Está en la página 1de 2

Writer and Political Activist

Copyright © 2008 All Rights Reserved


contact@fadlizon.com

CPDS TENTANG ORANG-ORANG KRITIS

Kabar dari PIJAR


Edisi Mingguan NASIONAL

Dalam pandangan mereka, sikap Kritis dianggap ancaman. Terutama bagi Keselamatan
Masa depan eyang Harta dan keluarganya.

Jakarta KDP,
Di Jalan Soewirjo itulah mereka berkumpul. Tercatat sejumlah ilmuwan beken seperti
Dr Amir Sartoso Dien Syamsuddin, Jimly Asludique dan Affan Gaffar, Lukman Harun tokoh
Muhammadiyah yang kredibelitas keagarnaannya diragukan umatnya juga senang bertandang
ke sana. Begitu juga dengan Dr. Salim Said yang cukup memiliki reputasi di bidang
kebudayaan Tampak pula Fadli Zon, anak muda kelahiran 1972 yang sebenarnya memiliki
talenta luar biasa. Di sanalah mereka berkumpul menyoal perkembangan politik aktual dengan
cara pandang yang sangat partisan dan reduktif.

Karena gagasannya yang konservatif cenderung membela kemapanan berkuasa dengan


cara 'nggebukin' orang-orang yang dipandanginya berseberangan dengan pak Harto. Gus Dur
yang kini berkarib-kariban dengan mbak Tutut menyebut mereka intelektual preman Dan
karena gagasan vang muncul berdasar pesanan membuat lagi-lagi Gus Dur dalam beberapa
kesempatan menyebut mereka sebagai pakar Tukang Memang ilmuwan-ilmuwan ini dikenal
sulit akur dengan Gus Dur yang sering mereka sebut agen Yahudi.

Sejumlah nama pernah merasakan gebukan CPDS (Central Polecy of Development


Strategies). Sebut saja Permadi yang sempat meringkuk di LP Wirogunan, Yogya, selama 4
bulan. Biang pemenjaraan Permadi tidak lain adalah Dien Syamsuddin yang menyebarkan dan
menafsirkan rekaman ceramah tokoh paranormal satu ini di UGM yang dinilainya menghina
Nabi Muhammad SAW. selain Permadi. Gus Dur pernah berkali-kali dijahili.

Saat Muktamar NL di Cipasung, kentara sekali ilmuwan-ilmuwan CPDS berada


dielakang upaya pencegahan naiknya kembali Gus Dur Tapi upaya mereka menial, bahkan
diam-diam justru membongkar konspirast politik yang mengendus dan mengendap di
belakangnya. Dalam pandangan mereka, sikap kritis dianggap rencana sistematis
penggulingan Presiden. Saat Majelis Aksi Rakyat Indonesia (MARI) dideklarasikan tak
lama setelah insiden Gambir di YLBHI, ilmuwan-ilmuwan CPDS seger? menyebutnya ahansi
pelangi.

Orang-orang yang terlihat di dalamnya digolongkan, diantaranya golongan kiri,


golongan kristen, pejabat-pejabat yang menyiapkan panggung politik paska Scenario dan
sebagian kecil orang Islam yang frustasi. Tudingan terakhir nampaknya mengarah ke Fad-wan
Saidi dan Dahlan Ranuwihardjo (yang terlihat di YKPK) yang kebetulan keduanya bekas ketua
KMI.

Mereka konsisten dengan pandangan, politik itu kepentingan. Dalam hipotesis mereka,
orang akan bertindak oposan apabila kepentigannya (acap kali cuma direduksi sebatas
kepentingan ekonomi) terganggu. Mereka sama sekali menegasikan kemungkinan adanya cita-
cita "altruistik" yang mendorong seseorang bersikap kritis Padahal sejumlah bukti
menegaskan, ketika aktifis KAMI dan KAPl ditawari orang-orangnya Ah Murtopo untuk direkrut
menjadi ABRI atau duduk di pemerintahan, tidak sedikit diantara mereka menolak Misal Dr.
Arief Budiman, Marsilam Simandjuntak dan Yoppic Lasut (Oposan Menado yang punya rep-
utasi berhasil menghasut Prabowo untuk terlihat demonstrasi) Bahkan mungkin CPDS ingin

Artikel FadliZon.com
Writer and Political Activist
Copyright © 2008 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
menghapus sejarah tentang adanya aktifis KAMI mendemo rekan-rekannya yang mau
dikooptasi kekuasaan dengan membawa cermin dan mike-up.

Secara garis besar, dalam analisa politik mereka, orang-orang kritis itu didakwa
memiliki kaitan dengan kelompoknya Benny YKPK yang diketuai Bambang Tnantoro (bekas
kassospol era Benny Murdam) sangat dicurigai sebagai kelompok bentukan Beni Murdam. Ada
pula kelompok tentara yang mereka curigai yaitu kelompok Pusdif yang dikomandam Wiranto
yang dalam pandangan mereka berpikir sekuler. Memang, dalam membahas suatu masalah
CPDS acap mcndidikotoimkan antara kepentingan Islam dan Non-Islam. Mereka juga acap
mengekspos pertentangan antara politik akomodasi go-longan Islam dan memudaniya
pengaruh CS1S.

Karena pandangan ini pula. CPDS sering mencurigai sikap politik para pengelola media
massa. Peter Gonlha, bos RCTI yang sahamnya mayoritas dimiliki Bambang Trihatmodjo, di-
curigai telah menyusupkan kepentingan kristen dalam tayangan Seputar Indonesia.
Menuaitnya banyak orang-orang kristen yang menjadi penguasa strategy di sana. misal
Edward De-pan. Chryst Kelana dan Adoll Pe-sumah, Suryo Paloh. pengelola Media Indonesia,
juga dicurigai karena kedekatannya dengan kelompok Bern dan Hartono. Sementara
Kompas, Suara Pembaruan, Swadeshi dan Paron disebutnya sebagai penerbuan yang selalu
bersikap oposan terhadap pemerintah. Bahkan terakhir kali mereka menyayangkan.
kenapa Republika memblow-up Budiman Soed-jatuuko, ketua umum PRD yang kini menngkuk
di Rutan Salemba.

Begitulah pandangan CPDS tentang kelompok kritis. Dengan pandangannya yang dinilai
ulua-sektarian itu. justru CPDS kian terkucil i.Un pergaulan dunia intelektual Tidak aneh kalau
belakangan hart pamornya memudar Terlcbih setelah pihak Tutut berhasil menggandeng Om.i
dan KH. Zaenuddio MZ. (Man!)

Artikel FadliZon.com

También podría gustarte