Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BUKU INFORMASI
2009
Kode modul
PAM.MM01.001.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1.1.
1.1.1
1.1.2
1.2.
1.3.
1.4.
Pengertian-pengertian
2.1.
2.2.
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Durasi pelatihan
2.2.4
2.3.
10
2.3.1
Judul unit
10
2.3.2
Kode unit
10
2.3.3
Deskripsi unit
10
2.3.4
10
2.3.5
Batasan variabel
11
2.3.6
Panduan penilaian
12
2.3.7
Kompetensi kunci
14
15
3.1.
Strategi pelatihan
15
3.2.
Metode pelatihan
15
Halaman : 1 dari 60
Halaman
Kode modul
PAM.MM01.001.01
17
4.1
17
4.1.1
Dokumentasi data K3
17
4.1.2
19
4.2
20
4.2.1
Strategi K3
20
4.2.2
21
4.2.3
Penerapan tindakan K3
23
23
24
25
4.2.4
Pelatihan K3
25
4.3
27
4.3.1
27
4.3.2
Pengendalian resiko
28
4.3.3
Persyaratan perundang-undangan
31
4.4
Evaluasi pengelolaan K3
33
4.4.1
Pemantauan program K3
34
4.4.2
Evaluasi kepatuhan
35
4.4.3
Penyelidikan insiden
35
4.4.4
36
4.4.5
37
4.4.6
Tinjauan manajemen
39
41
5.1
41
5.2
Sumber-sumber perpustakaan
42
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
43
56
57
Halaman : 2 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
BAB I
1.1.
1.1.1
Pelatihan
merupakan
kumpulan
dari
unsur-unsur
yang
dinamis,
yang
saling
Kompetensi adalah menyatunya ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja
atau KSA (knowledge, skill, attitude) yang diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja
yang disyaratkan di tempat kerja. Kompetensi adalah potensi seseorang yang ditampilkan
setelah dilatih melalui pelatihan. Adapun ukuran standar kompetensi tersebut dapat
diukur dan dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan
jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut
didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja).
1.2.
Halaman : 3 dari 60
KATA PENGANTAR
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan ke
dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh
peserta
pelatihan.
Modul
ini
didisain
untuk
dapat
digunakan
pada
pelatihan
Isi modul
Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis
untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan memandu
pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan yang sesuai
secara terinci.
Modul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Buku informasi
Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta
pelatihan.
b. Buku kerja
Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan
kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri.
Buku kerja diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Halaman : 4 dari 60
Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan
Kode modul
PAM.MM01.001.01
c. Buku penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada buku kerja.
Buku penilaian berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
kemampuan.
Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja.
1.2.3
Menyediakan buku informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber
pelatihan.
Memastikan
setiap
peserta
pelatihan
memberikan
jawaban
tanggapan
dan
1.3.
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen
unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC,
recognition of current competency). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar
kembali.
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Halaman : 5 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah:
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama, atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
1.4.
Pengertian-pengertian
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan
serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut
oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standarisasi
Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar
tertentu.
Penilaian / uji kompetensi
Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan
pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah
kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan
terhadap standar yang dipersyaratkan (kriteria unjuk kerja).
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
menunjukkan
aspek
sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat
kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar kompetensi
Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja.
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Standar
Halaman : 6 dari 60
yang sama.
Kode modul
PAM.MM01.001.01
kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan kerja
tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk kerja
untuk tiap unit kompetensi.
Sertifikasi kompetensi
penilaian/uji kompetensi.
Sertifikat kompetensi
Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja trampil atau ahli
yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah memenuhi persyaratan
berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan tertentu.
Halaman : 7 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Peta paket pelatihan
Standar kompetensi kerja sektor air minum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub sektor,
yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang pengelolaan
air minum diantaranya meliputi bidang manajemen.
Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum, yang dikategorikan
dalam:
2.2.
2.2.1
Standar kompetensi
Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan
pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
Unit kompetensi
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar
kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi.
Elemen kompetensi
Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah fungsi
tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut.
Kriteria unjuk kerja (KUK)
Merupakan langkah kerja yang harus dilaksanakan dalam pencapaian elemen
kompetensi. KUK mencerminkan kegiatan yang menggambarkan 3 aspek, yaitu
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Selain itu KUK juga menunjukkan sejauh
mana persyaratan elemen kompetensi
diinginkan.
Halaman : 8 dari 60
2.1.
2.2.2
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Durasi pelatihan
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan seluruh 19 unit kompetensi adalah
111 JPL, dimana 1 JPL (jam pelajaran) adalah 45 menit.
Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini
adalah 4 JPL.
2.2.4
Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, pelatih anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan anda
Halaman : 9 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
2.3.
2.3.1
Judul unit
Judul unit kompetensi: menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
2.3.2
Kode unit
Deskripsi unit
Unit ini menjelaskan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.
2.3.4
Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk
kerja terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Elemen kompetensi
1. Mengelola informasi dan data
K3
Halaman : 10 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Elemen kompetensi
4. Mengevaluasi efektifitas
pendekatan pengelolaan K3
2.3.5
Batasan variabel
1. Konteks variabel :
Unit ini berlaku untuk melakukan perencanaan, melakukan pengusahaan, melakukan
penggerakan/pemberian motivasi, melakukan pengendalian dan menetapkan ukuran
keberhasilan yang digunakan dalam melaksanakan manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.
2. Sumber informasi dan data K3 yang diperoleh dari :
2.1
2.2
Pekerja.
2.3
Konsultan.
Halaman : 11 dari 60
2.4
Kode modul
PAM.MM01.001.01
2.5
2.6
Portal internal.
2.7
2.3.6
Panduan penilaian
Peran dan tanggung jawab penyelia, pekerja, kontraktor, disainer dan lain-lain
menurut perundang-undangan K3.
3.2
3.3
penyelia.
3.4
3.5
3.6
Peraturan perundangan
seperti
3.9
Halaman : 12 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
golongan sosial,
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
dalam
hubungannya
dengan
pengembangan
rencana
dan
4.8
4.9
5. Hasil kerja yang dapat digunakan sebagai dasar penilaian yang mencakup :
5.1
5.2
5.3
Halaman : 13 dari 60
5.4
Kode modul
PAM.MM01.001.01
email, surat, laporan dan rekam lain dari proses yang diambil dalam mengelola
K3 di wilayah tertentu.
5.5
2.3.7
di bawah ini.
Tabel 2.2. Kompetensi kunci dalam pencapaian unjuk kerja menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Kompetensi kunci
Tingkat
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi
Halaman : 14 dari 60
Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada tabel 2.2
Kode modul
PAM.MM01.001.01
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Strategi pelatihan
belajar.
Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda.
akan
mengumpulkan
bukti
dan
membuat
pertimbangan
mengenai
pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas anda dan sikap anda terhadap
pekerjaan.
Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar.
Anda akan dinilai untuk menentukan apakah anda telah mencapai kompetensi sesuai
dengan standar yang dijelaskan dalam kriteria unjuk kerja.
3.2
Metode pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri:
Belajar secara mandiri memperbolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Halaman : 15 dari 60
3.1
Kode modul
PAM.MM01.001.01
bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan
kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan
Halaman : 16 dari 60
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
Kode modul
PAM.MM01.001.01
BAB IV
4.1
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disebut sistem
manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan, yang meliputi
struktur perusahaan, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan, prosedur, proses, dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian,
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif.
Tujuan dan sasaran sistem manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem K3 di
tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk inventarisasi, identifikasi
dan pemahaman peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan
K3 sesuai dengan kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pihak manajemen harus
menjelaskan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kepada setiap karyawan.
Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Perusahaan
mempunyai
prosedur
untuk
mengidentifikasi,
mengumpulkan,
Dokumentasi data K3
Pendokumentasian merupakan unsur utama dari setiap sistem manajemen K3 dan harus
dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pencatatan atau pendokumentasian
merupakan sarana bagi perusahaan untuk menunjukkan kesesuaian penerapan sistem
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Halaman : 17 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
manajemen K3. Proses dan prosedur kegiatan perusahaan harus ditentukan dan
didokumentasikan serta diperbaharui apabila diperlukan.
Pendokumentasian sistem manajemen K3 akan mendukung: (i) kesadaran karyawan
dalam rangka mencapai tujuan K3, dan (ii) evaluasi terhadap sistem dan kinerja K3.
Bobot dan mutu pendokumentasian ditentukan oleh kompleksitas kegiatan perusahaan.
Halaman : 18 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
b. Dokumen secara periodik ditinjau, direvisi seperlunya dan disetujui ulang cakupannya
oleh personil yang berwenang.
c. Dokumen yang relevan versi terakhir tersedia di semua lokasi dimana terdapat
kegiatan operasi yang penting, untuk menjaga efektivitas sistem manajemen K3.
d. Dokumen dan data kadarluarsa ditarik dari penggunaannya, atau memastikan
dokumen dan data kadarluarsa itu tidak akan digunakan
e. Dokumen dan data yang disimpan untuk keperluan perundang-undangan dan atau
tujuan pengetahuan/referensi diidentifikasi.
Dalam pengendalian dokumen, perusahaan harus menjamin bahwa :
a. Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab di
perusahaan.
b. Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat direvisi.
c. Dokumen sebelum diterbitkan harus terlebih dahulu disetujui oleh personel yang
berwenang.
d. Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu.
e. Semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan.
f. Dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami.
4.1.2
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan sumber penting dalam
penerapan sistem manajemen K3. Penyediaan informasi yang sesuai bagi karyawan dan
semua pihak yang terkait dapat digunakan untuk memotivasi dan mendorong penerimaan
serta pemahaman umum dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan K3.
Dalam kaitannya dengan bahaya K3 dan sistem manajemen K3, perusahaan harus
membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk:
a. Komunikasi internal antara berbagai tingkat dan fungsi perusahaan.
b. Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung di tempat kerja.
c. Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak
luar yang terkait.
Halaman : 19 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
b. Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan.
c. Menjamin bahwa informasi yang terkait dikomunikasikan kepada pihak luar yang
membutuhkan.
Perusahaan harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
a. Partisipasi pekerja dalam hal :
Keterlibatan yang cukup saat identifikasi bahaya, penilaian resiko dan menentukan
pengendalian.
Keterlibatan yang cukup saat penyelidikan insiden.
Keterlibatan dalam pengembangan dan pengkajian kebijakan-kebijakan dan tujuantujuan K3.
Konsultasi jika ada beberapa perubahan yang mempengaruhi K3 mereka.
Perwakilan atas hal-hal yang berkaitan dengan K3.
Pekerja harus diinformasikan tentang peraturan partisipasinya, termasuk siapa yang
mewakili jika terkait dengan hal-hal K3.
b. Konsultasi dengan kontraktor jika ada perubahan yang berdampak/berhubungan
dengan K3 nya. Perusahaan harus memastikan bahwa pihak luar yang terkait telah
dikonsultasikan tentang hal-hal K3.
4.2
4.2.1
Strategi K3
Halaman : 20 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
harus
membuat,
menerapkan
dan
memelihara
tujuan
K3,
yang
terdokumentasi pada fungsi dan tingkat yang relevan di dalam perusahaan. Tujuan harus
terukur, dapat diterapkan, dan sesuai dangan kebijakan K3, termasuk komitmen untuk
pencegahan cidera dan sakit, untuk memenuhi persyaratan peraturan dan persyaratan
lain yang terkait yang biasa diikuti perusahaan, dan untuk peningkatan yang
berkelanjutan.
Pada saat membuat dan mengkaji tujuan, perusahaan harus mempertimbangkan
persyaratan peraturan dan perundangan, persyaratan lain yang biasa diikuti perusahaan,
serta resiko K3 yang mengikutinya. Juga harus dipertimbangkan pilihan teknologi,
persyaratan keuangan, operasional dan bisnisnya, dan pandangan pihak terkait yang
relevan.
4.2.2
Halaman : 21 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
operasi. Penyusunan rencana strategi K3 didasarkan pada potensi bahaya dan insiden,
serta catatan K3 sebelumnya Dalam rencana tersebut, perusahaan harus menentukan
tujuan K3 yang dapat diukur, menetapkan prioritas, dan menyediakan sumber daya.
Rencana khusus strategi K3 yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat
kerja tertentu juga harus disusun. Identifikasi dan penilaian potensi bahaya dan resiko K3
yang berkaitan dengan operasi dilakukan oleh petugas yang kompeten.
Peninjauan awal kondisi K3 perusahaan saat ini merupakan bahan masukan dalam
perencanaan dan pengembangan sistem manajemen K3. Peninjauan awal dilakukan
dengan:
a. Identifikasi kondisi yang ada dibandingkan dengan ketentuan dalam peraturan
perundangan, standar, dan pedoman yang berlaku.
b. Identifikasi sumber bahaya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
c. Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan dan standar K3.
d. Membandingkan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik.
e. Meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan, kompensasi dan
gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan K3.
f.
Dalam penerapan sistem manajemen K3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuanketentuan sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem
manajemen K3
b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3.
c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan
mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan
sasaran K3.
d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan.
e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3.
Halaman : 22 dari 60
potensi bahaya dan resiko K3 yang telah teridentifikasi, yang berhubungan dengan
Kode modul
PAM.MM01.001.01
4.2.3
Penerapan tindakan K3
minimum :
a. Penunjukan tanggung jawab dan kewenangan untuk mencapai tujuan pada fungsi dan
tingkat perusahaan yang relevan ; dan
b. Cara dan jangka waktu guna pencapaian tujuan.
Perusahaan harus menentukan operasi dan kegiatan untuk menerapkan pengendalian
dan mengatur resiko K3 yang berkaitan dengan bahaya yang telah diidentifikasi. Hal ini
harus dimasukkan dalam manajemen perubahan. Perusahaan harus membuat,
mendokumentasikan,
menerapkan,
memelihara,
dan
menyempurnakan
sistem
Halaman : 23 dari 60
memadai.
Kode modul
PAM.MM01.001.01
a. Konsekuensi terhadap K3, baik aktual ataupun potensial, yang diakibatkan dari
pekerjaan mereka dan perilaku mereka.
b. Keuntungan kinerja K3 yang bisa diperoleh dari peningkatan kinerja personel.
c. Peranan dan tanggung jawab karyawan dan kepentingannya dalam memenuhi
kesiagaan dan tanggap darurat.
d. Konsekuensi K3 potensial yang berasal dari suatu prosedur khusus.
4.2.3.2 Alat pelindung diri
Karyawan harus memahami serta mendukung tujuan dan sasaran sistem manajemen K3,
dan perlu disadarkan terhadap bahaya fisik, kimia, ergonomik, radiasi, biologis dan
psikologis yang mungkin dapat mencederai dan melukai karyawan pada saat bekerja,
serta harus memahami sumber bahaya tersebut sehingga dapat mengenali dan
mencegah tindakan yang mengarah pada terjadinya insiden.
Pengusaha wajib menyediakan dalam jumlah yang cukup alat-alat penyelamat dan
pelindung diri yang jenis disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masingmasing pekerja. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri harus memenuhi syarat-syarat
keselamatan kerja yang telah ditentukan setiap waktu.
Para pekerja dari luar yang memasuki tempat kerja diwajibkan menggunakan alat-alat
penyelamat dan pelindung diri. Kepala unit/teknik wajib mengawasi bahwa alat-alat
tersebut benar-benar digunakan sesuai dengan kegunaannya oleh setiap pekerja dan
orang lain yang memasuki tempat kerja.
Berbagai macam alat pelindung diri (APD), yaitu :
a. Alat pelindung kepala.
b. Alat pelindung wajah/mata.
c. Alat pelindung telinga.
d. Alat pelindung pernafasan.
e. Alat pelindung tangan.
f. Alat pelindung kaki.
g. Alat pelindung pakaian pelindung.
h. Sabuk dan tali pengaman.
Pada Tabel 4.1 berikut ini diberikan contoh alat pelindung diri (APD) yang digunakan
dalam operasional PDAM.
Halaman : 24 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Tabel 4.1 Contoh penggunaan alat pelindung diri dalam operasional PDAM
Potensi Dampak
Pengendalian
1. Kebakaran
2. Kecelakaan kerja mesin
3. Kebisingan
Instalasi Produksi
(Resevoir, unit
produksi)
Gudang
1. Kebakaran
2. Bahan kimia
Pelatihan K3
Halaman : 25 dari 60
Lokasi
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetensi kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan K3. Untuk itu perusahaan harus memiliki prosedur
guna (i) melakukan identifikasi standar kompetensi kerja, serta (ii) menerapkan standar
kompetensi kerja melalui program pelatihan.
sesuai
dengan
hasil
penilaiannya.
Selanjutnya
prosedur
Halaman : 26 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dari kegiatan produk, barang dan
jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memenuhi kebijakan
K3. Karena itu prosedur untuk identifikasi, penilaian, dan pengendalian resiko harus
ditetapkan dan dipelihara. Sumber bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk
menentukan tingkat resiko, dan merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dimana selanjutnya dilakukan pengendalian untuk
menurunkan tingkat resiko. Penilaian resiko merupakan proses menentukan prioritas
pengendalian terhadap tingkat resiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Identifikasi sumber bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan :
a. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi.
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Halaman : 27 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
d. Mengidentifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat merugikan
kesehatan dan keselamatan personal di bawah pengendalian perusahaan di tempat
kerja.
e. Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan kegiatan kerja di bawah
pengendalian perusahaan. Hal ini lebih sesuai untuk bahaya yang dianalisa sebagai
aspek lingkungan.
f.
Infrastruktur, peralatan dan bahan di tempat kerja, baik yang disediakan perusahaan
maupun dari pihak lain.
j.
Pengendalian resiko
Halaman : 28 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
standar bagi tempat kerja, (2) perancangan pabrik dan bahan, (3) prosedur dan instruksi
kerja, untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan produk barang dan jasa.
Dalam menentukan pengendalian, atau mempertimbangkan perubahan terhadap
pengendalian yang ada, harus mempertimbangkan pengurangan resiko berdasarkan
a. Penghilangan;
b. Penggantian;
c. Pengendalian teknis;
d. Penandaan/peringatan dan/atau pengendalian administratif;
e. Peralatan pelindungan personal.
Pengendalian resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan melalui metode :
a. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi,
higiene dan sanitasi.
b. Pendidikan dan pelatihan.
c. Pembangunan kesadaran dan motivasi
setiap
tahapan
penyusunan
prosedur
dan
instruksi
kerja
yang
Halaman : 29 dari 60
hirarki berikut:
Kode modul
PAM.MM01.001.01
1) Pengadaan barang dan jasa melalui kontrak harus ditinjau ulang untuk menjamin
kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan K3 yang ditentukan.
d. Pembelian.
1) Setiap pembelian barang dan jasa, termasuk di dalamnya pemeliharaan barang
dan jasa harus terintegrasi dalam strategi penanganan pencegahan resiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2) Sistem pembelian harus menjamin agar produk barang dan jasa serta mitra kerja
perusahaan memenuhi persyaratan K3.
3) Pada saat barang diterima di tempat kerja, perusahaan harus menjelaskan kepada
semua pihak yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenai
identifikasi, penilaian dan pengendalian resiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
e. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana.
1) Perusahaan harus memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau
bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui kehandalan prosedur
tersebut pada saat menghadapi kejadian yang sebenarnya.
2) Pengujian prosedur secara berkala tersebut dilakukan oleh personel yang memiliki
kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar harus
dikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang.
f. Prosedur menghadapi insiden.
1) Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat insiden, perusahaan
harus memiliki prosedur meliputi :
i) Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai
mendapatkan pertolongan medik.
ii) Proses perawatan lanjutan.
g. Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat.
1) Perusahaan harus membuat prosedur rencana pemulihan keadaan darurat untuk
secara cepat mengembalikan pada kondisi yang normal dan membantu pemulihan
karyawan yang mengalami trauma.
Halaman : 30 dari 60
4.3.3
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Persyaratan perundang-undangan
lain.
c. Memastikan bahwa persyaratan peraturan dan persyaratan lain yang terkait yang
biasa diikuti perusahaan telah dipertimbangkan dalam membuat, menerapkan dan
memelihara sistem manajemen K3.
d. Memastikan keterkinian persyaratan undang-undang dan persyaratan lain.
e. Mengidentifikasi
perubahan
peraturan
dan
standar/pedoman
industri
serta
Halaman : 31 dari 60
Pada
tempat-tempat
tertentu
harus
dipasang
alat
Kode modul
PAM.MM01.001.01
komunikasi
yang
dapat
b. Pencemaran lingkungan
Pengusaha
wajib
menyediakan
alat-alat
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran lingkungan.
1) Pencemaran darat dan air:
i) Kepala teknik wajib berusaha dengan wajib untuk mencegah terjadinya
pencemaran darat dan air yang disebabkan oleh pembuangan sampah industri
termasuk air buangan industri.
ii) Dilarang membuang air buangan industri yang mengandung kadar zat radio
aktif dan bahan kimia yang dapat membinasakan makhluk hidup ke saluran air
sungai dan laut.
iii) Pembuangan air buangan industri ke saluran air sungai dan laut tidak boleh
mengandung :
2) Pencemaran udara :
i) Kepala teknik wajib berusaha dengan baik untuk mencegah pencemaran udara
yang disebabkan oleh pembuangan gas dan bahan-bahan lainnya ke udara.
ii) Dilarang membuang gas beracun dan bahan beracun ke udara.
iii) Pembuangan gas dan bahan lainnya ke udara melalui cerobong pembakaran
tidak boleh mengandung bahan-bahan tertentu melebihi jumlah kadar yang
ditentukan.
iv) Gas yang mudah terbakar dan tidak terpakai lagi apabila dibuang ke udara
harus dibakar.
c. Bahan kimia :
Perusahaan
yang
menggunakan,
menyimpan,
memakai,
memproduksi
dan
mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia
berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pengendalian bahan kimia berbahaya meliputi :
Halaman : 32 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
1) Penyediaan lembar data keselamatan bahan (LDKB) dan label. LDKB meliputi
keterangan tentang :
i)
Evaluasi pengelolaan K3
Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja
sistem manajemen K3, dan hasil evaluasi harus dianalisis guna menentukan keberhasilan
atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Oleh karenanya perusahaan harus
menetapkan dan memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan yang
berkaitan dengan tujuan dan sasaran K3. Frekuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai
dengan obyeknya.
Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan secara umum meliputi :
a. Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.
b. Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang berlangsung harus
dipelihara dan tersedia bagi manajemen, karyawan dan kontraktor kerja yang terkait.
c. Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk menjamin
telah dipenuhinya standar K3.
d. Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan ketidaksesuaian
terhadap persyaratan K3 dari hasil inspeksi, pengujian dan pemantauan.
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Halaman : 33 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat resiko tugas.
Pengawas ikut serta dalam identifikasi bahaya dan pembuatan upaya pengendalian. Dan
juga pengawas diikutsertakan dalam pelaporan serta penyelidikan penyakit akibat kerja
dan kecelakaan, dimana pengawas wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada
manajemen.
Semua hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan, audit dan tinjauan ulang sistem
manajemen K3 harus didokumentasikan dan digunakan untuk identifikasi tindakan
perbaikan dan pencegahan serta pihak manajemen menjamin pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif. Perusahaan harus membuat, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk identifikasi, penyimpanan, pemeliharaan kemamputelusuran, masa
simpan dan pemusnahan rekaman. Rekaman harus dapat dan tetap terbaca,
teridentifikasi dan dapat mudah diperoleh.
4.4.1
Pemantauan program K3
kinerja
proaktif
yang
memantau
kesesuaian
dengan
program,
Halaman : 34 dari 60
aman dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan. Setiap
4.4.2
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Evaluasi kepatuhan
Penyelidikan insiden
perbaikan
didiskusikan
dengan
karyawan
di
tempat
terjadinya
kecelakaan.
6) Efektifitas tindakan perbaikan dipantau.
Halaman : 35 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
b. Penanganan masalah,
1) Terdapat prosedur untuk menangani masalah K3 yang timbul dan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
2) Karyawan diberi informasi mengenai prosedur penanganan masalah K3 dan
4.4.4
Perusahaan harus memastikan setiap perubahan penting yang berasal dari tindakan
perbaikan dan pencegahan direkam dalam dokumentasi sistem manajemen K3.
Prosedur pelaporan informasi yang terkait dan tepat waktu harus ditetapkan untuk
menunjukkan bahwa pemantauan terhadap sistem manajemen telah dilaksanakan dan
serta kinerja K3 ditingkatkan.
Prosedur pelaporan internal perlu ditetapkan untuk menangani :
a. Pelaporan terjadinya insiden.
Terdapat prosedur pendokumentasian yang menjamin bahwa semua kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta insiden di tempat kerja dilaporkan.
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilaporkan sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundangan yang berlaku.
b. Pelaporan keadaan darurat.
Terdapat prosedur proses pelaporan sumber bahaya dan personil perlu diberitahu
mengenai proses sumber bahaya terhadap K3.
c. Pelaporan ketidaksesuaian.
d. Pelaporan kinerja K3.
e. Pelaporan identifikasi sumber bahaya.
Prosedur pelaporan eksternal perlu ditetapkan untuk menangani :
a. Pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundangan.
b. Pelaporan kepada pemegang saham.
Perusahaan harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menentukan
ketidaksesuaian (aktual dan potensi), untuk mengambil tindakan perbaikan dan
pencegahan. Prosedur harus menentukan persyaratan untuk:
a. Mengidentifikasi dan memperbaiki ketidaksesuaian serta mengambil tindakan untuk
mencegah konsekuensi K3.
b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan penyebab dan mengambil tindakan untuk
menghindari terjadi kembali.
Halaman : 36 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Ketika tindakan perbaikan dan pencegahan (i) mengidentifikasikan bahaya baru atau
(ii) menemukan kebutuhan untuk membuat pengendalian baru atau harus diubah, maka
dalam prosedur harus ditetapkan syarat bahwa sebelum tindakan yang diajukan tersebut
diterapkan maka ketetapan harus diambil melalui penilaian resiko. Setiap tindakan
perbaikan dan pencegahan yang diambil untuk menghilangkan penyebab aktual dan
potensial suatu ketidaksesuaian harus sesuai dengan masalah dan sebanding dengan
resiko K3 yang dihadapi.
4.4.5
Halaman : 37 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Audit sistem manajemen K3 akan memeriksa sebanyak 166 kriteria (terdapat pada
Lampiran I), dimana tingkat penerapan sistem manajemen K3 dibagi menjadi tiga (3)
tingkatan, yaitu:
a. Perusahaan kecil atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah harus menerapkan
jawab,
kompetensi,
dan
persyaratan
untuk
merencanakan
dan
Halaman : 38 dari 60
sebanyak 64 kriteria.
4.4.6
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Tinjauan manajemen
Halaman : 39 dari 60
harus memasukkan analisa peluang untuk peningkatan dan perlunya perubahan sistem
Kode modul
PAM.MM01.001.01
K3.
Keluaran yang relevan dari tinjauan manajemen harus tersedia bagi komunikasi dan
konsultasi.
Halaman : 40 dari 60
dan tujuan-tujuan K3, (iii) sumber daya, serta (iv) unsur-unsur lain dari sistem manajemen
Kode modul
PAM.MM01.001.01
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
5.1.
1. Pelatih
Peran pelatih adalah untuk:
Membantu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan anda mengenai proses belajar anda.
Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang anda
perlukan untuk belajar anda.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
2. Penilai
Penilai bertugas melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja.
Penilai akan:
Melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan anda.
Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
mendiskusikan rencana pelatihan selanjutnya dengan anda.
Halaman : 41 dari 60
5.2.
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Sumber-sumber perpustakaan
Pengertian
sumber-sumber
adalah
material
yang
menjadi
pendukung
proses
2. Lembar kerja
3. Contoh form-form check list.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam pelatihan berbasis kompetensi adalam mendorong pada fleksibilitas
dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu,
dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang
lebih baik, atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasi dalam pedoman belajar
ini tidak tersedia/tidak ada.
Buku-buku referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasi:
Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. 5 tahun 1996, tentang sistem manajemen K3.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja no.187 tahun 1999, tentang pengendalian bahan
kimia berbahaya di tempat kerja.
Halaman : 42 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
LAMPIRAN I
1.
1.1
1.1.1
Adanya kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang tertulis, bertanggal dan
secara jelas menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dan
komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja keselamatan dan kesehatan
kerja.
1.1.2
1.1.3
Kebijakan disusun oleh pengusaha dan atau pengurus setelah melalui proses
konsultasi dengan wakil karyawan.
1.1.4
1.1.5
1.1.6
Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan khusus lainnya ditinjau
ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut mencerminkan
dengan perubahan yang terjadi dalam peraturan perundangan.
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja pada unit kerjanya.
1.2.4
1.2.5
Halaman : 43 dari 60
1.2.6
Kode modul
PAM.MM01.001.01
1.2.7
Pimpinan unit kerja diberi informasi tentang tanggung jawab mereka terhadap
tenaga kerja kontraktor dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
1.2.8
ditetapkan.
1.2.9
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.4
1.4.1
1.4.2
Dibuatkan prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahanperubahan yang mempunyai implikasi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
1.4.3
1.4.4
1.4.5
1.4.6
1.4.7
1.4.8
P2K3
melaporkan kegiatannya
secara teratur
sesuai
dengan
peraturan
Halaman : 44 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
1.4.10 Apabila kelompok-kelompok kerja telah terbentuk, maka tenaga kerja diberi
2.
STRATEGI PENDOKUMENTASIAN
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
Rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat
kerja tertentu telah dibuat.
2.1.4
Rencana
didasarkan pada
potensi
bahaya
dan
insiden,
serta catatan
2.2
2.2.1
2.2.2
Apabila diperlukan manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau
tempat kerja tertentu telah dibuat.
2.2.3
2.3
2.3.1
2.3.2
Halaman : 45 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
3.
3.1
Pengendalian perancangan
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.2
3.2.1
3.2.2
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tahap tinjauan ulang
kontrak oleh personil yang berkompeten.
3.2.3
3.2.4
4. PENGENDALIAN DOKUMEN
4.1
4.1.1
Dokumen
4.1.3
4.1.4
Halaman : 46 dari 60
perancangan ulang.
Kode modul
PAM.MM01.001.01
4.2
4.2.1
4.2.2
5.
PEMBELIAN
5.1
5.1.1
5.1.2
Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa harus
dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan
dan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
5.1.3
Konsultasi dengan tenaga kerja yang potensial berpengaruh pada saat keputusan
pembelian dilakukan apabila persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja
dicantumkan dalam spesifikasi pembelian.
5.1.4
5.2
5.2.1
Barang dan jasa yang telah dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi
pembelian.
5.3
5.3.1
Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu
diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya. Catatan tersebut dipelihara
untuk memeriksa prosedur ini.
5.3.2
Halaman : 47 dari 60
4.2.3
Kode modul
PAM.MM01.001.01
6.
6.1
Sistem kerja
6.1.1
6.1.3
6.1.4
Prosedur atau petunjuk kerja untuk mengelola secara aman seluruh resiko yang
teridentifikasi didokumentasikan.
6.1.5
6.1.6
Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten dengan
masukan dari tenaga kerja yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan
prosedur disahkan oleh pejabat yang ditunjuk.
6.1.7
Alat pelindung diri disediakan bila diperlukan dan digunakan secara benar serta
dipelihara selalu dalam kondisi layak pakai.
6.1.8
Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan laik pakai sesuai
dengan standar dan atau peraturan perundangan yang berlaku.
6.1.9
Upaya pengendalian resiko ditinjau ulang apabila terjadi perubahan pada proses
kerja.
6.2
Pengawasan
6.2.1
6.2.2
Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat
resiko tugas.
6.2.3
Pengawas ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
6.2.4
6.2.5
Halaman : 48 dari 60
6.1.2
Kode modul
PAM.MM01.001.01
6.3
6.3.1
6.3.2
6.4
Lingkungan kerja
6.4.1
Perusahaan melakukan penilaian lingkungan kerja untuk mengetahui daerahdaerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk.
6.4.2
6.4.3
6.4.4
6.5
6.5.1
6.5.2
Semua catatan yang memuat data-data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan-perubahan yang dilakukan atas sarana
produksi harus disimpan dan dipelihara.
6.5.3
Sarana produksi yang harus terdaftar memiliki sertifikat yang masih berlaku.
6.5.4
6.5.5
Apabila memungkinkan, sarana produksi yang akan diubah harus sesuai dengan
persyaratan peraturan perundangan yang berlaku.
6.5.6
6.5.7
Terdapat suatu sistem penandaan bagi alat yang sudah tidak aman lagi jika
digunakan atau yang sudah tidak digunakan lagi.
6.5.8
6.5.9
Halaman : 49 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
6.6
Pelayanan
6.6.1
6.6.2
Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada
6.7
6.7.1
Keadaan darurat yang potensial (di dalam atau di luar tempat kerja) telah
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat tersebut telah didokumentasikan.
6.7.2
Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yang
berkompeten.
6.7.3
6.7.4
6.7.5
6.7.6
Alat dan sistem keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala.
6.7.7
6.8
6.8.1
Perusahaan telah mengevaluasi alat PPPK dan menjamin bahwa sistem PPPK
yang ada memenuhi standard dan pedoman teknis yang berlaku.
6.8.2
Petugas PPPK telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
7.
STANDAR PEMANTAUAN
7.1
Pemeriksaan bahaya
7.1.1
7.1.2
Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yang
telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.
7.1.3
Inspeksi mencari masukkan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang
diperiksa.
Halaman : 50 dari 60
standar dan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja, maka perlu disusun
7.1.4
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat
7.1.5
Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.
7.1.6
7.2
7.2.1
7.2.2
Pemantauan lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan
psikologis.
7.3
7.3.1
Terdapat
sistem
yang
terdokumentasi
mengenai
identifikasi,
kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai
kesehatan dan keselamatan.
7.3.2
7.4
Pemantauan kesehatan
7.4.1
7.4.2
7.4.3
7.4.4
Perusahaan
menyediakan
pelayanan
kesehatan
kerja
sesuai
peraturan
8.
8.1
8.1.1
Terdapat prosedur proses pelaporan sumber bahaya dan personil perlu diberitahu
mengenai proses pelaporan sumber bahaya terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja.
Halaman : 51 dari 60
inspeksi.
Kode modul
PAM.MM01.001.01
8.2
Pelaporan Iisiden
8.2.1
8.2.2
8.3
8.3.1
8.3.2
Penyelidikan dan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau ahli
K3 yang telah dilatih.
8.3.3
8.3.4
8.3.5
8.3.6
8.4
Penanganan masalah
8.4.1
8.4.2
dan
kesehatan
kerja
dan
menerima
informasi
kemajuan
penyelesaiannya.
9.
9.1
9.1.1
Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko yang
berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis.
9.1.2
9.1.3
9.1.4
Halaman : 52 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
9.2
9.2.1
9.2.2
9.3
Bahan-bahan berbahaya
9.3.1
Perusahaan
telah
mendokumentasikan
prosedur
mengenai
penyimpanan,
9.3.3
9.3.4
9.3.5
9.3.6
10.
10.1
prosedur
untuk
mengidentifikasi,
mengumpulkan,
Halaman : 53 dari 60
9.2.3
10.2
Kode modul
PAM.MM01.001.01
10.2.1 Data keselamatan dan kesehatan kerja yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.
10.2.2 Laporan rutin kinerja keselamatan dan kesehatan kerja dibuat dan disebarluaskan
11.
11.1
12.1
Strategi Pelatihan
harus
mempertimbangkan
perbedaan
tingkat
kemampuan
dan
keahliannya.
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang mempunyai kemampuan dan
pengalaman yang memadai serta diakreditasi menurut peraturan perundangan
yang berlaku.
12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang
efektif.
12.1.6 Perusahaan mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan.
12.1.7 Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin peningkatan secara
berkelanjutan.
12.1.8 Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan
dan efektif.
Halaman : 54 dari 60
di dalam perusahaan.
12.2
Kode modul
PAM.MM01.001.01
12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang
mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
12.2.2 Manajer dan supervisor menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan
12.3
12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan
yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman.
12.3.2 Pelatihan diselenggarakan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi
perubahan sarana produksi atau proses.
12.3.3 Apabila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga kerja.
12.4
12.4.1 Perusahan mempunyai program pengenalan untuk semua tenaga kerja dengan
memasukan materi kebijakan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
12.4.2 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat
(briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja.
12.5
atau
kualifikasi
sesuai
dengan
peraturan
perundangan
untuk
Halaman : 55 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
LAMPIRAN II
NO.
ELEMEN
TINGKAT AWAL
TINGKAT
TRANSISI (Seluruh
tingkat awal dan
transisi)
TINGKAT LANJUT
(Seluruh tingkat
awal, transisi dan
lanjut)
1.
Pembangunan dan
pemeliharaan komitmen
2.
Strategi pendokumentasian
2.3.1
3.
4.
Pengendalian dokumen
5.
Pembelian
5.1.1, 5.2.1
5.1.2, 5.1.3
6.
Keamanan bekerja
berdasarkan sistem
manajemen K3
6.1.9, 6.7.4
7.
Standar pemantauan
8.
9.
6 9.1.4, 9.2.2
10.
Pengumpulan dan
penggunaan data
10.1.1, 10.1.2
10.1.3, 10.1.5,
10.2.1
10.1.4, 10.2.2
11.
12.
Pengembangan
keterampilan dan
kemampuan
11.1.1, 11.1.2,
11.1.3, 11.1.4
12.2.1, 12.2.2,
12.3.1,
12.4.1, 12.5.1
12.1.2, 12.1.3,
12.1.4,
12.1.5, 12.1.6,
12.3.2,
12.4.2
12.1.1, 12.1.7,
12.1.8,
12.3.3
Halaman : 56 dari 60
Kode modul
PAM.MM01.001.01
LAMPIRAN III
TINGKAT PENCAPAIAN
Nomor
DISTRIBUSI LAPORAN:
1. < NAMA PERUSAHAAN YANG DIAUDIT >
2. < DEPARTEMEN TENAGA KERJA >
3. < NAMA BADAN AUDIT >
Judul modul : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Buku informasi
Versi 2009
Halaman : 57 dari 60
No. laporan
Tgl. laporan
< Tanggal
laporan >
< NAMA
PERUSAHAAN >
No. pekerjaan
RINGKASAN
Halaman
Koordinator
2. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal :
Tempat :
3. TUJUAN AUDIT
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
4. LINGKUP AUDIT
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
5. TIM AUDITOR
Tim Auditor (NAMA BADAN AUDIT) terdiri dari :
1. <NAMA>, Ketua
2. <NAMA>, Anggota
Halaman : 58 dari 60
LAPORAN AUDIT
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA
Kode modul
PAM.MM01.001.01
LAPORAN AUDIT
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA
No. laporan
Tgl. laporan
< Tanggal
laporan >
< NAMA
PERUSAHAAN >
No. pekerjaan
RINGKASAN
Halaman
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Koordinator
3. JADWAL AUDIT
NO
KEGIATAN
1.
PERTEMUAN AWAL
2.
PELAKSANAAN AUDIT
3.
PERTEMUAN AKHIR
WAKTU
KETERANGAN
PERHUBUNGAN
Halaman : 59 dari 60
LAPORAN AUDIT
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA
No. laporan
Tgl. laporan
< Tanggal
laporan >
< NAMA
PERUSAHAAN >
RINGKASAN
No. pekerjaan
Kode modul
PAM.MM01.001.01
Halaman
Koordinator
NO KRITERIA
KRITERIA
SESUAI
TIDAK SESUAI
MAYOR
MINOR
Halaman : 60 dari 60