Está en la página 1de 13

TELAAH KURIKULUM

AQIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH


( KELAS VII - VIII – IX )
Tugas Kelompok dalam Mata Kuliah Telaah Kurikulum

Dosen : Muhammad Zuhdi

Disusun Oleh:
Nur Isman ( 108011000141 )
Siti Rubiah ( 108011000057 )
Zainal Muttaqin ( 108011000135 )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010

1
LAMPIRAN

1. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR AQIDAH-AKHLAK


MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII-VIII-IX.
 
a. Kelas VII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah 1.1 Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam
1. Memahami dasar dan tujuan 1.2 Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan akidah
akidah Islam Islam
  1.3 Menjelaskan hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
1.4 Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam, dan Ihsan
 
2.  Meningkatkan keimanan 2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang
kepada Allah melalui nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
pemahaman sifat-sifat-Nya 2.2 Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-
sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani,
dan ma’nawiyah.
2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah
SWT.
2.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang beriman
kepada sifat-sifat wajib, mustahil, dan Jaiz Allah
SWT dalam kehidupan sehari-hari.
 
Akhlak    
1. Menerapkan akhlak terpuji 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat,
kepada Allah khauf dan taubat
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari perilaku ikhlas,
taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan
taubat dalam kehidupan sehari-hari
 
 
 
     b. Kelas VII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah    
1. Memahami al-asma' al-husna 1.1 Menguraikan 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-
  Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr,
  al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
   

2
1.2 Menunjukkan bukti kebenaran tanda-tanda
kebesaran Allah melalui pemahaman terhadap 10
al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-
Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar,
al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
 
1.3 Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan 10
al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-
Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar,
al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
 
1.4 Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam
10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-
Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar,
al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum) dalam kehidupan
sehari-hari
 
2.2  Meningkatkan keimanan 2.1 Menjelaskan pengertian iman kepada malaikat
kepada malaikat-malaikat   Allah SWT dan makhluk gaib lainnya seperti jin,
Allah SWT dan makhluk gaib  iblis, dan setan
selain malaikat 2.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya
  malaikat Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin,
  iblis, dan setan
2.3 Menjelaskan tugas, dan sifat-sifat malaikat Allah
  serta makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan
  setan
2.4 Menerapkan perilaku beriman kepada malaikat
Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis,
dan setan dalam fenomena kehidupan
 
     
Akhlak    
3.3  Menghindari akhlak tercela 3.1 Menjelaskan pengertian riya' dan nifaaq
kepada Allah 3.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
  perbuatan riya' dan nifaaq
3.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan
riya' dan nifaaq dalam  fenomena kehidupan
3.4 Membiasakan diri untuk menghindari perbuatan
  riya' dan nifaaq dalam kehidupan sehari-hari
 
 
 
 

3
       c. Kelas VIII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
     
Akidah    
1.  Meningkatkan keimanan 1.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab
kepada kitab-kitab Allah SWT Allah SWT
 
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya kitab-
kitab Allah SWT
1.3 Menjelaskan macam-macam, fungsi, dan isi kitab
Allah SWT
1.4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman
kepada kitab Allah SWT
 
     
Akhlak    
     
1.  Menerapkan akhlak terpuji 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakkal,
kepada diri sendiri   ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
  Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
1.2 perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan
  qana’ah
  Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakkal,
1.3 ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah dalam
  fenomena kehidupan
  Menampilkan perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar,
1.4 syukuur dan qana’ah
   
 
     
2. Menghindari akhlak tercela 2.1 Menjelaskan pengertian ananiah, putus asa,
kepada diri sendiri ghadab, tamak dan takabur
  2.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan
takabur
2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan
ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan takabur  
2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah,
putus asa, ghadab, tamak, dan takabur
 
      
 

4
      d. Kelas VIII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
     
Akidah    
     
1. Meningkatkan keimanan 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya beriman
kepada Rasul Allah kepada Rasul Allah SWT
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya Rasul
Allah SWT
1.3 Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah SWT
 
1. 4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman
kepada Rasul Allah dan mencintai Nabi Muhammad
SAW dalam kehidupan
 
2. Memahami mukjizat dan 2.1 Menjelaskan pengertian mukjizat dan kejadian luar
kejadian luar biasa lainnya biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
(karamah, ma’unah, dan 2.2 Menunjukkan hikmah adanya mukjizat dan kejadian
irhash) luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
bagi Rasul Allah dan orang-orang pilihan Allah
 
     
Akhlak    
     
1.  Menerapkan akhlak terpuji 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzh-
kepada sesama zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan  contoh perilaku
husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari husnuzh-zhan,
tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam
fenomena kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’,
tasaamuh, dan ta’aawun dalam kehidupan sehari-
hari
 
     
2. Menghindari akhlak tercela 2.1 Menjelaskan pengertian hasad, dendam, ghibah,
kepada sesama fitnah, dan namiimah
  2.2 Mengidentifikasi bentuk perbuatan hasad, dendam,
ghibah, fitnah dan namiimah
2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan
hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah

5
2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah dan namiimah dalam
kehidupan sehari-hari
 
      
 
      Kelas IX, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
     
Akidah    
1.   Meningkatkan keimanan kepada 1.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir
hari akhir dan alam gaib yang 1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan terjadinya
masih berhubungan dengan hari hari akhir
akhir 1.3 Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang
berhubungan dengan hari akhir
1.4 Menjelaskan macam-macam alam gaib yang
berhubungan dengan hari akhir
1.5 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap hari akhir
 
     
Akhlak    
     
1.  Menerapkan akhlak terpuji 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya berilmu,
kepada diri sendiri kerja keras, kreatif, dan produktif
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari berilmu, kerja
keras, kreatif dan produktif dalam fenomena
kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif,
dan produktif dalam kehidupan sehari-hari
 
 
 
      f. Kelas IX, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
     
Akidah    
     
1.  Meningkatkan keimanan kepada 1.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Qada dan
Qada dan Qadar Qadar
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan adanya
Qada dan Qadar
1.3 Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang
berhubungan adanya Qada dan Qadar

6
1.4 Menunjukkan ciri-ciri perilaku orang yang beriman
kepada Qada dan Qadar Allah.
1.5 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada Qada dan Qadar Allah
 
     
Akhlak    
     
1.  Menerapkan akhlak terpuji dalam 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak
pergaulan remaja terpuji dalam pergaulan remaja
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
1.3 Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku
pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak
Islam dalam fenomena kehidupan
1.4 Menampilkan perilaku akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari.
 
 

2. MATERI

A. Aqidah Kelas VII, Semester I

Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya.

Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
2. Menunjukkan bukti / dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib bagi Allah yang nafsiyah,
ma’ani, dan ma’nawiyah

7
SIFAT-SIFAT ALLAH

a. Sifat-Sifat Wajib Bagi Allah


1. Pengertian Sifat Wajib Bagi Allah
Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada Zat Allah sebagai
kesempurnaan bagi-Nya.
Sifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan berdasarkan
dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits).

2. Pembagian Sifat-Sifat Wajib Bagi Allah


Menurut para ulama ilmu kalam sifat-sifat wajib bagi Allah terdiri atas 20 sifat.
Dari 20 sifat itu dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
 Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Zat Allah. Sifat Nafsiyah
ini ada satu, yaitu Wujud
 Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni
sifat-sifat yang tidak sesuai, tidak layak dengan kesempurnaan Zat-Nya. Sifat
Salbiyah ini ada lima, yaitu: Qidam, Baqa’, Mukhalafatuhu lil-hawaadits,
Qiyamuhu bi nafsihi, dan Wahdaniyyah.
 Sifat Ma’ani, yaitu sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang
termasuk sifat ma’ani ada tujuh, yaitu: Qudrah, Iradat, ‘Ilmu, Hayat, Sama’,
Basar, dan Kalam.
 Sifat Ma’nawiyah, adalah kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak
dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’an tentu ada sifat ma’nawiyah.
Yang termasuk sifat ma’nawiyah ada tujuh, yaitu: Qaadiran, Muridaan,
‘Aliman, Hayyan, Sami’an , Basiran, Mutakalliman.

b. Sifat-Sifat Mustahil
1. Pengertian Sifat Mustahil Bagi Allah

8
Sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada
Allah dan sekranya terdapat sifat tersebut akan melemahkan derajat Allah.
2. Pembagian Sifat-sifat Mustahil Bagi Allah
Sifat-sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi Allah,
karena itu jumlanya sama, yaitu sebanyak 20 sifat. Adapun sifat-sifat mustahil tersebut
adalah sebagai berikut:
 Sifat mustahil dari sifat nafsiyah ada satu, yaitu ‘Adam.
 Sifat mustahil dari sifat Salbiyah ada lima, yaitu: Hudus, Fana’,
Mumatsalatuhu lil-hawaadits, Ihtiyaajuhu li gairih, Ta’addud.
 Sifat mustahil dari sifat ma’ani ada tujuh, yaitu: ‘Ajz, Karahah, Jahl, Maut,
Samam, ‘Umy, Bukm.
 Sifat mustail dari sifat ma’nawiyah ada tujuh, yaitu: ‘Ajizan, Mukrahan,
Jaahilan, Mayyitan, Asamm, A’maa, Abkam.

c. Sifat-Sifat Jaiz
1. Pengertian Sifat Jaiz Bagi Allah
Kata “jaiz” menurut bahasa berarti “boleh”. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi
Allah ialah sifat yang boleh ada dan boleh pula tidak ada pada Allah.
Sifat jaiz ini tidak menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Allah bebas dengan
kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menghendaki. Allah boleh saja tidak menciptakan
ala mini, jika Dia tidak menghendaki alam ini.
2. Pembagian Sifat Jaiz Bagi Allah
Berbeda dengn sifat wajib dan sifat mustahil, sifat jaiz bagi Allah hanya satu,
yaitu: “Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuat-Nya.”
Yang dimaksud dengan sesuatu yang mungkin terjadi adalah sesuatu yang boleh
terjadi dan boleh tidak terjadi. Allah bebas menciptakan dan berbut sesuatu yang Dia
kehendaki.

B. Akhlak Kelas VII, Semester II

9
Standar Kompetensi
Menghindari akhlak tercela kepada Allah

Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
3. Menunjukkan nilai-nilai negative akibat perbuatan riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
4. Membiasakan diri menghindari riya’, kufur, syirik, dan nifaq.

AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH

a. Riya
Riya’ adalah sifat suka menampilkan diri dalam beramal, agar amal tersebut
dilihat orang dengan maksudnya ingin mendapat simpati atau pujian. Sum’ah adalah sifat
suka menceritakan amal perbuatan agar didengar orang dengan maksud untuk mendapat
simpati atau pujian. Jadi, riya’ da nsum’ah merupakan sifat tercela, kebalikan dari ikhlas.
Orang yang memiliki sifat riya’ kemungkinan seorang abid (seorang yang suka
ibadah), namun tujuan ibadahnya bukan untuk mencari keridhoan Allah, tetapi untuk
memperoleh pujian dari orang lain.
Riya’ dan Sum’ah adakalanya timbul karena ingin mendapat pujian, misalnya
sering mengikuti shalat berjama’ah agar dinilai sebagai orang yang shaleh. Adakalnya
pula timbul karena kekhawatiran akan mendapat celaan dari orang lain. Misalnya
membayar zakat karena takut dibilang kikir atau pelit.

b. Kufur
Kufur adalah tidak percaya akan adanya Allah. Ada beberapa factor yang
menyebabkan orang menjadi kufur, antara lain:
 Kepercayaan terhadap Allah yang sudah ada, tidak dikembangkan.
 Tidak mau mengakui kebenaran karena sesuatu hal.
 Adanya gangguan dalam pikiran
 Pengaruh lingkungan

10
Terdapat macam-macam kufur, diantaranya: Kufur Zindik, Kufur Inadi, Kufur
mu’aththil, Kufur nikmat, dan Kufur Juhud.

c. Syirik
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan
tertentu. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan musyrik. Orang yang syirik di
samping percaya kepada Allah, juga percaya kepada sesuatu yang mempunyai kekuatan
tersendiri.
Syirik itu banyak sekali macamnya, antara lain:
 Menyembah selain dari Allah
 Bertuhan lebih dari satu
 Sihir
 Tenung
 Percaya kepada ramalan nasib
 Syirik nafsu
 Syirik kecil

d. Nifaq
Nifaq yaitu berbuat amalan kebajikan didepan orang lain, supaya orang lain out
mengira bahwa ia orang yang ikhlas beramal, tetapi sebenarnya ia tidak ikhlas sama
sekali.
Nifaq itu hampir sama dengan dusta, Karen akedua-duanya melakukan perbuatan
yang tidak sebenarnya. Pendusta selalu berbicara tidak benar, lain dimulut lain dihati.
Orang munafik, ketika berbicara dihadapan kaum muslimin ia mengaku beriman, pdahal
ia tidak beriman. Mulutnya menyatakan kekafiran. Sebagaimana disebutkan dalam
firman Allah swt., yang artinya: “Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa
yang tidak dalam hatinya”. (Q.S. Al-Fath:11)1
3. METODE PEBELAJARAN

1
Masan, Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kurikulum 2008Kkelas VII,
(Semarang: PT Karya Toha Putra, 2009), Cet. 1, Hal. 127-137.

11
Dalam praktiknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi
merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar. Untuk itu, kami
merekomendasikan metode mengajar untuk aqidah akhlak tingkat MTs, yaitu sebagai
berikut:

A. Ceramah, Tanya jawab, dan Tugas


Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka
penggunaannya harus didukung dengan alat dan media atau metode lain. Karena itu,
setelah guru memberi ceramah, maka dipandang perlu untuk memberikan kesempatan
kepada siswanya mengadakan Tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui metode
ceramah. Untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap materi aqidah akhlak ini,
maka tahap selanjutnya siswa diberi tugas, misalnya: membuat kesimpulan hasil ceramah
dan PR.

B. Ceramah, Sosiodrama, dan Diskusi


Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah dan tanpa latihan terlebih dahulu,
sehingga dilakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai
situasi social. Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang memuncak,
kemudian dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi, bagaimana jalan cerita seterusnya,
atau pemecahan masalah selanjutnya.2

4. ANALISIS
1. Tidak ditemukan adanya dalil yang berkaitan tentang sifat-sifat Allah SWT. Dalam
buku paketnya, padahal dalam rumusan SK-KD Akidah kelas VII, semester I point 2.2
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi BelajarMengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
Cet. 3, Hal.98-100.

12
yang berbunyi “Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah
yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.”
2. Rumusan SK dan KD mata pelajaran PAI aspek Akhlak sudah sesuai dengan
karakteristiknya, yaitu menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak
terpuji dan menjauhi atau menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dalam buku paket kelas VII, semester II BAB X ditemukan penjelasan tentang kufur
dan syirik, akan tetapi berbeda dengan rumusan SK-KD hanya mencantumkan akhlak
tercela tentang riya’ dan nifaq saja. Seharusnya materi di buku paket harus sesuai
dengan SK-KD yang telah ditetapkan, tidak kurang maupun lebih dalam materinya.
4. Aspek materi: aqidah kelas VII, semester I point 2, tentang pemahaman sifat-sifat
Allah sangat kurang sekali penjelasannya. Seharusnya lebih jelas dan terang penjelasan
materinya, walaupun terlihat tidak terlalu sulit, tapi materi ini bersifat abstrak.
Sehingga perlu adanya penjelasan yang bersifat kongkrit dan mudah difahami oleh
peserta didik, dalam hal ini sangat diperlukan srategi tentang, metode, dan teknik
pengajaran. Aqidah adalah masalah keyakinan. Bagaimana seorang guru mampu
meyakinkan kepada peserta didik tentang sifat-sifat Allah secara komperhensif dan
tanpa keraguan.

13

También podría gustarte