Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
c
Karbohidrat diambil dari bahasa Jerman yaitu
dan dari bahasa
Perancis yaitu
.Nama lain karbohidrat adalah sakarida,
berasal dari baahasa arab yaitu yang artinya gula.Karbohidrat adalah
senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Karbohidrat juga merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton
yang apabila di hidrolisis akan menghasilkan salah satu komponen aldosa atau
ketosa. Rumus umum dari karbohidrat Cn(H2 O)m. Dari rumus tersebut di dapat
glukosa (C6 H12O6 ), sukrosa (C12H22 O11), dan selulosa (C6 H10O5 )n.
Karbohidrat dibagi menjadi tiga bagian yaitu monosakarida, oligosakarida atau
biasa dikenal dengan disakarida, dan polisakarida.Monosakarida terdiri dari satu
monomer yang sejenis.Oligosakarida atau disakarida terdiri dari dua atau lebih
monomer penyusun monosakarida, sedangkan polisakarida adlah kumpulan dari
sepuluh atau lebih monomer penyusun monosakarida.Polisakarida juga biasa
disebut glikan. Menurut jenis monomer penyusunnya, polisakarida dibagi dalam
dua jenis yaitu : heteropolisakarida atau heteroglikan dan homopolisakarida atau
homoglikan. Heteropolisakarida atau heteroglikan tersusun atas monomer-
monomer yang berbeda jenis, sedangkan homopolisakarida atau homoglikan
tersusun dari monomer-monomer yang sejenis.Ikatan antara monomer-monomer
disebut sebagai ikatan glikosidik.
Karbohidrat berasal dari bahan pangan nabati maupun hewani. Pangan.
Karbohidrat dari pangan nabati terbentuk dari hasil fotosintesis, sedangkan dari
pangan hewani terbentuk dari jumlah yang kecil melalui biosintesa glikogen dan
sintesa secara kimiawi.Setiap karbohidrat mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda yang dapat di uji secara kulitatif dan kuantitatif .uji kualitatif dapat
mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat yang terkandung berdasarkan reaksi yang
spesifik., sedangkan uji kuantitatif mengidentifikasi jumlah monomer yang
terkandung di dalamnya. Uji kualitatif dilakukan dengan cara uji Molisch, uji
I/KI, uji Benedict, uji Barfoed, uji Bial, dan uji Seliwanoff. Uji kuantitatif
dilakukan dengan cara menghidrolisis karbohidrat.Hasil dari hidrolisis
karbohidrat dapat dihitung dengan metode penetapan gula sederhana.
ÿ
Mengidentifikasi secara kualitatif dan kuantitatif jenis-jenis karbohidrat yang
digunakan dalam sampel.
c c
ÿ ÿ
!"#
Uji Molisch adalah uji umum yang biasa di pakai untuk mengidentifikasi
adanya karbohidrat pada suatu sampel. Beberapa prinsip dasar dari uji Molisch
antara lain, proses dehidrasi heksosa atau pentosa oleh karena adanya pengaruh
asam sulfat pekat sehingga membentuk furfural, dan beraksinya kondensasi
aldehida dengan Į-naftol akan membentuk senyawa yang berwarna hanya pada
golongan polisakarida dan disakarida. Pengujian ini memiliki tiga tahapan proses
yaitu, hidrolisis polisakarida dan disakarida yang menghasilkan heksosa atau
pentosa, kemudian dilanjutkan dengan proses dehidrasi dan di akhiri dengan
proses kondensasi. Pada pengujian Molisch pereaksi yang dipakai adalah pereaksi
Molisch yang terdiri dari 5% Į-naftol dalam 95% alkohol yang diikuti dengan
penambahan 2 mL H2SO4 atau asam sulfat pekat yang berfungsi untuk
mendehidrasi heksosa dan pentosa. Dalam pengujian ini sampel yang hendak di
identifikasi di masukan dua tetes pereaksi Molisch kemudian di masukan 2 mL
H2SO4 pekat. Hasil yang didapat jika sampel positif memiliki karbohidrat sebagai
penyusunya akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada bagian antara kedua lapisan
tersebut akan terlihat seperti cincin yang berwarna ungu kemerahan, sedangkan
jika hasil yang didapat sampel negatif atau tidak memiliki senyawa karbohidrat di
dalamnya larutan akan tampak berwarna hijau ataupun tidak berwarna. Selain
diapakai untuk mengidentifikasi karbohidrat pada suatu sampel, pengujian ini
juga dapat dipakai sebagai tes untuk mengetahui pengaruh asam terhadap
sakarida.(Sumardjo,2008)
ambar 2.1 : Hasil positif pada sampel dalam uji Molisch
Sumber : Anonim1(Tanpa, tahun)
c#
Uji Benedict adalah uji yang umum dilakukan bagi karbohidrat yang memiliki
gugus aldehida atau keton yang bebas seperti yang ada di maltosa dan laktosa. Uji
Benedict ini melibatkan proses oksidasi dan reduksi sebagai prinsip dasar
pengujian yang juga dapat mengindikasikan adanya gula pereduksi. Pada
pengujian Benedict reagen yang dipakai sebagai pereaksi adalah reagen Benedict
yang merupakan campuran dari 17,3 gram kupri sulfat, 173 gram natrium sulfat,
dan 100 gram natrium karbonat di dalam air. Dalam proses pengujian sampel
dipanaskan selama ± 2 menit dengan tujuan mempercepat terjadinya hidrolisis
pada maltosa maupun laktosa, sedangkan natrium sulfat dan natrium karbonat
yang terdapat pada reagen benedict akan membuat larutan sampel menjadi bersifat
basa lemah yang kemudian akan direduksi. Pada dasarnya reagen Benedict hanya
merupakan modifikasi dari reagen Fehling terlihat dari reaksinya yang hampir
sama pada proses reduksi dan oksidasi. Pada uji ini terjadi reduksi Cu2+ menjadi
Cu+, proses reduksi dilakukan oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida
atau keton bebas kepada larutan-larutan tembaga yang berkeadaan alkalis.
Reduksi ini menghasilkan suatu endapan kupro oksida (Cu2O) yang memiliki
warna merah bata sehingga dapat dengan mudah di identifikasi.Pengamatan yang
dilakukan dalam uji Benedict ini dapat dilakukan dengan mengamati perubahan
warna dan terjadinya endapan. Warna larutan dapat terlihat bermacam-macam
tergantung dari konsentrasi karbohidrat ayng dipakai, larutan dapat berwarna
hijau, hijau kebiruan , dan kuning. Pada uji Benedict terhadap glukosa dan
fruktosa larutan berwarna hijau kebiruan dan terdapat endapan merah bata di
dalamnya yang menandakan pengujian positif, sedangkan pada maltosa dan
laktosa larutan memiliki warna hijau kebiruan tanpa endapan merah bata hal ini
menunjukan bahwa pengujian positif terdapat gula di dalamnya, tetapi pada
pengujian terhadap sukrosa dan pati warna yang terlihat adalah biru menandakan
bahwa hasil uji negatif mengindikasikan bahwa sukrosa dan pati tidak memiliki
gula pereduksi yang dapat mereduksi reagen benedict. Selain sebagai uji umum
karbohidrat uji Benedict juga di aplikasikan untuk mengetahui ada tidaknya
glukosa dalam urine penderita Diabetes melitus (kencing manis). Pada penderita
Diabetes melitus pada saat urine di reaksikan dengan reagen Benedict akan
terbentuk warna orange atau merah.(Smuardjo,2008)
*+%%
Uji Seliwanoff adalah uji yang spesifik dalam mengidentifikasi gula
ketosaheksosa separti fruktosa. Dalam pengujian ini golongan aldosa tidak
bereaksi, sedangkan ketosa mengalami proses dehidrasi untuk memberikan
derivat furfuralnya yang kemudian akan mengalami kondensasi dengan resorcinol
dan membentuk senyawa kompleks yang berwarna merah. Pada pengujian
dilakukan pemanasan pada larutan, pemanasan akan membantu proses hidrolisis
disakarida yang akan menghasilkan monosakarida ketosa, dan kemudian memberi
warna. Pengujjian Seliwanoff bereaksi positif pada saat sukrosa mengalami
hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Reagen yang digunakan pada Pengujian
Seliwanoff adalah reagen Seliwanoff yang terbuat dari 0,05% resorcinol (m-
hidroksi-benzena) di dalam 3 N HCl encer, keberadaan HCl dalam reagen pada
saat fruktosa yang berada dalam golongan ketosa bereaksi dengannya akan
menghasilkan warna merah cherry dengan struktur kimia yang kompleks.
Sebaliknya golongan disakarida seperti maltosa dan laktosa tidak bereaksi
(negatif) pada saat mereka dihidrolisis menjadi monosakarida aldosa, dengan kata
lain aldosa tidak bereaksi dalam uji Seliwanoff ini. Pada dasarnya uji ini memiliki
dua tahapan penting yang harus dilewati pada pendidihan yaitu, proses dehidrasi
yang dialami fruktosa oleh reagen Seliwanoff yang menghasilkan pembantukan
hidroksi metil furfural dan kondensasi hidroksi metil furfural dengan resorcinol
sehingga membentik senyawa kompleks berwarna merah cherry. Hasil yang
didapat pada uji ini dapat diidentifikasi dari warna larutan yang berubah pada saat
bereaksi, jika sampel berubah menjadi warna merah cherry menunjukan bahwa di
dalam sampel terdapat ketosa, tetapi jika sampel berwarna biru kehijauan atau
peach menunjukan bahwa sampel memiliki aldosa.(Nigam,2007)
*"
Pisang adalah buah yang mudah dikonsumsi dari berbagai kalangan.Pisang
mempunyai banyak manfaat dari kandungan-kandungan yang terdapat
didalamnya. Kandungan gizi pisang, terdapat dalam pisang antara lain vitamin
B6, vitamin E, Potasium, ula alami. Pisang juga mengandung energi karena
mengandung gula alami sebagai penambah energi. Kandungan yang teradapat
dalam pisang adalah 7% sukrosa, 2% glukosa, dan hanya 1% fruktosa. Fruktosa
merupakan gula yang paling manis diantara gula alami lainnya (Marshall, 2005).
,""-
Karbohidrat merupakan zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda, tetapi memiliki kesamaan dari sudut kimia dan fungsinya.Monomer
penyusun karbohidrat ialah polisakharida.Polisakarida yang paling penting
disimpan didalam adalah pati bagi sel tanaman dan glikogen pada sel hewan.Pati
dan glikogen disimpan dalam bentuk gumpalan besar atau granula.Molekul pati
dan glikogen terhidrasi karena memiliki hidroksil yang terbuka.
,"" "
Metode yang digunakan untuk hidrolisis oleh asam adalah metode anthrone.
Metode anthrone adalah metode dimana anthrone (9,10-dihidro-9-oxoanthracene)
berfungsi sebagai penganalisis kuantitatif karbohidrat tetapi analisis ini hanya
dapat terjadi jika jenis gula dalam sampel telah diketahui, karena warna yang
dihasilkan juga sesuai dengan jenis gula didalamnya (Williams dan Steven, 2006)
Warna biru kehijauan akan terbentuk saat reagen anthrone bereaksi dengan
gula. Metode ini digunakan pada gula perduksi maupun gula non pereduksi. Asam
sulfat juga terkandung didalamnya sehingga dapat mengoksidasi.Dasar dari
metode ini adalan kondensasi turunan fulturaldehid yang terbentuk dari
karbohidrat.(Cui, 2006).
.""/
Penggunaan enzim dalam proses hidrolisis pati merupakan hal yang biasa pada
pengolahan pangan. Pati tersusun dari campuran amilosa dan amilopectin. Amilo
pectin merupakan polimer glukosa memiliki percabangan. Sebagian besar
senyawa-senyawa dalam pati yang diproduksi digunakan dalam industri pangan
dalam pembuatan produk.Keberagaman hidrolisis menghasilkan bermacam-
macam produk hidrolisis dengan osmolaritas, viskositas dan tingkatkemanisan
yang berbeda. Terdapat tiga kelompok enzim yang digunakan dalam hidrolisis
pati, yaitu : pertama, Į-amilase (Į 1,4 glukon 4 glukanohidrolase), yaitu
kelompok enzim yang menghidrolisis ikatan Į 1,4 dan tidak memecah ikatan Į
1,6. Kedua, glukoamilase (amiloglukosidase, Į 1,4 glukanglikohidrolase),
menghidolisis ikatan Į 1,4 dan Į 1,6.Ketiga, palalanase enzim ini hanya
menhidrolisis ikatan a 1,6.Produk utama hidrolisis glukoamilase adalah glukosa.
Pada hidrolisis oleh enzim diperlukan larutan blanko sebagai penguji kualitatif
hasil yang di dapatkan. Dalam metode ini juga diperlukan larutan buffer yang
berguna untuk menetralkan pH sehingga enzim tidak mati dan tetap aktif.
Pengujian hidrolisis oleh enzim ini dibantu dengan uji benedict dan uji iodine
sehingga dapat terlihat hidrolisis sudah terjadi atau belum, karena itu pereaksi
yang dipakai adalah pereaksi benedict dan pereaksi iodine.(Anonim8,tanpa tahun)
0/|º"
Tauge adalah biji kacang hijau yang berkecambah atau mengalami proses
perkecambahan atau germinasi. Selama proses tersebut, cadangan makanan
perkecambahan tidak aktif (terikat) sedangkan sesudah perkecambahan, zat gizi
tersebut diaktifkan diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan. Zat gizi dalam
proses sebelum kembali sehinnga meningkatkan daya cerna manusia. Saat
perkecambahan berlangsung, terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak.
Senyawa-senyawa tersebut akan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana
sehinnga mudah dicerna. Selama proses germinasi, jumlah protein dan vitamin
akan mengalami peningkatan dan penurunan terhadap kadar lemak.
(Astawan,2009)
Karbohidrat tersebut akan dirombak oleh enzim |ºamilase dan ü -amilase
´ang akan saling mengisi. |-amilase akan mengubah pati menjadi dekstrin,
sedangkan dekstrin akan dipecah ü-amilase menjadi maltosa. Selama proses
maltosa akan diubah menjadi glukosa dan fruktosa kandungannyapun meningkat
menjadi sepuluh kali lipat dibandingkan sebelumnya. Kadar sukrosa meningkat
menjadi dua kali dan kadar galaktosa menghilang. Tauge terasa enak dan manis
karena adanya kandungan glukosa dan fruktosa disalamnya. (Astawan,2009)
c c
!ÿ 1
$
c
Alat yang digunakan pada praktikum Karbohidrat I dan Karbohidrat II
adalah sebagai berikut : tabung reaksi beserta rak tabung reaksi, penjepit kayu,
penangas air, gelas beaker, pipet mohr, bulb pump, lempeng porselin, blender
kering, tabung sentrifusi, Ñ , vorteks, dÑ, pipet tetes, pH meter.
Bahan yang digunakan pada praktikum Karbohidrat I adalah sukrosa,
fruktosa, maltosa, glukosa, galaktosa, laktosa, pati, pisang, reagen Molisch,
reagen Benedict, reagen Seliwanoff, reagen Barfoed, larutan I/KI, dan larutan
asam sulfat pekat. Bahan yang digunakan pada praktikum Karbohidrat II adalah
Hati sapi, pati, iodin, akuades, dan HCl 2M, dan NaOH 4N, amilase, TCA 5%,
etanol 95 %, buffer pH 5,7.
"
!"#
1. Sebanyak 2 mL sample ditambahkan dengan 2 tetes reagen molisch pada
tabung reaksi dandicampuran adukan.
2. Tambahkan sebanyak 2 mL H2SO4 pekat secara perlahan-lahan pada
dinding tabung dancampuran tidak boleh terkocok. Warna pada batas
bahan dan asam sulfat pekat yang terbentuk diamati.
c#
1. Masukkan 3 mL reagen Benedict dan 10 tetes sampel lalu dicampurkan
hingga merata pada tabung reaksi.
2. Tabung reaksi tersebut diletakkan pada penangas air yang mendidih
selama 2 menit dan amati warna yang terbentuk.
$c%
1. Masukkan 5 tetes sampel dan 1 mL reagen Barfoed pada tabung reaksi.
2. Tabung reaksi tersebut diletakkan pada penangas air yang mendidih
selama 1 sampai 10 menit dan amati endapan dan warna yang terbentuk.
&(
1. Masukkan 2 tetes sampel danditambahkan 5 tetes larutan I/KI pada
lempeng porselin.
2. Amati perubahan warna yang terjadi.
*+%%
1. Masukkan 10 tetes sampel ke dalam tabung reaksi.
2. Campurkan sebanyak 2 mL reagen Seliwanoff
3. Campuran dengan baik dan panaskan pada penangas air yang mendidih
selama 2,5 menit dan catat perubahan yang terjadi.
,""-
1. Sebanyak 150 gr hati sapi ditimbang dan dipotong kecil.
2. Hati ditambahkan dengan 300 ml TCA 5 % dingin dan dihaluskan dengan
menggunakan blender. Lalu diaduk dengan stirer selama 15 menit.
3. Larutan tersebut disaring dan filtratnya diambil. Filtrat tersebut
ditambahkan dengan 2x volum etanol 95 % dari jumlah filtrat.
4. Campuran tersebut diaduk sampai terlihat endapan. Lalu disentrifuge
dengan kecepatan 3500 rpm dengan suhu 40C selama 15 menit.
5. Endapan yang didapatkan, dicuci dengan10 ml etanol 95% yang dingin.
6. Sentrifuge dilakukan kembali seperti nomor 4.
7. Endapantersebut dikeringkan dan jumlah glikogen yang didapat ditimbang.
.""
"
1. Sampel sebanyak 2,5 mL pati ditambahkan 2,5 ml akuades. Dan
ditambahkan HCL 2 M sebanyak 2,5 mL dipanaskan.
2. Pada pemanasan 0menit diambil 2 tetes sampel dan ditambahkan 7 tetes
iodin.
3. Pada pemanasan 4 menit, setelah pemanasan diambil 1 ml dari sampel
ditambah dengan 0,5 ml NaOH dan berlaku untuk menit ke 8, 12, 16, 20.
4. Setelah pemanasan selama 4 menit, 8,12,16,20 dilakukan analisis iodine,
sedangkan pada menit ke 20 juga dilakukan analisis secara benedict.
5. Analisis iodine dilakukan dengan penambahan 2 tetes sampel dan 7 tetes
iodin. Sedangkan analisis benedict dilakukan dengan penambahan 10 tetes
sampel dan 3 ml benedict.
.""2
/
1. Sampel sebanyak 2,5 mL pati ditambahkan 2,5 ml akuades, dan
ditambahkan HCL 2 M sebanyak 2,5 mL dipanaskan pada suhu 370 c.
2. Pada pemanasan 0 menit diambil 1 mL sampel dan ditambahkan 0,25 mL
NaOH dan dipanaskan 1000C selama 5-7 menit dan berlaku pada
pemanasan 4,8,16,30.
3. Setelah pemanasan selama 0 menit, 4, 8,16,30 dilakukan analisis iodine,
dan ditetesi benedict untuk dilakukan analisis secara benedict.
4. Pada pemanasan menit ke 4 sampai menit ke 30 juga dianalisis dengan ppt.
5. Analisis iodine dilakukan dengan penambahan 2 tetes sampel dan 7 tetes
iodin, sedangkan analisis benedict dilakukan dengan penambahan 10 tetes
sampel dan 3 ml benedict.
c c3
!c
&
%"!
"
"
Maltosa dan Laktosa adalah 2 jenis karbohidrat yang hampir mirip, untuk menguji
apakah sampel merupakan laktosa atau maltosa tidak cukup hanya dengan uji
barfoed, I / KI, benedict, seliwanoff dan uji molisch saja. Maltosa dan Laktosa
hanya dapat dibedakan melalui uji yang lebih spesifik, yaitu dengan menggunakan
Uji Ô
Uji osazon ini adalah uji yang dapat membedakan glukosa dan galaktosa.Kita tahu
bahwa struktur maltosa dan laktosa hanya berbeda pada glukosa dan galaktosa
saja, Maltosa terdiri dari dua buah molekul glukosa dan laktosa terdiri dari
glukosa dan galaktosa maka dari itu, ini adalah salah satu uji yang bisa
membedakannya. Uji ini dilakukan dengan cara mereaksikan Fenilhidrazin yang
telah ditambahkan Na-asetat kering dengan sampel, kemudian memanaskannya
selama 30 menit lalu dinginkan larutan tersebut. Setelah dingin, amatilah larutan
itu, jika terbentuk kristal yang dinamakan kristal osazon, maka larutan tersebut
mengandung galaktosa. Larutan yang lain tidak akan bisa membentuk kristal
osazon ini.(Hill,2007)
Uji pertama yang dilakukan kepada Sampel I adalah uji molisch dengan hasil
negatif (tidak ada cincin ungu kemerahan) yang berarti sampel tidak mengandung
karbohidrat.Ini merupakan bukti bahwa sampel bukan karbohidrat. Uji kedua
adalah uji benedict dengan hasil yang negatif juga setelah dipanaskan di penangas
air mendidih selama dua menit yaitu tidak terbentuk endapan merah bata. Setelah
melakukan uji Benedict, dilakukan uji ke tiga, yaitu uji I / KI hasilnya negatif.Uji
Barfoed juga mengatakan negatif, begitupula dengan uji Seliwanoff.Diduga
bahwa Sampel I ini adalah Asam Oleat.Karena Uji Molisch hasilnya negatif, maka
ini adalah bukti yang kuat yang menunjukan bahwa sampel bukan termasuk
Karbohidrat.
& 2
Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Sampel
Uji Molisch Uji Benedict Uji I/KI Uji Barfoed Uji
Seliwanoff
Terbentuk Ada Larutan Tidak ada Warna merah
cincin ungu endapan menjadi perubahan > cherry(
(+) merah bata kuning (-) 10 mnt (-) ketosa)
(+)
Perlakuan kepada sampel kedua ini adalah sama dengan sampel pertama.
Dilakukan uji Molisch untuk mengetahui apakah dalam Sampel II ini terdapat
kandungan karbohidrat atau tidak.Hasil uji nya adalah positif (terdapat cincin
merah dalam tabung reaksi), yang berarti sampel ini mengandung Karbohidrat.Uji
yang kedua adalah uji benedict, terdapat endapan merah bata pada sampel yang
diuji, menandakan bahwa hasil uji benedict ini adalah positif.Menandakan bahwa
di dalam sampel mengandung gula pereduksi.
Uji yang ke tiga adalah uji I / KI, pada uji ini sampel menunjukan hasil yang
negatif (larutan berubah menjadi warna kuning / mirip dengan warna reagen), ini
menunjukkan sampel 2 tidak mengandung amilum.Kemudian dilakukan uji
Barfoed kepada sampel.Hasilnya adalah negatif, dengan tidak terbentuk endapan
merah.Artinya, sampel 2 adalah karbohidrat yang tergolong dalam
monosakarida.Uji yang terakhir adalah uji Seliwanoff.Uji ini menunjukkan hasil
yang positif yaitu terbentuk warna merah 3 Diduga, sampel ini merupakan
Fruktosa.
&$ 2
Tabel 4.2 Data hasil pengamatan sampel
Uji Molisch Uji Benedict Uji I/KI Uji Barfoed Uji Seliwanoff
Terbentuk Ada endapan Larutan Tidak ada Tidak ada
cincin ungu merah bata menjadi perubahan > perubahan
kemerahan (+) (+) kuning (-) 10 mnt (-)
Hal yang pertama dilakukan kepada sampel ke 4 ini adalah uji molisch.Hasil uji
ini adalah positif, dengan tanda terbentuknya cincin ungu pada tabung reaksi yang
berarti sampel 4 positif mengandung karbohidrat.Hasil uji Benedict yang
dilakukan juga positif, ini menandakan bahwa sampel 4 mempunyai gula
pereduksi.Hasil uji berikutnya, yaitu uji I/KI menunjukan hasil negatif (larutan
sampel hanya menjadi kuning), ini menunjukan bahwa sampel tidak mengandung
amilum, glikogen maupun dekstrin.
Berikutnya dilakukan uji Barfoed kepada sampel 4 yang menunjukkan hasil yang
negatif selama 2, 5, dan 10 menit. Dari hasil yang ada, menunjukkan bahwa
sampel 4 tidak mengandung monosakarida, disakarida maupun polisakarida
pereduksi. Uji terakhir yang dilakukan sampel 4 adalah uji Seliwanoff.Uji ini
dilakukan untuk mengetahui adanya gugus aldosa atau ketosa pada sampel.Uji
Seliwanoff menunjukan hasil yang positif (berwarna merah peach) yang berarti
bahwa sampel mengandung aldosa.Diduga sampel ini merupakan glukosa.
4ÿ 1ÿ
Anonim1. dÑ d
d3 Homepage on-line available from
:http://1.bp.blogspot.com/_s6tOoXRKRX8/S9 PjiRTvJI/AAAAAAAA
AOo/xr8uU63WgR0/s1600/Copy+of+mol.jpg internet accessed 5
September 2010
2
Anonim d
d d3 Homepage on-line available from
:http://72.55.87.14/biology/jacobs/bio131/organic/images/benedicts.JP
internet accessed 5 September 2010
Anonim3 d
d Ñ Homepage on-line available from
:http://www.harpercollege.edu/tm-
ps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/barf/barf.jpg internet accessed 5
September 2010
Anonim4. d
d
d
ÑÑ Homepage on-line available from
:http://www.harpercollege.edu/tm-
ps/chm/100/dgodambe/thedisk/carbo/seli/seli.htm internet accessed 5
September 2010
Anonim5. d
d d
Homepage on-line available from
:http://2.bp.blogspot.com/_s6tOoXRKRX8/S8yl1LpvnNI/AAAAAAAA
AOQ/ZDzR9_BUOV8/s400/bial.jpg internet accessed 5 September 2010
Anonim6.³
3 ,´Home page on-line.Available from :
http://student.biology.arizona.edu/honors99/group7/background.html
Internet accessed 8 September 2010.
Anonim7. dd dd
dd Ñ
dd Home page on-line. Available from
:http://74.125.153.132/search?q=cache:OM´BxehdZvMJ:web.mst.edu/~
nercal/documents/chem362/experiments/UNIT4%2520Expt1.doc+qualit
ative+testing+for+carbohydrates+iod+site:.edu&cd=6&hl=id&ct=clnk&
gl=id Internet accessed 8 September 2010.
Anonim8.³ d
dd 3 dd, ´Home page on-line. Available from:
http://coellas.multiply.com/journal/item/24 Internet accessed 19
September 2010.
Anonim9. d
dd Homepage on-line available from
:http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/nim/31031012 internet
accessed 8 September 2010
Anonim10. d
dd d Homepage on-line available from
:http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-
s2-2005-inyomanwid-1818 internet accessed 8 September 2010
Anonim11. d
dd d Homepage on-line available from
:http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/27/aplikasi-enzim/ internet accessed
19 September 2010
Anonim12. d
dd d Homepage on-line available from
:http://lppm.ipb.ac.id internet accessed 19 September 2010
13
Anonim dd dd d d3 Homepage on-line available from
:http://www.jbc.org/content/5/5/485.full.pdf internet accessed 5
September 2010
Anonim14. dd dd d d3 Homepage on-line available from
:http://www.jbc.org/content/277/16/e5.full internet accessed 5 September
2010
Anonim15. dd dd d d3 Homepage on-line available from
:www.scribd.com internet accessed 5 September 2010
Astawan, made. 33dddd.Jakarta:Penebar
Swadaya.,2009
Cui, Steve W, 2006. d d3
d
d3d . Boca Raton : CRC Press, 2005.
Dr. Shahrukh keki R.Pavri.d
Ñd
dÊ
.New Delhi:Unisons Techno Financial Consultants (P)
Ltd,2001
Hill, Mc raw Tata.2007.
Ñ d 3 d . The Mc raw-Hills
Company. India
Jati, Bangun Murdijan. Ñ d Home page on-line. Available
fromhttp://www.gealgeol.com/2009/4/23/manfaat-buah-pisang.html;
Internet; accessed 8 September 2010.
Malhotra Varun Kumar. 3d3
d 3 d Ñ .New Delhi:Jaypee
Brothers Medical Publisher (P) Ltd,2003
Marshall, Janette. ³ . Jakarta : Erlangga. 2005.
Nigam Arti and Ayyagari Archana.
d d 3 d Ê
d 3
. New Delhi:Tata Mc raw-Hill Publishing Company
Limited,2007
Rismaka. d d
ddÑ Home page on-line.Available from
http://www.rismaka.net/2009/06/karbohidrat-pada-uji-kualitatif.html;
Internet; accessed 8 September 2010.
Stephen, Alistair M., Peter A. Williams, lyn O. Philip .
33 d
d
d3d . 2nd Ed. Boca Raton: CRC Press, 2006.
Sumardjo Damin. dd
d d
ÊÑ
d .Jakarta:E C,2008.