Está en la página 1de 20

OLEH:

• ANNISA UL HUSNI
• AINA HUBBY AZIIRA
• IDRIS KURNIAWAN
• BRIAN MANDELA
• SEPRIADI
• DEDE ZUNASLI

Tugas ini kami ajukan untuk melengkapi tugas Ilmu Pengetahuan


Alam kami tentang alat-alat optik
SMP N 2 Pariaman
Tahun ajaran 2008/2009
I. MATA
Adalah indera penglihatan. Bentuk bola mata bulat seperti bola bekel atau bola
pingpong. Diameternya lebih kurang 2 cm. sebagian besar terletak di dalam rongga
tengkorak.
Mata terdiri atas bagian-bagian yang berperan penting dalam proses penglihatan.
Selain itu, mata disertai bagian-bagian yang melindungi mata.

a. Bagian-bagian mata
Bagian-bagian yang melindungi mata adalah alis mata, kelopak mata, dan bulu
mata. Alis mata merupakan rambut (bulu) yang terletak di atas mata. Alis mata
berguna untuk melindungi mata dari keringat yang mengalir dari dahi. Kelopak
mata terdiri kelopak atas dan kelopak bawah. Kelopak mata berguna untuk
melindungi mata dari benda-benda asing, misalnya debu, asap, dan keringat. Bulu
mata merupakan rambut yangterletak di kelopak mata. Bulu mat juga berguna
melindungi mata dari benda asing.
Mata juga dilengkapi dengan kelenjer air mata dan otot mata. Kelenjer air mata
menghasilkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea mata agar tidak
kering. Air mata juga berfungsi sebagai pelumas agar mata mudah digerakkan.
Kelenjer air mata mengeluarkan air mata pada saat kita mengedipkan mata. Air mata
keluar makin banyak saat kita menangis. Otot mata berguna untuk menggerakkan
bola mata sehingga dapat bergerak ke kanan-kiri (melirik) dan ke atas-bawah.
Bagian mata yang erat hubungannya dengan fungsi penglihatan, yaitu kornea, iris,
pupil, lensa, badan bening, retina dan saraf mata.
1. Kornea ( selaput bening )

Kornea atau selaput bening sangat penting bagi ketajaman penglihatan


kita. Fungsi utama kornea adalah meneruskan cahaya yang masuk ke mata.
Cahaya tersebut diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam dan berakhir
pada retina. Karena fungsinya itu, maka kornea mempunyai beberapa sifat,
yaitu tidak berwarna (bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah.
Kerusakan pada kornea dapat menyebabkan kebutaan. Kornea mata orang
yang sudah meninggal dapat disumbangkan untuk menyenbuhkan orang lain
dari kebutaan.

2. Iris (selaput pelangi)

Iris terletak di tengah-tengah bola mata, di belakang kornea. Selaput


pelangi suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris
memberikan warna pada mata. Warna iris ini sangat dipengaruhi oleh jenis
ras atau bangsa.

3. Pupil (anak mata)

Di tengah selaput pelangi terdapat celah yang disebut pupil (anak mata).
Pupil berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
mata sehingga sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, cahaya tidak
terlalu banyak (menyilaukan) atau terlalu sedikit (redup). Jika cahaya terlalu
banyak, pupil akan mengecil. Jika cahaya terlalu sedikit, pupil akan
membesar. Fungsi anak pada mata atau pupil sama dengan fungsi diafragma
pada alat potret (kamera).

4. Lensa

Lensa terletak di tengah-tengah bola mat, yaitu di belakang anak mata


(pupil) dan selaput pelangi. Fungsi lensa adalah memfokuskan dan
meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina (selaput
jala). Dengan demikian, maka mata dapat melihat dengan jelas. Lensa mata
mempunyai kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk
memfokuskan jatuhnya cahaya. Kemampuan lensa mata untuk mengubah
kecembungannya disebut daya akomodasi.

5. Badan bening

Badan bening ini terletak di belakang lensa. Bentuknya seperti agar-agar.


fungsi badan bening ialah meneruskan cahaya yang telah melewati lensa.
Cahaya itu selanjutnya disampaikan ke selaput jala.
6. Retina (selaput jala)
Selaput jala merupakan selaput yang terletak paling belakang. Selaput
jala menerima cahay yang diteruskan oleh bagian-bagian mata depannya.
Pada selaput jala terdapat ujung-ujung saraf penerima.

7. Saraf mata
Saraf mata terutama berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang
telah diterima. Rangsang cahaya tersebut diteruskan ke sesunan saraf pusat yang
berbeda di otak. Dengan demikian, kita dapat malihat suatu bendaMikroskop
II. MIKROSKOP

A.Bagian-bagian mikroskop
• Eyepiece/Lensa okuler
Untuk memperbesar objek yang diamati
• Tube/Tabung
Untuk mengatur fokus dengan cara dinaikan atau diturunkan
• Coarse/Tombol pengatur fokus kasar
Untuk menaikan atau menurunkan badan mikroskop dengan cepat
• Fine focus/Pengatur fokus halus
Untuk menaikan atau menurunkan badan mikroskop dengan lambat
• Nesepiece/Revolver
Dapat memutar agar lensa objektif barada dikedudukan yang tepat
• Objectives/Lensa objektif
Untuk memperbesar bayangan objef
• Stange/Lengan
Tempat memegang mikroskop
• Stange clips/Penjepit objek
Untuk menjepit kaca benda agar tidak bergeser
• Diaphragm/Diafragma
Untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor
• Miror/Cermin
Untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke kondensor
B.Sejarah mikroskop
Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat
untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal
dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop


cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler
memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras,
Nomarski DIC, dan konfokal).

Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

• Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
• Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

]Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya
titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa
objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).

Rumus:

Sifat bayangan
baik lensa objektiv maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung Secara
sederhana dan garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula mula. baik
pada mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron. Yang menentukan sifat bayangan
akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Petunjuk: Jika seseorang menggunakan
mikroskop cahaya dia meletakkan huruf A dibawah mikroskop maka yang dia lihat
pada mikroskop tampilan bayangan tersebut adalah huruf tersebut hanya terbalik dan
diperbesar.
III. KAMERA

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari
camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk
memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera
fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan
gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera
merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada
lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah
lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng
sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara
elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret

Komponen kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas:

• Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)


• Sistem lensa
• Pemantik potret (shutter)
• Pemutar film

adan kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan
dengan lensa yang darimana menjadi satu-satunya tempat cahaya akan masuk. Di dalam
bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan
membakar film.

Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol
pengatur, antara lain:

• Pengatur ISO/ASA Film.


• Shutter Speed.
• Aperture (Bukaan Diafragma).

Sistem lensa

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang
terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder
logam.

Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin
rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya.
Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma.
Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur
banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.

Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat
digunakan.

Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele
lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah
lensa zoom.

Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun
sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter,
lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan
disebut lensa telefoto.

Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif
unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan
bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak
antara kedua lensa).

Focal lenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam
masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.
Pemantik Potret

Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa.
Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk
memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya
pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.

Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan


besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain

Bagian lain sebuah kamera, antara lain:

1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat
disingkapkan pada objek
2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang
akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau
besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat
sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari
bagian-bagian tersebut.

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya


Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan
teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap
cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran
yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos
akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).

Kamera film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer
karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran
kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu
dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih
Lup

Lup adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan
lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak
benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup
tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup
ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham.

Menghitung jarak titik fokus suatu Lup


Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik
fokusnya adalah besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan
sehari-hari jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan
sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup.
Apabila cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau
lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya
dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api yang sifatnya maya
atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut.

Metode lain yang lebih nyata untuk menentukan jarak titik fokus atau disebut juga
Autoklimasi dapat menggunakan:

• persamaan gambar Newtonschen (juga dapat diturunkan dari persamaan lensa)


• Metode Bessel
• Metode Abbe
IV. TEROPONG
Pengertian Teropong

Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang sangat jauh seperti gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan jelas.
Meskipun teropong sudah digunakan sejak abad ke – 17 namun sampai sekarang tidak
seorang pun yakin siapa yang pertama kali menemukan teropong. Memang pada tanggal
2 oktober 1608 Hans Lippershey pernah mecoba mempatenkan teleskop yang
dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai. Kemudian pada tahun 1609 Galileo
membuat sebuah teleskop yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Setelah itu ia membuat banyak macam teleskop dan mendapatkan banyak penemuan
dalam bidang astronomis yang membuatnya terkenal. Teropong dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :

1. Teropong Bias, yang terdiri dari beberapa lensa


2. Teropong pantul, yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa

Teropong Bias

Teropong bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk membiaskan cahaya.


Beberapa contoh teropong bias adalah :

a. Teropong bintang atau teropong astronomi


b. Teropong bumi
c. Teropong panggung
d. Teropong prisma atau binokuler

Teropong Bintang
Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda
angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing
sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong
jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler.

Teropong Bumi
Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan
bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan
menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa
okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran,
oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.

Teropong panggung atau Teropong Galilei

Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong
tonil. Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan
menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif
sebagai lensa okuler.

Teropong Prisma
Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak
mengakibatkan teropong bumi menjadi relative panjang. Untuk menghindarinya maka
lensa pembalik diganti dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki yang
disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan
untuk membalikkan bayangan dengan pemantulan sempurna.
Teleskop

Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan


radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1].
Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop
(biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah
transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran
sudut benda, dan juga kecerahannya.

Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud
astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang
tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan
lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan
kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya
penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.

Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan
neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut
dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut
teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.

Sejarah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu
membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung
mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan
mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati
melalui mata bugil.

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan
bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh
ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit
Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak


benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler
(1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727)
dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan
pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya .
Periskop

Prinsip kerja periskop. Periskop di kiri menggunakan cermin yang terletak pada "a",
sedangkan periskop kanan menggunakan prisma yang terletak pada "b". "c" adalah
posisi pengamat.

Periskop merupakan alat optik untuk mengamati dari posisi tersembunyi. Periskop
sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel
yang saling berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya.

Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi
kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis
baja dan kapal selam.
Gambar periskop
DAFTAR PUSTAKA
Melalui internet degnan situs www.goegle.co.id bagian
gambar

Sains untuk kelas III, erlangga 2006

También podría gustarte