Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ABSTRACT
Study on the growth of ebony seeds on various concentrations of IBA (Indole Butyric Acid)
was carried out at the Research Centre for Biotechnology LIPI, Cibinong. The seeds were collected
from Serpong Botanical Garden, Banten. The experiment was arranged by Randomized Block Design
(RBD) with 3 replications and each sample consisted of 10 seeds. The media used were sands mixed
with compost at the ratio 1:l. Various concentrations of IBA hormone used in this experiment were
1.0; 1.5 and 2.0 mgll with control (0 mg/l). Parameters observed were growth percentage, plant height,
number of leaves, number of roots and root length. The results show that the best concentration of IBA
was 3 mg/l IBA. The application of IBA at various concentrations showed significant at 5% level of
DMRT.
dengan media tanah yang dicampur pasir pada belum masak, hambatan mekanik kulit biji. Ber-
perbandingan 1:1 sesuai dengan perlakuan. dasarkan pada tipe perkecambahannya, biji eboni
Penelitian ini menggunakan Rancangan termasuk tipe epigeal yang mana pada saat ber-
Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan kecambah keping biji terangkat ke atas per-
dengan 3 kali ulangan. Adapun perlakuannya mukaan tanah. Pada kasus biji eboni ini keping
adalah aplikasi hormone LBA pada A=O (kontrol), biji terangkat hingga 5 cm di atas permukaan
B=l mg/l, C=2 mg/l dan D=3 mgll. Parameter tanah (Gambar 1). Yang dimaksud dengan tipe
pertumbuhan yang diamati terdiri dari: perkecambahan epigeal adalah munculnya
persentase tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, radikel diikuti oleh memanjangnya hipokotil
jumlah akar dan panjang aka. secara ke-seluruhan dan memhawa serta
Biji yang telah dipersiapkan direndam kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah
dalam larutan hormon uada konsentrasi sesuai (Sutouo. 1984).
dengan percobaan yaituicontrol (tidak direndam
hormon); 1,O mgl; 1,5 mg/l dan 3 mg/l.
Penelitian dilakukan di dalam rumah kaca.
biji membuka dan terbentuk daun yang masih tumbuhan akar pada berbagai perlakuan kon-
menutup (kuncup daun). Setelah kuncup daun sentrasi hormon IBA ditunjukkan pada Gambar 4.
terbentuk, 4 hari kemudian d a m terbuka dan ber-
wama hijau muda. Pettumbuhan daun paling Panjang Akar
awal ditunjukkan oleh perlakuan pemakaian ~emakaiah bormon IBA berpengaruh
dosis 2 mgll IBA. Setelab dianalisa secara nyata terhadap panjang akar. Dengan semakin
statistik menunjukkan bahwa rataan jumlah daun meningptnya panjan dosis hormon IBA yang
tertinggi (2,s helai) ditunjukkan oleh perlakuan digunakan, jumlah akarpun semakin meningkat
yang menggunakan IBA 3 mgil, sedangkan (Tabel 1). Jumlab akar terpanjang (8,4 cm) di-
terendah (0,Xhelai) ditunjukkan oleh kontrol tunjukkan oleh perlakuan 3 mgil IBA, sedangkan
(tidak diberi perlakuan hormon) (Tabel 1). terendah (4,l cm) ditunjukkan oleh kontrol (ti-
Dengan meningkat-nya jumlah dosis hormon dak dipacu hormon).
yang diberikan jumlah daun yang terbentuk
semakin moningkal pula. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Jumlah Akar Berdasarkan analisis sidik ragam (uji F), me-
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan nunjukkan bahwa berbagai dosis hormon IBA
bahwa semakin meningkatnya dosis bormon IBA belpengarub nyata terhadap semua parameter
yang digunakan, menunjukkan bahwa semakin yang diamati.. Perbedaan yang nyata pada setiap
meningkatnya pula jumlah akar yang dihasilkan aplikasi dosis hormon IBA ditunjukkan oleh
(Tabel 1). Hal ini didukung oleh penelitian parameter jumlab clan panjang akai Pada
Hanson et al. (2005) yang menyatakan bahwa parameter pertumbuhan dimaksud angka rataan
pemakaian hormon IBA pada Diospyros samo- tertinggi jumlah akar (10,O) dan panjang akar 8,4
ensis A. Gray dapat meningkatkan jumlah akar cm) ditunjukkan oleh perlakuan aplikasi 3 mgil
secara signifikan. Secara statistik ha1 ini me- IBA, sedangkan terendah jumlah akar (2,5) dan
nunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5%. Hal panjang akar (4,l cm) ditunjukkan oleh kontrol.
ini didukung oleh penelitian lain menyatakan Perlakuan terbaik adalah konsentrasi IBA 3 d l .
babwa pemakaian honmon IBA pada konsentrasi
2 mgil dapat memicu pembentukan kalus dan Saran
akar pada tanaman kedelai yang diperbanyak Konsentrasi IBA 3 mgil dapat dire-
secara in vibo (Liu et al., 1998). komendasikan sebagai dosis optimal untuk per-
banyakan eboni melalui biji.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A. 1992. Aspek-aspek Penting Uji Per-
kecambahan Benih Pohon Menurut
ACFTSC. Jurnal Penelitian dan Pengem-
bangan Kehutanan, Badan Litbang Ke-
hutanan, Bogor, hal. 5-10.
Asdar, M. 2001. Struktur Anatomi Kayu Eboni
(Diospyros celebica Bakh) dari Kabupaten
Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Buletin
Penelitian Kehutanan BPK Ujung Pandang,
7(1): 1-9.
Gambar4. Pengarub IBA Pada Pertumbuhan Hanson, D. E., J. D. Nichols and 0. C. Steele.
Akar Tanaman Eboni yang Dike- 2005. Methods of Propagation for Some
cambahkan Melalui Biji A = Kontrol, Important Samoan Timber Tree Species,
B = 1 mgil IBA, C = 2 mg/l IBA dan Journal of Tropical Forest Science, 17(2):
D = 3 mg/l IBA 315-318.
Hartmann, H. T., D. E. Kester and F. Davies.
Jumlah akar tertinggi (10) ditunjukkan 1990. Plant Propagation: Principle and
oleh perlakuan 3 mgil IBA dan terendah (2,5) Practices. Prentice Hall International Inc.,
ditunjukkan oleh kontrol. Penampilan per- New Jersey, 647 p.