Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Surah Ibrahim yang terdiri dari 52 ayat adalah surah ke-14 dari segi perurutan
penulisannya dalam mushaf a h Q u r ' a n , sedang dari segi perurutan t u r u n n y a
ia adalah surah k e - 7 0 yang turun sesudah surah asy-Syura dan sebelum surah
ah A r i t n y a .
Sekian banyak surah y a n g dimulai dengan huruf-huruf Alif, Lani, Ra\
Untuk membedakannya, d inamailah surah-surah itu dengan nama nabi-nabi
tertentu y a n g disebut kisahnya atau tempat di m a n a nabi itu diutus, seperti
al-Hijr. Surah ini, k a r e n a d i m u l a i d e n g a n k e t i g a h u r u f tersebut dan
membicarakan kisah Nabi Ibrahim as., dinamailah surah ini dengan surah
I b r a h i m — w a l a u p u n uraian tentang Nabi Ibrahim as. terdapat di beberapa
surah y a n g lain.
Mayoritas u l a m a menilai ayat-ayat surah ini secara keseluruhan turun
sebelum Nabi M u h a m m a d saw. berhijrah ke M a d i n a h . Sebagian kecil u l a m a
mengecualikan ayat 2 8 dan 2 9 ; ada juga yang m e n a m b a h k a n lagi ayat 30
karena mereka menilainya berbicara tentang peristiwa perang Badr yang terjadi
setelah Nabi saw. berhijrah ke M a d i n a h pada tahun II Hijrah.
T e m a u t a m a uraian surah ini a d a l a h T a u h i d serta uraian tentang
kesempurnaan kitab suci al-Qur'an yang m a m p u mengantar ke hadirat Ilahi
melalui penjelasan-Nya tentang ash-shirath, yakni jalan luas dan lebar y a n g
mengantar ke sana. Hal ini d i p a h a m i oleh al-Biqa'i dari penamaan surah ini
303
304 Surah Ibrahim [14]
"Supaya engkau mengeluarkan manusia dari aneka gelap gulita menuju cahaya
terang benderang" {QS. Ibrahim [ 1 4 ] : 1J dan ia pun ditutup dengan firman-
Nya:
"'Al-Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia dan supaya
y-iereka diberi peringatan dengannya dan supaya mereka mengetahui bahwa
Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar Ulul Aib ah (orang-orang yang
oemkal) mengambil pelajaran" ( Q S . Ibrahim [ 1 4 ] : 5 2 ) . Di tempat lain,
T h a b a r h a b a i menjelaskan bahwa uraian terbanyak dari ayat-ayat surah ini
berkisar pada tiga sifat Allah yang disebut pada awal ayat dan akhir ayat surah
."u yaitu Keesaan dan Keperkasaan-Nya serta Keterpujian segala perbuatan-
Nva.
Surah ini berhubungan secara sangat serasi dengan surah sebelumnya,
- m i ar-Ra'd. Pada akhir surah yang lalu, ditegaskan bahwa tidak ada kesaksian
— rlebihi kesaksian siapa y a n g m e m i l i k i i l m u al-Kitab. Ini berarti bahwa al-
v
l : : a b — d a l a m hal ini a l - Q u r ' a n — a d a l a h saksi kebenaran y a n g amat kukuh
-.t lalui kem ukj izatan-kem ukj izatannya, baik dari segi redaksinya yang sangat
~ tmesona m a u p u n k a n d u n g a n n y a y a n g m e n g h i d a n g k a n aneka informasi
- i r i pengetahuan. Nah, pada awal ayat surah ini, kitab y a n g dimaksud
: r;carakan oleh ayatnya y a n g pertama, dan berbeda dengan surah-surah
ciumnya yang menggunakan bentuk difmite/ma'rifah yaitu al-kitdb ketika
~ r "unjuk kitab itu. Di s i n i — p a d a surah Ibrahim—-kitab tersebut ditunjuk
irr.^an menggunakan redaksi yang berbentuk indifinite/nakirah yaitu kitab—
306 Surah Ibrahim [14]
AYAT 1 -5
307
308 Surah Ibrahim [14]
Kelompok I Ayat 1 Surah Ibrahim [14] 309
AYAT 1
"Alif, L&m, Ra\ Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya engkau
mengeluarkan manusia dari aneka gelap gulita menuju cahaya terang
benderang dengan izin Tuhan mereka, yaitu jalan Tuhan Yang Mahamulia
lagi Maha Terpuji. "
Kitab yang siapa pun memahami secara baik kandungannya dapat menjadi
saksi kebenaran Nabi M u h a m m a d saw. C u k u p l a h ia bersama Allah menjadi
saksi, w a l a u semua orang menolak kerasulanmu, w a h a i M u h a m m a d ! Alif
Lam, Ra adalah huruf-huruf y a n g merangkai kata-kata kitab tersebut.
Cobalah buat semacamnya jika k a m u ragu. Tetapi, pasti tidak seorang pun
yang mampu. Itulah Kitab yang sangat agungyaug Kimi, dengan perantaraan
m a l a i k a t Jibril, turunkan kepadamu, w a h a i Nabi M u h a m m a d , dengan
berbahasa Arab supaya engkau melalui tuntunan-tuntunannya mengeluarkan
manusia seluruhnya dari aneka gelap gulita apa pun bentuk dan jenisnya
menuju satu cahaya terang benderang dengan izin Tuhan y a n g selalu berbuat
baik kepada mereka, yaitu jalan yang sangat lebar dan luas yang mengantar
menuju Allah, Tuhan Yang Mahamulia lagi A faha Terpuji.
"Barang siapa yang tidak mendapat nur dari Allah, maka tidaklah dia
memeroleh cahaya sedikit pun" ( Q S . a n - N u r [ 2 4 ] : 4 0 ) .
Ayat di atas m e n d a h u l u k a n penyebutan kata ( o u i & i ) azh-zhulumdt/
aneka gelap atas kata ( J J U \ ) an-nurI terang, bukan saja—seperti pendapat
sementara u l a m a — k a r e n a gelap lebih d a h u l u w u j u d dari terang, tetapi
agaknya juga untuk mengisyaratkan bahwa manusia hendaknya selalu menuju
ke arah positif/terang. Dan perlu diingat bahwa di atas cahaya ada cahaya
yang melebihinya. Selanjutnya, pada saat Anda disinari oleh terang, katakanlah
dengan kekuatan 4 0 Watt, terang yang dipancarkannya relatif menjadi gelap,
bila k e k u a t a n n y a meningkat menjadi 6 0 Watt. D e m i k i a n ayat ini dan y a n g
semacamnya mengantar manusia u n t u k selalu mengarah kepada terang dan
meninggalkan kegelapan w a l a u y a n g sifatnya relatif.
B a n y a k u l a m a m e m b a h a s m e n g a p a a y a t di atas mendahulukan
penyebutan sifat 'Aziz atas Hamid. Pakar tafsir, A b u H a y y a n , misalnya
berpendapat bahwa karena sebelum menyebut kedua sifat itu telah diuraikan
bahwa Allah menurunkan kitab al-Qur'an untuk mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju terang benderang seizin Tuhan mereka, s u n g g u h tepat
menyebut sifat-Nya selaku Mahaperkasa yang mengandung makna kekuasaan
dan k e m e n a n g a n d a l a m penganugerahan kitab tersebut y a n g merupakan
mukjizat yang tidak terkalahkan lagi tidak m a m p u dilakukan oleh siapa pun
selain-Nya. Setelah menyebut makna itu, disusul-Nya dengan menyebut sifat-
N y a y a n g terpuji. Betapa tidak, padahal Dia menganugerahkan t u n t u n a n
terbesar yang mengantar manusia keluar dari aneka kegelapan menuju terang
benderang.
AYAT 2
Allah yang milik-Nya segala apa yang ada di langit dan di bumi dan kecelikaan
bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih."
AYAT 3
AYAT 4
"Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun kecuali dengan bahasa
kaumnya supaya dia dapat menjelaskan kepada mereka. Maka Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dari memberi petunjuk siapa yang Dia
kehendaki dan Dia-lah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. "
316 Surah Ibrahim [14] Kelompok I Ayat 4
Kesesatan mereka sama sekali bukan karena tidak jelasnya tuntunan atau
k u r a n g n y a informasi y a n g mereka rerima. Betapa runtunan Kami kurang
atau tidak jelas padahal berkali-kali dan beraneka ragam p e n y a m p a i a n
t u n t u n a n itu dan di samping itu tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun,
sejak yang pertama hingga y a n g terakhit, kecuali dengan bahasa lisan dan
pikiran sehat kaumnya supaya dia, yakni rasul itu, dapat menjelaskan dengan
gamblang melalui bahasa lisan dan keteladanannya kepada mereka tuntunan-
t u n t u n a n Kami itu. Maka, ada di antara k a u m y a n g mendengar penjelasan
rasul itu y a n g m e m b u k a m a t a hati d a n p i k i r a n n y a s e h i n g g a diberi
k e m a m p u a n oleh Allah melaksanakan petunjuk-Nya dan ada juga yang
m e n u t u p mata hatinya sehingga sesat. M e m a n g , Allah menyesatkan siapa
yang Dia kehendaki u n t u k Dia sesatkan bila yang bersangkutan memilih
kesesatan dan memberi petunjuk siapa yang Dia kehendaki bila yang
bersangkutan ingin memeroleh petunjuk dan DiaAah Tuhan Yang
Mahaperkasa yang tidak dapat dielakkan ketetapan-Nya lagi Mahabijaksana
dalam segala perbuatan-Nya.
Ayat ini bukan berarti bahwa Rasul saw. hanya diutus untuk k a u m yang
berbahasa Arab. Ayat ini a g a k n y a turun u n t u k menjawab dalih sementara
k a u m musyrikin M e k k a h yang mempertanyakan mengapa al-Qur'an dalam
bahasa Arab padahal kitab-kitab suci y a n g lain tidak berbahasa Arab. Di sisi
lain, sangar wajar sedap rasul menjelaskan tuntunan Ilahi dalam bahasa sasaran
d a k w a h n y a karena u m a t d i t u n t u t u n t u k m e m a h a m i ajaran Ilahi, bukan
m e n e r i m a n y a tanpa p e m a h a m a n . Sekali lagi, walau Nabi M u h a m m a d saw.
diutus u n t u k semua manusia, karena m a n u s i a tidak memiliki bahasa yang
sama, sangat wajar jika bahasa yang digunakan adalah bahasa di mana ajaran
itu p e r t a m a k a l i m u n c u l . S e j a r a h k e m a n u s i a a n h i n g g a d e w a s a ini
m e m b u k t i k a n b a h w a tidak d i t e m u i satu ajaran y a n g bersilat universal,
sekalipun y a n g sejak awal lahirnya langsung m e n g g u n a k a n bahasa di luar
bahasa masyarakat y a n g d i t e m u i n y a pertama kali. Selanjutnya, rujuklah ke
ayat 2 surah Yusuf u n t u k m e m a h a m i mengapa a l - Q u r ' a n berbahasa Arab.'''
Di atas, penulis jelaskan makna ( AJ>^ JLJJ V' ) tlld bi lisdni qaumibi
dengan "kecuali dengan bahasa lisan dan pikiran sehat kaumnya. "Ini karena
bahasa, di samping m e r u p a k a n alat komunikasi, j u g a sebagai cerminan dari
pikiran dan pandangan pengguna bahasa itu. Bahasa dapat menggambarkan
w a t a k dan p a n d a n g a n masyarakat p e n g g u n a bahasa itu. Ketika bahasa
Indonesia menggunakan kata perempuan untuk menunjuk jenis manusia mitra
lelaki, itu mengisyaratkan bahwa, d a l a m pandangan penggunaan kata ini,
perempuan adalah manusia-manusia yang harus di-ernpu dalam arti dihormati
dan dimuliakan atau mereka harus mengempu, yaknt membimbing dan
mendidik. M e n u r u t filosof Mesir kontemporer, Zaki Najib Mahmud,
Sebagian filosof masa kini, antara lain Russel, menyatakan bahwa susunan
bahasa menggambarkan keyakinan metafisika serta unsur-unsur kejadian alam
y a n g dianut oleh bangsa-bangsa yang menggunakannya."
Di sisi lain, a l - Q u r ' a n p u n sering kali m e n g g u n a k a n kata ( J i i ) qdlal
berkata d a l a m arti meyakini, misalnya:
"Mereka yang berkata: "Tuhan kami, jauhkanlah siksa neraka Jahanam dari
kami, sesungguhnya siksanya adalah kebinasaan yang kekal" f Q S . al-Furqan
[ 2 5 ] : 6 5 ) . Tentu saja, apa y a n g dilukiskan ini bukan sekadar ucapan mereka
dengan lisan karena, jika d e m i k i a n , apalah keistimewaannya. S e m u a orang
dapat m e n g u c a p k a n n y a dan bermohon demikian, j i k a demikian, itu adalah
sikap keyakinan dan perasaan mereka. Itulah yang dicerminkan oleh bahasa
lisan itu. Atas dasar semua yang penulis uraikan di atas, agaknya tidak berlebih
jika dikatakan bahwa Allah m e n g u t u s setiap rasul dengan bahasa k a u m n y a ,
yakni bahasa lisan mereka serta tuntunan-tuntunan yang sesuai dengan tingkat
p e m a h a m a n dan pemikiran kaum berakal y a n g hidup pada masa rasul itu
diutus karena, seandainya tidak sesuai dengan pikiran sehat mereka, tentu
318 Surah Ibrahim [14] Kelompok I Ayal 3
saja ajaran y a n g disampaikan oleh sang rasul cidak akan berkenan di hati dan
pikiran mereka. Itu pula sebabnya sehingga setiap rasul m e m b a w a bukti
kebenaran vang sejalan dengan kemahiran kaum yang dihadapinya dan karena
itu pula sehingga ajaran Ilahi y a n g m e r e k a s a m p a i k a n sejalan dengan
perkembangan setiap masyarakat, dan dari sini juga dapat dimengerti mengapa
terjadi pembatalan atau perubahan perincian syariat satu tasul oleh syariat
rasul sesudahnya.
AYAT 5
AYAT 6-18
323
324 Surah Ibrahim [14]
Surah Ibrahim [14] 325
AYAT 6
Dan ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah atas kamu
ketika Dia menyelamatkan kamu dari pengikut-pengikut Fir'aun, mereka
menimpakan kepada kamu siksa yang seberat-beratnya, dan menyembelih anak-
anak lelaki kamu dan membiarkan hidup perempuan-perempuan kamu, dan
pada yang demikian itu terdapat cobaan yang besar dari Tuhan kamu. "
Ayat ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan perintah Allah kepada
Nabi M u s a as., mengingatkan u m a t n y a tentang "hari-hari Allah." Karena
tujuan pemaparan uraian ini adalah u n t u k menyabarkan Nabi M u h a m m a d
saw. serta menghiburnya, kepada beliau diperintahkan bahwa: Jelaskanlah
kepada m a n u s i a apa y a n g d i t u r u n k a n k e p a d a m u dan ingatkanlah mereka
tentang "hari-hari Allah" sebagaimana M u s a m e l a k u k a n n y a dan ingat serta
ingatkanlah u m a t m u b a h w a apa y a n g dialami oleh Bani Isra il j a u h lebih
berat daripada a p a y a n g umat Islam alami. Ingat dan ingatkanlah ketikaMusd
berkata kepada kaumnya m e n g i n g a t k a n mereka tentang hari-hari Allah
bahwa: "Ingatlah nikmat Allah atas kamu ketika Dia menyelamatkan kamu
dari gangguan dan penyiksaan pengikut-pengikut Fir'aun atas perintah hir'aun,
mereka menimpakan kepada kamu siksa yang seberat-beratnya, dan tctutama
y a n g wajar diingat dan disebut adalah mereka berulang-ulang menyembelih
anak-anak lelaki kamu dan membiarkan hidup hina anak-anak perempuan-
perempuan kamu, dan pada yang demikian itu terdapat cobaan, y a k n i ujian,
yang besar dari Tuhan kamu. "
AYAT 7
"Aqar kamu dapat memakan darinya daging (ikan) yang segar dan agar kamu
mengeluarkan darinya perhiasan ( mutiara )yang kamu pakai dan agar kamu
membuat bahtera-bahtera sehingga dapat melihat bahtera berlayar padanya
dan supaya kamu mencari karunia-Nya" {QS. an-Nahl [1 6 j : 14).
Jika ini dipahami, mensyukuri nikmat laut menuntut kerja keras sehingga
apa yang disebut di atas akan dapat diraih. Dan perlu diingat bahwa semakin
giat seseorang bekerja, dan semakin bersahabat dia dengan l i n g k u n g a n n y a ,
semakin banyak pula yang dapat dinikmatinya. Demikian syukur menambali
nikmat.
Di sisi lain, di alam raya, termasuk di perut bumi, terdapat sekian banyak
nikmat Allah y a n g terpendam, la harus disyukuri dalam arti "digali" dan
d i t a m p a k k a n . M e n u t u p i n y a atau dengan kata lain mengkufurmya dapat
m e n g u n d a n g kekurangan y a n g melahirkan kemiskinan, penyakit, rasa lapar,
cemas, dan takut.
AYAT 8
Dan Musa berkata: "Jika kamu kufur, kamu dan siapa pun yang ada di bumi
semuanya, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji "
332 Surah Ibrahim [14] Kelompok II Ayat 8
"Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk
diriknya sendiri"(QS. an-Naml [ 2 7 ] : 4 0 ) . N a m u n demikian, kendati Allah
tidak memeroleh sedikit manfaat pun dari kesyukuran m a k h l u k - m a k h l u k -
N y a , Dia menamai dirinya ( ^ L i ) Sydkirun 'Alim (QS. al-Baqarah [ 2 ] :
158), yakni melimpahkan banyak anugerah bahkan menambahnya bagi yang
bersyukur sebagaimana ditegaskan antara lain oleh ayat yang sedang ditafsirkan
ini.
Kata ( ^ ) ghaniyy yang biasa diterjemahkan kaya, jika menunjuk kepada
Allah, berarti "Dia yang tidak punya hubungan dengan selain-Nya, tidak dalam
Zat-Nya tidak pula dalam, sifat-Nya, bahkan Dia Mahasuci dalam segala
macam hubungan ketergantungan. "
D e m i k i a n terlihat bahwa " kekayaan" Allah yang dimaksud dalam sifat-
Nya ini bukan melimpahnya materi, tetapi ketidakhutuhan-Nya kepada selain-
Nya. D a l a m firman-Nya:
s s s P 'l ~",J
-i '
JV.iij.Jl ^ 4All <jU
"Maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak butuh) dari semesta alam"Q$.
C
AH 'Imran [3]: 9 7 dan QS. al-Ankabut [2 >]: 6. Manusia, betapapun kayanya,
dia retap butuh, paling tidak kebutuhan kepada yang memberinya kekayaan.
Yang memberi kekayaan adalah .Allah swt.
Kata Ghauiyv, yang merupakan sifat Allah, pada u m u m n y a dirangkaikan
dengan kata Hamid. Perangkaian sifat Ghamyy dengan Hamid menunjukkan
bahwa dalam k e k a y a a n - N y a Dia amat terpuji, bukan saja pada sifat-Nya,
tetapi juga jenis dan kadar bantuan/anugerah kekayaan-Nya itu.
Kata ( «u>i-i ) ahhamid terambil dari akar kara y a n g terdiri dari huruf-
h u r u f / V , mim, dan dai, y a n g m a k n a n y a menunjuk kepada antonim tercela.
Dari sini, nabi terakhir d i n a m a i M u h a m m a d karena tidak ada sifat tercela
yang beliau sandang.
I'akhruddin ar-Razi membedakan antara syukur dan hamdlpujian. Syukur
digunakan untuk memuji nikmat yang Anda peroleh, sedang/w? W digunakan
baik u n t u k nikmat yang Anda peroleh m a u p u n yang diperoleh selain Anda.
J i k a demikian, saat Anda berkata Allah al-HamidIMaha Terpuji, ini adalah
pujian kepada-Nya, baik A n d a m e n e r i m a nikmat m a u p u n pihak lain y a n g
menerimanya, sedang bila Anda mensyukuri-Nya, itu karena Anda merasakan
adanya anugerah yang A n d a peroleh.
Ada tiga unsur dalam perbuatan yang harus dipenuhi oleh pelaku sehingga
dia mendapat pujian, yaitu: 1) indah (baik), 2) dilakukan secara sadar, dan 5)
tidak terpaksa/d i paksa. Kata al-Hamid yang menjadi sifat Allah mengandung
arti bahwa Allah dalam segala perbuatan-Nya telah m e m e n u h i ketiga unsur
pujian yang disebutkan di atas.
.Allah ahHauudbcmvti Dia vang menciptakan segala sesuatu dan segalanya
dieiptakan dengan baik serta atas dasar ikhtiar dan k e h e n d a k - N y a tanpa
paksaan. Kalau demikian, segala perbuatan-Nya terpuji dan segala yang terpuji
merupakan perbuatan-Nva jua sehingga wajar Dia m e n y a n d a n g sifat al-
Hamid.
334 Surah Ibrahim [14] Kelompok II Ayat 9
"Barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji" (QS. L u q m a n [ 3 1 ] : 12).
AYAT 9
"Belumkah sampai kepada kamu berita orang-orang sebelum kamu, yaitu kaum
Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang
mengetahui mereka selain Allah. Tehih datangkepada mereka para rasulmereka
dengan bukti-bukti, lalu mereka berulang-ulang meletakkan tangan mereka
ke mulut mereka dan mereka berkata: 'Sesungguhnya kami mengkufuri apa
yang kamu diutus untuknya dan sesungguhnya kami benar-benar dalam
Kelompok II Ayat 9 Surah Ibrahim [14] 335
Setelah ancaman yang tersirat pada ayat yang lalu, kini mereka diingatkan
t e n t a n g "hari-hari A l l a h " y a n g m e n i m p a u m a t - u m a t y a n g laiu u n t u k
m e m b u k t i k a n bahwa a n c a m a n Allah amat m u d a h Dia j a t u h k a n . Di sini,
disebut tiga k a u m y a n g mereka kenal sangat kuat j a s m a n i n y a lagi m e m i l i k i
k e m a m p u a n melebihi k e m a m p u a n mereka. Ayat ini m e n y a t a k a n : "Jangan
d u g a k a m u tidak dapat disentuh musibah yang akan m e m b i n a s a k a n kamu!
Belumkah sampai kepada kamu, wahai Bani Isra'il atau wahai k a u m musyrikin
M e k k a h , berita kebinasaan orang-orang sebelum kamu, yaitu kaum Nuh yang
dibinasakan dengan topan dan banjir besar, k a u m H u d y a i t u 'Ad yang
dibinasakan dengan angin ribut yang sangat dingin, dan k a u m Shalih yaitu
Tsamudyang dibinasakan dengan g e m p a y a n g menggelegar dan d e m i k i a n
juga dengan berita kehancuran orang-orang sesudah mereka, seperti p e n d u d u k
M a d y a n k a u m S y u ' a i b , k a u m T u b b a , dan l a i n - l a i n . Tidak ada yang
mengetahui mereka secara terperinci karena sangat b a n y a k j u m l a h n y a selain
Allah'T
AYAT 10
Berkata para rasul mereka: "Apakah ada keraguan terhadap Allah, Pencipta
langit dan bumi ? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepada kamu
dari sebagian dosa-dosa kamu dan menangguhkan kamu sampai masa yang
ditentukan. "Mereka berkata: "Kamu tidak lain hanya manusia seperti kami.
Kamu bermaksud menghalang-halangi kami dari apa yang selalu disembah
oleh nenek moyang kami, maka datangkanlah kepada kami bukti yang memiliki
kekuasaan yang nyata."
dari apa yang selalu disembah oleh nenek moyang kami agar, dengan demikian,
kamu dapat menjadikan kami pengikut-pengikut k a m u . Karena kami tidak
percaya kerasulan k a m u itu, maka datangkanlah kepada kami bukti tentang
kebenaran apa y a n g kamu sampaikan, yakni bukti yang memiliki kekuasaan
yang nyata sehingga k a m i tidak dapat m e n g e l a k karena bukti itu telah
menguasai kami.
Kata ( ^ l i ) fdthir terambil dari kata ( ^Jai) fathara vang berarti membelah.
Yang dimaksud adalah mencipta langit dan b u m i dalam bentuk vang sangat
serasi dan tanpa contoh sebelumnya. Allah swt. seakan-akan membelah
kegelapan, yakni ketiadaan, dan memunculkan dari dalam ketiadaan itu langit
dan bumi dalam bentuk yang sangat hebat dan serasi.
J a w a b a n p a r a r a s u l s e p e r t i t e r b a c a di atas m e n g a n d u n g bukti
ketidakwajaran adanya keraguan menyangkut keesaan Allah swt. Betapa tidak,
segala y a n g w u j u d ini m e n g a l a m i perubahan. S e m u a m a k h l u k pernah
mengalami ketiadaan, sebagian lainnya telah tiada, sedang yang masih ada
segera akan tiada pula. Ini menunjukkan bahwa wujud makhluk bergantung
kepada selain dirinya karena sesuatu tidak m u n g k i n mewujudkan dirinva
sendiri. Di sisi lain, apa y a n g wujud, baik yang di langit m a u p u n yang di
bumi, m e n a m p a k k a n keserasian dan keharmonisan. Hal ini membuktikan
bahwa ada w u j u d yang mengatur keharmonisan itu. W u j u d itu adalah sang
Pencipta, yakni Allah swt., vang ditunjuk oleh ayat ini dengan kata Fdthir.
Dia pasti Esa karena kalau tidak, pasti akan terjadi disharmoni, kekacauan
d a l a m a l a m raya, karena d u a p e n g u a s a d a l a m satu kapal saja dapat
mengacaukan pelayaran apalagi pada ratusan juta gugusan bintang dan benda-
benda vang beredar di angkasa raya.
AYAT 11-12
Berkata kepada mereka rasul-rasid mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia
seperti kamu, tetapi Allah memberi karunia kepada siapayan^ Dia kehendaki
dari hamba-hamba-Nya. Dan tidaklah dapat wujud dari kami mendatangkan
sua n/, bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada
Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal. Betapa kami tidak
bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjuki kami jalan-jalan kami,
dan kami sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu
lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang bertawakal
(berserah diri). "
j a w a b a n para rasul: («.Lio y> ^Js- j£ «ul) Allah yamunnu 'ala' manyasyau,
Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa menyatakan
kami telah dianugerahi karunia oleh Allah m e n u n j u k k a n kerendahan hati
Kelompok II Ayat 11-12 Surah Ibrahim [14] 343
"Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan bukti-
bukti (mukjizat indriawi) melainkan karena itu telah didustakan oleh orang-
orang terdahulu'(QS. al-Isra" [ 1 7 ] : 5 9 ) .
Kata ( ji5*ta) md kdna yang diterjemahkan di atas dengan tidak dapat
wujud sering kali juga diterjemahkan dengan tidak patut. Tetapi, terjemahan
tersebut belum menggambarkan secara tepat kandungan kata itu. J i k a A n d a
berkata tidak patut, ini m e n g a n d u n g kesan bahwa itu dapat d i l a k u k a n
seseorang, h a n y a saja karena a d a n y a pertimbangan moral maka itu tidak
344 Surah Ibrahim [14] Kelompok II Ayat 13-U
dilakukannya. Tetapi, bila Anda berkata tidak dapat wujud, itu menunjukkan
kemustahilan wujudnva sama sekali, walaupun seandainya yang bersangkutan
m e n g h e n d a k i dan berusaha u n t u k m e w u j u d k a n n y a . N a h , itulah yang
d i m a k s u d oleh kata md kdna pada ayat ini.
Penggalan ayat ( uL-. a i j ) wa qad haddnd subulandlpadahal Dia
telah menunjuki kami jalan-jalan kami m e m b u k t i k a n sekali lagi kewajaran
berserah diri kepada Allah swt. Para rasul itu seakan-akan berkata: "Allah
telah menganugerahi k a m i petunjuk-Nya y a n g mengantar k a m i menuju
kebahagiaan sehingga, jika demikian, kami tidak akan ragu sedikit pun untuk
menyerahkan urusan-urusan kami yang lain kepada-Nya karena telah terbuka
bagi kami betapa besar anugerah-Nya dan betapa wajar Dia diandalkan."
Ucapan para Rasul ('o^ jli ji" jsJj &\ ^ L P J ) dia Allah falyata-wakkai:
al-mum'munldan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin
bertawakal, mengandung makna penyerahan segala urusan kepada Allah swt.
karena d e m i k i a n l a h sifat orang-orang m u k m i n — a p a l a g i para p e m b i m b i n g
mereka yang para rasuk Jika demikian, penyerahan persoalan mukjizat kepada
Allah bukanlah sesuatu y a n g aneh atau wajar dipertanyakan.
Firman-Nya: ( j j& J.i ji*j=Ji &\ Js-) ) toa dia Allah falyatawakkali. al-
mutawakkilunldan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang
benawakal berserah diri merupakan ucapan yang tertuju kepada semua pihak,
baik y a n g percaya kepada Tuhan Yang M a h a Esa m a u p u n tidak. Yakni, bila
ada di antara manusia n o n - m u s l i m y a n g bermaksud berserah diri dan
mengandalkan sesuatu, mengingat semua manusia memiliki keterbatasan dan
sering kali pasrah, satu-satunya y a n g wajar diandalkan u n t u k diserahkan
k e p a d a - N y a segala urusan h a n y a A l l a h swt. Karena, h a n y a Dia Yang
M a h a k u a s a lagi M a h a M e n g e t a h u i . Karena itu pula tidaklah wajar seorang
m u k m i n dikecam jika dia bertawakal hanya kepada Allah semata-mata.
AYAT 13-14
Orang-orang kafir berkata kepada para rasul mereka: "Demi, kami sungguh
akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali masuk ke agama
Kelompok li Ayat 13-14 Surah Ibrahim [14] 345
Ayat ini dan ayat-ayat berikut menguraikan dialog lain yang terjadi antara
rasul dan para p e m b a n g k a n g k a u m n y a . Orang-orang kafir dengan p e n u h
a n g k u h berkata kepada para rasul mereka: "Demi tuhan-tuhan y a n g k a m i
sembah, kami sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu
kembali masuk ke agama kami, " y a k n i k a m u kembali sebagaimana keadaan
k a m u semula, y a i t u d i a m dan m e m b i a r k a n kami m e l a k u k a n apa y a n g k a m i
i n g i n k a n serta tidak menilai k a m i sesat dalam m e n y e m b a h berhala dan
mempersekutukan Allah. Tetapi, para rasul tidak m e n g h i r a u k a n ancaman
mereka dan terus melaksanakan misinya. Maka, Tuhan mereka, Allah swt.
y a n g selalu m e m b i m b i n g dan berbuat baik kepada para rasul itu dan y a n g
k e p a d a - N y a m e r e k a b e r t a w a k a l , mewahyukan kepada mereka, yakni
m e n c a m p a k k a n ke dalam diri mereka secara rahasia pesan bahwa, "Jangan
risau! Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim ituyang telah
membudaya kezaliman dalam jiwa mereka dan Kami pasti akan menempatkan
kamu di negeri itu dan menjadikan kamu menguasainya sesudah mereka Kami
binasakan. Yang demikian itu, yakni membinasakan mereka dan
menempatkan k a m u di tempat mereka, adalah anugerah untuk orang-orang
yang takut maqam-Ku dan takut ancaman-KuT
AYAT 15-17
menelannya dan datang kepadanya maut dari segenap penjuru, tetapi dia
tidak juga mati; dan di belakangnya azab yang berat. "
AYAT 18
"Keadaanyang aneh dari orang-orang kafir kepada Tuhan mereka adalah bahwa
amal-amal mereka seperti abu yang ditiup dengan keras oleh angin pada. suatu
hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa sedikit pun dari apa yang
telah mereka usahakan. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. "
AYAT 19-27
353
354 Surah Ibrahim [14]
Kelompok III Ayat 19-20 Surah Ibrahim [14] 355
AYAT 19- 20
"Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan
haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui" (QS. ad-Dukhan [44]:
3 8 - 3 9 ) . J u g a d i n y a t a k a n - N y a bahwa:
"Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dengan batil. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka"'(QS. Shad
[38]: 27).
Nah, amal-amal "baik" mereka yang tidak beriman atau tidak tulus demi
karena Allah nilainya batil. Karena itu, ia tidak langgeng hingga hari Kemudian
dan tidak juga berdampak positif ketika itu. Tetapi, j i k a amal dikaitkan
dengan Allah Yang M a h a Esa—dalam bentuk ketulusan k e p a d a - N y a —
niscaya A l l a h m e n j a d i k a n n y a haq, langgeng, sehingga akan d i t e m u k a n
ganjarannya di hari Kemudian.
Kelompok II! Ayat 21 Surah Ibrahim [14] 357
AYAT 2 1
Dan mereka tampil menghadap ke hadirat Allah, semua, lalu berkatalah orang-
orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami
dahulu adalah pengikut-pengikut kamu, maka apakah kamu dapat
menghindarkan kami dari azab Allah {walau) sedikit?" Mereka menjawab:
"Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat
memberi petunjuk kamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah
bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat pelarian. "
A p a p u n yang terjadi, yang pasti semua akan mati dan di hari Kemudian
nanti di padang Mahsyar, mereka, yakni orang-orang kalir, tampil tanpa dapat
bersembunyi untuk menghadap ke hadirat Allah, semua tanpa seorang pun
terkecuali. Ketika itu, putus segala m a c a m hubungan, persahabatan, dan
persaudaraan y a n g tidak berdasar ketakwaan, lalu berkatalah orang-orang yang
lemah y a n g selama ini menjadi pengikut-pengikut para pendurhaka; mereka
berkata kepada orang-orang yang sombong dan yang ketika di dunia menjadi
p e m i m p i n - p e m i m p i n mereka "Sesungguhnya kami dahidu adalah pengikut-
pengikut kamu d a l a m m e n d u s t a k a n para rasul serta m e n d u k u n g kamu
memerangi mereka, maka apakah kini kam.u dapat menghindarkan kami
dari azab Allah walau sedikit saja?" Mereka menjawab: "Seandainya Allah
memberi petunjuk kepada, kami ke jalan kebenaran dan keselamatan, niscaya
kami dapat memberi petunjuk dan m e m b i m b i n g kamu ke arah itu. Tetapi,
kami tersesat. M a k a , karena kalian mengikuti kami, kalian p u n ikut tersesat.
Sekarang sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-
kali kita tidak mempunyai tempat pelarian dari siksa Allah."
m a n u s i a , di p a d a n g M a h s y a r n a n t i s e g a l a n y a t e r b u k a dan k e t i k a dia
sepenuhnya sadar b a h w a tidak ada lagi y a n g dapat dirahasiakan, bahkan
manusia akan tampil tanpa busana sehingga benar-benar dia tampi,
sebagaimana apa adanya.
Kata (^j)y.) barazu berbentuk kata kerja masa l a m p a u , w a l a u p u n
peristiwa y a n g diinformasikan ini belum terjadi. Pemilihan bentuk tersebut
u n t u k m e n y a t a k a n bahwa ia pasti terjadi—sedemikian pasti—sehingga ia
seakan-akan telah terjadi dan karena itu ia dilukiskan dengan kata kerja masa
lampau.
Ada juga yang m e m a h a m i penggalan awal ayat ini dalam arti konsentrasi
dalam melakukan perhitungan terhadap makhluk dan bahwa ketika itu tidak
ada lagi upaya y a n g dapat d i l a k u k a n karena masa pemberian balasan dan
ganjaran telah tiba. Ini serupa dengan firman-Nya:
"Kami akan berkonsentrasi kepada kamu hai manusia dan jin'(QS. ar-Rahman
[55]: 31).
P e r t a n y a a n y a n g d i a j u k a n p a r a p e n g i k u t : Apakah kamu dapat
menghindarkan kami dari azab Allah (walau) sedikit? bukan dalam arti
pertanyaan y a n g sebenarnya tetapi semacam kecaman terhadap mereka. Ini
dipahami demikian karena situasi ketika Itu sedemikian jelas, kekuasaan dan
m u r k a Allah terasa oleh para pendurhaka. Bahkan, putusan Adlah telah
diketahui oleh setiap orang sebagaimana diisyaratkan oleh Q S . Mu'min [ 4 0 ] :
47-48.
AYAT 2 2
Dan sebenarnya, ketika itu, aku tidak dapat memaksa kalian karena sekali-
kali tidak ada sedikit pun kekuasaan bagiku terhadap kamu. Aku tidak
mempunyai k e m a m p u a n untuk memaksa dan aku pun tidak memiliki bukti
atas apa y a n g aku janjikan; tetapi aku sekadar menyeru kamu dengan berbagai
cara godaan yang halus lalu kamu segera lagi bersungguh-sungguh mematuhi
semanku sehingga kamu mengikuti syahwat kamu dan meninggalkan setuan
Allah. Oleh sebab itu, janganlah kamu menyesali dan menyalahkan aku, akan
tetapi sesahlah dan salahkanlah diri kamu sendiri masing-masing karena
sebenarnya jika kamu mau, k a m u dapat m e n g h i n d a r dan tidak mengikuti
ajakanku. Aku sekali-kali tidak dapat menolong u n t u k menyelamatkan kamu
dari siksa vang ditetapkan Allah atas kamu akibat kedurhakaan kamu kepada-
N y a dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku untuk meringankan
siksa y a n g k u t e r i m a . Sesungguhnya hati kecil aku tidak membenarkan
perbuatan kamu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu. Tetapi,
k a m u kuajak dan kubiarkan karena aku ingin ada y a n g akan bersama aku di
neraka setelah aku d i k u t u k Allah. A k u m e m a n g sejak dahulu menyadari
bahwa hal tersebut adalah kezaliman dan menyadari pula bahwa sesungguhnya
orang-orang-orang zalim mendapat siksa yang pedih.
u n t u k m e n j e r u m u s k a n A n d a w a l a u p u n ia m a m p u m e n e m b u s angkasa,
mencuri-curi pendengaran, serta m e m i l i k i aneka potensi untuk menggoda.
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kamu hai Bani Adam supaya
kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu" ( Q S . Yasin [ 3 6 ] : 6 0 ) .
Persekutuan dimaksud dapat juga dipahami dalam arti yang lebih umum,
y a k n i benar-benar m e n y e m b a h setan. Ini antara lain dapat d i p a h a m i dari
beberapa ayat al-Qur'an seperti firman-Nya y a n g menjelaskan bahwa:
'Abbas al-'Aqqad dalam bukunya yang berjudul Iblis, ketika membahas tentang
U!
menyembah setan, menyebutkan bahwa mereka terdiri dari tiga kelompok besar:
a. Catharisme yangdipraktikkan oleh sekelompok masyarakat di Jerman. Nama ini terambil
dari kata latin cathary&nv berarti suci. Mereka pada mulanya mempraktikkan kehidupan
zuhud, meninggalkan gemerlapan duniawi, tetapi sedikit demi sedikit mereka menyimpang
dan pada akhirnya bercampur kepercayaan mereka dengan paganisme.
b. Bogomilismeya.n.g berarti "kekasih tuhan" kelompok ini terdapat di daerah Balkan.
c. Albigenses, di Perancis Selatan.
Kelompok III Ayat 23 Surah Ibrahim [14] 363
berkeyakinan bahwa perlu ada saling pengertian antara kekuatan baik dan
buruk dalam urusan-urusan keduniaan, bahkan dalam segala persoalan, karena
tuhan kebaikan, walaupun bijaksana dan memiliki kekuatan, dia telah berlepas
tangan dari d u n i a manusia setelah melihat kebejatan dan dosa-dosa mereka,
y a n g lahir bukan akibat tipu daya setan terhadap mereka, tetapi karena
kebejatan mereka sendiri.
Sampai kini, m e n u r u t a l - A q q a d , kelompok penyembah setan masih
ada di m a n a - m a n a , antara lain kelompok vang dinamai al-Yazidiyah, vakni
sekelompok suku Kurdi yang bermukim di Irak Utara. Mereka percaya adanya
tujuh tuhan y a n g tercipta dari cahaya Tuhan Yang Esa.
Secara panjang lebar, penulis m e n g u r a i k a n persoalan pemujaan setan
dalam karya penulis YangTersembunyi. Rujuklah ke sana jika anda berminat
mengetahui.
AYAT 2 3
Penyesalan yang tidak berguna dialami oleh para pendurhaka. Janji Allah
atas mereka juga terlaksana, M e r e k a dimasukkan ke neraka. Nah, bagaimana
dengan orang-orang vang beriman? Avat ini menjelaskan: Dan dimasukkanlah
orang-orang yang beriman dan y a n g membuktikan keimanan mereka dengan
beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itu semua adalah dengan seizin
dan restu Tuhan Pemelihara mereka. Ucapan penghormatan mereka di sana,
yakni dalam surga itu, ialah "salam". Rujuklah ke QS.Yunus [ 1 0 ] : 10, u n t u k
memeroleh informasi lebih jauh tentang k a n d u n g a n m a k n a dan pesan ayat
ini."
11
Lihat tafsir QS. Yunus [10]: 10 pada volume 5 halaman 345.
364 Surah Ibrahim [14] Kelompok III Ayat 24-26
AYAT 2 4 - 2 6
Ulama j uga berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan kalimat
yang baik. Ada yang berpendapat bahwa ia adalah kalimat Tauhid, atau iman,
bahkan ada yang m e m a h a m i n y a menunjuk kepada pribadi seorang m u k m i n .
Iman terhunjam ke d a l a m h a t i n y a , seperti t e r h u n j a m n y a akar pohon,
cabangnya menjulang ke atas, yakni a m a l - a m a l n y a diterima oleh Allah,
buahnya y a k i i ganjaran Ilahi, pun bertambah setiap saat. T h a h i r Ibn 'Asyur
memahaminya dalam arti al-Qur'an dan petunjukpetunjiumya. Thabathaba i
m e m a h a m i n y a dalam arti kepercayaan y a n g haq. M a k n a - m a k n a di atas
s e m u a n y a dapat bertemu. A g a k n y a , secara singkat kita dapat m e n y a t a k a n
bahwa ia adalah Kalimat Tauhid.
Kalimat yang buruk pun diperselisihkan seperti apa ia, y a n g jelas ini
adalah contoh bagi k e y a k i n a n orang-orang kafir. Ia tidak m e m i l i k i pijakan
yang kuat, sangat mudah dirobohkan, amal-amalnya tidak berbuah. Alhasil,
kebalikan dari orang-orang beriman.
AYAT 2 7
Ayat yang lalu menyatakan bahwa Kalimah Thayyib ahI kalimatyang baik
s e r u p a d e n g a n p o h o n y a n g b a i k y a n g t e r h u n j a m a k a r n y a ke b u m i .
S e b a g a i m a n a t e g u h n y a akar pohon itu, Allah j u g a meneguhkan hati orang-
orang yang beriman dengan ucapan yang teguh, yakni kalimah thayyibah, itu
ke d a l a m hati mereka sehingga mereka selalu konsisten menghadapi segala
ujian dan cobaan di dunia dan di akhirat. Dan sebaliknya, Allah menyesatkan
orang-orang zalim karena mereka memilih pegangan y a n g bagaikan pohon
yang buruk sehingga selalu terombang ambing tidak tahan menghadapi godaan
dan cobaan dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
Firman-Nya: meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh dipahami oleh Ibn 'Asyur dalam arti Allah mempermudah bagi mereka
pemahaman ucapan-ucapan kebenaran yang bersumber dari Allah swt. sehingga
hati mereka menjadi tenang, tidak disentuh oleh keraguan dan, dengan
d e m i k i a n , i m a n mereka p u n menjadi m a n t a p tidak goyah dan mereka
melaksanakan t u n t u n a n Allah dengan konsisten.
Salah satu hasil p e m a n t a p a n itu adalah apa yang diinformasikan oleh
Rasul saw. bahwa di dalam kubur, apabila seorang m u s l i m ditanya, dia akan
bersyahadatlbersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan M u h a m m a d adalah
Rasul Allah. Itulah m a k n a firman Allah: "Allah meneguhkan orang-orang
yang beriman dengan ucapan yang teguh di dunia dan di akhirat" HR. Bukhari
1
dan at-Tirmidzi melalui al- Bara Ibn 'Azib.
368 Surah Ibrahim [14] Kelompok III Ayat 27
AYAT 28-34
1
t*-* "{''C f 1
y
\ ^ t*-i <;
371
372 Surah Ibrahim [14]
Kelompok IV Ayat 28-29 Surah Ibrahim [14] 373
AYAT 2 8 - 2 9
Tangan duga bahwa penyesatan vang dilakukan Allah itu atau kehendak-
Nva yang disebut pada ayat yang lalu sewenang-wenang, sebenarnya hal
tersebut adalah akibat ulah mereka Tidakkah kamu melihat dengan mata
kepala atau m e m e r h a t i k a n orang-orang yang telah menukar kesyukuran
terhadap nikmat Allah dan a n u g e r a h - N y a di alam raya ini dengan kekafiran
sehingga tidak m e n s y u k u r i n y a dan, lebih dari itu, mereka mengajak kepada
kedurhakaan sehingga menjatuhkan kaum mereka ke lembah kebinasaan?
yaitu neraka jahanam; kelak di hari K e m u d i a n mereka masuk ke dalamnya
terbakar oleh kobaran apinya dan tersiksa dengan berbagai alat siksaan.
S u n g g u h buruk apa vang m e n i m p a mereka dan k a u m mereka; dan itulah
seburuk-buruk tempat kediaman.
Kata ( j> ) tara pada avat ini dapat berarti melihat, ini dikuatkan dengan
adanya kata ( J , l ) ilalkepada. Apalagi bagi y a n g berpendapat bahwa ayat ini
berbicara tentang tokoh-tokoh k a u m m u s y r i k i n pada masa Nabi saw.
Bila ayat ini d i p a h a m i sebagai berbicara tentang tokoh-tokoh k a u m
m u s y r i k i n M e k k a h , penukaran n i k m a t Allah yang dimaksud antata lain
adalah keberadaan mereka di wilayah Masjid al-Haram, yang dijadikan Allah
tempat yang aman, tetapi anugerah itu mereka tidak syukuri. Mereka jadikan
Masjid al-Haram sebagai pusat kekufuran dan tidak memberi rasa a m a n bagi
orang-orang yang bermaksud beribadah kepada vMlah swt. Tuhan Yang Maha
Esa. D e m i k i a n pendapat T h a h i r Ibn 'Asyur.
Sayyid Q u t h u b juga memahami ayat ini sebagai ditujukan kepada tokoh-
tokoh k a u m musyrikin pada masa Nabi M u h a m m a d saw., sedang makna
( &\ h>M) ni'mah Allahlnikmat Allah di sini—menurutnya—-adalah kehadiran
Rasul saw., ajakan kepada iman, tuntunan kepada p e n g a m p u n a n dan surga.
374 Surah Ibrahim [14] Kelompok IV Ayat 3
AYAT 30
AYAT 3 1
AYAT 3 2 - 3 3
'Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan dari langit
air, kemudian Dia mengeluarkan dengannya berbagai buah-buahan sebaga:
Kelompok IV Ayat 32-33 Surah Ibrahim [14] 377
rezeki untuk kamu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagi kamu supaya
ia berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan
(pula) bagi kamu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagi
kamu matahari dan bidan yang terus-menerus beredar dan telah menundukkan
bagi kamu malam dan siang. "
Setelah menafikan jual beli dan persahabatan pada Hari Kiamat itti,
seakan-akan ada yang bertanya: j i k a demikian, apa dan siapa vang berkuasa
k e t i k a i t u . P e r t a n y a a n itu d i j a w a b oleh a y a t ini. D e m i k i a n a l - B i q a ' i
menjelaskan hubungannya. Dapat juga dikatakan bahwa ini adalah beberapa
perincian dari nikmat anugerah Allah y a n g tidak disvukun oleh banvak
manusia serta m e n g u b a h n y a dengan kekufuran (ayat 28 yang lalu). Allah
yang telah menciptakan langit dan bumi setta mengatur peredarannya dengan
sangat teliti dan teratur dan Allah juga vang menurunkan dan langit air hujan,
dengan menciptakan h u k u m - h u k u m alam yang mengatut turunnya kemudian
Dia mengeluarkan, yakni m e n u m b u h k a n dengannya, yakni air hujan itu,
berbagai buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu manfaatkan untuk diri kamu
m a u p u n untuk binatang-binatang k a m u , dan di samping itu Dia telah
menundukkan bahtera bagi kamu supaya ia, y a k n i bahtera itu, dapat berlayar
dengan tenang di lautan lepas dengan kehendak-Nya untuk mengangkut
k a m u dan barang d a g a n g a n k a m u . J i k a Dia b e r k e h e n d a k , Dia dapat
menjadikan laut berombak dan angin mengganas sehingga bahtera tenggelam,
dan bukan hanya laut y a n g Dia t u n d u k k a n , Dia j u g a telah menundukkan
pula bagi kamu semua sungai-sungai untuk mengairi sawah ladang k a m u dan
untuk kepentingan kamu lainnya. Anugerah-anugerah itu kamu lihat dengan
jelas di b u m i . Dan masih ada anugerah-Nya di langit yaitu antara lain Dia
telah menundukkan pula bagi kamu matahari dan bidan yang terus-menerus
•>:-'-edar dalam orbitnya u n t u k m e m a n c a r k a n cahaya, memberi kehangatan
- J i n banyak manfaat u n t u k m a k h l u k hidup dan telah menundukkan bagi
-'.."•UH malam sehingga kamu dapat beristirahat dan siang supaya k a m u dapat
^-.^erja dengan giat.
lagi memiliki pilihan dan, dengan demikian, manusia yang mempelajari dan
mengetahui sifat-sifat sesuatu itu akan merasa tenang menghadapinya karena
yang ditundukkan tidak akan membangkang. Dari sini, diperoleh " kepastian
h u k u m - h u k u m alam.
Penundukan bahtera adalah kemampuan manusia membuatnya sehingga
dapat digunakan untuk berlayar dan mengangkut barang-barang menuju arah
yang mereka kehendaki. Dan, sebelum itu, Allah menciptakan bahan-bahan
mentah pembuatannya—-seperti kayu dan besi—sungai dan laut untuk
dilayarinya serta angin yang memengaruhi pelayarannya. Demikian sebagian
m a k n a penundukan bahtera.
S e m e n t a r a u l a m a m e m p e r t a n y a k a n m e n g a p a ayat ini m e n y a t a k a n
menundukkan bahtera bagi kamu supaya ia berlayar di laut Tidak menyatakan
menundukkan laut agar bahtera dapat berlayar y a n g juga dijawab bahwa
agaknya hal tersebut demikian karena konteks ayat ini adalah menyebut-
nyebut nikmat Allah sedang alat-alat transportasi laut merupakan salah satu
nikmat kelautan yang paling jelas, walaupun nikmat laut sendiri merupakan
nikmat yang lebih besar.
Kata ( j w b ) da 'ibaini adalah bentuk dual dari kata ( C J J ) da'b. Kata ini
m e n g a n d u n g makna berlanjutnya satu aktivitas tertentu secara teratur dan
terus-menerus. Seseorang yang tekun bekerja d a l a m satu kegiatan tertentu
dan secara rutin dilakukannya dilukiskan dengan kata itu. Peredaran matahari
dan bulan yang berjalan secara rutin dilukiskan pula dengannya.
Perurutan penyebutan anugerah-anugerah Allah di atas sungguh sangat
serasi. Setelah menyebut penciptaan langit dan bumi disusul dengan air yang
turun dari langit-—vang merupakan salah satu sumber pokok kehidupan.
Air tersebut menghidupkan makhluk hidup, termasuk 11 imbuhan yang disebut
secara khusus, sekaligus sebagai bukti kuasa Allah m e m b a n g k i t k a n kembali
manusia yang telah mati dan terkubur. Air vang turun dari langit itu berasal
dari bumi di m a n a kapal-kapal berlayar. Pelayarannya terlaksana di laut dan
sungai. Laut dan sungai dipengaruhi oleh matahari dan bulan, dan dari
peredaran matahari dan bulan bersama peredaran bumi lahir malam dan siang.
Kelompok IV Ayat 34 Surah Ibrahim [14] 379
AYAT 3 4
"Dan Dia telah menganugerahkan kepada kamu dan segala apa yang kamu
mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia, sangat zalim dan
sangat kafir."
Banyak sudah anugerah Allah y a n g disebut di atas, tetapi itu baru sedikit
dari a n u g e r a h - N y a y a n g telah m e l i m p a h . U n t u k m e n y e b u t n y a diperlukan
sederetan u n g k a p a n , sedang u n t u k m e n g h i t u n g n y a merupakan hal y a n g
m u s t a h i l . M a k a , secara s i n g k a t a y a t ini m e n y a t a k a n : Dan Dia telah
menganugerahkan kepada kamu segala keperluan h i d u p k a m u dari segala
apa yang kamu mohonkan kepada-Nya, baik permohonan secara lisan m a u p u n
sekadar dengan melihat kebutuhan k a m u w a l a u tanpa p e r m o h o n a n lisan.
Dan jika kamu, wahai seluruh makhluk, bermaksud menghitung nikmat Allah
y a n g telah d i a n u g e r a h k a n - N y a kepada k a m u , niscaya tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. S u n g g u h banyak n i k m a t itu n a m u n b a n y a k manusia
y a n g tidak m e n s y u k u r i n y a . Sesungguhnya manusia y a n g tidak m e n s y u k u r i
itu sangat zalim dan sangat kafir, y a k n i sangat m e n g i n g k a r i dan tidak
m e n s y u k u r i n i k m a t Allah itu.
Kata ( UysJL ) tuhshitha terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-
h u r u f ha, shad, d a n ya', dan m e n g a n d u n g tiga m a k n a asal, y a i t u : a:
menghalangi/melarang, b) menghitung (dengan teliti) dan mampu, dari sini
lahir m a k n a mengetahui dan mencatat dan memelihara, c) sesuatu yang
merupakan bagian dari tanah, dari sini lahir kata ( ) hasha vang bermakna
batu.
Kelompok IV Ayat 34 Surah Ibrahim [141 381
Ayat ini ditutup dengan m e n g e m u k a k a n dua sifat buruk mari usia sangat
zalim, dan sangat kafir. Di tempat lain, Allah berfirman:
» < ^ .t' \T \ s
"Dan jika kamu hendak menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menghinggakannya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang"'(QS. a i v N a h l [16J: 18). Perbedaan fdshilat/penutup
kedua ayat tersebut—di sini zhalurnun kajfar dan di sana Ghafurun Rahim
agaknya disebabkan konteks avat dalam surah Ibrahim ini adalah uraian
tentang sikap manusia vang durhaka terhadap aneka anugerah Allah. Mereka
382 Surah Ibrahim [14] Kelompok IV Ayat 34
AYAT 35-41
9
> sS S * ^
383
Surah Ibrahim [14]
Kelompok V Ayat 35-36 Surah Ibrahim [14] 385
AYAT 3 5 - 3 6
Dan ketika Ibrahim berkata: "Tuhanku, jadikanlah negeri ini (negeri) yang
aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-
berhala. Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak
manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya dia
termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "
"Tuhanku, jadikanlah negeri ini (negeri) yang aman dan berikanlah rezeki
berupa buah-buahan kepada pendudidznya yang beriman di antara mereka,
kepada Allah dan hari Kemudian. "
Agaknya, doa di sana dipanjatkan pada w a k t u yang berbeda dengan doa
ini. Di sana, beliau berdoa kiranya lokasi di mana beliau meninggalkan anak
dan istri beliau (Isma'il dan Hajar) dijadikan satu kota yang aman sejahtera.
Selanjutnya, setelah beberapa tahun, beliau berdoa sekali lagi tetapi kali ini
lokasi tersebut telah ramai dikunjungi—khususnya setelah ditemukan Sumut
zam-zam. Karena itu, ayat a!-Baqarah menggunakan kata ( IJJJ ) baladan dalam
b e n t u k nakirah/indifinite sedang pada ayat ini digunakan bentuk ma 'rifah/
difinite { a J J i ) al-balad.
Doa Nabi Ibrahim as. u n t u k menjadikan kota M e k k a h dan sekitatnya
sebagai kota yang a m a n adalah doa untuk menjadikan keamanan yang ada di
sana berkesinambungan hingga akhir masa. Atau, menganugerahkan kepada
penduduk dan pengunjungnya kemampuan untuk menjadikannya aman dan
tenteram. Permohonan ini, menurut banyak ulama antara l a i n T h a b a t h a b a i
dan asy-Sya'rawi, bukan berarti menjadikannya a m a n secara terus-menerus
tanpa peranan m a n u s i a atau dalam istilah kedua ulama ini ( ^ j & JA\ ) amn
takunniy/keamanan yang tercipta atas dasarpenciptaan keamanan. Yang beliau
mohonkan itu adalah ( ) amn tasyniy, yakni permohonan kiranya
Allah menetapkan h u k u m keagamaan yang mewajibkan orang mewujudkan,
memelihara, dan menjaga keamanannya. Memang, ini dapat saja dilaksanakan
Kelompok V Ayat 35-36 Surah Ibrahim [14] 387
atau dilanggar manusia, dan karena itu, jika suatu ketika pada masa lalu kini
atau masa datang terjadi di sana rasa tidak aman, hal tersebut wajar-wajar saja
karena m e m a n g Nabi Ibrahim as. tidak memohon amn takwiniy tetapi amn
tasyniy. Allah mengabulkan doa beliau tetapi sekali lagi harus diingat bahwa
Yang Mahakuasa tidak menjadikan kota Mekkah aman dalam arti diciptakan
dalam keadaan aman terus-menerus serupa dengan penciptaan matahari yang
terus-menerus memancarkan cahaya atau cairan yang diciptakan terus-menerus
mencari tempat y a n g rendah.
M a n u s i a — p a d a umumnya—sejak dahulu hingga kini memang
menghormati kota M e k k a h baik secara tulus dan didorong oleh ketaatan
beragama m a u p u n melalui adat kebiasaan y a n g berlaku pada p e n d u d u k n y a
atau peraturan yang ditetapkan oleh penguasanya yang melarang non-muslim
memasukinya.
Ayat ini bukan saja mengajarkan agar berdoa u n t u k k e a m a n a n dan
kesejahteraan kota Mekkah, tetapi juga mengandung isyarat tentang perlunya
setiap m u s l i m berdoa u n t u k keselamatan dan k e a m a n a n w i l a y a h tempat
tinggalnya dan agar p e n d u d u k n y a memeroleh rezeki y a n g m e l i m p a h .
Kata ( ) shanam adalah berhala yang berbentuk manusia, sedang kata
( . v j ) ivatsan adalah batu atau apa saja yang dikultuskan. Demikian pendapat
ath-Thabari, al-Biqa'i, dan asy-Sya'rawi. Ibn ' Asyur m e m a h a m i kata shanam
dalam arti patung, atau batu, atau bangunan yang dijadikan sesembahan dan
diakui sebagai tuhan. Nabi Ibrahim as. memanjatkan doa ini setelah melihat
di daerah sekitarnya terjadi penyembahan berhala-berhala. Beliau berhijrah
meninggalkan tempat t i n g g a l n y a di U r — n e g e r i orang-orang K e l d a n i a —
karena p e n d u d u k n y a menyembah berhala. Di Mesir pun beliau m e n e m u k a n
hal serupa demikian juga di Palestina. Lalu, beliau membawa istri dan anaknya
berhijrah ke Jazirah A r a b — t e p a t n y a M e k k a h s e k a r a n g — d a n di sana beliau
m e n e m u k a n orang-orang y a n g masih hidup dengan sangat bersahaja dan
n o m a d d a n di s a n a l a h b e l i a u m e n e m p a t k a n istri d a n a n a k n y a serta
mengajarkan Tauhid.
Allah dalam jiwa setiap manusia dan y a n g intinya adalah Tauhid, bermohon
kiranya fitrah tersebut terus terpelihara. Ini serupa dengan peneguhan yang
diuraikan pada ayat 2 7 yang lalu.
Penutup doa Nabi Ibrahim as., Engkau Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang, bukan berarti m e m o h o n p e n g a m p u n a n bagi para penyembah
berhala, tetapi menyerahkan kepada Allah swt. putusan teraldiir karena hanya
Allah yang memiliki hak prerogatif menyangkut pengampunan atau
penyiksaan. Inilah juga yang ditiru oleh Nabi 'Isa as. ketika beliau ditanya
tentang paham Trinitas yang dianut oleh mereka yang mengaku pengikutnya.
Nabi 'Isa as. menjawab bahwa:
AYAT 3 7 - 3 8
AYAT 3 9 - 4 1
"Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua
(ku) Ismaildan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar
doa. Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
melaksanakan shalat; Tuhan kami, perkenankanlah doaku, Tuhan kami,
ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari Perhitungan."
Kelompok V Ayat 39-41 Surah Ibrahim [14] 391
12
Rujuk volume 3 halaman 505-
KELOMPOK 6
AYAT 42-52
393
Surah Ibrahim [14]
Kelompok VI Ayat 42-43 Surah Ibrahim [14] 395
AYAT 4 2 - 4 3
"Dan janganlah sekali-kali engkau mengira bahwa Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah hanya memberi
tangguh mereka sampai hari yang pada waktu itu mata terbelalak. Mereka
datang dengan bergegas dengan mengangkat kepala mereka, sedang mata
mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. "
AYAT 4 4
AYAT 45
AYAT 4 6 - 4 7
"Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar mereka, dan di sisi Aliah
lah makar mereka. Dan sesungguhnya makar mereka tidak dapat melenyapkan
gunung-gunung. Karena itu, janganlah sekali-kali engkau mengira Allah akan
menyalahijanji-Nya kepada para rasul-Nya; sesungguhnya Allah Mahaperkasa
lagi Pemilik pembalasan."
Kelompok V) Ayat 46-47 Surah Ibrahim [14] 399
Hal lain yang perlu dicatat dalam rangka memahami sifat Allah ini adalah
bahwa ayat-ayat y a n g m e n g g u n a k a n kata muntaqimun semuanya berkaitan
dengan pembalasan di hari Kemudian. Perhatikan Q S . as-Sajdah [ 3 2 ] : 22
atau az-Zukhruf [ 4 3 ] : 4 1 atau a d - D u k h a n [ 4 4 ] : 16.
402 Surah Ibrahim [14] Kelompok VI Ayat 46-4~"
AYAT 4 8 - 5 1
"Pada hari bumi diganti dengan bumi yang lain dan langit juga, dan mereka
semuanya tampil menampakkan diri ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi
Mahaperkasa. Dan engkau akan melihat para pendurhaka ketika itu diikat
di dalam belenggu-belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin dan muka-
muka mereka ditutup oleh api neraka agar Allah memberi pembalasan kepada
setiap orang terhadap apa yang dia usahakan. Sesungguhnya Allah Mahacepat
pembalasan-Nya. "
AYAT S2
"Ini adalah penjelasan bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan
dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Vang
Maha Esa dan agar U lu l Albdb mengambil pelajaran. "
%^%/si\ naj;;«
"Tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang
basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mabfuzh)"{QS. al-An'am [ 6 ] : 5 9 ) .
Selanjutnya, perhatikanlah kata-kata ayat di atas, b a g a i m a n a ia disusun
dengan rapi dan serasi, l a dimulai dengan sesuatu y a n g bersifat u m u m , yaitu
406 Surah Ibrahim [14] Kelompok VI Aya: f
D e m i k i a n , wa Alldh A'lam.