Está en la página 1de 8

Villa Yuliana

Villa Yuliana merupaka salah satu

bangunan peninggalan Belanda di

Kabupaten Soppeng, bangunan ini

terletak di jantung kota

Watansoppeng dibangun oleh

C.A.KROESEN Tahun 1905

selaku Gubernur Pemerintahan

Hindia Belanda di Sulawesi.

Konstruksi dan arsitektur

bangunan ini merupakan perpaduan gaya Eropa dan gaya Bugis. Villa Yuliana ini merupakan

bangunan kembar, satu diantaranya ada di Nederland, pembangunan Villa ini merupakan wujud

kecintaan terhadap Ratu Yuliana.

Benteng Van Der Wijck

Jika anda berkunjung ke Kebumen,

tidak ada salahnya anda singgah sejenak

ke objek wisata sejarah yakni benteng

Van der Wijck. Lokasinya yang cukup

dekat dari jalan utama/raya Kebumen-

Yogya, yakni sekitar 300 meter, amatlah

sayang jika dilewatkan begitu saja.

Benteng kuno dengan dominasi warna

merah ini cukup menyolok diantara

bangunan lain, namun tersamar dari jalan utama mengingat gerbang masuk lokasi wisata ini

cukup jauh dari pintu gerbang benteng. Disediakan kereta api mini yang siap mengantarkan
pengunjung dari gerbang utama mengelilingi objek wisata bersejarah ini. Anda tidak usah kuatir

bahwa berada dilokasi objek wisata sejarah ini, nantinya hanya akan disuguhi bangunan kuno

yang cenderung membosankan dan kurang diminati anak-anak. Merupakan salah satu

peninggalan colonial Belanda yang berada di Kompleks Secata A (Sekolah Calon Tamtama A)

Gombong beralamat di jalan Sapta Marga Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Benteng ini seluruhnya terbuat dari batu bata merah dan memiliki ciri – ciri khusus yang berbeda

dengan benteng – benteng lain peninggalan Belanda di Indonesia. Di Benteng inilah Soeharto

mantan Presiden Indonesia ke 2 pernah di latih kemiliteranya.

Center Pon

Kekhasan bangunan peninggalan Belanda tersebut terlihat di persimpangan antara Jalan Braga

dan Jalan Lembong. Salah satu bangunan tersebut adalah Centre Point di Jalan Braga No 17.

Lawang Sewu

Pemerintah Kota Semarang telah

memasukkan Lawang Sewu sebagai salah

satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah


yang wajib dilindungi. Sesuai kaidah arsitektur morfologi bangunan sudut, Lawang Sewu yang

cantik memiliki menara kembar model ghotic yang terletak di sisi kanan dan kiri pintu gerbang

utama. Model bangunan gedung yang memanjang ke belakang makin mengesankan kekokohan,

kebesaran, dan keindahan.

Dengan status sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi, PT KA sebagai pemilik Lawang

Sewu, saat ini tengah merenovasi bangunan bersejarah itu untuk disiapkan menjadi galeri

industri kreatif di Kota Semarang.

Museum Geologi

museum geologi? adalah arsitektur bangunannya

yang menurut saya lebih menarik dengan gaya 'art

deco' nya. entah kenapa saya sangat menikmati

bangunan peninggalan belanda. dan salah satu

tempat dimana kamu bebas memasukinya adalah

museum geologi ini.

PENINGGALAN BELANDA:

Konon bangunan tua ini menjadi

tempat pesta orang-orang Belanda.

Mendengar nama Teluk Bayur,

yang pertama kali terlintas di

pikiran adalah sebuah daerah di

Sumatera Barat. Namun, tak hanya

Sumatera Barat yang memiliki nama


daerah Taluk Bayur. Kabupaten Berau juga memiliki kota kecamatan bernama Teluk Bayur,

yang menyimpan peninggalan masa penjajahan Belanda.

Dari Tanjung Redeb (ibu kota Kabupaten Berau) Teluk Bayur berjarak sekitar 10 kilometer.

Awalnya, Teluk Bayur ini hanya berupa kelurahan, dan menjadi bagian dari Kecamatan Tanjung

Redeb. Seiring dengan berjalannya waktu, Teluk Bayur kemudian dimekarkan menjadi

kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 9 ribu jiwa.

Kantor Pos Besar Jogjakarta

Kantor Pos Besar Jogjakarta, bangunan bersejarah

peninggalan Belanda lain yang berada di sebelah

selatan Benteng Vredeburg berdampingan dengan

Kantor Bank Indonesia Jogjakarta. Bangunan-bangunan

ini menjadi satu kompleks dengan bangunan

peninggalan Belanda sebagai saksi dalam sejarah

perjuangan bangsa Indonesia di kota Yogyakarta.

Hingga kini keluarga sultan masih mendiami sebagian

sisi bangunan. Istana yang memiliki tiang-tiang besar

yang melengkung di bagian atasnya menyerupai bunga.

Di dalam bangunan ini terdapat perabotan tua

peninggalan Belanda Masjid Raya Medan, mempunyai bentuk yang mengesankan dengan

kubah-kubah berwarna hitam, Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur campuran yang

mengandung unsur Timur Tengah, India dan Spanyol. Rumah Tjong A Fie, sebuah rumah

bergaya Cina dengan ornamen dan hiasan yang indah.

Di Bukittinggi ada Jam Gadang dan Benteng Fort de Kock. Jam Gadang adalah ciri utama
Bukittinggi. Karena itu kota ini disebut juga sebagai Kota Jam Gadang. Menara jam dengan

miniatur rumah Minang di puncaknya ini berada tepat di jantung kota. Benteng Fort de Kock

adalah benteng peninggalan Belanda yang dibangun ketika perang melawan kaum Paderi.

Benteng ini dibangun pada tahun 1825.

Museum Sejarah Jakarta, berfungsi sebagai pusat

pemerintahan VOC yang mengatur semua administrasi

pemerintahan kota Batavia. Berbagai obyek dapat kita

saksikan di museum ini antara lain benda-benda

bersejarah kota Jakarta dan hasil penggalian arkeologi di Jakarta. Museum Tekstil menyimpan

kurang lebih 1.000 koleksi batik dan tenun dari seluruh pelosok nusantara. Koleksi batik dan

tenun Indonesia ini juga dilengkapi dengan mesin peralatannya yang sudah berumur lebih dari

200 tahun.

Wisata mengunjungi heritage ini memang kurang populer di kalangan masyarakat. Namun,

dengan mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah ini banyak manfaat yang diperoleh seperti

memperluas wawasan dan lebih memahami kehidupan nenek moyang kita.

Gereja Blenduk

Dibangun pada tahun 1750 dan dipugar pada tahun 1894

HPA de Wilde Westmas, gereja ini merupakan peninggalan

Belanda. Disebut gereja Blenduk karena bentuk kubahnya

yang seperti irisan bola,maka orang mengatakan ‘mblenduk’.

Menempati areal seluas 400 m², bangunan ini berbentuk

segi delapan beraturan (hexagonal) dengan penampil berupa

bilik-bilik empat persegi panjang dan sisi sebelahnya

berbentuk salib Yunani. Betuk ineriornya seluruhnya

bercirikan Belanda yang dihiasi sulur tumbuhan yang tertata

dari bahan sedangkan pada balkonnya mempunyai bentuk


keindahan interior yang unik. Sebagai salah satu bangunan kuno di lingkungan Kota Lama, bangunan ini

bisa dikunjungi setiap hari.

Balaikota Batavia

Bangunan kuno, megah dan

gagah itu masih terlihat kokoh.

"Dulu di sinilah pusat pemerintah

Batavia," kata Sutar. Gedung ini

termasuk yang paling tua.

Peletakan batu pertamanya saja

pada tanggal 30 Mei 1626. Dalam

rentang waktu hingga saat ini sempat mengalami beberapa kali perubahan fungsi hingga tanggal 30

Maret 1974 ditetapkan sebagai Museum Sejarah Jakarta.

Museum fatahillah konon jadi saksi kejayaan Hindia Belanda dan kejamnya Pemerintah saat itu. Di

depan bangunan ini ada lapangan yang cukup luas dan ditengah-tengahnya ada bangunan kecil

berbentuk segi delapan. Bangunan segi delapan itu dulunya air mancur, yang airnya disediakan untuk

keperluan orang Batavia yang kebetulan lewat. "Airnya disalurkan dari Glodok. Dulu pernah digali dan

ditemukan saluran yang asalnya dari daerah glodok," kata Sutar. Tambahnya di lapangan ini pulalah

digunakan sebagai tempat pemberian hukuman pancung bagi mereka yang dianggap bersalah. Pedang

yang digunakan untuk memancung masih tersimpan di dalam museum.

Ada sekitar 500an koleksi yang disimpan di Museum ini. Koleksi tersebut mulai dari periode Batavia,

kisah pendiri Batavia Jan Pieterszoon Coen, meriam si Jagur yang terkenal hingga ruang di mana

pengeran diponegoro pernah ditahan. Menelusuri jejak Jakarta bisa dimulai dari sini.
Matahari sudah mulai condong ke

Barat, namun terik serta panas masih

sangat terasa sore itu di pelataran

museum Fatahilah, kota lama Jakarta.

Untunglah ada angin yang bertiup dari

laut dan sebuah pohon rindang yang

sedikit mengurangi rasa panas.

Sambil melepas lelah Sutar, seorang tukang ojek sepeda duduk di bawah pohon besar di depan

museum. Lamat-lamat terdengar suara bunyi geledek salah satu tanda datangnya hujan. "Udah panas

aja ga papa tapi jangan hujan. Di Selatan aja, Depok yang hujan," kata Sutar. Memang bagi orang yang

berprofesi seperti dia datangnya hujan kurang diharapkan karena akan mempengaruhi pengunjung yang

ingin naik ojek sepeda. Sutar yang sebenarnya asli dari Jawa Tengah itu sudah bertahun-tahun mengadu

nasib menjadi tukang ojek sepeda. Beberapa kali ojek sepedanya disewa untuk keperluan shoting,

wawancara atau acara televisi.


Kendaraan

1. Nissan dari Jepang


2. Honda dari Jepang
3. Toyota dari Jepang
4. Peugeot dari Perancis
5. Mercedes-Benz dari Germany

Elektronik

1. Nokia dari Finlandia


2. Sony Erikson dari Jepang
3. Samsung dari Korea Selatan
4. Blackberry dari Kanada
5.

Alat Musik

1. Yamaha dari Jepang


2. Kapo dari India
3. Casio dari Jepang
4. Rolling dari Amerika
5.

Pakaian

1. Polo dari Amerika


2. Levi’s dari Amerika
3. Executive dari Amerika
4. Giordano dari Amerika
5. Adidas dari Jerman

Makan

1. Burger dari Jerman


2. Pizza dari Italy
3. Spageti dari Italy
4. Sushi dari Jepang
5. Bakpao dari China

También podría gustarte