Está en la página 1de 11

Bab IV

Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan di RW 07 Kelurahan Tanjung Duren Utara,Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat pada tanggal 10- 26 Mei 2016, didapatkan sampel sebanyak 100 anak
yang berusia 1-2 tahun dan telah mendapatkan imunisasi dasar. Hasil penelitian ini kami sajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 sebaran ketepatan imunisasi dasar anak 1-2 tahun di Puskesmas Tanjung Duren
Utara pada bulan Mei 2016.
Variabel
Ketepatan imunisasi
Tidak tepat
Kurang tepat
Tepat

Frekuensi

Presentase (%)

15
33
52

15,0
33,0
52,0

Tabel 4.2 sebaran jumlah bayi dengan berat badan lahir tidak normal di Puskesmas
Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016.
Variabel
Berat badan lahir
Kurang
Cukup
Lebih

Frekuensi

Presentasi (%)

13
81
6

13,0
81,0
6,0

Tabel 4.3 Sebaran usia ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan, antenatal care
paritas dan status imunisasi tetanus toxoid di Puskesmas Tanjung Duren Utara pada bulan
Mei 2016.
Variabel
Usia
<20
21-29
>30
Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
ANC
>4
<4
Paritas
1
>1
Imunisasi tetanus toksoid
Diberikan
Tidak diberikan

Frekuensi

Presentasi (%)

6
67
27

6,0
67,0
27,0

24
67
9

24,0
67,0
9,0

18
82

18,0
82,0

30
46
24

30,0
46,0
24,0

72
28

72,0
28,0

46
54

46,0
54,0

63
37

63,0
37,0

Tabel 4.4 sebaran ketepatan pemberian vaksinasi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan
Campak di Puskesmas Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016.
Variabel
Hepatitis B
Tidak tepat
Tepat
BCG
Tidak tepat
Tepat
Polio
Tidak tepat
Tepat
DPT
Tidak tepat
Tepat
Campak
Tidak tepat
Tepat

Frekuensi

Presentasi (%)

25
75

25,0
75,0

11
89

11,0
89,0

25
75

25,0
75,0

26
74

26,0
74,0

26
74

26,0
74,0

Tabel 4.4 Analisis bivariat dari sebaran usia ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu,
pekerjaan, antenatal care, paritas dan status imunisasi tetanus toxoid yang berhubungan
dengan ketepatan imunisasi dasar di Puskesmas Tanjung Duren Utara pada bulan Mei
2016.
Variabel
Ketepatan imunisasi dasar
Total
Uji
Nilai p
H0
Tida Kurang
Tepat
k
tepat
tepat
Usia
Chi square 0,14
Gagal
(likelihood
Ditolak
ratio)
<20
2
4
0
6
21-29
8
18
41
67
>30
5
11
11
27
Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi

Chi-Square
6
7
2

Pekerjaan
Bekerja
3
Tidak 12
bekerja
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
ANC
<4
>4

9
3
3
5
10

9
23
1

9
37
6
10
42

18
82

17
9
7

4
34
14

30
46
24

11
41

9
6

17
16

20
32

Chi Square

0,869

Gagal
Ditolak

Chi-Square

0,000

Ditolak

Chi Square

0.277

Gagal
Ditolak

Chi Square

0,248

28
72

Paritas
1
>1

Gagal
Ditolak

24
67
9

5
28

12
21

0,190

46
54

Gagal
Ditolak

Imunisasi TT

Chi Square 0,088


(likelihood
ratio)

Diberikan
6
Tidak 9
diberikan

20
13

37
15

Gagal
Ditolak

63
37

Tabel 4.5 Analisis bivariat dari berat badan lahir yang berhubungan dengan ketepatan
imunisasi dasar di Puskesmas Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016.
Variabel

Ketepatan imunisasi
Tidak Kurang
Tepat
tepat
tepat

Berat badan
lahir
Kurang
7
Cukup
6
Lebih
2

4
26
3

2
49
1

Total

13
81
6

Uji

Nilai p

H0

ChiSqueare

0,000

Ditolak

BAB V
Pembahasan
5.1 Sebaran ketepatan imunisasi dasar anak 1-2 tahun di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara pada bulan Mei 2016
Pada table 4.1 didapatkan sebaran ketepatan imunisasi dasar di Puskesmas kelurahan Tanjung
Duren Utara didapatkan 15 dari 100 sampel menunjukkan hasil tidak tepat dalam imunisasi
dasar atau 15%, 33 dari 100 sampel menunjukkan hasil kurang tepat dalam imunisasi dasar atau
33,0%, dan 52 dari 100 sampel menunjukkan hasil tidak tepat dalam imunisasi dasar.
Hasil dari penelitian ini, didapatkan angka prevalensi ketepatan di Puskesmas Tanjung Duren
Utara sebesar 52%. Data dari Provinsi DKI Jakarta, lebih dari 80% dari jumlah bayi di kelurahan
sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
Pada sebaran vaksinasi Hepatitis B, didapatkan hasil penelitian tidak tepat sebanyak 25 orang
atau 25,0% dan tepat pemberian imunisasinya 75 orang atau 75,0%. Sebaran imunisasi BCG,
didapatkan 11 orang atau 11,0% dengan tidak tepat pemberian imunisasi dan 89 orang atau
89,0% tepat pemberian imunisasi. Selain itu, didapatkan sebaran vaksinasi Polio sebanyak 25
orang atau 25,0% tidak tepat pemberian imunisasi dan 75 orang atau 75,0% tepat pemberian
imunisasi. Sebaran vaksinasi DPT, didapatkan 26 orang atau 26,0% tidak tepat pemberian
imunisasi dan 74 orang atau 74.0% tepat pemberian imunisasi. Sebaran vaksin Campak
didapatkan 26 orang atau 26,0% tidak tepat pemberian imunisasi dan 74 orang atau 74,0% tepat
pemberian imunisasi.

5.2 Analisa bivariate Pekerjaan dengan Ketepatan imunisasi dasar Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran pekerjaan di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara, dibagi atas bekerja dan tidak
bekerja. Pada penelitian didapatkan 3 orang dari 18 orang yang bekerja hasilnya tidak tepat,
kemudian 5 orang dari 18 orang dengan kurang tepat, dan sebanyak 10 orang dari 18 orang yang
bekerja dengan tepat. Sementara yang tidak bekerja sebanyak 12 orang dari 82 orang hasilnya

tidak tepat, kemudian 28 dari 82 orang hasilnya kurang tepat, dan sebanyak 42 dari 82 orang
dengan tepat pemberian imunisasinya.
Hubungan antara pekerjaan dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji ChiSquare dengan likelihood ratio didapatkan P: 0,087(P>0,05) yang berarti Ho gagal ditolak
artinya tidak ada hubungan bermakna antara pekerjaan dengan ketepatan imunisasi dasar. Hal ini
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Klaten pada tahun 2012 di mana
ditemukan ada nya hubungan antara pekerjaan ibu dan ketepatan imunisasi dasar.
Perbedaan ini disebabkan karena jumlah sampel sedikit dan jumlah ibu yang tidak bekerja lebih
banyak dari ibu yang bekerja. Hal ini juga menyebabkan responden yang bekerja mendapatkan
hasil prevalensi yang lebih rendah.
5.3 Hubungan Anc dengan ketepatan imunisasi dasar Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran ANC pada kelurahan Tanjung Duren Utara dibagi menjadi yang melakukan pemeriksaan
lebih dari 4x dan kurang dari 4x. Pada penelitian didapatkan 5 dari 28 yang melakukan ANC
hasilnya tidak tepat imunisasi dasar,12 dari 28 orang dengan tepat pemberian imunisasi dasar,
dan sebanyak 11 dari 28 orang dengan hasil tepat. Sedangkan pada orang yang melakukan
pemeriksaan lebih dari 4x menunjukan hasil 10 dari 72 dengan tidak tepat, 21 dari 72 dengan
kurang tepat dan 41 dari 72 dengan tepat.
Hubungan antara ANC dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji Chi-Square
didaptkan p=0,277( p>0,05) yang berarti Ho gagal ditolak artinya tidak ada hubungan antara
ANC dengan ketepatan pemberian imunisasi dasar.
Hal ini berbeda dengan penelitian di India di mana ibu yang mendapat ANC 18% untuk
memberikan ketepatan imunisasi ke anaknya disbanding ibu yang tidak mendapatkan ANC.
Perbedaan ini didapatkan karena sampel yang didapatkan terlalu sedikit tidak sebanding
penelitian di India yaitu 9020 sampel.

5.4 Hubungan antara Paritas dengan Ketepatan imunisasi dasar Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran Paritas pada kelurahan Tanjung Duren Utara dibagi menjadi yang paritasnya 1 dan lebih
dari 1. Pada penelitian didapatkan 9 dari 46 yang Paritasnya 1 hasilnya tidak tepat imunisasi
dasar,17 dari 46 orang dengan tepat pemberian imunisasi dasar, dan sebanyak 20 dari 46 orang
dengan hasil tepat. Sedangkan pada orang yang memiliki paritas lebih dari 1 menunjukan hasil 6
dari 54 dengan tidak tepat, 16 dari 54 dengan kurang tepat dan 32 dari 54 dengan tepat.
Hubungan antara Paritas dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji Chi-Square
didaptkan p: 0,248( p>0,05) yang berarti Ho gagal ditolak artinya tidak ada hubungan antara
paritas ibu dengan ketepatan pemberian imunisasi dasar.
5.5 Hubungan antara pemberian imunisasi tetanus toxoid dengan ketepatan imunisasi
dasar Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran pemberian imunisasi tetanus toxoid saat ibu hamil pada kelurahan Tanjung Duren Utara
dibagi menjadi yang melakukan diberikan imunisasi TT dan tidak diberikan imunisasi TT. Pada
penelitian didapatkan 6 dari 63 yang diberikan imunisasi TT saat hamil hasilnya tidak tepat
pemberian imunisasi dasar, 20 dari 63 orang dengan tepat pemberian imunisasi dasar, dan
sebanyak 37 dari 63 orang dengan hasil tepat. Sedangkan pada ibu saat hamil yang tidak
diberikan menunjukan hasil 9 dari 37 orang dengan tidak tepat, 13 dari 37 orang dengan kurang
tepat dan 15 dari 37 orang dengan tepat.
Hubungan antara pemberian imunisasi tetanus toxoid dengan ketepatan imunisasi dasar dengan
menggunakan uji Chi-Square didapatkan p: 0,088( p>0,05) yang berarti Ho gagal ditolak artinya
tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi tetanus toxoid sat ibu hamil dengan ketepatan
pemberian imunisasi dasar.

5.6 Hubungan antara usia ibu dengan ketepatan imunisasi dasar Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran usia ibu pada kelurahan Tanjung Duren Utara dibagi menjadi tiga yaitu yang berusia
kurang dari 20 tahun, antara 21 hingga 29 tahun dan lebih dari 30 tahun. Pada penelitian,
didapatkan 2 dari 6 ibu yang berusia kurang dari 20 tahun, hasilnya tidak tepat pemberian
imunisasi dasar, 4 dari 6 orang dengan kurang tepat pemberian dan tidak ada yang tepat
pemberian imunisasi dasar. Ibu yang berusia 21 hingga 29 tahun, didapatkan 8 dari 67 orang
hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 18 dari 67 hasilnya kurang tepat pemberian
imunisasi dasar, dan 41 dari 67 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi dasar. Selain itu, ibu
yang berusia lebih dari 30 tahun, 5 dari 27 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar,
11 dari 27 orang hasilnya kurang tepat pemberian imunisasi dasar dan 11 dari 27 lagi hasilnya
tepat pemberian imunisasi dasar.
Hubungan antara usia ibu dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji ChiSquare didapatkan p: 0,14(p>0,05) yang berarti Ho gagal ditolak, artinya tidak ada hubungan
bermakna antara usia ibu dengan ketepatan imunisasi dasar.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pontianak pada tahun 2014 di mana pada
penelitian tersebut didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dan
ketidaktepatan imunisasi dasar.

5.7 Hubungan antara pendidikan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran pendidikan ibu pada kelurahan Tanjung Duren Utara dibagi menjadi tiga yaitu
pendidikan rendah, sedang dan tinggi. Pada penelitian, didapatkan ibu dengan pendidikan
rendah, 6 dari 24 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 9 dari 24 orang hasilnya
kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 9 dari 24 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi
dasar. Ibu dengan pendidikan sedang, 7 dari 67 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi
dasar, 23 dari 67 orang hasilnya kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 37 dari 67 orang
hasilnya tepat pemberian imunisasi dasar. Sedangkan ibu dengan pendidikan tinggi, didapatkan 2

dari 9 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 1 dari 9 orang hasilnya kurang tepat
pemberian imunisasi dasar, dan 6 dari 9 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi dasar.
Hubungan antara pendidikan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji
Chi-Square didapatkan p: 0,19(p>0,05) yang berarti Ho gagal ditolak, artinya tidak ada
hubungan antara pendidikan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar.
Hal ini sesuai dengan penelitian di Desa Botubarani di mana ditemukan hasil tidak ada hubungan
yang bermakna antara usia ibu dengan ketepatan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita.
Dari penelitian ini, pengetahuan responden tentang imunisasi dasar tidak dipengaruhi dengan
tingkat pendidikan.

5.8 Hubungan antara pengetahuan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran pengetahuan ibu pada kelurahan Tanjung Duren Utara dibagi menjadi tiga yaitu
pengetahuan kurang, cukup dan baik. Pada penelitian, didapatkan ibu dengan pengetahuan
kurang, 9 dari 30 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 17 dari 30 orang hasilnya
kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 4 dari 30 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi
dasar. Ibu dengan pengetahuan cukup, 3 dari 46 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi
dasar, 9 dari 46 orang hasilnya kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 34 dari 46 orang
hasilnya tepat pemberian imunisasi dasar. Sedangkan ibu dengan pengetahuan baik, didapatkan 3
dari 24 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 7 dari 24 orang hasilnya kurang
tepat pemberian imunisasi dasar, dan 14 dari 24 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi dasar.
Hubungan antara pengetahuan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji
Chi-Square didapatkan p: 0,00(p<0,05) yang berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
pendidikan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Klaten di mana terdapat hubungan
yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan ketepatan imunisasi dasar. selain itu juga,

pada penelitian di Manado didapatkan hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan
ketepatan status imunisasi dasar.

5.9 Hubungan antara berat badan lahir dengan ketepatan imunisasi dasar Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara pada bulan Mei 2016
Sebaran berat badan lahir pada kelurahan Tanjung Duren Utara dibagi menjadi tiga yaitu berat
badan lahir kurang, cukup, dan lebih. Pada penelitian, didapatkan anak dengan berat badan lahir
rendah, 7 dari 13 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 4 dari 13 orang hasilnya
kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 2 dari 13 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi
dasar. Anak dengan berat badan lahir cukup, 6 dari 81 orang hasilnya tidak tepat pemberian
imunisasi dasar, 26 dari 81 orang hasilnya kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 49 dari
81 orang hasilnya tepat pemberian imunisasi dasar. Sedangkan anak dengan berat badan lahir
lebih, didapatkan 2 dari 6 orang hasilnya tidak tepat pemberian imunisasi dasar, 3 dari 6 orang
hasilnya kurang tepat pemberian imunisasi dasar, dan 1 dari 6 orang hasilnya tepat pemberian
imunisasi dasar.
Hubungan antara berat badan lahir dengan ketepatan imunisasi dasar dengan menggunakan uji
Chi-Square didapatkan p: 0,00(p<0,05) yang berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
pendidikan ibu dengan ketepatan imunisasi dasar.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat di mana didapatkan
hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan ketepatan imunisasi dasar.

También podría gustarte