angka 0 sampai mencapai angka BOR yangsesuai
dengan derajat kemiringan, apabila garis mendekati garis datar
berarti BOR menjahui garis efesiensi danbila mendekati garis
tegak sampai melewati garis efesiensi berarti menunjukan
efesiensi.
 Grafik dibuat dalam triwulan sekali
 Bila telah dibuat dengan benar maka mohon tanda tangani
direktur
 Data disebarluaskan kepada masing-masing unit perawatan dan
pelayanan.

Secara Komputerisasi
 Akses sitem Medical Record pada computer yang terhubung
LAN
 Cari toolbar Informasi kemudian klik menu Info Indikator
 Tentukan periode pembuatan grafik kemudian pada tipe data
dipilih Barber Jonson
 Setelah semua sudah ditentukan kemudian di Running serta
menunggu tampilan grafik.
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENAMAAN PASIEN

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-025 00 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS Citra Husada
TETAP 1 Oktober 2008

(dr. Johan Panduwinata)


NIP :
Pengertian Merupakan prosedur penulisan nama pasien kedalam formulir rekam
medis yang telah ditetapkan.
Tujuan Penulisan nama kedalam formulir rekam medis agar memenuhi
persyaratan penulisan untuk bisa diindek dan memenuhi kelengkapan
nama seseorang
Kebijakan Sub. Bid. Rekam Medis dan Audit Klinis menyediakan SOP Sistem
penamaan
Sistem penamaan yang berlaku di RS Citra Husada meliputi
Prosedur persyaratan sebagai berikut :

a) Nama Pasien yang terdiri dari satu kata


ditulis atau diindek sebagaimana nama itu disebut.
Contoh :
Nama Ditulis atau diindek
Suryani Suryani
Maryati Maryati
Dll.
b) Nama Keluarga, nama orang Indonesia
yang mempergunakan nama keluarga yang diutamakan nama
keluarganya.
Contoh.
Nama Diindek
Danan Hadisubrata Hadisubrata Danan
Anton Wiryosukarta Wiryosukarta Anton
Dll.
c) Penulisan Untuk nama yang terdiri dari satu atau dua
kata, kata terakhir dijadikan kata tangkap utama, atau dianggap
sebagai nama keluarga.
Contoh :
Nama Diindek
Abdul Haris Nasution : Nasution Abdul Haris
dll.
d) Nama Marga, Suku Penulisannya diutamakan nama
marga, suku.
Contoh :
Nama Diindek
Cokorda Ngurah Oka : Oka Cokorda Ngurah

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital
PROSEDUR PENAMAAN PASIEN

NO.DOKUMEN No. Revisi Halaman


05.05.01.PT-025 00 2/2

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP 1 Oktober 2008

Prosedur e) Bagi Wanita yang mempergunakan nama laki – laki


diindek nama laki – laki dijadikan kata tangkap utama dalam
mengindex.
Contoh :
Nama Diindek
Neno Warisman : Warisman Neno
Dll.
f) Penulisan nama permandian atau baptis, maka nama
tersebut diindek menurut nama terakhir.
Contoh :
Nama Diindek
Florensius Suhardi : Suhardi Florensius
Dll.
g) Penulisan Nama gelar baik gelar kesarjanaan, gelar
kepangkatan, gelar keagamaan, gelar kekeluargaan, gelar –
gelar tersebut ditempatkan dibelakang.
Contoh :
Nama Diindek
Drs.Danan Hadisubrata : Hadisubrata Danan Drs.
Dll.
Penulisan Nama pada Cover dokumen rekam Medis ditulis dengan
huruf capital, / balok / cetak.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

Medical Record & Health Information


Papyrus Hospital

También podría gustarte