Está en la página 1de 7

PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI

TAHUN 2015

Sejarah Pekembanagan Teknik Industri


Awal mula sejarah teknik industri dapat di telusuri dari sumber berbeda. Frederick
Winslow Taylor sering ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri meskipun seluruh
gagasannya tidak asli. Beberapa risalah terdahulu mungkin telah mempengaruhi
perkembangan Teknik Industri seperti risalah Wealth of Nations karya Adam Smith,
dipublikasikan tahun 1776; Essay on Population karya Thomas Malthus dipublikasikan
tahun 1798; Principles of Political Economy and Taxation karya David Ricardo,
dipublikasikan tahun 1817; dan Principles of Political Economy karya John Stuart Mill,
dipublikasikan tahun 1848. Seluruh hasil karya ini mengilhami penjelasan paham
Liberal Klasik mengenai kesuksesan dan keterbatas dari Revolusi Industri. Adam Smith
adalah ekonom yang terkenal pada zamannya. "Economic Science" adalah frasa untuk
menggambarkan bidang ini di Inggris sebelum industrialisasi Amerika muncul.
American Society of Mechanical Engineering (ASME). Organisasi ini pertama kali
mendiskusikan konsep-konsep teknik industri dan merupakan persemaian dari
timbulnya konsep teknik industri. Pada tahun 1912 berdiri organisasi bernama The
Efficiency Society dan The Society to Promote the Science of Management yang
kemudian pada tahun 1915 keduanya bergabung menjadi The Taylor Society. Orang ini
bertujuan mengembangkan konsep-konsep manajemen umum yang diperkenalkan oleh
Frederick Winslow Taylor. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE)
yang mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sebagai pembanding
terhadap filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan oleh Taylor. Tahun 1932
berdiri The Society of Manufacturing Engineer (SME) untuk mengembangkan
pengetahuan di bidang manufaktur. Tahun 1936 The taylor Society dan The Society of
Industrial Engineering bergabung menjadi The Society for Advancement
Management(SAM). Program studi Teknik Industri pertama kali dibuka pada tahun
1908 di Pennsylvania State University Tahun 1948 berdiri The American Society of
Industrial Engineering dengan didukung sekitar 70 negara AIIE berkembang menjadi
organisasi internasional dengan nama Institute of Industrial Engineering (IIE).
Pendidikan Teknik Industri di Indonesia diperkenalkan oleh Bapak Matthias Aroef pada
tahun 1958 setelah menyelesaikan studi di Cornell University.

Perkembangan Teknik industri


Kebijaksanaan pemerintah dalam rangka penguasaan teknologi merupakan alat yang
ampuh di dalam mewujudkan program industrialisasi nasional seperti yang telah
ditetapkan dalam GBHN dimana pada akhirnya melalui program industrialisasi dan
keterampilan yang dimiliki akan dapat menghantarkan bangsa Indonesia ke dalam
penemuan-penemuan baru baik "product technology", "manufacturing technology"
maupun "production process technology". Peranan pembangunan industri yang sangat
besar di dalam perkembangan dan pertumbuhan pembangunan selanjutnya maka
pembangunan industri haruslah merupakan usaha terpadu guna memantapkan proses
industrialisasi dalam arti seluas-luasnya. Oleh karena itu pola pengembangan industri
nasional ini dalam pelaksanaannya dapat didekati dengan beberapa pendekatan
pengembangan industri.
1. Pembentukan Modal
Penekanan yang dilakukan dalam hal ini adalah pembangunan sektor industri yang
mengandalkan nilai keunggulan komparatif yang terkandung dalam sumber daya
yang dimiliki kalimantan timur dalam rangka pembentukan modal untuk membiayai
tahap pembangunan berikutnya, untuk meningkatkan kualitas dari hasil industri
primer agar dapat dijadikan bahan baku barang setengah jadi atau barang-barang
konsumsi. Industri ini telah berkembang untuk memenuhi pasar dalam maupun luar
negeri, seperti industri LNG minyak pertambangan. Oleh karena itu usaha-usaha
pengembangan teknologi serta efisiensi produksi perlu terus dilakukan dan
dikembangkan agar keunggulan komparatif yang dimiliki oleh sumber daya alam
tersebut dapat dikembangkan atau setidak tidaknya dapat dipertahankan. Oleh
karena itu usaha-usaha pengembangan teknologi serta efisiensi produksi perlu terus
dilakukan dan dikembangkan agar keunggulan komparatif yang dimiliki oleh
sumber daya alam tersebut dapat di kembangkan atau setidak tidaknya dapat
dipertahankan.
2. Sumber Daya Manusia
Salah satu sumber daya yang kita miliki yang sekaligus juga menjadi tujuan
pembangunan kita adalah manusia itu sendiri. Fungsi dan kedudukan manusia itu
sendiri di bedakan menjadi :
a. Sebagai konsumen atau pemakai hasil industri
Penekanan yang dilakukan disini adalah pengembangan sektor industri berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan rakyat banyak. Jadi industri yang dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus benar-benar memenuhi syarat bahwa
jumlah dan kualitas yang memadai serta harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Seperti ; industri pangan, sandamg papan kesehatan dan pendidikan.
b. Manusia sebagai tenaga kerja atau Pelaksana proses produksi.
Penekanan yang dilakukan dalam hal ini adalah pengembangan sektor yang
mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja (industri padat karya).
Untuk mendorong dan memperluas lapangan kerja tersebut, seyogyanya perlu di
berikan insentif atau tunjangan bagi industri menengah. Hal tersebut
dimaksudkan mengingat tersedianya tenaga kerja yanp berlimpah dan relatif
murah merupakan salah satu keunggulan komparatif yang kita miliki saat ini.
Dengan demikian diharapkan tenaga kerja di kedua sektor tersebut banyak
terserap.
c. Manusia sebagai pembawa teknologi.
Dalam rangka mentransformasikan kalimantan timur bangkit 2015 menjadi
kawasan industri pada era tinggal landas nanti dan dikaitkan dengan fungsi
manusia sebagai pembawa teknologi maka pembangunan industri dimaksud
lebih dititik beratkan pada industri manufaktur. Mengingat penguasaan dan
pengembangan teknologi ditentukan oleh manusia itu sendiri berarti penguasaan
dan pengembangan yang dimaksud tak lain adalah usaha pembinaan manusia
menjadi lebih terampil dan bermutu.

3. Keterkaitan antar sektor industri dan / atau sektor ekonomi.


Dalam hal ini penekanannya adalah pengembangan sektor industri yang didasarkan
atas keterkaitan antar sektor indusiri itu sendiri atau sektor ekonomi lainnya. Dalam
hal ini kita juga harus memperhatikan strategi pemasaran produk hasil industri.
Strategi tersebut terbagi dalam empat unsur, di antaranya :
1). Produk (jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang atau jasa yang
akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan
guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa
yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan
inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari
konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk atau jasa sangat erat
hubungannya dengan target pemasaran yang dipilih.
2). Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi.
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan.
Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang
dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang
diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan
merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup
matinya serta laba dari perusahaan. Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan
keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan
penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan
pada suatu kombinasi barang atau jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta
keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen
akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga
konsumen menetapkan berapa jumlah barang atau jasa yang harus dibeli
berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya
berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi
pertimbangan, misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap
perusahaan dan sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan
harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang
paling baik, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang
3). Saluran Distribusi ( palce)
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan
menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode
penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba
pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-
tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk atau jasa
tersebut. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus
barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution).
Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi
marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan
memacetkan usaha penyaluran produk ataua jasa dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut
dapat diterima oleh konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan
memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu
mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4). Promosi (promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi
pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa
cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan
pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas
(Publicity), Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam
bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang
strategis.
a). Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak
langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif
antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling,
dan direct selling.
b). Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan
untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga
konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
c). Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh
perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada
konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang
dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan
publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.
Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini
masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ". Dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan
akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi
bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah
persaingannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo, Hari. 2004. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu: Yogyakarta.


2. Hilk, Philip E. 1977. Introduction to Industrial Engineering And
Management Science. Mc Graw-Hill Kogukusha: Tokyo.
3. Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Pengantar Teknik Industri, Guna Widya:
Jakarta.
4. http://www.google.com/ani-wati.blogspot.com/2010/03/perkembangan-teknik-
industri.html
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri
6. http://www.kapetsasamba.com/index.php?action=news.detail&industri_news=7

También podría gustarte