Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
Tujuan yang diharapkan
Dengan menyelesaikan materi pada bab ini maka mahasiswa akan memiliki
kemampuan menjelaskan konsep-konsep yang mendasari akuntansi biaya se-
bagai landasan mempelajari materi pada bab berikutnya. Oleh karena itu sebe-
lum mempelajari materi bab berikutnya diharapkan menyelesaikan dan mema-
hami dengan baik materi bab ini sehingga tidak akan mengalami kesulitan me-
nyelesaikan materi berikutnya.
Materi bab ini disajikan mulai dari konsep umum yang paling mendasar sampai
pada konsep-konsep yang lebih khusus mengarah pada permasalahan akun-
tansi biaya. Secara rinci materi yang akan disajikan pada bab ini terdiri atas; je-
nis akuntansi menurut tipenya, persamaan dan perbedaan akuntansi keuangan
dengan akuntansi manajemen, kedudukan akuntansi biaya dalam akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen, pengertian biaya dan harga pokok, kaitan
antara struktur organisasi dan proses produksi, penggolongan biaya, dan diakhi-
ri dengan penyajian metode pengumpulan harga harga pokok produksi. Berke-
naan dengan urutan penyajian materi pada materi bab ini disarankan kepada
1
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
pembaca untuk mempelajri secara berurutan dari subbab yang paling awal
hingga subbab berikutnya hingga akhir tidak secara acak.
Berbagai jenis akuntansi sebagaimana yang kita temukan tersebut apabila dili-
hat dari tipe akuntansi yang ada, maka akuntansi dapat dikelompokkan menjadi
dua tipe pokok. Kedua tipe pokok akuntansi tersebut berupa akuntansi keua-
ngan dan akuntansi manajemen. Dengan kedua tipe tersebut akuntansi-
akuntansi lainnya yang ada merupakan salah satu bagian dari kedua tipe terse-
but atau merupakan bagian dari keduanya.
Bagaimana dengan akuntansi biaya? Menurut tipe akuntansi yang ada seba-
gaimana dikemukakan di atas terlihat bahwa akuntansi biaya merupakan bagian
dari dari kedua tipe akuntansi (akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen)
2
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
tersebut. Akuntansi biaya berada pada kedua tipe akuntansi yang ada, dengan
kata lain akuntansi biaya memiliki kedua tipe tersebut yaitu memiliki tipe akun-
tansi keuangan dan juga memiliki tipe akuntansimanajemen. Sebelum memba-
has bagaimana kedudukan atau keterkaitan akuntansi biaya diantara akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui
kesamaan dan perbedaan karakteristik dua tipe akuntansi yang ada terlebih da-
hulu sehingga dapat dengan mudah menjelaskan kedudukan akuntansi biaya
tersebut.
Mendasarkan pada nama kedua tipe akuntansi tersebut terlihat bahwa kedua-
nya memiliki konsep dasar keilmuan yang sama dengan objek yang berbeda.
Konsep dasar keilmuan yang sama dari kedua tipe akuntansi tersebut berupa
ilmu akuntansi. Oleh karena itu, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
akan memiliki beberapa kesamaan yang berupa:
3
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
4
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
1) Pemakai informasi.
2) Lingkup informasi.
3) Fokus informasi.
4) Rentang waktu.
5) Kriteria mutu informasi.
6) Disiplin sumber.
7) Isi laporan.
8) Sifat informasi (Mulyadi, 1990: 2).
Perbedaan tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen secara rinci dili-
hat dari delapan aspek tersebut dapat dikemukakan sbb.
5
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
6
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Berdasarkan pada sifat yang dimiliki menunjukkan bahwa keduanya memiliki fo-
kus yang berbeda. Perbedaan fokus tersebut berkaitan dengan dasar waktu
yang secara rinci dapat dijelaskan sbb.
Berdasarkan pada rentang waktu penyajian informasi atau laporan yang dihasil-
kan menunjukkan bahwa akuntansi keuangan lebih kaku. Perbedaan secara
rinci ditunjukkan sbb.
8
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
10
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
11
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Sebagaimana diketahui, bahwa biaya adalah merupakan obyek yang harus di-
catat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Oleh karena
itu harus dipahami dengan baik apa yang dimaksudkan dengan biaya. Pada ba-
gian ini akan dibahas tentang istilah biaya, harga pokok, dan rugi.
13
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Gambar 1.1 Diagram keterkaitan antara asset dengan cost, expense, dan lost
Harga pokok (Cost) adalah aktiva (assets) yang dikorbankan untuk menda-
patkan aktiva (assets) dalam bentuk yang lain dan dinyatakan dalam satuan
moneter. Pengorbanan aktiva untuk mendapatkan aktiva dengan bentuk lain
biasa disebut dengan istilah harga pokok atau harga perolehan aktiva yang ber-
sangkutan. Dengan demikian harga pokok (cost) selalu berkaitan dengan aktiva
dan tidak ada kaitan dengan pendapatan. Di dalam laporan keuangan harga
pokok atau harga perolehan aktiva tersebut akan terlihat pada neraca.
14
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya dapat diartikan sebagai suatu ilmu, seni, dan sistem pencata-
tan, peringkasan, penggolongan, dan penyajian serta penafsiran biaya yang ter-
jadi pada suatu kesatuan usaha secara keseluruhan.
15
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Pengertian akuntansi biaya tersebut sangat luas dan terdapat beberapa unsur
yang perlu dijelaskan sbb.
1) Akuntansi biaya sebagai suatu ilmu, hal ini dapat dipahami bahwa akuntansi
biaya merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan memenuhi kaidah-
kaidah untuk dikatakan sebagai suatu ilmu (logis, dapat diterima, dapat di-
praktikkan).
2) Akuntansi biaya merupakan seni, hal ini terlihat bahwa model-model perhi-
tungan yang terdapat pada akuntansi biaya merupakan penyederhanaan da-
ri dunia nyata yang sebenarnya sangat kompleks. Sebagaimana kita pahami
bersama bahwa akuntansi biaya merupakan bagian dari disiplin ilmu sosial
yang memiliki karakteristik berbeda dengan disiplin ilmu sosial lainnya. Se-
bagai disiplin ilmu sosial dan penggunaan model sebagai penyederhanaan
dunia nyata tersebut tentu saja akan dapat berfungsi dengan baik apabila di-
dasarkan pada asumsi-asumsi tertentu. Contoh suatu asumsi yang diguna-
kan yaitu adanya produk yang hilang. Kenyataan yang terjadi produk terse-
but dapat hilang pada awal, akhir, dan selama proses sedang berlangsung.
Dalam akuntansi biaya produk hilang tersebut hanya diasumsikan hilang
awal dan akhir saja sehingga model yang dibuat juga menjadi lebih sederha-
na tanpa mengurangi akurasi informasi yang disajikan.
4) Biaya yang terjadi pada suatu kesatuan usaha. Biaya yang terjadi pada satu
kesatuan unit usaha dapat berupa biaya pembuatan produk/barang, biaya
operasional, dan biaya yang berkaitan dengan penjualan barang/produk
yang telah dihasilkan. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan biaya
yang terjadi yaitu biaya sejak penyiapan hingga penjualan produk yang diha-
silkan. Akuntansi biaya tidak hanya menyajikan informasi biaya pembuatan
suatu produk saja akan tetapi informasi seluruh biaya pada satu kesatuan
unit usaha.
16
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Pada perusahaan manufaktur biaya yang terjadi dapat berupa biaya produk-
si, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. Biaya produksi me-
rupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan pembuatan suatu produk se-
hingga belum memasukkan unsur biaya administrasi dan umum dan biaya
pemasaran.
Masih banyak kita temukan pada masyarakat tentang rendahnya kesadaran dan
pemahaman tentang arti pentingnya suatu biaya. Sebagian besar masyarakat
belum memiliki sikap sadar akan biaya yang akan berdampak pada kemampuan
suatu perusahaan dalam memproduksi barang maupun jasa. Semakin baik
kemampuan perusahaan dalam mengelola atau memanaj biaya yang terjadi
maka akan semakin baik pula kualitas dan harga barang atau jasa yang dihasil-
kannya. Laku kerasnya suatu barang di pasaran tidak hanya ditentukan oleh
kualitas barang itu sendiri akan tetapi juga akan ditentukan oleh biaya yang di-
bebankan kepada produk yang bersangkutan. Oleh karena itu dengan mempe-
lajari akuntansi biaya diharapkan mampu menumbuhkembangkan sikap sadar
akan arti pentingnya biaya dalam segala aspek.
Satu hal yang perlu disadari bersama, bahwa akuntansi biaya merupakan suatu
alat bantu sehingga kemampuan manusia memanfaatkan alat tersebut lebih
utama dan lebih menentukan. Namun demikian, kita akan mampu mengguna-
kan alat bantu tersebut dengan baik dan benar apabila kita telah memahaminya
dengan baik. Untuk melihat bagaimana manfaat akuntansi biaya, terlebih dahu-
lu akan dikemukakan tujuan akuntansi biaya pada umumnya. Akuntansi biaya
memiliki tiga tujuan pokok yang berupa:
2) Pengendalian biaya.
3) Pengambilan keputusan.
17
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Berdasarkan tujuan sistem akuntansi biaya terlihat jelas manfaat yang dimiliki
atau yang terkandung dalam akuntansi biaya, yang berupa:
c) Sebagai penyedia informasi bagi manajemen tentang harga jual produk atau
jasa yang layak untuk suatu perusahaan sehingga keputusan penetapan
harga jual tersebut tidak merugikan perusahaan.
Penerapan akuntansi biaya dalam era globalisasi dan kompetisi harus selalu di-
upayakan untuk memiliki keunggulan bersaing sehingga mampu memenangkan
persaingan yang terjadi. Banyak metode yang dapat diterapkan untuk meraih
keunggulan bersaing diantaranya berupa just in time (JIT), Activity Based Cost-
ing (ABC), teori kendala (theory of constraint). Oleh karena itu perlu adanya
manajemen biaya yang tepat sehingga kita mampu menjadi pemimpin dalam
persaingan.
18
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Penentuan harga pokok suatu produk lebih berorientasi pada nilai rupiah yang
harus diperhitungkan berkaitan dengan suatu produk yang semuanya perlu
memiliki bukti-bukti pendukung penggunaan nilai rupiah tersebut. Pada tujuan
kedua dan ketiga (pengendalian biaya dan pengambilan keputusan) lebih bersi-
fat proses yang tidak akan memiliki nilai rupiah akan tetapi akan berpengaruh
terhadap besarnya harga pokok suatu produk yang dihitung.
1) Tujuan pertama: penetapan harga pokok. Hal ini berati bahwa akuntansi bi-
aya akan berkaitan dengan informasi masa lalu, yaitu akan melaporkan se-
mua transaksi yang telah terjadi berkaitan dengan suatu produk yang telah
dihasilkan. Akuntansi biaya akan menyajikan informasi-informasi masa lalu
berkaitan dengan penghitungan besarnya harga pokok suatu produk. Peng-
hitungan dan penyajian harga pokok tersebut tentu harus mengikuti keten-
tuan yang berlaku sehingga harga pokok tersebut dapat dinyatakan layak.
Akuntansi biaya dalam menghitung atau menentukan besarnya harga pokok
19
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
tidak hanya mendasarkan dugaan atau perkiraan, hal ini karena semua tran-
saksi telah terjadi. Akuntansi biaya menggunakan atau mendasarkan pada
bukti-bukti resmi/syah yang berkaitan dengan produk yang akan dihitung
harga pokoknya. Untuk tujuan yang pertama (penentuan harga pokok)
akuntansi biaya harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku pada akuntansi
keuangan.
20
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Gambar 1.2 Kaitan antara akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen dan
akuntansi keuangan
Sebagaimana dipahami bersama, bahwa salah satu informasi yang sangat ber-
manfaat dan banyak digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu informasi
yang berkaitan dengan biaya. Setiap aktivitas atau setiap tujuan yang berbeda
akan memerlukan informasi biaya yang berbeda pula. Kenyataan yang terjadi
banyak cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengelompok-
kan biaya yang dapat memberikan informasi bermanfaat. Pada umumnya
poenggolongan tersebut dilakukan berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai
dengan penggolongan biaya itu sendiri. Oleh karena itu untuk tujuan yang ber-
beda penggolongan biaya juga akan berbeda, untuk apa penggolongan biaya itu
dilakukan. Setiap penggolongan biaya akan menghasilkan informasi biaya yang
maknanya berbeda untuk setiap kelompok atau golongan biaya. Secara seder-
hana, terlepas tujuan penggolongannya, maka biaya yang terjadi pada suatu pe-
rusahaan dapat digolongkan melalui lima cara yang berupa:
21
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Kelima cara tersebut sering digunakan untuk mengelompokkan biaya yang ter-
jadi pada suatu perusahaan tanpa harus memperhatikan tujuan apa yang akan
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Berikut dikemukakan secara rinci
penggolongan biaya menggunakan kelima cara tersebut di atas.
Berdasarkan pada ketiga fungsi pokok tersebut, maka biaya yang terjadi
pada suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian;
Obyek yang terdapat pada suatu perusahaan dapat berupa proses, fung-
si, unit organisasi, atau fisik lainnya dimana manajemen berkeinginan un-
tuk mengukur biaya tersebut. Umumnya penggolongan biaya berdasar-
kan pada obyek pengeluaran mengacu pada suatu barang. Untuk me-
mudahkan dalam penggolongan ini dapat diajukan pertanyaan untuk apa
pengorbanan sumber ekonomi itu dilakukan. Jawaban atas pertanyaan
tersebut merupakan penggolongan biaya yang terjadi pada suatu perusa-
haan, misalnya; untuk membeli bahan baku, membeli bahan penolong,
gaji danupah, penyusutan, asuransi.
23
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
24
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
dan tenaga kerja maka produk yang diharapkan tidak akan dapat dihasil-
kan. Biaya langsung departemen yaitu pengorbanan sumber ekonomi
yang terjadi pada suatu departemen dan manfaatnya hanya dinikmati
oleh departemen yang bersangkutan. Apabila sesuatu yang dibiayai tidak
ada/tidak terjadi maka pengorbanan sumber ekonomi tersebut juga tidak
akan terjadi.
Biaya tidak langsung yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi bu-
kan karena sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung ini lebih bersifat
penunjang untuk memperlancar dan memudahkan dalam melakukan akti-
vitas atau kegiatan pokoknya. Biaya-biaya yang tidak termasuk pada ke-
lompok biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja termasuk pada kelom-
pok biaya produksi tidak langsung. Biaya tidak langsung departemen yai-
tu pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi pada suatu departemen
yang manfaatnya juga dinikmati oleh departemen-departemen lainnya.
Bagi suatu departemen yang melakukan pengorbanan sumber ekonomi
tersebut merupakan biaya langsung, akan tetapi departemen-departemen
lain yang hanya ikut menikmati manfaat dari pengorbanan ekonomi terse-
but merupakan biaya tidak langsung departemen.
25
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Jumlah biaya yang terjadi tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas pe-
rusahaan sampai tingkat aktivitas atau volume kegiatan tertentu. Biaya
variabel yaitu biaya yang secara total selalu berubah sesuai dengan pe-
rubahan aktivitas atau volume kegiatan yang terjadi. Apabila aktivitas
atau volume kegiatan tinggi maka biaya yang terjadi juga tinggi dan seba-
liknya apabila aktivitas atau volume kegiatan rendah maka jumlah biaya
juga akan rendah.
Perilaku biaya tersebut dapat dilihat berdasarkan pada total biaya dan bi-
aya persatuan. Biaya tetap secara keseluruhan akan memiliki perilaku
yang berbeda dengan biaya tetap persatuan, demikian juga dengan biaya
variabelnya. Secara rinci perilaku atau perubahan biaya tersebut dapat
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Tabel 1.2 Tingkah laku biaya dalam kaitannya dengan perubahan tingkat aktivi-
tas perusahaan
Perilakunya
Tipe biaya
Total biaya Biaya per satuan
Biaya tetap Konstan/tetap Berbading terbalik dengan
tingkat kegiatan yang dilaku-
kan
Biaya variabel Sebanding dengan perubah- Konstan/tetap
an tingkat aktivitas yang dila-
kukan oleh perusahaan
Apabila disajikan dalam bentuk grafik mengenai perilaku biaya tetap dan biaya
variabel secara total akan terlihat sebagai berikut.
26
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Gambar 1.3 tersebut menunjukkan bahwa berapapun total unit yang dihasilkan,
maka biaya tetap secara keseluruhan (total biaya tetap) tidak mengalami peru-
bahan jumlah dan untuk biaya variabel secara keseluruhan (total biaya variabel)
akan berubah secara proporsional terhadap perubahan jumlah unit yang dihasil-
kan.
Di lain pihak, apabila disajikan dalam bentuk grafik mengenai perilaku biaya te-
tap dan biaya variabel per satuan atau per unit akan terlihat sebagai berikut.
Gambar 1.4 Grafik tingkah laku biaya tetap per unit dan biaya variabel per unit
dikaitkan dengan tingkat volume kegiatan perusahaan
Sesuai dengan Gambar 1.4 tersebut menunjukkan bahwa berapapun total unit
yang dihasilkan, maka biaya tetap secara keseluruhan (total biaya tetap) tidak
mengalami perubahan jumlah dan untuk biaya variabel secara keseluruhan (to-
tal biaya variabel) akan berubah secara proporsional terhadap perubahan jum-
lah unit yang dihasilkan.
27
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
da. Berdasarkan pemicu kegiatan produksi tersebut, maka produk yang dihasil-
kan oleh perusahaan pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian,
yaitu (1) produk yang dihasilkan karena pesanan dan (2) produk yang dihasilkan
secara terus menerus tidak tergantung pada adatidaknya pesanan.
28