Está en la página 1de 5

MITOS MENGENAI

IMUNISASI
Vaksin MMR tdk ada hub dgn
perkembangan autis dan sudah di buktikan
dengan penelitian ilmiah (karena autis
disebabkan faktor genetik)
Terlalu banyak vaksin membebani sistem
imun tdk benar(penelitian tdk
memperlihatkan meningkatnya penyakit
infeksi setelah adanya imunisasi)
Tidak boleh memberikan ASI sesuadah
vaksin polio,tdk benar(bila muntah
imunisasi diberikan setelah 10 menit dg
dosis yg sama)
Anak sakit flu tidak boleh diimunisasi(flu ringan
boleh)
Lebih baik memberi natural infeksi dibanding
dengan vaksinasi,tak benar
Sesudah imunisasi tidak tertular penyakit
tersebut,tak ada vaksin perlidungan 100%
Jika saat balita sudah imunisasi lengkap
,disekolahtidak perlu imunisasi lagi,ada boster
Imunisasi dapat menyebabkan peny. yang
seharusnya dicegah dengan vaksin tsb,tak
benar,vaksin dari kuman mati at dilemahkan
Kalau semua anak lain menerima imunisasi
,berarti anakku terlindungi dari resiko
tertular(fakta ada anak tdk diimunisasi)
Imunisasi sepertinya tak efektif 100%,sia-sia
saja anak diberlakukan imunisasi(85-99%
berhasil merangsang antibodi)
Mungkin anakku akan menderita reaksi terhadap
imunisasi yang menyakiti(reaksi ringan)
Anakku tdk perlu imunisasi asalkan sehat,aktif
dan makan bergizi(imunisasi agar sehat)
Kalau anak tidak sehat 100%,imunisasi
tidak boleh diberikan(infeksi ringan boleh)
Pada seri vaksinasi ,apabila seri satu kali
terlambat,seri harus dimulai lagi dari
semula ,tak benar(perlindungan
kurang,tak perlu diulang )

También podría gustarte