Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
C. SISTEM BILANGAN
BILANGAN
NYATA KHAYAL
IRASIONAL RASIONAL
BULAT PECAHAN
Bilangan nyata adalah bilangan yang mengandung salah satu sifat yaitu positif
atau negatif, dan tidak kedua-duanya.
Bilangan khayal adalah bilangan yang berupa akar pangkat genap dari suatu
bilangan negatif, sehingga tidak jelas sifatnya, apakah positif ataukah negatif.
(misal: (-4) = ±2).
Bilangan rasional adalah hasil bagi antara dua, yang berupa bilangan bulat atau
berupa pecahan dengan desimal terbatas, atau desimal berulang. (misal: 2; ½;
0,857142857142).
Bilangan irrasional adalah hasil bagi antara dua bilangan, berupa bilangan
pecahan dengan desimal tak terbatas dan tak berulang, termasuk bilangan p
dan bilangan e=2,718281828459... (misal: 0,1492525393993999.....).
Bilangan bulat mencakup semua bilangan bulat positif, negatif dan nol.
Bilangan pecahan adalah bilangan yang terletak di antara bilangan di antara
bilangan bulat baik bilangan positif maupun negatif (hanya desimal berakhir
dan berulang).
Selain penggolongan di atas terdapat tiga jenis pembagian dalam bilangan
bulat, yaitu : 1. Bilangan cacah
2. Bilangan asli
3. Bilangan prima
OPERASI BILANGAN
1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3. Perkalian
4. Pembagian
5. Pemangkatan
6. Pemfaktoran
D. PANGKAT
Kaidah pemangkatan
1. x 0 = 1 ; bila (x ≠ 0)
1
2. x =x
3. 0X = 0
4. x a = 1/xa
5. xa/b = b√xa
6. ( x/y )a = x a/y a
7. (x a)b = xab
KAIDAH PERKALIAN BILANGAN BERPANGKAT
x a × x b = x a+b
x a × y a = (xy)a
KAIDAH PEMBAGIAN BILANGAN BERPANGKAT
x a ÷ xb = xa-b
xa ÷ ya = ( x/y )a
AKAR
Kaidah Pengakaran Bilangan
b (1/b)
1. √x = x
b a (a/b)
2. √x = x
3. b√(x / y) = b√x / b√y
Kaidah Penjumlahan (Pengurangan) Bilangan Akar
1. 5√3 + 2√3 = 7√3
Kaidah Perkalian Bilangan Berakar
1. b√x × b√y = b√(xy)
b c a bc a
2. √ √x = √x
Kaidah Pembagian Bilangan Berakar
1. b√x / b√y = b√(x/y)
LOGARITMA
Logaritma dari suatu bilangan ialah pangkat yang harus dikenakan pada
(memenuhi) bilangan pokok logaritma untuk memperoleh bilangan tersebut.
12
10
0
1 2 3 4
Jenis-jenis fungsi aljabar antara lain:
1. Fungsi linier : y = a + bx
2. Fungsi kuadrat : y = ax2 + bx + c
3. Fungsi kubik : y = ax3 + bx2 + cx + d
Latihan
1. Jika diketahui f(x) = x2 – 2x + 3, tentukan: f(-2); f(0); f(3); f(4); dan f(8)
FUNGSI LINIER
Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai
satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut,
sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum
persamaan linier adalah: y = a + bx; dimana a adalah konstanta dan b adalah
koefisien (b ≠ 0). Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisit berikut:
Ax + By + C = 0
A. KEMIRINGAN DAN PENGGAL GARIS
Sesuai dengan namanya fungsi linier jika digambarkan pada koordinat
cartesius akan berbentuk garis lurus (linier). Kemiringan pada setiap titik
yang terletak pada garis lurus tersebut adalah sama. Hal ini ditunjukkan oleh
koefisien b pada persamaan y = a + bx.
Koefisien ini untuk mengukur perubahan nilai variabel terikat y sebagai
akibat dari perubahan variabel bebas x sebesar satu unit. Sedangkan a
adalah penggal garis pada sumbu vertikal (sumbu y). Penggal a mencermin-
kan nilai y pada kedudukan x = 0. Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah
sama dengan perubahan variabel terikat x dibagi dengan perubahan dalam
variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradien yang dilambangkan
dengan huruf m.
Jadi :
Kemiringan = m = ∆y / ∆x
= (y2 – y1) / (x2 - x1)
Sebagai contoh y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –2. Ini berarti bahwa
untuk setiap kenaikkan satu unit variabel x akan menurunkan 2 unit
variabel y.
misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya
adalah:
(y – 3) (5 – 3)
=
(x – 2) (6 – 2)
(y – 3) 2
=
(x - 2) 4
4y – 12 = 2x – 4
4y = 2x + 8
y = 0,5x + 2
a. Berimpit a. Sejajar
Latihan:
1. Carilah kemiringan dan titik potong sumbu y pada persamaan garis
berikut ini:
a. 3x – 2y + 12 = 0
b. 2x – 5y – 10 = 0
c. 4x – 6y = 10
2. Untuk setiap pasangan titik-titik koordinat berikut carilah persamaan garis
lurusnya:
a. (3,5) dan (10,2)
b. (-6,-4) dan (10,8)
3. Untuk setiap pasangan titik koordinat dan kemiringan (m) berikut ini tentukan
persamaan garis lurusnya:
a. (2,6), m = 0,4
b. (5,8), m = -1,6
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu himpunan nilai
yang memenuhi secara serentak (simultan) semua persamaan-persamaan
dari sistem tersebut. Atau secara sederhana penyelesaian sistem persamaan
linier adalah menentukan titik potong dari dua persamaan linier. Ada tiga
cara yang dapat digunakan untuk penyelesaian suatu sistem persamaan
linier, yaitu:
(1). Metode Substitusi,
(2). Metode Eliminasi, dan
(3). Metode Determinan.
Metode Substitusi
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 2x+3y=21
dan x+4y=23 !
Jawab:
Salah satu persamaan dirubah dahulu menjadi y = ... atau x = .... Misal
persamaan x+4y=23 dirubah menjadi x=23-4y. Kemudian disubstitusikan ke
dalam persamaan yang satu.
x = 23-4y ; 2x + 3y = 21
2(23-4y) + 3y = 21
46 – 8y + 3y = 21
46 – 5y = 21
25 = 5y
y=5
Untuk mendapatkan nilai x, substitusikan y = 5 ke dalam salah satu
persamaan.
y = 5 2x + 3y = 21
2x + 3(5) = 21
2x + 15 = 21
2x = 21 – 15
x = 6/2
x=3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut
adalah himpunan pasangan (3,5)
Metode Eliminasi
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 3x-2y=7 dan
2x+4y=10 !
Jawab:
Misal variabel yang hendak dieliminasi adalah y
3x - 2y = 7 (x 2) 6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 (x 1) 2x + 4y = 10 +
8x + 0 = 24
x=3
Untuk mendapatkan nilai y, substitusikan x = 3 ke dalam salah satu persamaan.
x = 3 3(3) - 2y = 7
-2y = 7 – 9
2y = 2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah
himpunan pasangan (3,1)
Metode Determinan
ax + by = c
dx + ey = f
c b
Dx ; x =f e
Nilai x adalah ce - fb
= =
D a b ae - db
d e
a c
Dy ; y =d f
Nilai y adalah af - dc
= =
D a b ae - db
d e
3 7
Dy 2 10 3.10 - 2.7 16
Nilai y adalahD; y = 3 = 3.4 - 2.(-2)
-2 = 16 = = 1
2 4
Polinom atau suku banyak dalam x atau f(x) adalah ungkapan yang
mengandung suku k.xn, dimana k = konstanta dan n = bilangan bulat.
Derajat polinom adalah nilai tertinggi dari n dalam f(x).
Fungsi polinom mempunyai bentuk umum sebagai berikut;
y = a0 + a1x + a2x2 + ................... + anxn
Fungsi polinom berderajat dua atau fungsi kuadrat adalah fungsi tak linier
yang grafiknya berbetuk parabola. Fungsi polinom berderajat tiga adalah
fungsi tak linier yang variabel bebasnya berpangkat paling tinggi = 3.
Demikian pula polinom berderajat empat, lima, enam dan seterusnya.
FUNGSI KUADRAT
Bentuk umumnya adalah : y = ax2 + bx + c
a, b dan c adalah konstanta;
y = variabel tak bebas;
x = variabel bebas.
1. Jika a > 0 ; maka parabola terbuka ke arah y positip (terbuka ke atas)
Jika a < 0 ; maka parabola terbuka ke arah y negatip (terbuka ke bawah)
2. Titik potong dengan sumbu y x = 0 y = c (0,c), maka titik
potongnya = c. Hanya ada satu titik potong.
3. Titik potong dengan sumbu x y = 0, maka ax2 + bx + c = 0, sehingga
diperoleh rumus a b c adalah sebagai berikut:
2
- b ± √ (b – 4ac)
x1,2 =
2a
Bentuk ( b2 – 4ac ) disebut diskriminan, maka D = b2 – 4ac.
Dari rumus di atas ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yaitu sebagai
berikut:
a. Jika D = b2 – 4ac > 0, terdapat 2 harga x atau ada dua titik potong dengan
2 2
sumbu x, yaitu di ( - b + √(b – 4ac) , 0) dan ( - b - √(b – 4ac) , 0).
2a 2a
b. Jika D = 0 terdapat x1 = x2 = -b/2a, satu titik potong yaitu di (-b/2a,0)
artinya parabola menyinggung pada sumbu x.
c. Jika D < 0 parabola tidak memotong sumbu x, sebab harga-harga x-
nya adalah imajiner.
4. Mencari sumbu parabola adalah sebagai berikut;
x1 + x 2 b substitusikan ke dalam persamaan
x= =-
2 2a
Parabola y = ax2 + bx + c diperoleh hasil sebagai berikut;
2 2
y=a(- )b2 - +b c = - +b c = -b2 + 4ac
2a 2a 2a 4a
y= -(b2- 4ac)
= - ,D
maka didapat titik ekstrim sbb:
4a 4a
(- ,b-2 ).D
2a 4a
Jika a > 0 terdapat titik ekstrim bentuk minimum
Jika a < 0 terdapat titik ekstrim bentuk maksimum.
sb y sb y sb y
0 sb x 0 x 1 = x2 sb x 0 sb x
x1 x2 0
Tidak ada
harga x
sb y sb y sb y
x 1 = x2 Tidak ada
0 x1 x2 sb x 0 sb x 0 harga x sb x
Contoh
1. Gambar grafik fungsi y = x2 – 5x + 6
Jawab:
Memotong sumbu y x = 0, y = 6 A(0,6)
Memotong sumbu x y = 0, 0 = x2 – 5x + 6
+6
5 ± √(25-24)
5x
X1,2 = sb y
x 2-
2
Y=
x1 = 2 B1 (2,0) A(0,6)
x2 = 3 B2 (3,0)
2 0 2 3 sb x
Titik ekstrim P ( - b ,- D )
2a 4a
A = +1 > 0 P(2,5 ; -0,25)
D = -(b2 – 4ac)
= 0,25
Terdapat titik ekstrim di P(2,5 ; 0,25)
BARISAN DAN DERET
Barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu urutan
tertentu. Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut disebut suku. Perubahan
di antara suku-suku berurutan ditentukan oleh ketambahan bilangan
tertentu atau suatu kelipatan bilangan tertentu.
Jika barisan yang suku berurutannya mempunyai tambahan bilangan yang
tetap, maka barisan ini disebut barisan aritmetika.
Misal:
a. 2, 5, 8, 11, 14, ................ ditambah 3 dari suku di depannya.
b. 100, 95, 90, 85, 80, ........ dikurangi 5 dari suku di depannya.
an = arn-1
Dimana : an = adalah suku ke-n
a = adalah suku pertama
r = adalah rasio antar suku berurutan
n = banyaknya suku
Latihan:
1. Carilah suku ke-8 dari barisan geometri jika suku pertamanya 16 dan
rasionya adalah 2.
2. Carilah suku ke-11 dalam suatu barisan geometri dimana suku ke-4 adalah
24 dan suku ke-9 adalah 768
Deret Geometri (Deret Ukur)
Misal: Dn = a + ar + ar2 + ar3 + ............ + arn-1
r Dn = ar + ar2 + ar3 + ............ + arn-1 + arn
Dn - rDn = a - arn
(1-r)Dn = a(1 – rn)
n
a(1 – r )
Dn = (1 – r) = dimana:
Pn = Prn-1
Dimana :
P : populasi penduduk pada tahun basis (tahun pertama / ke-1)
Pn : populasi penduduk pada tahun ke-n
r : (1+ persentase pertumbuhan penduduk per tahun)
n : jumlah penduduk
Contoh soal:
1.Penduduk suatu kota berjumlah 100.000 jiwa pada tahun 1995,
tingkat pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota
tersebut pada tahun 2004 dan tahun 2010 !
2. Penduduk suatu negara tercatat 25 juta jiwa pada tahun 2000. Berapa
jumlah penduduk pada tahun 2010 dan 2020, jika tingkat
pertumbuhannya 3% per tahun ?
3. Penduduk sebuah kota tercatat 2,5 juta jiwa pada tahun 1992, dan
diperkirakan menjadi 3 juta jiwa pada tahun 1996. Jika tahun 1990
dianggap merupakan tahun basis
a. Berapa persen tingkat pertumbuhannya ?
b. Berapa jumlah penduduk pada tahun 1980 ?
c. Berapa jumlah penduduk pada tahun 1991 ?
d. pada tahun berapa penduduknya berjumlah 5 juta jiwa ?
C. BUNGA MAJEMUK
Penghitungan bunga majemuk merupakan penerapan dari barisan
geometri (barisan ukur).
Misal suatu modal sebesar Rp 1.000,- (P) dibungakan secara majemuk
dengan suku bunga 10% per tahun (i) , maka besarnya modal tersebut di
masa datang (F) dapat dihitung sebagai berikut:
setelah 1 tahun: F1 = 1000 + (1000 X 0,10) = 1100
F1 = P + Pi = P(1 + i)
setelah 2 tahun: F2 = 1100 + (1100 X 0,10) = 1210
F2 = (P + Pi) + (P + Pi) i = P + Pi + Pi + Pi2
= P + 2 Pi + Pi2 = P (1 + 2i + i2)
= P (1 + i)2
setelah 3 tahun: F3 = P (1 + i)3
n
setelah n tahun: Fn = P (1 + i)
dengan demikian nilai nilai di masa datang dari suatu jumlah sekarang
adalah:
Fn = P(1+ i )n
Dimana:
Fn = nilai di masa depan
P = jumlah sekarang
i = suku bunga per tahun
n = jumlah tahun
Apabila bunga dibayarkan lebih dari satu kali (misalkan m kali) dalam satu
tahun maka rumus nilai di masa depan menjadi:
F F
P= n
atau P=
(1 + i) i mn
(1 + m )
Latihan:
1. Nona Fina menabung uangnya Rp 1.500.000 di Bank dengan tingkat
bunga 15% per tahun. Berapakah nilai uangnya di masa datang setelah 10
tahun kemudian jika dibunga-majemukkan secara: a). Semesteran, b).
Kuartalan, dan c). Bulanan.
2. Seorang pengusaha berharap lima tahun mendatang memperoleh laba
sebesar Rp 25.000.000. Jika tingkat bunga yang berlaku saat ini 12% per
tahun dan dibayarkan secara kuarta, berapakah jumlah laba pengusaha
tersebut saat ini ?
D. NILAI MASA DATANG DARI ANUITAS
Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang dibuat secara periodik dan
dalam jumlah uang yang tetap atau sama. Dalam anuitas diasumsikan
bahwa semua pembayaran dibuat pada akhir periode dengan bunga
majemuk.
Ilustrasi:
Nina menabung uangnya sebanyak 1 juta setiap permulaan tahun, dimana
bunga 12% per tahun secara majemuk. Berapa jumlah tabungan Nina
setelah 4 tahun (akhir tahun ke-3 atau awal tahun ke-4) ?
1 2 3 4
r <1 r >1
Maka jumlah tabungan Nina setelah 4 tahun dapat dihitung sbb:
n
Sn = a (r – 1)
(r – 1)
1jt((1,12)4 – 1) 1 jt × 0,574
S4 =
(1,12 – 1) 0,12
S4 = 4.783.333
Sehingga di dapat rumus nilai masa datang dari anuitas adalah:
P((1 + i) – 1)
Sn =
i
Dana Cadangan
Dana cadangan disebut juga sebagai sinking fund yaitu dana yang
disisihkan (dicadangkan) untuk pembayaran nilai tertentu dimasa yang akan
datang. Misalkan perusahaan menyisihkan sebagian labanya untuk
membayar utang sejumlah tertentu setelah sekian tahun di masa datang.
Rumus dana cadangan diperoleh dari rekayasa rumus nilai masa datang dari
anuitas di atas, yaitu:
Sn i
P= atau P = Sn n
n
(1 + i) - 1 (1 + i) - 1
i
Latihan:
1. Nona Debby menabung uangnya di Bank setiap awal bulan sebesar Rp
500.000 selama 8 tahun. Jika tingkat bunga yang berlaku sebesar 18% per
tahun, berapakah jumlah uang nona Debby di masa datang bila bunga
dibayarkan (diperhitungkan)secara bulanan ?
2. Suatu perusahaan ingin menyisihkan dananya setiap bulan selama 5 tahun
untuk pembayaran pinjaman perusahaan. Jumlah nilai pinjaman
perusahaan tersebut diperkirakan 5 tahun mendatang sebesar Rp
75.000.000. Bunga dibayarkan secara majemuk sebesar 15% per tahun.
Berapa jumlah dana yang harus disisihkan atau dicadangkan setiap bulan
oleh perusahaan agar dapat melunasi pinjaman tersebut ?
E. NILAI SEKARANG DARI ANUITAS
Nilai sekarang dari anuitas adalah jumlah dari nilai- nilai sekarang dari setiap
periode pembayaran atau penerimaan uang tertentu.
An = P(1+i )-1 +P(1+i )-2 +............+P(1+i )-n
Jika difaktorkan dengan (1+i)-n, maka persamaan di atas menjadi:
An = P(1 + i )-n (1+i)n-1 + (1+i)n-2 ........... (1+i )2 + (1+i )1 + (1+i ) +1
An = P (1+i)-n Sn
An = P (1+i) -n (1+i)n - 1
i
An = P 1 -(1+i)-n
i
Jadi rumus nilai sekarang dari anuitas adalah:
An = P 1 -(1+i)-n
i
Dimana:
An = Nilai sekarang dari anuitas
P = Jumlah pembayaran per periode
i = Tingkat bunga tahunan
n = Jumlah periode pembayaran
Penyisihan Pinjaman
Konsep penyisihan pinjaman (loan amortization) hampir sama dengan dana
cadangan (sinking fund). Untuk dana cadangan pembayaran cicilan hutang
secara periodik dilakukan saat ini, agar di masa mendatang akan terlunasi
jumlah tertentu utang atau pinjaman; sedangkan penyisihan pinjaman
jumlah tertentu utang atau pinjaman sudah diterima saat ini, kemudian
dilakukan pembayaran cicilan atau angsuran utang secara periodik.
Rekayasa rumus nilai sekarang dari anuitas akan diperoleh rumus penyisihan
pinjaman (loan amortization) yaitu:
-n
An 1 -(1+i)
P= atau P = An
-n
i
1 -(1+i)
i