Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Besi
juga mempunyai
nilai
ekonomis
yang
tinggi.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi
menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai
berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja.
Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi
baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal
untuk
kebanyakan
penggunaan
besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam
contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.
2. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
paling
lazim
adalah
perkaratan
besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah
berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s)
<-->
Fe2+(aq)
+
2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi
itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
Hidrat besi(III) oksida inilah yang dikenal dengan karat besi. Sirkuit
listrik dipacu oleh migrasi elektron dan ion. Itulah sebabnya korosi
cepat terjadi dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam
lingkungan basa, maka reaksi katodik yang terjadi adalah:
O2 (g) + 2 H2O (l) + 2 e
4 OH- (aq)
Korosi besi relatif lebih cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab
lapisan senyawa besi(III) oksida yang terjadi bersifat porous
sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air. Tetapi, aluminium
mempunyai potensial reduksi jauh lebih negatif dibandingakn besi,
proses korosi lanjut menjadi terhambat karena hasil oksidasi, Al 2O3,
yang melapisinya tidak bersifat porous sehingga melindungi logam
yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.
Penyebab korosi dan Pengendalian korosi
1.Penyebab korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan.
Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk
kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik
pencampuran
bahan
dan
sebagainya.
Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu,
kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan
sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi)
terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik
maupun
organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat
mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam
atau basa dapat memeprcepat proses korosi peralatan elektronik
yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta
persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai bahan korosif.
Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahanbahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang
cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan
tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat
mudah terlepas ke udara.
2. Pengendalian korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur
berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja.
Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi
baja tahan karat (stainless steel). Akan tetapi, proses ini terlalu
mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui
bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.
Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini
didasarkan pada dua sifat tersebut.
1. Mengecat. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat
menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.
2. Melumuri dengan oli atau gemuk. Cara ini diterapkan untuk
berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak
besi dengan air.
3. Dibalut dengan plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak
piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik
mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4. Tin plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan
timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut
electroplating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Besi
yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada
kontak dengan oksigen (udara) dan air. Akan tetapi, lapisan
timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena
potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena
itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel
elekrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian,
timah mendorong korosi besi. Akan tetapi, hal itu justru yang
diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat
melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal
itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut dengan
perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih
positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan
membentuk sel elekrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan
demikian, besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
6. Cromium plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja
juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan
pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama
seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun
lapisan kromium itu ada yang rusak.
7. Sacrificial
protection
(pengorbanan
anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih
mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium
dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat
tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja
yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara
periodik, batang magnesium harus diganti.
karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali.
Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga
memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek
elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron
dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang
memberikan elektron dan lingkungannya sebagai penerima elektron.
Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah
reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya
menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut.
Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari
lingkungan mendekati logam dan menangkap elektro-elektron yang
tertinggal pada logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh
luar biasa.
Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung
dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa
terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau stuktur
bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya
aktifitas produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang
rusak akibat korosi, kehilangan produk akibat adanya kerusakan
pada kontainer, tangki bahan bakar atau jaringan pipa air bersih atau
minyak mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat penukar
panas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi
perpindahan panas, dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi
lingkungannya, korosi dapat diklasifikasikan sebagai korosi basah
yaitu korosi yang terjadi dilingkungan air, korosi atmosferik yang
terjadi di udara terbuka dan korosi temperatur tinggi yaitu korosi
yang terjadi dilingkungan bertemperatur diatas 500oC.
Bentuk-Bentuk Korosi
Bentuk-bentuk korosi dapat berupa korosi merata, korosi galvanik,
korosi sumuran, korosi celah, korosi retak tegang (stress corrosion
cracking), korosi retak fatik (corrosion fatique cracking) dan korosi
akibat pengaruh hidogen (corrosion induced hydrogen), korosi
intergranular, selective leaching, dan korosi erosi.
1. Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara serentak
diseluruh permukaan logam, oleh karena itu pada logam yang
mengalami korosi merata akan terjadi pengurangan dimensi yang
relatif besar per satuan waktu. Kerugian langsung akibat korosi
DAFTAR PUSTAKA
Suroso, Asih, dkk.2011. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Semester 1.
Aspirasi
Purba, Michael. 2007. KIMIA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Nama
Nim
Fakultas
Jurusan
MK