Está en la página 1de 21

PERBANDINGAN ANTARA WORLD BANK DAN UNDP

BERDASARKAN KLASIFIKASI ORGANISASI INTERNASIONAL


MENURUT CLIVE ARCHER

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Organisasi Internasional
Dosen: Yudhi A. Yuniarsyah

Oleh:
Siti Octrina Malikah 209000061
Adi Permana 209000085
Adita Bella 209000086
Ahmad Yafie 209000089
Said Iqbal 209000313

Karya Ilmiah ini adalah karya kelompok


yang disusun sesuai dengan etika penulisan ilmiah.
Penulis bertanggung jawab atas seluruh isinya.

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN
UNIVERSITAS PARAMADINA
2010

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas semua rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Organisasi Internasional ini dengan tepat waktu. Karya tulis
ilmiah ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban kami untuk melengkapi tugas yang
diberikan yaitu mengenai perbandingan dua organisasi internasional berdasarkan klasifikasi
organisasi internasional menurut Clive Archer, yang mana dalam hal ini kami mengangkat
World Bank dan UNDP sebagai objek analisa.

Penulisan karya ilmiah ini terwujud atas kerjasama dari anggota kelompok kami. Kami
menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna maka kami sangat
berbesar hati dalam menerima saran dan kritik yang membangun agar dapat
diimplementasikan pada penulisan karya ilmiah kami selanjutnya.

Jakarta, 23 April 2010

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Kerangka Teori 1
1.1.1. Definisi Organisasi Internasional 1
1.1.2. Klasifikasi Organisasi Internasional 2
1.1.2.1 Keanggotaan 2
1.1.2.2. Tujuan dan Aktivitas 3
1.1.2.3. Struktur 4
1.1.3. Peran dan Fungsi Organisasi Internasional 5
1.2. Objek Perbandingan 6
1.2.1. World Bank 6
1.2.1.1. International Bank for Reconstuction and Development (IBRD) 6
1.2.1.2. International Development Assosiation (IDA) 7
1.2.1.3. International Finance Corporation (IFC) 7
1.2.1.4. Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) 7
1.2.1.5. International Center for the Settlement of Investment Dispute (ICSID) 7
1.2.2. United Nation Development Program (UNDP) 8

BAB II PEMBAHASAN 9
2.1. Perbandingan antara World Bank dan UNDP Berdasarkan Klasifikasi Organisasi
Internasional 9
1.2.1. Perbandingan dari Segi Keanggotaan 9
1.2.2. Perbandingan dari Segi Tujuan dan Aktivitas 10
1.2.3. Perbandingan dari Segi Struktur 10
2.2. Perbandingan antara World Bank dan UNDP Berdasarkan Peran dan Fungsi
Organisasi Internasional 12
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Akibat dari Perbedaan Pengklasifikasian, Peran, dan
Fungsi Organisasi Internasional pada World Bank dan UNDP 14

BAB III KESIMPULAN 16

DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. KERANGKA TEORI

1.1.1 Definisi Organisasi Internasional

”International Organization is a process; International Organizations are


representative aspects of the phase of that process which has been reached in a given
time.” (Inis Claude 1964: 4)
Sekitar empat dekade yang lalu, organisasi internasional identik dengan sudut pandang
government-oriented karena dalam melakukan hubungan internasional yang berperan aktif
adalah aktor negara yang dalam hal ini merupakan perwakilan resmi dari sebuah negara.
Namun, ternyata pola diplomasi abad 21 sangat berbeda dengan masa-masa empat dekade
yang lalu karena saat ini peran aktor-aktor non negara juga sangat aktif seperti Multi National
Corporations (MNCs), individu, dan International Non-Governmental Organizations
(InGOs). Atas dasar hal-hal di atas, klasifikasi organisasi internasional pun menjadi beragam
sesuasi dengan tujuannya ada yang yang berorientasi umum dan ada pula yang lebih khusus.

Ada begitu banyak ahli hubungan internasional yang mengemukakan pendapat mereka
mengenai definisi organisasi internasional dan dari berbagai pendapat yang mereka
kemukakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan karena hampir secara keseluruhan
memasukkan unsur keanggotaan, tujuan, dan struktur. Berikut definisi dari organisasi
internasional:
”International Organization can be defined as a formal, continous structure established
by aggreement between members (governmental and/or non-governmental) from two or
more sovereign states with the aim of pursuing the common interest of the
membership.”

Faktor-faktor lain yang diasosiasikan dengan kebanyakan organisasi internasional: institusi


mereka biasanya terdiri dari pertemuan paripurna dari keseluruhan anggota (biasa disebut
majelis atau konferensi), sebuah pertemuan secara teratur oleh segelintir anggota (biasanya
berkaitan dengan power pada organisasi tersebut), dan sebuah sekretariat permanen untuk
mendukung kegiatan administratif organisasi internasional tersebut. Bagaimanapun juga
4
keberadaan organisasi internasional ini pasti bertujuan untuk memberikan keuntungan pada
anggotanya.

1.1.2. Klasifikasi Organisasi Internasional

Memasuki abad ke-21, terjadi dekolonialisasi besar-besaran di dunia yang melahirkan begitu
banyak negara-negara baru dengan ideologi dan national interest yang berbeda-beda.
Ternyata dengan adanya fenomena kemerdekaan negara-negara tersebut menstimulasi
pertumbuhan organisasi-organisasi di berbagai konsentrasi pula. Pada tahun 1909 tercatat ada
37 organisasi internasional, kemudian 50 tahun kemudian yaitu pada tahun 1956 jumlahnya
naik menjadi 132, 154 pada 1960, 280 pada 1972, 337 pada 1980, 341 pada 1987, dan lebih
dari 350 organisasi internasional pada tahun 19961. Jumlah ini merupakan pencerminan
petingnya peran dan fungsi organisasi internasional dalam kehidupan masyarakat dunia2.

Pada kesempatan ini akan dijelaskan klasifikasi organisasi internasional berdasarkan Clive
Archer di mana organisasi internasional dibedakan berdasarkan tiga kriteria yaitu
keanggotaan, tujuan dan aktivitas, serta struktur organisasi internasional. Berdasarkan tiga
kriteria yang disebutkan di atas, kita akan mampu membedakan keberagaman konsep antara
satu organisasi dengan organisasi lainnya.

1.1.2.1 Keanggotaan

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa saat sekarang ini tidak hanya aktor negara
yang bisa menjadi anggota organisasi internasional, tetapi aktor-aktor non negara pun bisa
menjadi anggota organisasi internasional. Negara berdaulat tidak mutlak menjadi satu-
satunya anggota organisasi internasional karena lahirnya banyak aktor-aktor lain yang juga
berperan. Oleh sebab itu, ada begitu banyak organisasi internasional yang memberikan
manfaat bagi anggotanya sesuai dengan kepentingan bersama organisasi internasional
tersebut.

Berikut ini kami akan menjabarkan klasifikasi organisasi internasional berdasarkan


perbedaan dalam hal keanggotan:

1
Lihat pula: D.W Bowet., Op. Cit., hlm., 199, et seq.; Syahmin AK, Pokok-pokok….” Op. Cit., hlm., 29, et seq.
2
Dari segi hukum sebagaimana tampak perkembangan jumlah dan fungsi organisasi-organisasi internasional ini
telah menyebabkan negara-negara mengakuinya sebagai aktor baru dalam hukum internasional tidak perlu
diragukan lagi, (Syahmin AK: Aspek-aspek Organisasi Internasional, (Bandung: CV Armico, 1998).

5
1. Intergovernmental Organizations (IGOs): Keanggotaannya terdiri atas negara-negara
berdaulat, namun bisa juga terdiri atas negara bagian di mana negara induk negara bagian
tersebut mengizinkan negara bagiannya untuk ikut dalam organisasi internasional. Amerika
Serikat dan Rusia adalah negara yang tidak mengizinkan adanya interstates untuk mengikuti
organisasi internasional sementara Swedia adalah negara yang memperbolehkan Maka ada
juga yang memasukkan interstates ke dalam jenis Intergovernmental Organization contohnya
International Telecommunication Union (ITU), the Universal Postal Union (UPU), dan lain-
lain.
2. Transnational Organizations (TNOs): Suatu organisasi internasional disebut sebagai
bagian dari TNOs adalah saat keanggotannya memiliki aktor non negara. TNOs dibagi
kembali menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Genuine INGOs: TNOs yang keanggotaannya hanya terdiri dari aktor non negara.
b. Hybrid INGOs: TNOs yang keanggotaannya terdiri dari aktor negara dan aktor non
negara.
c. The Transgovernmental Organizations (TGO): TNOs yang keanggotaannya terdiri
dari aktor-aktor pemerintah tetapi tidak diatur oleh kebijakan luar negri pusat negara
mereka.
d. Bussiness International Nongovernmental Organizations (BINGOs): TNOs yang
lebih dikenal dengan istilah Multi National Corporations (MNCs) merupakan badan
usaha raksasa yang memiliki cabang di berbagai negara sehingga setiap kebijakannya
tidak hanya ditentukan oleh satu negara.

1.1.2.2. Tujuan dan Aktivitas

Hal yang paling umum dan paling baik dalam mengklasifikasikan organisasi internasional
adalah berdasarkan apa yang ia lakukan dan untuk apa ia melakukan itu. Pada dasarnya
tujuan setiap organisasi internasional pasti telah dibuat sejak awal berdirinya namun bukan
berarti tidak memungkinkan adanya tambahan tujuan melalui program kerja atau dengan kata
lain berbagai manuver sangat mungkin untuk terjadi.

Tujuan dari organisasi internasional bisa sangat umum dan luas bisa pula lebih spesifik dan
tertentu, begitu pula dengan aktivitasnya yang pasti berkenaan dengan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Ketika kita menganalisa tentang tujuan dari organisasi
intenasional, kita juga harus mempertimbang hubungan seperti apa mungkin terjadi di antara
anggota. Ada tiga kemungkinan terhada hal ini:

6
a. Menciptakan suatu bentuk hubungan yang co-operative antar anggota bisa melalui
berbagai aspek seperti perdagangan dan sosial.
b. Meminimalisir atau mencegah kemungkinan terjadinya conflict dengan kerjasama
sehingga akan menimbulkan rasa saling menghormati kepentingan nasional masing-
masing negara.
c. Merangsang timbulnya confrontation karena ternyata pada akhirnya organisasi
tersebut merangsang terjadinya konflik.

1.1.2.3. Struktur

Saat berbicara mengenai struktur kita akan banyak membahas mengenai bagaimana
organisasi itu berjalan. Kita akan menganalisa sistem yang menggerakkan mesin organisasi
tersebut sebagai aktualisasi tujuan dan aktivitas organisasi internasional yang telah disepakati
seluruh anggota. Pasca abad ke 20, struktur organisasi internasional semakin kompleks.
Pembahasan mengenai struktur ini termasuk pola pemerintahan pada organisasi, decision
making process, kepemilikan sekretariat dan pengadaan sidang paripurna.

Organisasi yang semakin tumbuh juga akan mempengaruhi inovesi pada struktur organisasi
internasional. Saat kita berbicara mengenai power anggota dalam klasifikasi struktur maka
ini akan terkait dengan hak suara. Terdapat perbedaan hak suara di setiap organisasi, ada
yang menganut konsep one man one vote (majority voting), ada dengan konsep hak veto,
unanimity voting, dan ada pula dengan konsep siapa yang berkontribusi banyak maka besar
pula hak suaranya (weighted voting).

Dengan menganalisa melalui struktur organisasi sebenarnya akan lebih mudah untuk kita
dalam pengklasifikasian. Karena pada dasarnya setiap organisasi pasti memilih sistem yang
berbeda-bedas sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk organisasi yang beranggota sedikit
akan lebih memilih kosep voting unanimity dibandingkan veto karen mempertimbangakan
sedikitnya anggota atau hal yang menjadi tujuan organisasi tersebut tidak menyangkut hal-
hal sekuritas sehingga veto dinilai tidak terlalu penting dan berbagai alasan lainnya.

Setelah kita memahami tiga kriteria di atas, pada poin selanjutnya kami akan membedakan
dua organisasi yang sama-sama digolongkan ke dalam organisasi internasional yang bergerak
di bidang ekonomi pembangunan berdasarkan klasifikasi organisasi internasional menurut
Clive Archer. Organisasi yang akan kami perbandingkan adalah World Bank (1.3.) dan
United Nation Development Program (1.4.)

7
1.1.3. Peran dan Fungsi Organisasi Internasional

Jelas adanya bahwa beberapa organisasi mempunyai fungsi dan peran yang terbatas dan
bebrapa organisasi lainnya mencakup peran dan fungsi yang lebih luas. Peran yang
dimainkan oleh organisasi internasional pasti akan mempengaruhi fungsinya dalam
hubungan internasional tapi tidak tertutup kemungkinan apabila kedepannya akan bisa
diupayakan untuk perubahan peran dan fungsi sesuai dengan tekanan yang mampu
merangsang organisasi internasional tersebut.

1.1.3.1. Peran Organisasi Internasional

Peranan organisasi internasional dalam hubungan internasional saat ini telah diakui karena
keberhasilannya dalam memecahkan berbagai permasalah yang dihadapi suatu negara.
Bahkan saat ini organisasi internasional dinilai mampu untuk langsung dapat memperngaruhi
tingkah laku negara secara tidak langsung. Kehadiran organisasi internasional mencerminkan
kebutuhan manusia untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk menangani masalah-
masalah yang timbul melalui kerjasama tersebut.

Peranan organisasi internasional dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:


1. Sebagai instrumen. Organisai internasional digunakan oleh negara-negara anggotanya
untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan tujuan politik luar negerinya;
2. Sebagai arena. Organisasi internasional merupakan tempat bertemu bagi anggota-
anggotanya untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah yang dihadapi. Tidak
jarang organisasi internasional digunakan negara-negara unttuk mengangkat masalah dalam
negerinya, ataupun masalah dalam negeri negara lain dengan tujuan untuk mendapat
perhatian internasional;
3. Sebagai aktor independen. Organisasi internasional dapat membuat keputusan-keputusan
sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau paksaan dari luar organisasi.

1.1.3.2. Fungsi Organisasi Internasional

Suatu organisasi internasional yang bersifat fungsional sudah tentu memiliki fungsi dalam
menjalankan aktivitasnya. Fungsi ini bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang
berhubungan dalam pemberian bantuan terhadap masalah yang timbul terhadap pihak yang
terkait. Fungsi organisasi internasional pasti dipengaruhi oleh peran organisasi tersebut.

8
1.2. OBJEK PERBANDINGAN

1.2.1 World Bank

World Bank bersekretariat di Washington DC, AS, dan didirikan pada 27 Desember 1945
setelah diratifikasinya secara internasional mengenai perjanjian yang telah dicapai pada
Konferensi Bretton Woods yang berlangsung pada tanggal 1 Juli-22 Juli 1944. 3 World Bank
merupakan lembaga keuangan multilateral dunia yang berfungsi dalam memberikan dana
bantuan bagi negara-negara berkembang dan negara-negara yang sedang berada dalam masa
transisi. Badan pimpinan World Bank adalah Dewan Gubernur, di mana semua negara
anggota terwakili. Operasi umum didelegasikan kepada satu kelompok yang lebih kecil,
Dewan Direktur Eksekutif, sementara Presiden dari World Bank bertindak sebagai Ketua
Dewan. Anggota World Bank terdiri dari negara-negara berkembang yang memerlukan
bantuan dana dan juga terdiri dari negara yang sudah maju yang memerlukan bimbingan atau
bantuan teknis. Kelompok World Bank memiliki staf sekitar 11.000 orang dengan anggaran
administratif tahunan sekitar $1.4 miliyar.4

Tujuan bersama dari semua lembaga tersebut adalah untuk mengurangi kemiskinan di
seluruh dunia dengan memperkuat perekonomian negara-negara miskin. Tujuan akhirnya
adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dengan menggalakkan pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan. World Bank merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari lima lembaga:
International Bank for Reconstuction and Development (IBRD), International Development
Assosiation (IDA), International Finance Corporation (IFC), Multilateral Investment
Guarantee Agency (MIGA), dan International Center for the Settlement of Investment
Dispute (ICSID).

1.2.1.1. International Bank for Reconstuction and Development (IBRD)

Pasal-pasal pembentukan IBRD disusun pada tahun 1944 di Bretton Woods Conference, dan
Bank ini mulai beroperasi pada tahun 1946. Bank ini memberikan pinjaman dan bantuan
pembangunan kepada negara-negara berpendapatan menengah dan negara-negara yang layak
menerima kredit. Hak voting dikaitkan dengan sumbangan modal negara anggota yang
didasarkan pada kekuatan ekonominya. Bank tersebut memperoleh 90% dari dananya
melalui penjualan bond di pasar modal internasional. Pinjaman diinvestasikan pada sektor-
3
www.wikipedia.com
4
Pengetahuan Dasar tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa. hlm: 59-62; hlm: 146-147.

9
sektor seperti pembangkit listrik, minyak dan gas, industri dan pertambangan, transportasi,
pembangunan perkotaan, air dan sanitasi serta sektor finansial.

1.2.1.2. International Development Assosiation (IDA)

IDA memberikan pinjaman dengan ketentuan-ketentuan yang sangat ringan kepada negara-
negara miskin di dunia yang tidak bisa membayar pinjaman dari IBRD, namun IBRD tetap
bertanggung jawab atas administrasinya. Pinjaman IDA bersifat kredit dengan jangka waktu
35 sampai 40 tahun dan tanpa bunga kecuali untuk menutupi administrasi. Sumber keuangan
IDA adalah sumbangan pemerintah terutama dari negara anggota IDA yang lebih kaya. Dana
IDA biasanya digunakan untuk menanggulangi kebutuhan dasar seperti pendidikan,
kesehatan, air dan sanitasi serta pemberian dana untuk mendukung reformasi ekonomi
menuju liberalisasi perekonomian.

1.2.1.3. International Finance Corporation (IFC)

IFC merupakan sumber pinjaman untuk mendanai proyek-proyek swasta di negara yang
sedang berkembang dengan memberikan dana dan menyediakan nasihat untuk penanaman
modal dengan bekerjasama dengan investor swasta. Fokus kegiatannya adalah
mempromosikan pembangunan ekonomi dengan mendorong pertumbuhan usaha yang
produktif dan pasar modal yang efektif di negara-negara anggotanya.

1.2.1.4. Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA)

MIGA mendorong investasi asing di negara-negara sedang berkembang dengan memberikan


jaminan kepada investor swasta asing terhadap kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh
hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan resiko perdagangan (yaitu politik). Modal
MIGA berasal dari sumbangan modal 151 negara anggotanya.

1.2.1.5. International Center for the Settlement of Investment Dispute (ICSID)

ICSID menyediakan fasilitas bagi penyelesaian pertikaian investasi antara pemerintah


dengan investor asing swasta melalui mediasi atau arbitrasi. ICSID didirikan berdasarkan
Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and Nationals of Other
States tahun 1966 dan telah diratifikasi oleh 131 negara. Sumber dana ICSID adalah
sumbangan sukarela dari negara anggotanya. Sekali suatu pihak mengajukan arbitrase maka
tidak akan bisa dibatalkan secara sepihak.

10
1.2.2. United Nation Development Program (UNDP)

UNDP merupakan badan utama dalam koordinasi tugas pembangunan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Jangkauan global dan manajemennya, dengan sumber dana mencapaii $2.3
miliyar setahun, membuat UNDP sebagai penyedia bantuan hibah pembangunan terbesar di
dalam jajaran PBB. UNDP memberikan nasihat kebijakan yang arif dan membantu dalam
membangun kapasitas kelembagaan dan kapasitas manusia yang mendorong pertumbuhan
ekonomi yang adil serta terikat untuk mempromosikan pemerintahan yang akuntabel di
semua tingkatan masyarakat.

UNDP memiliki jaringan kantor di 134 negara dengan 174 program yang terdapat di teritori
dan negara seluruh dunia. UNDP dipimpin oleh Dewan Pimpinan yang terdiri dari 36 orang,
yang mewakili negara-negara baik yang sedang berkembang maupun yang maju. Setiap
tahun UNDP menerbitkan laporan tahunan yang penting, Human Development Report.
UNDP merupakan organisasi pemberi bantuan yang 85% dari stafnya bekerja di negara-
negara di mana rakyatnya membutuhkan bantuan. UNDP membantu rakyat untuk menolong
diri mereka sendiri dan yang menjadi prioritas sekarang ini antara lain pemanfaatan teknologi
informasi bagi pembangunan, memerangi penyebaran HIV/AIDS, membantu menanggulangi
dampak konflik dan bencana alam, serta sering sekali diminta membangun kembali
masyarakat pasca perang atau pada saat terjadinya keadaan darurat5.

UNDP mengkordinasikan kegiatannya dengan dana PBB yang lain, serta lembaga-lembaga
keuangan internasional, di antaranya World Bank dan IMF. Program UNDP juga
memanfaatkan tenaga dari dalam negeri dan 75% dari semua proyek yang didukung UNDP
dilaksanakan oleh organisasi-organisasi lokal.6 Beberapa program kerja UNDP yang paling
menonjol antara lain dalam upaya penghapusan kemiskinan dengan alokasi 40% dari total
keseluruhan dana UNDP, menciptakan penghidupan yang layak, mengusahakan perwujudan
kesetaraan gender yang terbukti dengan adanya Dana Pembangunan Wanita Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNIFEM), pelestarian lingkungan bersama dengan World Bank dan United
Nation Environmental Program dengan program Global Environment Facility, dan
menciptakan Good and Clean Governance7.

5
Pengetahuan Dasar tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa. hlm: 43
6
Ibid. hlm: 144-145
7
UNDP 1996/1997 Annual Report-Ending Poverty and Building Peace Through Sustainable Human
Development. United Nation Development Program.

11
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perbandingan antara World Bank dan UNDP Berdasarkan Klasifikasi


Organisasi Internasional

World Bank dan United Nation Development Program (UNDP) adalah organisasi internasional
yang sama-sama digolongkan sebagai organisasi internasional yang bergerak di bidang ekonomi
pembangunan. Meskipun demikian, kedua organisasi internasional tersebut pastilah memiliki
perbedaan yang dapat kita lihat dari pengklasifikasian organisasi internasional menurut Clive
Archer.

2.1.1. Perbandingan dari Segi Keanggotaan

Keanggotaan kerap menentukan berjalannya arus dan pola kebijakan organisasi internasional.
Terdapat perbedaan keanggotaan antara World Bank dan United Nation Development Program
(UNDP). World Bank dikategorikan sebagai Intergovernmental Organizations (IGOs) di mana
anggotanya terdiri dari negara-negara berdaulat dan memiliki perwakilan masing-masing di
World Bank. Sementara UNDP sistem keanggotaannya dikategorikan sebagai Hybrid INGOs di
mana anggotanya tidak hanya terdiri dari negara-negara berdaulat tetapi juga aktor-aktor non
negara atau interest group yang umumnya berasal dari dalam negara tersebut.

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa keanggotaan UNDP berasal dari lebih banyak sumber yang
akan berpengaruh pula dalam decision making process-nya. Keberagaman konsep keanggotaan
ini semata-semata berdasarkan kebutuhan organisasi internasional tersebut misalnya World Bank
yang mengutamakan sentralisasi kekuasaan yang ada tangan pemerintahan suatu negara karena
konsepnya yang lebih kepada makroekonomi yang bertujuan akhir pada kebijakan nasional yang
mana kita ketahui prerogatif pembuatan kebijakan lebih kepada kalangan pemerintah.
Sebaliknya, keanggotaan UNDP yang beragam juga sangat sesuai dengan kebutuhan UNDP
yang cenderung melakukan aktivitasnya ke arah grassroot. Dengan keberagaman keanggotaan
tersebut UNDP bisa mendapatkan lebih banyak input untuk dikaji sebelum pada akhirnya ia
mengaktualisasikan visinya.

12
2.1.2. Perbandingan dari Segi Tujuan dan Aktivitas

Meskipun kedua organisasi tersebut bergerak di bidang ekonomi pembangunan, namun ada
perbedaan yang sangat signifikan dari segi tujuan dan aktivitas mereka. World Bank lebih
menitikberatkan perhatiannya kepada sektor finansial yang mengarah pada pembangunan
ekonomi makro yang cenderung terfokus pada hal-hal seperti inflasi, devaluasi, arus investasi,
pengangguran, dan sebagainya. Sedangkan UNDP lebih terfokus sektor riil yang mengarah pada
pembangunan ekonomi mikro yang cenderung terfokus pada hal-hal mendasar seperti sebab-
sebab tidak langsung yang mempengaruhi perekonomian di negara-negara berkembang seperti
isu-isu jender, etos kerja yang mempengaruhi kualitas tenaga kerja, pendidikan yang
mempengaruhi pendapatan individu. UNDP juga memiliki program seperti : Eradicating
Poverty, Sustainable Livelihoods, Gender Equality, Environment, Good and Clean Governance,
Peace Building.

Kedua organisasi internasional menggunakan cara yang berbeda dalam mencapai tujuannya yaitu
untuk menghapuskan kemiskinan di negara-negara berkembang dan negara-negara miskin.
Sangat jelas sekali objek kajian mereka sangat berbeda tapi kita juga tidak dapat memungkiri
bahwa pada kenyataannya aktivitas mereka memang saling berkaitan satu sama lain.
Keefektivitasan kinerja kedua organisasi internasional itu pasti berbeda karena input yang
berpengaruh juga berbeda.

2.1.3. Perbandingan dari Segi Struktur

Kita dapat melakukan pengklasifikasian dengan mudah melalui struktur yang dimiliki
organisasi internasional. Perbedaan struktur memang sah-sah saja dalam setiap organisasi
internasional karena setiap struktur pastilah mewakili peran dan fungsi yang berbeda pula
dari organisasi internasional tersebut.

Struktur dari World Bank lebih bersifat permanen yang dimungkinkan karena
keanggotaannya yang mudah untuk dimanajemen seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa
keanggotaannya terdiri hanya dari negara-negara berdaulat. World Bank diketuai oleh Dewan
Gubernur dan juga memiliki Dewan Eksekutif serta lembaga-lembaga dibawah naungan
World Bank seperti : International Bank for Reconstuction and Development (IBRD),
International Development Assosiation (IDA), International Finance Corporation (IFC),
Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan International Center for the
Settlement of Investment Dispute (ICSID). Kelima cabang World Bank ini mempunyai peran,

13
fungsi, dan wewenangnya masing-masing bahkan keanggotaan yang berbeda pula. bisa saja
suatu negara adalah anggota dari IBRD dan IDA tapi bukanlah anggota dari cabang Wold
Bank yang lain. Kelima cabang tersebut dipersiapkan dengan matang untuk menangani
permasalahan-permasalahan makroekonomi negara-negara berkembang dan negara-negara
miskin, jadi setiap negara berhak menentukan cabang mana yang dibutuhkan dan
memberikan manfaat lebih efektif ke negara tersebut.

Chart 1. Struktur Organisasi World Bank

Sedangkan UNDP adalah organisasi internasional yang cabang-cabangnya lebih bersifat


conditional artinya banyak dari cabang-cabang ataupun lembaga di bawahnya didirikan
dengan maksud ad hoc untuk menangani permasalahan-permasalahan di negara-negara
berkembang dan negara-negara miskin. UNDP kerap mengkaji present condition yang ada di
dunia lalu memfokuskan program kerja pada masalah-masalah yang tengah dihadapi. Jika
pada saat penanganan masalah tersebut ternyata dibutuhkan adanya lembaga khusus maka
UNDP akan membentuk suatu lembaga untuk menyelesaikan masalah itu.

14
Chart 2. Struktur Organisasi UNDP

2.2. Perbandingan antara World Bank dan UNDP Berdasarkan Peran dan
Fungsi Organisasi Internasional

World Bank dan UNDP tentunya memiliki sinkronisasi dalam beberapa hal menyangkut
peran dan fungsinya yang sama-sama bergerak di bidang ekonomi pembangunan negara-
negara berkembang dan negara-negara miskin. Maka dari itu terkadang diperlukan kerjasama
antara World Bank dan UNDP serta dengan pemerintah, donor, dan NGO untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan lebih efektif. Meskipun kedua organisasi internasional tersebut
kerap bekerjasama namun peran dan fungsi mereka pastilah berbeda.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa perbedaan fungsi dan peran
yang dijalankan oleh World Bank dan UNDP. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pada
fokus utama yang dikedepankan oleh kedua organisasi internasional ini. World Bank lebih
terfokus pada hal-hal mengenai pembangunan finansial yang mengarah pada sektor

15
makroekonomi negara-negara berkembang, misalnya membantu dalam menstimulasi
peningkatan arus investasi agar pembangunan infrastruktur di negara berkembang tersebut
dapat lebih baik dengan cara pemberian dana secara langsung yang bersifat hutang dan
dikembalikan secara berjangka. Beberapa hal yang menjadi konsentrasi World Bank daam
peningkatan taraf hidup di suatu negara antara lain berkaitan dengan pemberian nasihat
kepada negara-negara anggotanya untuk meningkatkan penanaman modal, pemberian dana
secara langsung untuk membangun infrastruktur, memberikan jaminan kepada investor asing,
dan lain-lain yang berkaitan dengan arus investasi.

Sedangkan fungsi dan peranan dari UNDP lebih mengarah pada msalah-masalah
pengembangan negara dalam sektor peningkatan kualitas sumber daya manusia, etos kerja
individual yang pada akhirnya menciptakan kemandirian dari negara tersebut. Peranan
UNDP sangat berpengaruh terhadap negara yang sedang dibantu dan dikembangkan karena
UNDP menyerap tenaga kerja domestik dan bekerjasama dengan organisasi lokal untuk
berperan aktif dalam menjalankan projek yang dirancang oleh UNDP. Seperti yang di
sebutkan sebelumnya fokus utama UNDP lebih kepada pengembangan sektor ekonomi mikro
di suatu negara artinya dalam fungsinya dalam meningkatkan taraf hidup akan meningkatkan
perhatiannya dari berbagai segi seperti pendidikan, sosial masyarakat terkait isu kemanusiaan
dan jender, pemerintahan yang baik dan bersih, kehidupan yang layak, dan kesehatan.

Perhatian UNDP yang mengarah kepada grassroot dimaksudkan untuk member life lesson
bagi negara tersebut agar kelak negara tersebut mempunyai pondasi yang kokoh baik di
tubuh masyarakat maupun pemerintahan. Sistem yang berusaha diterapkan UNDP melalui
program-programnya ditargetkan untuk jangka panjang maka hasil kerjanya tidak bisa secara
langsung kita lihat.

Akhirnya kita dapat membedakan peran dan fungsi World Bank dan UNDP meskipun
keduanya bergerak pada bidang ekonomi dan pembangunan tapi kita dapat melakukan
pengklasifikasian menurut Cive Archer. Perbedaan yang mereka miliki ternyata sangat
mencolok dan dangat mendasar sehingga berpengaruh besar dalam aktivitas mereka di
kehidupan masyarakat internasional.

16
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Akibat dari Perbedaan Pengklasifikasian
Organisasi Internasional pada World Bank dan UNDP

Pada pembahasan sebelumnya, kami telah menjabarkan perbedaan-perbedaan pada World


Bank dan UNDP berdasarkan pengklasifikasian dan peran serta fungsinya. dalam beberapa
paragraf berikut kami akan menjabarkan hasil diskusi kelompok kami berdasarkan
perbedaan-perbedaan tersebut secara komprehensif.

Dalam segi keanggotaan, UNDP lebih terbuka daripada World Bank. Maksudnya terbuka
ialah UNDP menerima anggotanya bukan hanya dari aktor negara (pemerintahan dalam suatu
negara) saja namun juga aktor non negara (LSM, individu) mendapat kesempatan untuk
menyampaikan aspirasinya. Kelemahan World Bank ialah bahwa World Bank hanya
terhubung oleh institusi pemerintahan saja dalam mengelola dana bantuan keuangannya,
tidak ada pengawasan atau kontrol dari masyarakat luas atau masyarakat.akar rumput seperti
LSM (non negara). Dengan lemahnya pengawasan dari masyarakat, dana bantuan dari World
Bank terancam tidak sampai kepada masyarakat yang membutuhkan karena dana bantuan
dari World Bank tersebut kemungkinan akan dikorupsi.

Selain itu, di dalam arena memperjuangkan kepentingan masing-masing anggotanya, World


Bank hanya berpusat pada aktor pemerintah yang memiliki potensi atau kecenderungan tidak
merepresentasi aspirasi dari banyak pihak. Dengan demikian, kelebihan UNDP dari segi
keanggotaan terletak pada luasnya akses masyarakat terhadap informasi dana yang akan
dipergunakan dan disalurkan serta dalam forum internasional aktor-aktor non negara dapat
tampil memberikan pengaruh kepada kebijakan-kebijakan yang akan diambil.

UNDP menggerakkan program kerjanya sampai pada permberdayaan masyarakat akar


rumput. Dalam hal ini, tujuan dan aktivitas UNDP lebih mengakar pada ekonomi mikro
menjadi kelebihan tersendiri daripada World Bank yang bersifat makro. Dengan
memperhatikan sektor ekonomi mikro, UNDP melihat permasalahan pembangunan ekonomi
lebih solutif karena menyangkut hal-hal terkecil namun sangat penting artinya, seperti
pemberdayaan masyarakat (individu-individu) yang pada akhirnya akan melahirkan kualitas
tenaga kerja yang baik. Sementara dibandingkan World Bank yang terkonsentrasi kepada
sektor makro yang mementingkan investasi guna memperlancar percepatan pertumbuhan
ekonomi di mana menomorduakan pembangunan mikro.

17
Kelebihan UNDP dari segi struktur adalah terkait dengan decision making process yang
terdapat dalam tubuh UNDP. Struktur yang terdapat di UNDP menjanjikan suatu proses
pembuatan keputusan yang lebih egaliter dikarenakan input berasal bukan hanya dari
pemerintahan suatu negara tetapi LSM dan berbagai interest group lainnya dapat juga
memiliki andil dalam proses pembuatan keputusan pada pemecahan masalah di UNDP.
Struktur yang lebih terbuka yang membolehkan aktor non negara ikut serta merupakan suatu
keunggulan dari UNDP dibandingkan World Bank yang hanya mengutamakan aktor
pemerintahan negara saja. Namun di lain sisi World Bank juga memiliki keunggulan dari
segi struktur, di mana kita dapat melihat bahwa struktur yang ada di UNDP lebih cenderung
sementara (temporary) dan kurang matang dalam persiapannya karena tindakannya
didasarkan pada present condition sehingga terkesan kurang visioner, misalnya dalam
pembentukan struktur atau badan yang bekerja dalam pembangunan kemanusiaan, UNDP
lebih lama dalam membangun strukturnya karena tidak mempunyai lembaga cabang-cabang
yang tetap untuk merespon isu-isu yang baru berkembang di masyarakat. Sementara World
Bank memiliki struktur yang kuat yang didukung oleh eksistensi permanen atas lembaga-
lembaga cabangnya, terbukti dengan adanya kelima lembaga cabang World Bank yang
menangani isu-isu berbeda sehingga keberadaan lembaga yang bersifat permanen ini dapat
lebih menjaga efektifitas dan efisiensi.

Dari segi tujuan dan aktivitas kami menemukan adanya kelemahan pada kedua organisasi
internasional ini. Kelemahan UNDP dalam segi tujuan adalah dalam mencapai tujuannya
UNDP cenderung membutuhkan jangka waktu yang lama hingga hasil dari aktualisasi
program kerjanya dapat dirasakan masyarakat di negara tersebut. Ini disebabkan oleh
penempatan tujuan-tujuan UNDP yang secara terperinci berorientasi pada masalah-masalah
ekonomi dan sosial yang sangat mikro,spesifik, dan berkaitan satu sama lain, seperti
peningkatan kualitas pendidikan, pencegahan HIV AIDS, kesetaraan jender, revitalisasi
lingkungan, dan lain-lain. Sementara, kelemahan World Bank dalam segi tujuan adalah
eksistensi Wolrd Bank yang memiliki banyak lembaga-lembaga cabang yang berpotensi
menyebabkan tumpang tindih dalam melaksanakan kebijakan demi mencapai tujuan terhadap
suatu negara. Seperti yang diketahui, World Bank membawahi lima lembaga yang akan
berhubungan langsung dalam kerjasama dengan pemerintahan suatu negara tapi di lain sisi
sering kali suatu negara hanya menjadi salah satu anggota atau bahkan sekaligus menjadi
anggota di kelima lembaga cabang.

18
BAB III
KESIMPULAN

Kita telah menyadari bahwa pada diplomasi abad 21 ini kita tidak lagi hanya membicarakan
negara berdaulat sebagai aktor hubungan internasional, namun telah hadir banyak aktor baru
berupa aktor-aktor non negara. Organisasi internasional sebagai salah satu jenis aktor non
negara saat ini sudah sangat diakui kehadirannya dalam hubungan internasional mengingat
kehadirannya yang berdampak sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat internasional.

Penulisan karya ilmiah ini dititikberatkan pada perbedaan antar dua organisasi internasional
dari segi pengklasifikasian dan fungsi serta perannya menurut Clive Archer.
Pengklasifikasian organisasi internasional tersebut berdasarkan keanggotaan, tujuan dan
aktivitas, serta struktur organisasi internasional. Perbedaan peran dan fungsi organisasi
internasional yang mengacu pada peran organisasi internasional sebagai instrumen, arena,
dan aktor independen.

World Bank dan UNDP diangkat menjadi objek kajian pada penulisan makalah ini di mana
kedua organisasi internasional tersebut sama-sama berasal dari bidang ekonomi
pembangunan namun akan dibedakan berdasarkan keanggotaan, tujuan, aktivitas, struktur,
peran dan fungsinya. Yang perlu diingat adalah bahwa pada dasarnya setiap organisasi
internasional pasti mempunyai perbedaan meski sekecil apapun karena suatu organisasi
internasional didirikan untuk memberikan manfaat bagi anggotanya sehingga segala sesuatu
pasti disesuaikan dengan kepentingan kolektif anggotanya.

Kesimpulan dari penjabaran kami pada makalah ini adalah World Bank dengan UNDP sama-
sama bergerak di bidang ekonomi pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup di negara-negara berkembang dan negara-negara miskin namun ternyata perbedaannya
terletak pada fokus aktivitas kedua organisasi internasional tersebut. World Bank lebih fokus
pada peningkatan taraf hidup melalui pembangunan makroekonomi terutama arus investasi
yang dimulai dari pemberian dana langsung, membuat pasar yang lebih terbuka,
menyediakan jaminan bagi investor asing, memberi nasihat dalam hal peningkatan
penanaman modal, dan sebagainya. UNDP lebih fokus pada peningkatan taraf hidup melalui
pembangunan mikroekonomi yang berkaitan pada pembangunan grassroot yang bersifat

19
jangka panjang dan berkesinambungan seperti peningkatan etos kerja individu melalui sistem
pendidikan yang baik dan jaminan kesehatan sehingga akan menstimulasi lahirnya
pemerintahan yang bersih dan baik.

Baik World Bank dan UNDP memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan,
meskipun demikian, perbedaan tersebut pasti memiliki alasan yang akan berhulu pada
kepentingan kolektif anggotanya. Perlu diingat bahwa setiap kelebihan dan kekurangan ini
dapat dirubah melalui upaya reformasi di tubuh organisasi internasional tersebut. Reformasi
ini mungkin terjadi jika ada hal-hal yang sangat signifikan sehingga mampu merangsang,
baik World Bank maupun UNDP, untuk melakukan upaya reformasi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku:

Referensi Website:
www.undp.org
www.worldbank.org
www.wikipedia.com
www.kompas.com

21

También podría gustarte