Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
86414/2007
No.Absen: 24
KLIPING
A. Pengertian Kliping
Pada dasarnya kata clipping (bahasa inggris) berarti guntingan atau potongan.
Kata clipping berubah menjadi kliping dalam bahasa Indonesia dengan sedikit mengalami
perluasan makna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka 1989), istilah
kliping dijelaskan sebagai guntingan artikel, karya tulis atau berita yang dianggap penting
dari surat kabar atau majalah untuk disimpan atau di dokumentasikan.
Menurut para ahli Lasa HS dan Primanto Nugroho Kliping merupakan kegiatan
pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau
sumber yang lain kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu bidang. Kliping
sebagai salah satu sumber informasi dan pengetahuan penggunaannya belumlah
semaksimal sumber yang lain misalnya buku. Padahal dari kliping juga bisa didapat
sumber informasi dan pengetahuan yang tidak kalah pentingya bahkan bisa didapatkan
berita terbaru.
Hal ini terungkap dalam diskusi mengenai kliping di Pustaka Teater Garasi hari
Kamis 27 April 2006 dengan pembicara Lasa HS (dari FPT UGM, penulis dan
pustakawan) dan Primanto Nugroho (dari Nandan Institute of Art Studies). Diskusi ini
terselenggara atas kerjasama Library Project-Cemeti Art Fondation dengan BIBLIO:
Jejaring Perpustakaan Alternatif Yogyakarta.
Lasa HS mengatakan bahwa sumber kliping bisa didapat dari terbitan berkala
misal jurnal, tabloid, koran, majalah. Terbitan berkala mempunyai kelebihan yaitu: media
pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas dibanding buku, bisa menyampaikan
informasi lebih cepat, bisa terjadi komunikasi dua arah (misal lewat surat pembaca),
berisi pikiran-pikiran terbaru yang belum tentu terdokumentasi dalam bentuk buku.
B. Tujuan Kliping
Kertas kliping dapat disusun tegak atau miring. Cara penyusunan ini tergantung
pada keinginan penyusunnya dan yang penting adalah konsisten. Adapun cara
penyusunan kliping dapat dipilih dari sistem-sistem berikut:
1. Sistem Evixe
Sistem ini merupakan sistem penyusunan kliping yang menitikberatkan pada satu
judul surat kabar/majalah yang terbit dalam jangka waktu tertentu secara kronologis.
Dalam hal ini tentunya subjek yang dikliping terdiri dari berbagai bidang karena
sistem ini lebih menitikberatkan pada urutan waktu. Dengan system ini pembaca akan
lebih mudah menemukan peristiwa penting yang pernah terjadi pada waktu (hari,
bulan, tahun) tertentu.
2. Sistem Ordnere
Sistem ini merupakan penyusunan artikel atau berita, ulasan, dan lain sebagainya
yang terdiri dari satu subjek menjadi satu susunan yang bahannya dari berbagai judul
surat kabar. Dalama hal ini yang dipentingkan adalah subjeknya tanpa memperhatikan
judul surat kabar maupun kronologi waktun terbitnya. Sistem ini telah banyak dikenal
bahkan dipraktekkan oleh berbagai instansi, perpustakaan, yayasan, atau lembaga
pendidikan.
D. Teknik Penempelan Kliping
Setelah artikel surat kabar itu digunting,kemudian dipotong per kolom. Kolom-
kolom itu ditempelkan pada kertas folio atau kuarto yang telah digarisi pada bagian atas,
bawah, kanan, dan kiri dengan ukuran tertentu. Guntingan-guntingan itu ditempel dari
kolom terakhir pada halaman terakhir. Kemudian penempelan ini maju ke halaman
berikutnya misalnya ke halaman ketiga, kedua, dan kesatu. Pada halaman pertama nanti
dapat dibuat lay out judul sesuai selera. Dari sistem ini pada halaman terakhir akan rapi.
F. Manfaat kliping
Manfaat kliping adalah mengemas ulang bacaan, sedangkan yang dikliping bisa
berupa artikel, berita atau foto. Agar terkliping dengan baik maka sumber harus jelas
(nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman ), tenaga yang telaten, teliti
dan kreatif, profesional (bisa memilih tema yang dikliping misal sesuai pengguna atau
misi lembaga).
G. Contoh Kliping
Sudah diyakini bahwa teh hijau baik untuk kesehatan. Baru-baru ini peneliti Taiwan
menemukan khasiat lain dari teh hijau, yakni bisa mengurangi risiko berkembangnya
kanker paru-paru, baik pada perokok maupun nonperokok.
Menurut studi itu, mengonsumsi minimal satu gelas teh hijau setiap hari akan
mengurangi risiko lebih rendah 13 kali bagi perokok dan lima kali bagi nonperokok.
Peneliti dari Universitas Medis Chung Shan di Taichung, I-Hsin Lin, mengatakan unsur
antioksidan bernama poluphenols yang ditemukan di dalam teh hijau menjadi alasan
kenapa risiko kanker paru-paru pada perokok bisa turun.
Namun, Lin mengingatkan, walaupun minum teh hijau bisa mencegah kanker, cara
terbaik menghindari kanker adalah dengan berhenti merokok. “Hasil penelitian kami
menunjukkan khasiat dari mengonsumsi teh hijau. Akan tetapi, merokok merupakan
pemicu terjadinya carcinogensis (perubahan sel pada tubuh menjadi sel kanker) sehingga
berhenti merokok adalah cara terbaik mencegah kanker,” tegas Lin.