Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah
universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar
berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih".
Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang
hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog
dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk
yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang
didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang
telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan
mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan
debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah
pengajaran akademis.
Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang
dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah.Karena inti dari sebuah seminar
merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena
itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja.
d. Diskusi.
e. Penyimpulan.
f. Penutup.
Penyusun Laporan Hasil Seminar
Laporan hasil seminar pada dasarnya sama dengan laporan hasil diskusi, terutama
sistematiknya. Yang berbeda ialah materinya, yaitu bahan- bahan yang dilaporkan.
untuk melakukan atau menggelar seminar, biasanya orang yang akan mengadakan seminar
biasanya menggunakan jasa event organizer atau melakukannya sendiri bagi yang udah
berpengalaman dalam penyelenggraan seminar.
kesimpulan pada sebuah penelitian yaitu menjawab dari dari rumusan masalah. Jika rumusan
masalah yang kita pakai ada 5 item, maka minimal kesimpulan kita haruslah ada 5 item yang
menjawab dari permasalahan tersebut..
kesimpulan harus disusun secara singkat, padat, dan jelas; sesuai dengan uraian, dan mengacu
kepada pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan. Di samping itu, kesimpulan harus disusun secara
sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.
Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk
dipertimbangkan.Saran harus memenuhi rambu-rambu: (1) bersumber atau sesuai dengan
kesimpulan, (2) bersifat kongkret, operasional, dan penting, sehingga menarik untuk
dilaksanakan(3) jelas sasarannya(4) dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian.
Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah: (1) mencermati kesimpulan hasil
Penelitian(2) mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan tersebut yang perlu ditindaklanjuti (3)
menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan, serta (4) menulis saran.
Sedangkan untuk saran sendiri lebih memuat kendala yang dihadapi dalam optimalisasi sebuah
idealisasi yang kita jumpai dalam proses penelitian. Pastilah ‘dunia teori’ dan ‘alam praktek’ ada
kesenjangan di antara keduanya. Tugas saranlah menjembatani keduanya. Researcher yang baik
memang harus memasang mata ketiga dalam sebuah analisis yaitu tetap menyimpan di dalam
benaknya, idealnya harus begini.. harus begini.. tetapi jangan sampai masuk ke dalam proses dan
hasil penelitian itu sendiri yang dengan otomatis akan mengurangi objektivitas hasil penelitian
itu sendiri.
Proses publikasi ini terjadi terutama dengan cara menulis hasil penelitiannya dan
mengirimkannya ke jurnal ilmiah, yang selanjutnya naskah artikel itu akan
dievaluasi oleh reviewer secara cermat dan teliti sehingga apa yang disajikan pada
tulisan tersebut tidak akan menyesatkan publik. Setelah artikel diterbitkan, para
pembaca akan menilai hasil itu berdasarkan apa yang mereka ketahui sebelumnya
dari sumber-sumber lain.
Dalam proses ini, pengetahuan individu secara pelan-pelan akan memasuki ranah
pengetahuan yang secara umum diterima. Proses review dan revisi ini sangat
penting sehingga dapat meminimalkan pengaruh subjektivitas individu dengan
mengharuskan bahwa hasil penelitian itu harus diterima oleh ilmuwan lain.
Dari awal pertama publikasi jurnal pada tahun 1665 sampai sekarang, fungsi
jurnal ilmiah tidak banyak berubah, yaitu serbagai media untuk regitrasi
(pendaftaran atau registration), disseminasi (penyebarluasan hasil penelitian atau
dissemination), pengarsipan (archive), dan sertifikasi (certification) hasil-hasil
penelitian.