Está en la página 1de 2

Ahmadinejad: Hapuskan Hak Veto di

PBB
February 21, 2011 konspirasi

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyerukan agar Dewan


Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) menghapus hak veto bagi kelima
negara anggota tetap. Ahmadinejad menilai bahwa penerapan hak istimewa itu
merupakan penghinaan bagi negara-negara lain, yang telah memiliki sikap yang sama
atas suatu isu.

Menurut kantor berita Fars, penilaian Ahmadinejad itu dilontarkan saat menerima
kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, di Teheran
akhir pekan lalu. Dalam pertemuan itu Ahmadinejad mengecam sikap Amerika Serikat
(AS) yang menggunakan hak veto untuk membatalkan pengesahan rancangan resolusi
DK-PBB, yang isinya mengencam dan menentang proyek pembangunan Israel di wilayah
Palestina.

“Saat sejumlah negara di DK-PBB menggunakan hak veto, jelas itu merupakan sikap
yang tidak menghargai banyak negara. Jadi, sistem itu tidak bisa mengatur dunia, bahkan
tidak bisa melanjutkan tugas-tugas dewan,” kata Ahmadinejad.

Dia merujuk kepada situasi di sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Jumat 18
Februari 2011. Saat itu, 14 negara sudah mendukung rancangan resolusi untuk mengecam
Israel atas pembangunan pemukiman di Tepi Barat, Palestina, dan meminta negara itu
menghentikan proyek mereka.

Namun, kendati sudah didukung 130 anggota PBB – termasuk 14 negara di Dewan
Keamanan – rancangan resolusi itu gagal disahkan setelah AS menggunakan hak veto.
Sebagai satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, AS memiliki keistimewaan
berupa hak veto, yaitu bisa memblokir rancangan keputusan yang sudah dibahas di
sidang.

Selain AS, negara-negara pemilik hak veto di DK-PBB adalah Inggris, China, Prancis,
dan Rusia. Namun, dalam sidang pekan lalu, hanya AS yang menerapkan hak veto.

Langkah AS itu membuat sikap Dewan Keamanan PBB atas proyek pembangunan
Israel tidak bisa disahkan. Kecaman pun bermunculan, terutama dari Palestina.

Ahmadinejad menegaskan bahwa sistem pengambilan keputusan di PBB itu tidak bisa
dilanjutkan dan tidak sesuai dengan situasi dunia saat ini. Maka, “dunia butuh sistem baru
dan Iran beserta Jerman bisa menjalani kerjasama yang baik atas isu itu,” kata
Ahmadinejad.
Westerwelle sendiri tidak langsung menyetujui pernyataan Ahmadinejad. Dia hanya
menyatakan bahwa kerjasama antara Iran dan Jerman telah berlangsung lama dan Berlin
ingin kemitraan itu bisa ditingkatkan dalam membicarakan berbagai isu internasional.

http://konspirasi.com/peristiwa/ahmadinejad-hapuskan-hak-veto-di-pbb/

También podría gustarte