Está en la página 1de 4

ANALISIS FILM FAHREINHEIT 9/11

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat mata kuliah Drama II yang dibina oleh bapak

Danny Purwanto S.S

Oleh:

IRWAN FATURROHMAN

NIM.208 500 426


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG

DJATI BANDUNG

2011

Film yang dirilis pada tahun 2004 ini termasuk kedalam gender
documenter yang dibuat oleh komentator politik amerika serikat Michael
Moore.di dalam filmnya ini Moore mengkritisi sikap-sikap kontroversial yang
diambil oleh presiden George W. Bush yang berperang melawan teroris timur
tengah. Film ini dinilai film terlaris dan berhasil menjadi box office dengan
gender politik. Film ini juga dinobatkan sebagai film dokumenter paling laris dan
paling banyak ditonton orang.
Plot film ini mengisahkan sosok presiden amerika serikat George W. Bush
yang terlihat sebagai politikus gigih, pantang menyerah dan disukai rakyat
amerika, tetapi di sisi lain, Bush digambarkan sebagai sosok politikus rendahan
yang didorong oleh orang-orang kaya dan berpengaruh yang berdiri di
belakangnya. Moore juga menggambarkan kedekatan Bush dengan Osama Bin
Ladden yang menyuruh Bin laden dan keluarganya untuk sementara pindah
sementara keluar dari amerika serikat setelah terjadi tragedi 11 september. Moore
menuduh bahwa pemerintah amerika serikat mengevakuasi 24 anggota keluarga
bin Ladden dalam penerbangan rahasia tak lama setelah serangan terjadi tanpa
adanya introgasi terhadap mereka. Ironisnya padahal pada saat itu penerbangan
domestik dan internasional untuk warga sipil dihentikan.
Dalam film ini juga Moore mengisahkan invasi kejam hasil keputusan
bodoh George W. Bush yang tak masuk akal dengan mengirimkan pasukan
amerika dan sekutu untuk menginvasi Negara irak yang diduga tempat
bersarangnya pimpinan teroris yang bertanggung jawab atas pengeboman 11
september di amerika. Dimana disana digambarkan situasi warga irak yang
memprihatinkan setelah kedatangan tentara sekutu dan amerika yang berdalih
datang dengan membawa perdamaian tapi kenyataanya hanya neraka lah yang
mereka bawa.
Moore juga menggambarkan kejadian serangan 11 september dengan
warna hitam putih dan menyorot kekacauan dan suasana riuh dan teriakan warga
amerika serikat yang ada di tempat kejadian tersebut disaat penyerangan itu
berlangsung. Pada saat itu juga dalam scene film itu di tempat lain, Bush
diberitahu tentang penyerangan pesawat pertama yang menabrak gedung world
trade center dalam perjalannya menuju sebuah kunjungan ke sekolah dasar. Bush
kemudian ditampilkan tengah duduk di dalam kelas di sebuah sekolah dasar di
daerah florida dengan anak-anak. Ketika diberitahu bahwa pesawat kedua telah
merobohkan gedung World Trade Center dan negara dinyatakan sedang dalam
keadaan diserang Bush malah terus membaca cerita untuk anak-anak di kelas itu.
Moore menceritakan Bush terus membaca cerita untuk anak-anak sekolah dasar
selama hamper tujuh menit walaupun mendengar kabar buruk itu.
Film ini kemudian mengalami proses pergeseran cerita ke kampung
halaman kecil Moore, flint, Michigan dimana sebuah kota kecil yang menjadi
tujuan perekrutan wajib militer yang akan di kirimkan ke daerah konflik di Irak.
Film ini memperkenalkan Lila Lipscomb seorang ibu rumah tangga yang bangga
memiliki seorang anak yang menjadi anggota militer dan pergi berperang ke Irak.
Dia mengungkapkan perasaan patriotisme tinggi kepada setiap laki-laki dan
wanita yang memakai seragam.
Moore juga menanggap perang adalah sebuah kebohongan besar para
penguasa yang ingin meraih sesuatu dengan mengorbankan para pemuda-pemudi
amerika.
Kemudian dalam film tersebut, Lipscomb kembali muncul dengan
keluarganya setelah mendengar kabar bahwa putranya telah tewas pada tanggal 2
april 2003 di karbala.. Sedih dan menangis, ia mulai mempertanyakan tujuan
perang yang sebenarnya. Moore bosan melihat ibu seperti Lipscomb menderita
karena kehilangan putra di medan perang. Dia juga menemukan bahwa hanya ada
satu anak dari anggota kongres yang ikut perang.
Film ini pun berakhir dengan klip dari George W. Bush melalui
sandungannya yang terkenal “betapa bodohnya aku”
Moore mendedikasikan film ini untuk temannya yang tewas dalam tragedi
World Trade Center dan kepada prajurit yang tewas di Irak juga kepada ribuan
orang yang tak terhitung jumlahnya yang menjadi korban dalam perang sipil
akibat kegiatan militer Amerika Serikat di Irak dan Afganistan.

Michael Moore memberikan wawasan yang mendalam dan meskipun-


memprovokasi pada sistem keamanan Amerika, tingkat paranoia, ketakutan,
ketidakpastian, nilai-nilai palsu dan patriotisme, yang semuanya digabungkan
bersama-sama untuk menetapkan panggung untuk George W. Bush untuk
melancarkan perang terhadap Irak bukan berfokus pada mendapatkan pelaku
sesungguhnya di balik serangan teroris 11 September 2001. Film dokumenter ini
juga berfokus pada bagaimana beberapa orang Saudi yang aman dan diam-diam
diterbangkan keluar dari Amerika, sementara pesawat pura grounded setelah
serangan pa orang Saudi yang aman dan diam-diam diterbangkan keluar dari
Amerika, sementara pesawat pura grounded setelah serangan. Arsip fotografer
film, wawancara jujur dengan para politisi, dan limbah keseluruhan dana publik
untuk sebuah perang yang telah dilaksanakan pada pretensi palsu yaitu: senjata
pemusnah masal - untuk mengambil fokus dari musuh yang nyata dan membuat
warga Amerika terpaku ke TV mereka untuk menonton warga Irak dan
Afghanistan yang tidak bersalah terbunuh. Dan perang yang akhirnya akan
menjauhkan Amerika Serikat dengan penduduk di seluruh dunia.
Moore tidak bisa menahan diri dalam Fahrenheit 9 / 11, dan sebagai
hasilnya, film ini berfungsi sebagai forum budaya dari masyarakat umum yang
diperkenalkan pada ide-ide yang seharusnya dapat ditekan dalam media
mainstream (Newcomb & Hirsch, 1983).Meskipun Todd Gitlin (1979)
menyarankan bahwa kontra-budaya mungkin ide yang terkandung atau dijinakkan
dalam teks-teks televisi, teori ini juga berlaku ke layar lebar. Sementara banyak
direksi mungkin marah dengan adegan yang menyinggung mereka dalam rangka
untuk menarik lebih besar demografis, Moore memilih sebuah jalan yang berbeda
sama sekali. Alih-alih pesan domesticating abrasive nya, kekerasan grafis zona
perang dengan formal Gedung Putih untuk menghasilkan tingkat reaksi usus.
Konotasi dan kiasan ini dimaksudkan untuk menyoroti kebrutalan perang dan
ketidakpedulian dirasakan mantan pemimpin Amerika.

También podría gustarte