Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh :
GUSTI SARI NADIA ULFAH
NIM: 102011023447
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Gusti Sari Nadia Ulfah
NIM : 102011023447
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I , Pembimbing II ,
Sidang Munaqasyah
Anggota
Penguji I Penguji II
Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT, zat yang Maha Rahman
bernagai nikmat dan karunia khususnya kepada penulis, sehingga dengan hidayah dan
inayah-Nya yang tidak pernah berhenti mencurahkan itu semua dan memberikan
kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai insan utama pilihan Allah yang telah
Setelah sekian lama mengikuti proses bimbingan, akhirnya penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terwujud bukan
semata-mata atas upaya pribadi penulis, melainkan berkat bantuan dan dorongan dari
semua pihak. Dan tentunya tidak sedikit kendala, hambatan dan kesulitan yang
dihadapi, namun berkat keyakinan, kesungguhan hati dan kerja keras yang optimal
serta bantuan dari semua pihak, segala kesulitan tersebut dapat penulis hadapi dan
atasi sebaik-baiknya. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, dalam
kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan
i
1. Bapak Prof. Dr. Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono, MA., Ketua Jurusan PAI, Bapak Drs.
Safiuddin Shidik, MA., sebagai Sekretaris Jurusan PAI, Bapak Drs. H. Akyas
Azhari, Dosen Penasehat Akademik serta seluruh Bapak dan Ibu dosen
Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
2. Bapak Drs. H. Paimun dan Bapak Akhmad Sodiq, M. Ag., yang dengan
telah meluangkan waktu serta kesabaran beliau yang tidak pernah merasa
5. Bapak Jeny Heriyanto, Guru Bidang Studi Aqidah Akhlak kelas VI Sekolah
Dasar Islam Darunnajah yang dengan sabar dan keikhlasannya telah bersedia
mudah.
ii
6. Syukron Asy’ari, S.Pd.I., dan staf-staf Bagian Kurikulum Sekolah Dasar
7. Ibunda tercinta (Zuhdiati), atas segala do’a, usaha, kerja keras, motivasi serta
menyelesaikan studi dan skripsi ini. Adik tercinta Gusti Lia Muliati,
(Ical, Mbed, Ifin, Lukman) serta kanda Ahmad Syauqi, yang tidak pernah
kesabaran, cinta dan kasih sayangnya kepada penulis, baik dikala suka dan
duka.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangatlah diharapkan, semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuannya kepada
penulis.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Ulujami ………………………………………………………. 46
Ulujami ……………………………………………………… 48
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 66
B. Saran ……………………………………………………………. 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
depan karena ia merupakan dapur peradaban yang siap menggodok generasi baru
bagi gerbang modernitas yang terus melaju melalui rel ilmu pengetahuan dan
teknologi.
merupakan sistematisasi dari proses perolehan pengalaman oleh karena itu secara
filosofis pendidikan diartikan sebagai proses perolehan belajar yang berguna bagi
yang dimiliki peserta didik, sehingga siap digunakan untuk mengilhami mereka
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
1
H. Sukiman AR., Pembelajaran di sekolah Berorientasi Kecakapan Hidup”, Majalah Akrab,
No.231/XVIII/2002, h. 16
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta; Balai pustaka, 1994), edisi kedua, h. 232
2
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses dan kompetensi lulusan dan
aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan
budaya.
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil
dalam kehidupan yang akan datang. Dengan demikian, peserta didik memiliki
berbasis pada kompetensi peserta didik, yang dikembangkan lebih lanjut sesuai
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
berkenaan dengan standar isi, proses dan kompetensi lulusan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala; Pasal 36 ayat (1) dan (2) tentang
potensi peserta didik; Pasal 37 ayat (1) tentang muatan wajib pada kurikulum
pendidikan dasar dan menengah; dan Pasal 38 ayat (1) tentang penetapan
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum oleh Pemerintah dan ayat (2) tentang
di tingkat sekolah, maka pada akhirnya segala kewenangan dan kebijakan dalam
proses belajar mengajar siswa merupakan tanggung jawab seorang guru. Guru lah
baik menurut pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu. Bagi bangsa
tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan sesama
manusia.
untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa. Karena pendidikan
konservasi nilai-nilai dan kultur yang dijunjung tinggi masyarakat, dan adaptasi
5
Dengan demikian pendidikan mempunyai peran dan fungsi strategis sebagai agen
perubahan sosial, tak terkecuali pendidikan yang dilaksanakan oleh institusi yang
Agama. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dan terkait dalam proses
apa yang pas-selaras dengan ruh KBK, secara garis besar mempunyai tujuan yaitu
Berpijak dari uraian latar belakang yang telah diutarakan penulis di atas,
dan melihat bahwa keberhasilan pendidikan itu sangat penting, maka penulis
4
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta: Gemawindu Panca
Perkasa, 2000), cet. Ke-1, h. 17
5
Ad. Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses, (Jakarta: PT. Gramedia), Indonesia, Cet. 10,
Nov, 2003, h. XX-XXI
6
B. Masalah Penelitian
1. Pembatasan Masalah
pembatasan masalah yang akan diteliti sehingga tidak terlalu luas dan terarah.
a. Perencanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran
c. Sistem penilaian
2. Perumusan masalah
penelitian, diantaranya :
1. Tujuan
c. Sebagai bahan referensi ilmiah yang dapat digunakan para akademisi yang
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah terdiri dari 5 bab yaitu :
sistematika penyusunan.
akhlak
interpretasi data.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Kurikulum
berasal dari bahasa latin, yakni curriculum yang mulanya digunakan dalam dunia
olahraga berasal dari kata curer artinya pelari dan curere tempat berpacu.1
sejak tahun lima puluhan, yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh
luar pendidikan. Kata kurikulum itu sama artinya dengan rencana pelajaran.
Nasional sebagai pengganti UU No. 2 Tahun 1989, pada Bab I Pasal 1 Ayat (19)
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pendidikan tertentu.”2
1
Nana Sudjana, Pembinan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru
Al-Gesindo, 1996), Cet. Ke-3, h. 4
2
Departemen Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta 2003
11
dan semakin luas yang tidak terbatas pada mata pelajaran tertentu. Pengertian
yang lebih luas tersebut misalnya diberikan oleh para pendidik, yaitu: “segala
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana atau suatu cita-cita dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan ajar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
harus diberikan kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Untuk
menentukan isi kurikulum tersebut harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang
pengetahuan dan teknologi, di samping juga tidak terlepas dari kaitannya dengan
luasnya ilmu pengetahuan (ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan
ilmu pengetahuan humaniora, dan sebagainya) sehingga tanpa adanya pilihan isi
3
Team Didaktik Metodik atau Kurikulum IKIP Surabaya., Pengantar Didaktik Metodik
Kurikulum PBM, (Jakarta: Rajawali, 1989), Cet. Ke-4, h. 103
12
apa yang dipelajari di sekolah beraneka ragam coraknya, sehingga apa yang
semestinya.4
panjang.
4
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : PT. Ciputat
Press, 2005), Cet. Ke-III, h. 53-54
13
2. Pengertian Kompetensi
kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam
beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai
berikut :
b. Pemahaman; yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.
d. Nilai; adalah sesuatu standar prilaku yang telah diyakini dan secara psikologis
e. Sikap; yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari
luar.
8
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 2003),
Cet. Ke-1, h. 38
15
kurikulum adalah :
berbagai konteks
menjadi kompeten
jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang
dapat diukur9
siswa, memprioritaskan proses dan hasil belajar. Terlihat jelas bahwa kompetensi
yang diharapkan dapat dikuasai oleh para lulusan, tidak saja kompetensi bidang
9
Puskur, Depdiknas, Buku Kurikulum Berbasis Kompetensi, Dokumen Edisi 2002, (Jakarta :
Balitbang Depdiknas, 2002), h. 3
16
studi melainkan juga sikap, kepribadian, dan nilai-nilai yang harus diembannya
memenuhi persyaratan :
a. Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan (know how and know why)
mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (to be)
sebagai;
10
Suprodjo-Pusposutardjo, Panduan Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar
Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi, Handout Direktorat Pengembangan Akademis dan
Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Depdiknas dalam seminar di Universitas Widya Mandala Surabaya, 27
Agustus 2002
17
minat siswa agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan
tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan
yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman
11
E. Mulyasa, Op.Cit., h. 39
12
Puskur, Depdiknas, Loc.Cit, h. 3
13
Puskur, Balitbang Depdiknas, Kerangka dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta :
Balitbang Depdiknas, 2004), h. 1
18
belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai
dengan kebutuhannya.14
kepada orang lain. Maka dari itu diperlukan pengaturan kelas yang fleksibel,
pembelajaran yang tepat, semua peserta didik dapat mempelajari semua bahan
bahwa setiap peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal,
setiap peserta didik belajar dengan tenang dan menyenangkan. Ketiga, Perlu
14
Ibid., h. 2
19
diberikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas atau praktek,
agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajarnya dengan baik.15
umum, akademis, keterampilan dan kejuruan. Keilmuan ini untuk membekali para
lulusan untuk memasuki dunia kerja dalam berbagai bidang keahlian, sesuai
dominan. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan agama tidak hanya memberikan
bekal pengetahuan agama kepada siswa, tetapi juga memiliki pengaruh pada
maupun klasikal
yang bervariasi
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
beberapa pengalaman yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam
merangsang gairah belajar siswa, guru menerapkan metode belajar inquiry dan
sumber belajar yang beragam sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan dari
pengalaman siswa yang beragam akan menghasilkan suatu wawasan baru bagi
siswa. Penekanan KBK tidak hanya pada kompetensi akademik, akan tetapi
kompetensi emosional dimana siswa dapat bekerja sama dengan orang lain dan
jawaban ini menuntut kejelasan orientasi kurikulum, yakni lebih pada hasil belajar
siswa pada setiap pembelajaran. Dengan orientasi ini ditetapkan kompetensi dasar
siswa pada setiap jenjang pendidikan yang dapat dicapai melalui berbagai cara
empat komponen, yaitu Kurikulum dan Hasil Belajar, Penilaian Berbasis Kelas,
peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18
tahun. Kurikulum dan hasil belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan
indikator dari TK dan RA sampai dengan kelas XII (TK dan RA – 12)
17
Sadiyo, “Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kompetensi”, Jurnal Ilmu
Pendidikan, JIlid. VIII, (November, 2001), h. 274
22
meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi pula dengan gagasan
Kompetensi
pendidikan dewasa ini. Lebih dari itu, Kurikulum 2004 diharapkan mampu
membawa bangsa dan negara ke luar dari krisis multidimensional yang sudah
tujuh tahun belum menunjukkan adanya pemulihan. Karena salah satu kelebihan
yang berbasis kemampuan dasar. Yang dimaksud dengan kemampuan dasar disini
adalah kemampuan minimal yang harus dikuasai oleh siswa. Setiap standar
penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi yang ingin dicapai menjadi
ingin dicapai, pengalaman belajar yang harus dilakukan dan evaluasi untuk
kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis
kelas. Silabus merupakan kerangka inti dari Kurikulum 2004 yang berisikan tiga
komponen utama, yang dapat menjawab permasalahan: (1) kompetensi apa yang
akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajran, (2)
dan (3) upaya apakah yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi
beserta penilaiannya, oleh karena itu silabus harus disusun secara sistematis dan
antara lain.
sangat disarankan, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru terhadap
oleh guru secara berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal itu
19
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2005),
Cet. Ke- III, h. 35-36
25
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta
pelajaran. Hal ini sesuai dengan penjelasan ayat (3) : “..satu unsur dapat dibagi
Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran dari
unsur pendidikan agama yang ada di madrasah. Mata pelajaran ini membahas
penanaman nilai pada peserta didik atas ajaran dan semangat Islam sebagai
20
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Pengembangan Sialbus Kurikulum Berbasis
Kompetensi, (Jakarta : Juni 2002), h. 12
26
keluarga
dalam memahami dan meyakini kebenaran ajaran dan syariat Islam dengan
baik yang langsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antar
1. Metode ceramah/bercerita
3. Metode sosiodrama
4. Metode diskusi
28
5. Alokasi Waktu
semester. Pengaturan waktu yang tersedia tidak merupakan sesuatu yang kaku,
tetapi bersifat luwes dengan menyesuaikan pada taraf perkembangan siswa dan
kondisi sekolah.
c. Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak sebagai bekal
7. Kemampuan Dasar
manusia dengan Allah, dengan diri sendiri, sesama manusia maupun dengan
lingkungan.
29
C. Implementasi KBK
melaksanakan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
Implementasi adalah :Put something into effect, yakni penerapan sesuatu yang
yang mencakup aktivitas pengajaran dalam bentuk interaksi antara guru dan siswa
21
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2001), ed.3. Cet. Ke-3, h. 427
22
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik, Implementasi dan
Inovasi, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2003), Cet. Ke-3, h. 93
23
Ibid
30
(GBPP) yang telah tersusun sedemikian rupa, tidak ada artinya sama sekali
dalam kurikulum dapat disampaikan kepada peserta didik, dan aktualisasi serta
pencapaian hasil belajar atau harapan yang diinginkan oleh kurikulum. Karena,
di sekolah.
24
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : PT. Ciputat
Press, 2005), h. 70-74
32
setiap tahun pelajaran memuat hari efektif belajar antara 200 sampai
peraturan perundang-undangan.
siswa yang menyangkut tentang pribadi, sosial, belajar dan karier. Selain
bimbingan dan karier. Oleh karena itu, guru mata pelajaran harus
B. Pelaksanaan Pembelajaran
ada di masyarakat
a. Penilaian kelas
Penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil
Penilaian kelas terdiri atas ulangan, harian, pemberian tugas dan ulangan
c. Benchmarking
D. Penilaian program
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Indonesia (LIPI), bahwa riset ialah “semua kegiatan penelaahan penyelidikan dan
percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta
A. Variabel Penelitian
menjadi objek penelitian. Dalam penelitian skripsi ini yang menjadi variabel
hewan, tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang memiliki sifat dan
1
Aminuddin Rasyad, Metode Riset Pendidikan, (Jakarta: Fak. Tarbiyah IAIN, 2004), Cet. 5,
h.1
2
Herwan Rasito, Pengantar Metododologi Penelitian, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1992), h. 42
36
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDI Darunnajah yang
berjumlah 162 orang. Dari populasi yang ada, sampel yang peneliti ambil adalah
C. Metode Penelitian
adalah metode deskriptif analitis, yaitu menganalisa data yang diperoleh dari hasil
penelitian berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang akan
diteliti.
skripsi ini yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan menganalisa suatu
Darunnajah.
3
Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung : Sinar Baru, 1989), h. 84
37
1. Observasi
yaitu untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan materi
penelitian.
2. Wawancara (interview)
berdasarkan laporan verbal dimana pada wawancara ini terdapat dialog yang
wawancarai adalah kepala sekolah, kepala bagian kurikulum dan guru bidang
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Ardi Offset, 1992), h. 136
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1993), h. 115
38
3. Angket (kuesioner)
atau hal-hal yang ia ketahui.6 Kuesioner atau angket ini penulis susun
tersebut berisi tentang pelajaran Aqidah Akhlak. Angket siswa tidak untuk
4. Kajian Dokumenter
6
Ibid, h. 140
39
Penulisan Skripsi, Tesis Dan Disertasi UIN, STAIN Perguruan Tinggi Islam
swasta (PERTAIS)”.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Sejarah Berdirinya
Sekolah Dasar Islam Darunnajah Ulujami berdiri sejak tahun 1973 yang
berciri khas Islam. Berciri khas Islam dimaksud adalah bimbingan, pembinaan
dan materi pelajaran dikaitkan dengan al-Qu’an dan al-Hadits. Materi pelajaran
agama diberikan secara rinci sesuai dengan kaidah-kaidah ajaran agama Islam
yakni al-Qur’an, hadits, aqidah akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan Islam (Tarikh)
dan Bahasa Arab, ditambah dengan kegiatan penunjang pelajaran di luar jam
pelajaran dimulai.
dan pendidikan agama Islam. Sekolah Dasar Islam Darunnajah Ulujami tepatnya
a. Visi
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, mandiri,
cerdas, kreatif dan inovatif serta menyiapkan calon pemimpin masa depan.
b. Misi
yang Islami
sekolah
siswa
Darunnajah Ulujami
Dalam teknologi yang serba modern sekarang ini, Sekolah Dasar Islam
maju dengan memasukkan materi khusus muatan lokal Bahasa Inggris dan
Komputer yang diberikan sejak dini, mulai dari kelas I. sebagai ilmu pengetahuan
dasar bagi anak dalam era teknologi sekarang ini baik sebagai tuntutan maupun
kebutuhan.
Berikut akan diuraikan tentang program Sekolah Dasar Islam Darunnajah yang
a. Learning by doing
diskusi, tanya jawab, dll). Program ini menitikberatkan pada aspek kognitif
b. Boarding school
2) Berani berkomunikasi
kurikuler yang merupakan kegiatan di luar jam pelajaran sekolah, kegiatan ekstra
menumbuh kembangkan bakat yang terpendam pada diri mereka, kegiatan ini
oleh kelompok siswa, kegiatan tersebut antara lain : Pramuka, Marching Band,
Silat Tapak Suci, Bidang olah raga : Tenis meja, Sepak Bola, Senam Santri setiap
pagi, Renang, Volly, Basket, dll. Bidang kesenian : Melukis, Menari. Paskibra,
penting karena guru merupakan figur bergerak yang aktivitasnya selalu dimonitor
dan diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu salah satu faktor untuk meninjau
belakang seorang guru itu akan mewarnai kelancaran proses belajar mengajar di
terdapat 39 guru. Guru-guru tersebut ada yang berstatus sebagai guru kelas dan
guru pelajaran. Adapun guru bidang studi Aqidah Akhlak adalah bapak Jeni
Adapun jumlah siswa secara keseluruhan adalah 772 orang, terdiri dari
putra dan putri. Siswa kelas I berjumlah 143 orang, siswa kelas II berjumlah 118
orang, siswa kelas III berjumlah 112 orang, siswa kelas IV berjumlah 113 orang,
siswa kelas V berjumlah 124 orang dan siswa kelas VI berjumlah 162 orang.
46
belajar yang dalam keadaan baik, satu ruang kepala sekolah, satu ruang
kurikulum, tiga ruang laboratorium, satu ruang perpustakaan dan sebagainya yang
Secara umum model kurikulum yang digunakan oleh Sekolah Dasar Islam
eksistensi sekolah sebagai bagian yang integral dalam satu sistem pendidikan
yang kemudian menjadi sesuatu yang intern pada diri anak didik, sehingga dapat
bermanfaat bagi diri anak didik dalam kehidupannya. Oleh karenanya, para
Sebagai salah satu realisasi dari konsep kurikulum yang diterapkan harus
ilmu umum
masyarakat
mata pelajaran berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa
sekolah untuk mengembangkan silabus dan sistem penilaian. Pihak sekolah atau
48
Sebagaimana diketahui, silabus tidak hanya mencakup materi dan uraiannya yang
sistem penilaian, yang di dalamnya mencakup jenis tagihan dan bentuk soal.
Adapun wawancara dengan guru bidang studi Aqidah Akhlak, Bapak Jeny
sudah disediakan langsung dari sekolah yakni oleh bidang kurikulum di sekolah
itu sendiri.
hanya memuat kemampuan utama yang ingin dicapai, sedang materi pokok berisi
tentang materi pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik untuk mencapai
kompetensi dasar. Untuk itu guru diberi kebebasan dalam menguraikan lebih
Adapun kompetensi dasar kelas VI materi pokok (tema dan sub tema)
per satuan bahan ajar. Perencanaan per satuan waktu terdiri dari program tahunan
dan program semester. Perencanaan per satuan bahan ajar dibuat berdasarkan satu
kebulatan bahan ajar yang disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan.
Sesuai dengan wawancara dengan guru bidang studi Aqidah Akhlak bahwasanya
semester . Akan tetapi dalam hal perencanaan pembelajaran untuk satu kali
pertemuan, bapak Jeny sendiri mengalami kesulitan atau terdapat kendala dalam
yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar. Seperti kendala dalam hal
menemukan kendala, karena apabila salah dalam pengucapan kalimat dan tingkah
a. Waktu pelaksanaan
dan tiap pertemuan 1 jam (45 menit). Selama di kelas VI siswa mempelajari
berbagai macam tema yang dibagi dalam beberapa sub tema yang berkaitan
dengan unsur pokok pengajaran Aqidah Akhlak. Secara lebih rinci dapat dilihat
pada tabel 4.
sejauh ini hasil yang peneliti lihat adalah bahwasanya proses belajar mengajar
di kelas masih belum sesuai dengan KBK, dikarenakan beberapa faktor yang
ada, salah satunya seperti : siswa yang belum menyiapkan pelajaran yang akan
dipelajari di kelas. Sedangkan dari wawancara dengan guru bidang studi Aqidah
adalah pertama materi dibaca oleh salah satu siswa dan yang lain
ada di masyarakat
c. Metode pengajaran
guru bidang studi ini adalah metode ceramah , sosiodrama, tanya jawab, dan
satu metode saja tetapi tergantung kepada materi yang akan disampaikan, serta
digunakan dan dalam waktu yang relatif singkat dapat menyampaikan materi
yang cukup sesuai tingkat kemampuan anak didik, dalam penyampaian materi
dalam memahami dan meyakini kebenaran ajaran dan syariat Islam dengan
Ditinjau dari peran guru, ada dua strategi pembelajaran yaitu melalui tatap
a. Tatap muka
tatap muka pada bidang studi Aqidah Akhlak, menurut bapak Jeny
b. Pengalaman belajar
ajar tanpa dihadiri guru. Ditinjau dari kompetensi yang ingin dicapai,
sangat dominan pada pelajaran ini yaitu berkenaan dengan ranah afektif,
menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang mempunyai nilai
etika dan estetika: berlatih menilai ditinjau dari segi baik buruk, adil tidak
kehidupan sehari-hari.
penulis mengungkapkan beberapa hal dalam sistem penilaian pada pelajaran ini
diantaranya :
55
kelas. Karena untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki
Contohnya yaitu :
- ulangan blok
Dalam hal ini bapak Jeny melakukan sistem penilaian berbasis kompetensi
rendah sampai yang tinggi. Pada jenjang di SDI ini, tingkat berfikir yang
secara nasional.
psikomotorik.
oleh guru, agar mengetahui bagian mana yang belum dikuasai oleh
mana yang belum dikuasai oleh siswa. Contohnya pada bidang studi
Aqidah Akhlak, dilihat dari tes lisan di kelas dan hasil ulangan harian
Aqidah Akhlak yaitu dengan menilai minat siswa pada mata pelajaran
ini. Beberapa indikator yang dapat dinilai dari minat siswa diantaranya
Dapat ditarik benang merah dalam wawancara dengan Bapak Jeny Heriyanto
Aqidah Akhlak untuk kelas VI belum sepenuhnya sesuai dengan KBK, beberapa
faktor kendala dalam pelaksanaan KBK pada bidang studi Aqidah Akhlak
diantaranya :
1) Sistem penilaian yang mencakup tiga ranah yakni ranah kognitif, afektif dan
2) Dalam hal kegiatan belajar mengajar di kelas belum sesuai dengan KBK, yang
mana bukan hanya guru yang aktif akan tetapi siswa yang dituntut untuk lebih
aktif.
3) Kemudian kendala dalam hal media, yaitu kurangnya penggunaan media dalam
Akan tetapi usaha para guru tidak putus asa dalam hal ini. Segala macam
kurikulum berbasis kompetensi pun sudah sering diadakan dan diikuti oleh para guru
di sekolah ini.
Sedangkan dari hasil belajar siswa pada pelajaran Aqidah Akhlak menurut
Bapak Jeny Heriyanto tidak dapat disimpulkan dengan cepat, karena pelajaran ini
dalam hal ilmu pengetahuan/materi pelajaran Aqidah Akhlak, disini dapat dinilai
bahwasanya hasil belajar siswa ada yang meningkat dan ada juga yang menurun,
dikarenakan kemampuan anak didik dalam memahami pelajaran terlihat pada hasil
angket yang penulis sebarkan kepada siswa kelas VI SDI Darunnajah, yang mana
angket tersebut penulis gunakan sebagai pembuktian hasil dari pembelajaran Aqidah
Akhlak siswa kelas VI. Akan tetapi dari data angket yang penulis peroleh tentang
pemahaman siswa dalam pelajaran Aqidah Akhlak tidak banyak siswa yang hasil
belajarnya menurun dalam pelajaran ini, dapat diformulasikan berkisar hanya 10%,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari data-data yang diperoleh maka dapat penulis
berjalan. Terlihat pada tiga hal yang telah dilaksanakan sekolah yaitu dalam hal
1. Perencanaan Pembelajaran
2. Pelaksanaan KBK
KBK, dikarenakan beberapa faktor yang ada, salah satunya seperti : siswa
dibaca oleh salah satu siswa dan yang lain mendengarkan, kemudian guru
siswa.
3. Penilaian KBK
menentukan kompetensi yang telah dimiliki dan yang belum. Karena itu
61
ulangan harian, tugas rumah, tugas individu, tugas kelompok dan ulangan
semester. Dalm hal penilaian, guru bidang studi Aqidah Akhlak sudah mampu
dalam mengevaluasi hasil belajar dengan mengarah kepada tiga aspek, yakni
SDI Darunnajah belum sepenuhnya sesuai dengan ruh KBK, yakni dalam
perencanaan dan pelaksanaan. Yang mana pada kedua hal tersebut terdapat beberapa
(KBM).
B. Saran
Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah kuikulum yang memang pada
saat ini menjadi objek penelitian. Saran yang penulis sampaikan terhadap
pembelajaran di kelas (KBM), pengadaan media untuk para siswa dalm KBM
3. Dalam hal penilaian, memang sudah sesuai dengan KBK, akan tetapi
para guru, agar para guru sendiri tidak mengalami kendala yang
kemudahan bagi para guru sendiri dalam memberikan laporan hasil belajar
Abudin Nata. Drs. MA. Akhlak Tasawuf, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
Aminuddin Rasyad, “Metode Riset Pendidikan”, (Jakarta: Fak. Tarbiyah IAIN, 2004),
Cet. 5
Persada), Cet. 5
Arifin. H.M., “Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama”, (Jakarta: bulan Bintang,
1978)
Utama, 1992)
Karya, 2000)
Syafruddin Nurdin. H & Bsyiruddin Usman. M., Guru Profesional dan Implementasi
UU No. 2/ 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 9 ayat 1, Pasal 10 ayat 2
dan Pasal 12 ayat 1