Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
II. Anamnesis
c. Pemeriksaan Inspekulo
Tampak massa keluar dari OUE berukuran 2x3x3 cm, berwarna pucat,
permukaan rata
Kimia darah
a.Pemeriksaan Luar
MT/NT : -/-
c. Pemeriksaan Inspekulo
D/ Mioma Geburt
BAK : lancar
Erith 2-3/lpb
Leuco 0-2/lpb
Epith cell 2-5/lpk Pap Smear à
Laporan Operasi
Jalannya Operasi:
BAB : belum
07/02/07 Perawatan hari VI-Post Ekstirpasi- R/ injeksi cefotaxime 1 gr/12 jam
Kuretase Hr II
TD : 120/80 mmHg Injeksi tramadol 1 amp/8 jam/IV
KU : baik
N : 80x/menit Injeksi ulsikur 1 amp/8 jam/IV
Kel : kembung
P : 20x.menit
TFU : tidak teraba
S : 36,60C
MT/NT : -/-
Luka Op : V. kering
Fluksus : -
BAK : per kateter
BAB : sudah tadi malam
PA 12/02 2007
VIII. Resume
Wanita, 50 tahun, PIIIA0, MRS dengan KU keluar darah dari jalan lahir yang
dialami sejak kurang lebih 3,5 bulan sebelumnya, awalnya sedikit, mulai
bertambah banyak sejak tadi malam jam 18.00, bergumpal sebanyak 3
pembalut, darah yang keluar berwarna merah segar. Riwayat perdarahan
post koitus (+), riwayat berobat di poli kandungan 2 bln yll dengan keluhan
yang sama tapi tidak teratur minum obat. Pada pemeriksaan fisis diperoleh
KU: sakit sedang, gizi cukup, sadar. Status Vitalis Tekanan Darah 130/80
mmHg, Pernapasan 20x/menit, Nadi 88x/menit, Suhu 36,5oC. Pada
pemeriksaan luar ginekologik diperoleh Tinggi Fundus Uteri tidak teraba,
Fluksus berupa darah (+). Pada pemeriksaan dalam vagina didapatkan pada
OUE/OUI terbuka, teraba massa di kanalis servikalis dengan ukuran 2x3x3
cm, lunak, dapat digerakkan, bertangkai serta pelepasan berupa darah (+).
Pada Inspekulo tampak benjolan keluar dari OUE berukuran 2x3x3 cm,
berwarna pucat, permukaan rata. Dari Pemeriksaan Penunjang diperoleh
Hemoglobin 9,3 gr/dl, Leukosit 6.500/mm3, Trombosit 337.000/mm3, CT 5’30”,
BT 2’00”, GDS 106 mg/dl, SGOT 14 U/l, SGPT 5 U/l, Tes Kehamilan (-). Dari
hasil anamnesis, pemeriksaan fisis ginekologik dan pemeriksaan penunjang
maka pasien ini didiagnosis dengan Mioma Geburt.
IX. Pembahasan
MIOMA GEBURT
Pendahuluan
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak
berkapsul, yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga
disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini
merupakan neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada traktus
genitalia wanita. Ukurannya bervariasi mulai dari sebesar kepala jarum
hingga sebesar melon, sedangkan beratnya pernah dilaporkan mencapai 20
pon. Walaupun tidak sering, disfungsi reproduksi yang dikaitkan dengan
mioma mencakup infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur, dan
malpresentasi.1,2,10
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang
timbul sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada, besarnya
tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul
yaitu:
- Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah
pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan. Pada mioma submukosum yang akan dilahirkan, pula
pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis servikalis dapat
menyebabkan juga dismenore. Namun gejala-gejala tersebut
bukanlah gejala khas pada mioma uteri.
- Gejala dan tanda penekanan yang tergantung pada besar dan
tempat mioma uteri. Gejala yang timbul dapat berupa poliuri,
retention urine, obstipasi serta edema tungkai dan nyeri
panggul.2,3,4,5,6,7
Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per
vaginam di antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak
hingga perdarahan masif. Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang
disertai nyeri sehingga dapat diduga sebagai haid yang memanjang. Selain
itu, mioma submukosa juga dapat menyebabkan perdarahan intermenstrual,
perdarahan post coital, perdarahan vaginal terus-menerus atau dismenore.6
Diagnosis
1. Anamnesis, teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan
bertambah panjang serta adanya riwayat perdarahan per vaginam
terutama pada perempuan di usia 40an, kadang dikeluhkan juga
perdarahan kontak.9
2. Pemeriksaan Fisis
a. Pada pemeriksaan abdomen luar kemungkinan tidak didapatkan
kelainan, namun dapat juga ditemukan pada palpasi bimanual
uterus yang bentuknya tidak regular, tidak lunak atau
penonjolan yang berbenjol-benjol yang keras pada palpasi.7,8
b. Pada pemeriksaan Ginekologik (PDV) teraba massa yang keluar dari
OUE (kanalis servikalis), lunak, mudah digerakkan, bertangkai
serta mudah berdarah. Melalui pemeriksaan inspekulo terlihat
massa keluar OUE (kanalis servikalis) berwarna pucat
3. Pemeriksaan Penunjang
a. USG Ginekologik untuk menentukan jenis tumor dalam rongga pelvis
b. Histerografi untuk menilai pasien mioma submukosa dengan
infertilitas
c. Laboratorium : darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan
Diagnosis Banding
Mioma Geburt dapat didiagnosis banding dengan polip serviks. Polip
serviks merupakan suatu adenoma ataupun adenofibroma yang berasal dari
mukosa endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari OUE.
Epitel yang melapisi biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga
mengalami metaplasia menjadi semakin kompleks. Bagian ujung polip dapat
mengalami nekrosis sehingga membuatnya mudah berdarah. Hal inilah yang
membedakannya dari Mioma Geburt dimana bagian yang mudah berdarah
bukan merupakan ujung mioma tapi merupakan endometrium yang
mengalami hyperplasia akibat pengaruh ovarium, selain itu juga terjadi atropi
endometrium di atas mioma submukosa.3
Penatalaksanaan
Penanganan konservatif bila mioma berukuran kecil pada pra dan
post menopause tanpa gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut:
- Mengurangi jumlah darah yang terbuang pada saat operasi dan
perlunya transfusi darah
- Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus pada kehamilan 12-14
minggu
Komplikasi3
Komplikasi yang dapat terjadi pada mioma uteri secara umum, yaitu:
1. Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-
0,6% dari seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua
sarcoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada
pemeriksaan histopatologi uterus yang telah diangkat. Kecurigaan
akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan
apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
Prognosis
Terapi bedah bersifat kuratif. Kehamilan di masa yang akan datang
tidak akan dibahayakan oleh miomektomi, walaupun seksio sesarea akan
diperlukan setelah diseksi lebar untuk masuk ke dalam rongga uterus.6
DAFTAR PUSTAKA
1. Karim A, IMS Murah Manoe, SpOG, Mioma Uteri, dalam : Pedoman
Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, Ujung Pandang,
Bagian/SMF OBstetri dan Ginekologi FK Unhas RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo, 1999.
7. Panay BSc MRCOG MFFP, Nick et al, Fibroids in Obstetrics and
Gynaecology, London, Mosby, 2004.
10. Crum MD, Christopher P & Kenneth R. Lee MD, Tumors of the Myometrium in
Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Boston, Elsevier Saunders, 2003.