Está en la página 1de 4

Nama

: Bety Ayu Astuti


NIM
: 131111061
Angkatan : 2011
KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang menyebabkan
kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000
perempuan di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, setiap tahun terdapat
lebih dari 15.000 kasus kanker serviks baru dan kurang lebih 8.000 kematian.
(Prof.Dr.dr.Samsurizal Djauzi,.SpPD,.KAI www.kalbe.co.id, 2008)
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko
utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di
dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh
infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan
pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau
kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut
rahim) merupakan kanker yang menyerang kaum wanita dan jumlah penderitanya
meningkat beberapa tahun belakangan. Dari seluruh penderita kanker di
Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker serviks. Kanker ini memang
merupakan pembunuh wanita yang menakutkan. Memperoleh informasi tentang
kanker ini dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit
paling mematikan ini.
APA KANKER SERVIKS ITU?
Kanker serviks merupakan kanker yang tumbuh dari sel-sel serviks,
kanker serviks dapat berasal dari sel-sel di leher rahim tetapi dapat pula tumbuh
dari sel mulut rahim atau keduanya.

Gambar 1.1 Kanker Serviks


Serviks terdiri atas ectocervix (bagian luar) dan endocervix (bagian dalam).
Bagian dari leher rahim yang paling dekat dengan tubuh rahim disebut
endoserviks. Bagian ectocervix dilapisi oleh sel skuamosa (epitel pipih). Bagian
endocervix dilapisi oleh sel silindris (epitel tabung). Tempat pertemuan antara dua

sel tersebut disebut zona transformasi. Sebagian besar kanker serviks dimulai
pada zona transformasi.
Sebagian besar kanker serviks dimulai pada lapisan sel-sel serviks. Sel-sel
ini tiba-tiba berubah menjadi kanker. Sel-sel normal serviks karena pengaruh zat
karsinogen (zat yang dapat menyebabkan kanker) dapat berkembang secara
bertahap menjadi sel pra-kanker dan kemudian berubah menjadi sel kanker.
Dokter menggunakan beberapa istilah untuk menggambarkan perubahan prakanker, yaitu cervical intraepithelial neoplasia (CIN) atau squamous
intraepithelial lesion (SIL), dan displasia atau Neoplasia Intraepitel Serviks (NIS).
Perubahan-perubahan ini pada awalnya tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat
dideteksi dengan tes Pap smear.
Terdapat dua jenis kelainan pra-kanker dan kanker seviks yaitu yang
berasal dari sel skuamosa dan yang berasal dari sel silindris yang melapisi
endocervix keduanya dapat dibedakan dengan pemeriksaan histology
(pemeriksaan dengan mikroskop). Sel skuamosa bila menjadi kanker dikenal
sebagai karsinoma sel skuamosa dan sel silindris bila menjadi kanker dikenal
sebagai adenokarsinoma. Kanker serviks yang banyak adalah jenis karsinoma sel
skuamosa. Sekitar 80% sampai 90% dari kanker serviks merupakan karsinoma sel
skuamosa. Kanker ini berasal dari sel skuamosa yang menutupi permukaan
exocervix.
APA SAJA GEJALA-GEJALANYA?
Kanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala. Segera temui dokter bila
Anda mengalami gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut:
Pendarahan vagina
Sakit punggung
Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh
Konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan
kosong.
Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan
Salah satu kaki membengkak
Kebocoran urin atau feses dari vagina
APA YANG MENJADI PENYEBAB KANKER INI, DAN SIAPA YANG
BERESIKO TERKENA PENYAKIT INI?
Terinfeksi Human Papilloma Viruses (HPV) merupakan sebab paling
umum atau faktor utama terjadinya kanker serviks. Virus-virus ini ditularkan
melalui hubungan seksual, baik oral maupun anal.
Setiap wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terkena kanker
serviks. Akan tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki resiko
yang lebih besar. Wanita yang melakukan hubungan seks tanpa pelindung sebelum
umur 16 tahun memiliki tingkat resiko tertinggi.
Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif membunuh
HPV yang menjadi penyebab dari 70 hingga 85 persen kanker serviks. Vaksin
HPV ditujukan untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9 hingga 26
tahun karena vaksin hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Akan tetapi,

vaksinasi masih dapat dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual
pada usia dewasa. Mahalnya harga vaksin ini menjadi penyebab kekhawatiran.
Akan tetapi, karena vaksin in hanya ditujukan untuk beberapa tipe kanker
beresiko tinggi, wanita tetap harus melakukan Pap Smear, bahkan setelah
vaksinasi.
CIRI-CIRI PEREMPUAN MENDERITA KANKER SERVIKS
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10
hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari
sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit
untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan
test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual
dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut
bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala
kanker serviks atau tidak:
1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh
adanya perdarahan.
2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan
jumlahnya berlebih
3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
4. Mengalami sakit saat buang air kecil
5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan
berlebih
6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada
bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan
menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air
kecil, mengalami perdarahan spontan.
PENENTUAN STADIUM SERTA PENGOBATAN KANKER SERVIKS
The Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) mengklasifikasikan
kanker serviks berdasarkan hasil scan menjadi CIN I hingga III, di mana CIN III
merupakan penyebab awal kanker serviks. Di atas CIN III berarti sel-sel yang ada
telah berubah menjadi kanker, dan akan ditentukan sebagai stadium 0 (dimana
kanker masih terisolasi pada area kulit) hingga 4B (dimana telah terjadi
penyebaran pada organ tubuh lain).
Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur
bedah konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan mereka,
sementara yang lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan
serviks
(trachelectomy).
Setelah
prosedur
pembedahan,
umumnya
direkomendasikan untuk menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum
melakukan program kehamilan. Karena terdapat kemungkinan penyebaran kanker
pada kelenjar getah bening disaat tahap akhir stadium 1, spesialis bedah mungkin
akan mengangkat beberapa kelenjar getah bening dari sekitar uterus untuk bahan
evaluasi patologi.

Gambar 1.2 Stadium Kanker


Tumbuh kembalinya kanker pada sisa serviks sangatlah langka bila kanker
telah sepenuhnya diangkat melalui trachelectomy. Akan tetapi, pasien dianjurkan
untuk tetap melakukan pencegahan secara aktif dan melakukan pemeriksaan
lanjutan, termasuk melakukan skrining Pap smear.
Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi
radikal (pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah
bening. Terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah
prosedur pembedahan guna mengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia
dini berukuran besar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu.
Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal
dengan lebih baik.
Tumor berstadium lanjut (stadium 2B hingga 4B) harus dirawat dengan
terapi kemo-radiasi.
SEBERAPA BESAR TINGKAT KESELAMATAN DARI KANKER
SERVIKS?
Dengan pengobatan, tingkat keselamatan 5 tahun untuk kanker serviks
pada tahap dini adalah 92%, 80 hingga 90% untuk kanker stadium 1, dan 50
hingga 65% untuk stadium 2. Hanya 25 hingga 35% untuk wanita yang berada
pada stadium 3 dan 15% untuk mereka dengan kanker stadium 4, yang berhasil
bertahan hidup setelah 5 tahun. Karena itu, skrining dan deteksi dini untuk kanker
serviks sangatlah penting.
Sumber :
Kanker

Serviks:
Ciri-ciri,
Penyebab,
dan
Pencegahan
Kanker
Serviks http://bidanku.com/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahankanker-serviks#ixzz2pa8l55Qu

Hartati Nurwijaya, Andrijono,H. K. Suheimi. 2010. Cegah dan Deteksi Kanker


Serviks. Elex Media Komputindo. Jakarta
Faisal Yatim, DTM&H, MPH. 2005 Penyakit kandungan: myoma, kanker
rahim/leher rahim dan indung telur, kista, serta gangguan lainnya.
Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

También podría gustarte