Está en la página 1de 4

Hasil Studi dan Action Plan

Klaster Informatika dan Elektroteknik


(The Cluster of Informatics and Electrical Engineering-IEE)
Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4)
Jakarta, 17 Desember 2010

Klaster Informatika dan Elektroteknik telah melaksanakan diskusi menarik pada 17 Desember 2010
yang dibagi menjadi tiga sesi yaitu:
A. Sesi Inovasi dan Teknologi Unggulan Informatika dan Elektroteknik (INOVASI)
B. Sesi Pematangan Teknologi dan Komersialisasi (INDUSTRI)
C. Sesi Sinergi dan Kemandirian Teknologi (SINERGI),
dengan pembicara berasal dari unsur (a) UNIVERSITAS dalam dan luar negeri, (b) INDUSTRI
dalam dan luar negeri, dan (c) PEMERINTAH Indonesia.

Hasil Studi:
1. Indonesia berpotensi untuk menciptakan dan menggunakan green technology,
misalnya:
a. Seluruh pulau-pulau di Indonesia memungkinkan untuk saling dihubungkan
dengan sebuah sistem komunikasi yang ramah lingkungan (green
communication) dan murah.
b. Pengembangan rumah masyarakat bertenaga listrik DC.
2. Penetrasi broadband secara umum akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
namun untuk Indonesia perlu diadakan studi lanjut karena kondisi sosial budaya yang
berbeda.
3. Inovasi teknologi informasi dan komunikasi akan mampu meningkatkan efektifitas
dan efisiensi proses belajar-mengajar.
4. Indonesia memiliki masalah kurangnya industri komponen elektronika lokal, sehingga
harus mengimpor komponen luar.
5. Indonesia memerlukan sinergi dalam mengakselerasi pembangunan Industri teknologi
informasi dan komunikasi yang hanya ramai di tengah dan hilir, tapi sangat kurang di
bagian hulu (basic research).
6. Indonesia memerlukan sebuah success story yang menjadi model atau contoh untuk
memicu pengembangan teknologi di Indonesia dan meyakinkan pemerintah bahwa
ilmuwan Indonesia mampu membuat teknologi secara mandiri.
7. Technopreneur Indonesia belum banyak dibantu oleh pemerintah, misalnya sulit untuk
memakai lulusan terbaik universitas dalam negeri dengan rewards yang layak.
8. Emerging technology yang perlu untuk dikembangkan di Indonesia antara lain:
renewable energy, cloud computing, biotechnology, mobile technology, dan
nanotechnology.
9. Perlunya sofware dan hardware yang tepat untuk mendukung pendidikan anak-anak
Indonesia.
10. Tingkat kesiapan e-government di Indonesia masih rendah jika dibandingkan negara
lain. E-government tidak hanya mencakup sistem informasi tetapi juga melibatkan
people and processes.
11. Indonesia terlalu banyak menggunakan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.
Oleh karena itu, Indonesia perlu segera memanfaatkan sumber-sumber energi lainnya
dalam menyediakan listrik yang cukup untuk seluruh wilayah Indonesia.

Action Plan :
1. Klaster IEE siap membuat database ilmuwan IEE I-4 seluruh dunia untuk akselerasi
pengembangan teknologi informasi dan elektroteknik di Indonesia.
2. Ilmuwan IEE di luar negeri siap menjadi reviewer project riset unggulan nasional Indonesia.
3. Ilmuwan IEE di luar negeri siap membantu pemasaran produk inovasi putra-putri Indonesia
secara lokal dan internasional.
4. Ilmuwan IEE di luar negeri siap berkolaborasi dengan institusi dalam negeri secara pribadi
maupun secara institusional.
 Sampai hari ini tujuh buah proyek Indonesia dan luar negeri (USA, Jepang,
Malaysia) siap dilaksanakan.
5. Ilmuwan IEE di luar negeri bersedia membantu menumbuhkan inovator-inovator muda
Indonesia dalam jumlah besar dengan cara:
a. Memperbanyak summer programs/distinguished lectures di Indonesia
b. Menjembatani peneliti di dalam negeri dengan institusi di luar negeri
c. Menyebarkan informasi kesempatan studi di luar negeri (melalui mailing list
iee-i4@gmail.com)
6. Untuk melewati The Innovation’s Valley of Death, klaster IEE siap merintis sebuah success
story sebagai referensi Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan success stories lainnya
yang melibatkan kolaborasi antar institusi (1) Pemerintah (2) Industri (3) Perguruan Tinggi,
(4) Peneliti di Luar Negeri, (pilot project untuk tahun 2010 akan dimulai dari pembuatan
International Mobile Telecommunications (IMT) Advanced 100% karya anak negeri, PJ:
Trio Adiono, ITB) .
Disetujui oleh para ilmuwan klaster IEE, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta, 17
Desember 2010:

Sesi 1: INOVASI
1. Khoirul Anwar (Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), Japan)
2. Nurhidajat Sisworahardjo (University of Tennesse, USA)
3. Akhmad Unggul Priantoro (International Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia)
4. Teddy Mantoro (International Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia)
5. Taufik (Calpoly State University, USA)
6. Yul Y. Nazaruddin (Atase Pendidikan KBRI Jerman dan Institut Teknologi Bandung)

Sesi 2: INDUSTRI
1. Trio Adiono (Xirka, Institut Teknologi Bandung, Indonesia)
2. Mustapa Wangsaatmadja (PT. Telkom Indonesia)
3. Gunawan Witjaksono (MIMOS Berhad, Malaysia)
4. Sugih Jamin (University of Michigan, Ann Arbor, USA)

Sesi 3: SINERGI
1. Kalamullah Ramli (Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kepkominfo), Universitas
Indonesia)
2. Lukito Edi Nugroho (Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia)
3. Darmawan Baginda Napitupulu (Research Center of Quality Systems and Testing
Technology, LIPI, Indonesia)
4. Tumiran (Universitas Gadjah Mada, Dewan Energi Nasional, Indonesia)

Partisipan:
1. Selly Imanda (Universitas Paramadina)
2. Rahmadi Trimananda (Universitas Pelita Harapan)
3. Suryani Alifah (Universiti Teknologi Malaysia)
4. Jonathan Sofian (Universitas Indonesia)
5. Andre Mulpyana (Praktisi ICT)
6. M. Qomarul Huda (International Islamic University Malaysia)
7. Nashrul Hakiem (International Islamic University Malaysia)
8. Anwar Fuadi (Universitas Paramadina)
9. Arvin Adityardana (Binus University)
10. Ali Ridho (Keio University, PENS Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
11. Dewi Puspa (Universitas Indonesia)

También podría gustarte