Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. Pelajarilah berbagai ilmu agama Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan
Hadits
1. Kebodohan
Kebodohan merupakan pangkal dari berbagai perbuatan buruk. Seseorang berbuat
jahat boleh jadi karena ia tak tahu bahwa perbuatan itu dilarang agama, atau ia
tidak tahu ancaman dan bahaya yang akan dihadapinya kelak di akhirat, atau ia
tidak tahu keperkasaan Sang Maha Kuasa yang mengatur denyut jantungnya,
mengatur musibah dan rezekinya.
1. Syaitan
Syaitan adalah musuh manusia. Tujuan syaitan adalah untuk merusak keimanan
orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah
maka ia menjadi sarang syaitan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak
patuhan terhadap Allah, membujuknya melakukan dosa.
2. Bujukan dan rayuan dunia
Allah SWT berfirman : “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, al-
Hadiid 57:20).
Tujuan hidup manusia seluruhnya untuk akhirat. Apapun kegiatan dunia yang kita
lakukan, seperti mencari nafkah, menonton TV, bertemu teman dan keluarga,
seharusnya semua itu ditujukan untuk meraih pahala akhirat. Tidak secuilpun dari
kegiatan duniawi boleh dilepaskan dari aturan main yang diperintahkan atau
dilarang Allah. Ibnul Qayyim mengibaratkan hati sebagai suatu wadah bagi tujuan
hidup manusia (akhirat dan duniawi) dengan kapasitas (daya tampung) tertentu.
Ketika tujuan duniawi tumbuh maka ia akan mengurangi porsi tujuan akhirat.
Ketika porsi tujuan akhirat bertambah maka porsi tujuan duniawi berkurang.
Dalam situasi dimana tujuan dunia menguasai hati kita maka hanya tersisa sedikit
porsi akhirat di hati kita, dan inilah awal dari menurunnya keimanan kita.
Menaikkan kadar iman bukanlah suatu pekerjaan mudah, karena begitu banyak
usaha (menuntut ilmu, amalan-amalan) yang harus kita lakukan disamping godaan
(syaitan, duniawi) yang akan kita hadapi. Paling tidak kita termasuk orang-orang
yang lebih beruntung dibanding orang lain yang belum sempat mengetahui “sebab-
sebab naik-turunnya iman” dalam tulisan ini. Mari kita ingatkan teman-teman kita
dengan menyebarkan tulisan ini.
Sumber :
1. Sebab-sebab Naik Turunnya Iman, oleh Syaikh Abdur Razzaaq al-Abbaad
2. Asma’ul Husna, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
3. Penawar Hati yang Sakit, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
untuk dapat beriman kepada allah maka kita harus pasrah kepada allah. sekarang mustail
jika kita mengatakan beriman namun tidak mengenal dan pasarah kepada allah. pasrah ini
sebagai bentuk kita menemui ALlah secara praktis. dengan pasrah kepada allah maka kita
akan menemui nya dan dari menemui ini akan terjadi proses interaksi. semakin sering
terjadi interaksi dansemain dalam proses interaksi ini maka iman akan meningkat dengan
pesat.