Está en la página 1de 2

Penelusuran literatur

Leo Sutrisno

Email yang masuk dalam minggu ini menyaranan agar dibicarakan tentang cara
menelusuri literatur. Dikatakan bahwa penelusuran literatur jarang mendapat
perhatian yang memadai dalam buku-buku metodologi penelitian.

Baik! Sinyalemen seperti ini memang betul. Jika kita membolak-balik buku-buku
metodologi penelitian, hampir tidak ada bab khusus yang membahas cara
menelusuri literatur. Tampaknya, itu merupakan sesuatu yang sudah ’menempel’
langsung dengan sendirinya pada setiap kegiatan penelitian.

Penelusuran literatur mempunyai tujuan ingin mencari tahu tentang apa yang
telah diketahui. Sehingga, penelitian berikutnya lebih terarah dan lebih efisien,
kebijakan yang dibuat akan lebih efektif dan informasi ilmiah yang ada dapat
dideseminasikan ke khalayak yang lebih luas.

Langkah-langkah penelusuran literatur itu mirip dengan langkah-langkah


penelitian. Misalnya, dimulai dengan memformulasikan masalah, mengumpulan
data, mengevaluasi data, menganalisis dan menginterpretasi, serta diakhiri dengan
menyajian hasil.

Mari kita mulai. Langkah yang pertama adalah formulasi masalah. Formulasi
masalah merujuk pada kegiatan memilih topik yang akan ditelusuri literaturnya.
Misalnya, seorang peneliti akan mencari tahu tentang ’guru yang menjual nilai’
mungkin ia memformulasikan masalahnya sebagai: ”Apa penyebab yang dominan
bagi praktek penjualan nilai yang dilakukan para guru?”.

Formulasi masalah berfungsi untuk menyusun definisi yang dapat memilah antara
literatur yang relevan dan yang tidak relevan. Definisi menjadi unsur yang penting
dalam tahap ini. Definis yang terlalu sempit menghasilkan kesimpulan yang kurang
kuat. Sebaliknya, definisi yang terlalu longgar menghasilkan rincian yang kuran
padu sehingga terkesan supervisial.

Langkah kedua adalah pengumpulkan data, mengumpulkan tulisan yang akan


dipelajari. Pada langkah ini, pertanyaan yang ada dipikiran kita adalah
”bagaimana cara kita menemukan literatur yang diperlukan?”. Berbeda cara
menemukan berbeda bacaan yang terkumpul. Berbeda pula kesimpulan yang
dibuat.

Ada beberapa cara yang kita lakukan. Cara pertama adalah menanyakan langsung
kepada kolega atau kenalan (Invisible college approach)
apakah mereka memiliki tulisan-tulisan yang terkait dengan topik yang akan
ditelaah atau tidak. Cara kedua adalah melalui daftar referensi dari suatu tulisan
(Ancestry approach). Tulisan-tulisan yang dianggap cocok kemudian dilacak
langsung ke tempat-tempat ’penyimpanan’-nya – perpustakaan. Cara ketiga
adalah menggunakan ’citation indexes’. Secara internasional, istilah-istilah dalam
setiap cabang ilmu pengetahuan dilacak dari siapa yang mengusulkannya hingga
sudah berapa kali istilah itu digunakan dalam tulisan-tulisan yang lain. Semua itu
dikompilasi dalam bentuk ’Citation Indexes’. Semakin sering dipakai / dikutip
dalam tulisan yang lain berarti semakin banyak yang menerima keberadaan istilah
tersebut. Tentu menjadi semakin bergengsi. Kita perlu menggunakannya. Cara
penelusuran yang keempat adalah menggunakan ’abstract services’. Ada dua jenis
abstract sevices, yaitu abtsrak artikel dan abstrak disertasi. Kita dapat
menggunakan bastrak ini sebagai langkah awal dalam menemukan tulisan-tulisan
yang kita perlukan. Cara yang terakhir adalah ’on-line computer’.

Langkah ketiga dalam menelusuri literatur adalah pengumpulkan data


-mengumpulkan bagian tulisan yang akan dibaca. Tidak seluruh dari suatu tulisan
yang telah terkumpul dibaca dari awal hingga akhir. Kita perlu menetapkan bagian
yang mana yang perlu dicermati dan bagian yang mana yang tidak. Kita perlu
membuat kriteria untuk memilih bagian mana yang harus dibaca bagian mana
yang tidak.

Langkah keempat adalah evaluasi data. Bahan bacaan yang telah terkumpul perlu
dievaluasi mana yang ’sampah’ mana yang bukan. Perbedaan prosedur dalam
menentukan kriteria untuk menetapkan validitas bahan bacaan akan menghasilkan
kesimpulan yang berbeda.

Langkah kelima adalah analisis dan interpretasi. Bahan literatur yang telah
diseleksi dan telah dipelajari pada akhirnya perlu ditelaah, dianalisis dan
ditafsirkan. Prosedur untuk menganalisis dan mentafsirkannya perlu ditetapkan.
Perbedaan kriterianya akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda

Dan, langkap yang terakhir dalam menelusuri literatur adalah penulisan,


penyajian hasil. Tidak semua bahan yang telah dipilih harus disajikan ke public.
Kita perlu lagi memilih dan memilah yang wajib diketahui khalayak ramai dan
tidak. Pertanyaan yang muncul pada tahap ini adalah : infornasi yang mana yang
layak disampaikan ke kalayak ramai dan sebaliknya. Berbeda aturan berbeda pula
kesimpulannya.

Inilah pembaca, ulasan sepintas cara menelusuri literatur. Langkah demi langkah
dalam menelusuri literatur tidak berbeda dari langkah-langkah penelitian. Karena,
pada hakekatnya menelusuri literatur juga berarti melakukan penelitian (Studi
literatur). Semoga bermanfaat, terutama buat pembaca yang telah
menyarankannya.

También podría gustarte