Está en la página 1de 7

TINGKATAN(MAQOOM) SEORANG HAMBA

HR. Buchory : Laa yablugho l’abdu an yakuuna minal muttaqiina hattaa yada’a
maa laa ba’sa hadzaron bihii ba’sun.

Artinya : Tidaklah seorang hamba akan mencapai derajat taqwa, sebelum


hamba tersebut mampu meninggalkan perbuatan yang tidak
berdosa, karena takut akan berdosa.

HUB,CINTA

RIDLOO

TAWAKKAL ‘ALALLOOH

ZUHUD(TIDAK TERIKAT DUNIA)

INAABAH (BERUBAH LEBIH BAIK)

TAUBAH
KEMBALI KEPADA ALLO0H

TINGKATAN PERJALANAN SEORANG HAMBA ALLOH


QS. 7 : 79-80; QS. 44 : 51-52

1
Dari satu maqom ke maqoom berikutnya memerlukan ”bahan bakar ” disebabkan
rintangan yang akan dihadapi seorang hamba sangat berat. Bahan bakar tersebut
diperlukan karena untuk berpindah dari satu maqoom ke maqoom berikutnya
memerlukan mujaahadah ( kerja keras, terus menerus dan sungguh-sungguh ).

”TAQORRUB ILALLOH ~ MINAL AWWLLIL MAQOOM


ILAL AAKHIRIL MAQOOM”

Bahan bakar dalam perjalanan seorang hamba dari satu maqoom ke maqoom lebih
tinggi:

1. Dzikrulloh ( dzikir kepada Alloh )


2. Tazkiyyatun Qolbi ( Pencerahan hati )
3. Tazkiyyatun Nafs ( Pembersihan Diri )
4. Tafakkaruu fi kholqillah

” DZIKRULLOH ” ( QS. 13 : 28 )

Ada paling kurang enam (6) makna/pengertian dzikru ( dzikir ) :

(1). Menyebut dengan lidah merasakan dengan hati, sehingga lahir munajat dan
do’a
(2). Ingat ( bagaikan ingatnya antara lailaa dan majnun ), QS. 2 : 52.
(3). Ilmu, QS. An Nahl, 16 : 43
(4). Solat, QS. Thoohaa, 20 : 14
(5). Alquraan, QS. Al Hijr, 15 : 9
(6). Perbaikan, QS. Hud, 11 : 114

2
“TAZKIYYATUN QOLBI”

(3)

TADABBUR
AL QURAAN (4)
(2)
AL
TAUBATAN
MUDAWWA
NASHUUHA
MAH

(1) (5)
HUBBUL
MUHASABAT TAZKIYYATU YATIIM WAL
UN NAFS N QOLBI MISKIIN

(6)
(8)
SYUKRUN
DO’A
(7) NI’MAH

DZIKRUL
MAUT

(1). QS. Al Hasyr (59) : 18 (5). QS. Al Maa’uun


(2). QS. At Tahriim (66) : 8 (6). QS. Ibroohiim (14) : 7
(3). QS. Muhammad (47) : 24 (7). QS. Al Baqoroh (2) : 153
(4). HR. Ahmad, Nasaa-i (8). QS. Al Baqoroh (2) : 186

3
QS.Ali’Imron : 191

“TAZKIYYATUN NAFS “

AMALIYAH

RIYAADLOH

‘ ILMIYYAH ATAU JISMINIYAH


BERLATIH

NAFSIYAH

Nafsiyah atau nafsu seorang hamba harus dilatih terus menerus dengan amal-amal
soleh yang dilakukan terus menerus tanpa henti.

HR.MUSLIM : man salaka thoriiqon yathlubu fiihi ‘ilman, salaka ‘LLOHU bihi
thoriiqon ilaa ljannati.

: Siapapun juga yang berupaya menuntut ilmu, maka Alloh akan


menyediakan baginya jalan ke surga.

4
(4)

ROODLIYYA
H

(3) (5)

MUTHMAIN MARDLIYYA
NAH H

RIYAADLOH
NAFSIYAH

(2)
(1)
LAWWAMA
AMMAROH
H

Riyaadloh Nafsiyyah : Melatih Hawa Nafsu

QS. AL FAJR(89) ; 27-30

Riyaadloh nafsiyyah dimulai dari :

Nafsu ammaroh, yang senantiasa mendorong manusia berbuat jahat dan dosa, maka nafsu
paling rendah ini melalui amal dan latihan akan naik menjadi nafsu lawwamah..nafsu
muthmainnah.. nafsu roodliyah dan nafsu mardliyah.

5
“ MUJAAHADAH “

Mujaahadah yang harus dilakukan setiap hamba adalah :

(1). Mujaahadah Fil Islaam


(2). Mujaahadah Fil Quraan
(3). Mujaahadah Fil’ilmi
(4). Mujaahadah Fittijaaroh atau mujaahadah bidang ekonomi

Empat mujaahadah di atas merupakan pra syarat untuk perjalanan seorang hamba
dari satu maqoom ke maqoom berikutnya.

“TAWAKKAL, RIDLO, HAL DAN MAQOOM”

A.TAWAKKAL

“ sikap pasrah seseorang yang sadar bahwa suka-duka ada dalam ilmu
Tuhan dan sepenuhnya yakin bahwa Tuhan melihatnya dari dan dalam segala
keadaan “

4 golongan orang yang tawakkal, yaitu orang-orang yang :

(1). Puas dengan pemberian Alloh


(2). Puas dengan kebahagiaan yang berupa dunia ini
(3). Puas dengan penderitaan yang mengandung berbagai cobaan
(4). Puas dengan apapun yang dipilihkan Alloh

B. RIDLOO

Ridlo ada dua jenis :

(1). Ridlo Alloh kepada manusia

6
(2). Ridlo manusia kepada Alloh

(1). Ridlo Alloh terkandung dalam kehendak Alloh memberikan pahala dan kasih
sayang
(2). Ridlo manusia terkandung dalam dilaksanakannya perintah Alloh dan berserah
diri kepada keputusan NYA..
 Ketenangan terhadap taqdir baik dan buruk
 Sama saja baginya terbakar dalam api atau tercurahkan nikmat kesenangan
 Menerima segala pilihan Alloh dan meniadakan pilihan sendiri
 Tidak menginginkan apa-apa, kecuali pilihan Tuhan

C. HAL ( KEADAAN ) DAN MAQOOM

(1). Hal ( keadaan ) adalah sesuatu yang turun ke dalam qolbu manusia, tanpa mampu
menolaknya bila datang atau meraihnya bila pergi dengan ikhtiar sendiri.
Hal menunjuk kepada anugerah Alloh semata sedangkan maqoom menunjuk
kepada jalan sang pencari.

(2). Maqoom menunjuk kepada keberadaan seseorang di jalan Alloh, dipenuhi


kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan maqoom itu dan pemeliharaan
atasnya.

HASBUNALLOHU LAA ILAAHA ILLAA HUWA ‘ALAIHI TAWAKKALNAA WA


HUWA ROBBUL’ARSYIL’AZHIIM-HASBUNALLOHU WANI’MAL WAKIIL
NI’MAL MAULAA WA NI’MAN NASHIIR-LAA HAULA WALAA QUWWATA
ILLA BILLAHI ‘L’ALIYYIL’AZH

También podría gustarte