Está en la página 1de 5

KOMUNIKASI & EMPATI

Skill Lab Patch Adams


Rosalinda Yuniasih Panjaitan
102015172 / D3
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta barat 11510 Telp: 021 569 42061, Fax : 021 563 1731
E-mail: Rosalinda.2015fk172@civitas.ukrida.ac.id

SINOPSIS
Hunter Patch Adams adalah seorang pria yang ditinggal oleh ayahnya ketika iya masih
kecil. Dia mencoba bekerja disalah satu tempat namun sayangnya dia tidak nyaman dengan
pekerjaannya tersebut. Dia menjadi kehilangan arah tujuan, bahkan ia sampai pernah mencoba
untuk bunuh diri. Karena usahanya untuk membunuh diri itu, Patch Adams dikirim dan
dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Disana ia belajar beradaptasi dengan orang yang mengalami
gangguan jiwa. Karena kepeduliannya terhadap teman-temannya di rumah sakit jiwa, akhirnya ia
memutuskan untuk menjadi seorang dokter untuk mempelajari dan menolong manusia. Patch
akhirnya diterima dan masuk kesalah satu universitas kedokteran ternama. Patch adalah anak
berprestasi dan selalu menjadi yang terbaik di kampus. Namun jalannya sebagai mahassiswa
kedokteran tidak selalu berjalan dengan mulus, karena teman sekamarnya dan dekan fakultas
kedokteran universitas tersebut tidak menyukainya, tetapi meskipun begitu patch tetap semangat.
Ia lebih menghabiskan waktu dirumah sakit untuk menghibur para seisi warga rumah sakit. Ia
membuat anak penderita kanker menjadi bisa tertawa bersama dan mereka melakukan
pengobatan yang biasa mereka lakukan dengan tidak bersedih. Patch banyak membantu para
pasien dirumah sakit tersebut dan membuat mereka bahagia. Patch juga bahkan menghibur
seseorang pasien sebelum dia meninggal dan mewujudkan keinginan para pasien disana yang
tidak tersampaikan. Patch memiliki banyak cara untuk berkomunikasi dan berempati dengan
pasien, ia memiliki banyak cara untuk membuat pasien tersenyum bahagia. Patch juga membuat
rumah sakit gratis untuk para pasien yang tidak mampu. Pada akhirnya, meskipun banyak
rintangan dan sempat dikeluarkan dari universitas tersebut, Patch tetap lulus dengan nilai
memuaskan dan tetap membuat orang-orang disekililingnya tertawa.

A. ASPEK KEMANUSIAAN
1. Ketika Patch dipanggil para perawat rumah sakit untuk menemui seorang pasien yang
ingin menghembuskan nafas terakhirnya, Patch datang dan menuruti keinginan pasien
untuk dinyanyikan sebuah lagu yang pernah Patch nyanyikan sebelumnya kepadanya.
Dalam hal tersebut Patch menunjukan peka terhadap empati, namun Patch tidak larut
didalamnya. Patch sedih namun ia tidak menunjukan kesedihannya didepan pasien
tersebut
2. Patch membuat sebuah rumah sakit gratis untuk menolong para pasien yang tidak mampu
membayar uang rumah sakit yang mahal.
Dalam hal ini Patch berfikir secara kritis bagaimana ia mampu meredakan masalah yang
biasanya dialami dalam rumah sakit terutama dalam hal biaya.
3. Patch melakukan sidang kelulusan dan mengkritik dokter mengenai cara dia berprofesi
sebagai dokter tanpa adanya komunikasi atau interaksi yang baik, ia menjabarkan bahwa
seorang dokter yang baik adalah tulus menolong sesama.
Dalam hal tersebut patch menunjukan sikap nondagmatisme yaitu mengkritik/ tidak
mengikuti ajaran yang salah dengan diam saja.
4. Patch terlihat memiliki rasa peka yang kuat terhadap nilai kemanusiaan. Karena
kepekaannya dapat dilihat melalui sikapnya yang menghargai dan peduli terhadap orangorang disekitarnya. Ia mengetahui akan nilai kehidupan seseorang. Karena itu ia berusaha
untuk menghibur orang-orang disekitarnya dan pasien-pasiennya. Bagi ia yang terpenting
bukanlah memperlambat kematian pasiennya, namun bagaimana meningkatkan kualitas
hidup pasiennya
B. PERILAKU / KEPRIBADIAN
1. Ketika Patch membuat pasien yang marah menjadi tertawa ketika Patch berpakaian
seperti malaikat.
Dalam hal tersebut Patch memiliki kepribadian yang ceria dan humoris sehingga Patch
mampu membuat orang disekelilingnya bahagia.
2. Saat Patch mewujudkan mimpi seorang nenek untuk tidur ditengah-tengah mie Spaghetti.
Dalam hal tersebut Patch mampu membuat pasien bahagia karena usahanya untuk terus
membuat semua orang bahagia berada didekatnya dan merasakan bahwa semangat hidup
yang semakin meningkat.
3. Patch membuat anak kecil yang terkena kanker sedang dengan ayahnya tertawa, ia
menghibur dengan melakukan hal konyol diranjang rumah sakit.

Dalam hal tersebut Patch mampu membuat ayahnya sang anak dan sang anaknya pun
terhibur karena kepribadian Patch yang sangat ceria dan bahagia.
4. Patch mengetahui ada berbagai macam perilaku manusia. Ia mencoba mempelajari
macam-macam perilaku orang-orang disekelilingnya dan ia membuat percobaan bersama
temannya seperti menyapa nenek-nenek dengan bergelantungan di atas pohon dan juga
menelpon orang-orang secara acak, ia belajar untuk berkomunikasi dengan berbagai
macam orang dan mencoba untuk mengerti keadaan mereka.Kemudian ia juga mencoba
untuk berbaur dengan pasien-pasien di rumah sakit dikelola kampus nya dan berusaha
untuk berkomunikasi dengan mereka.

C. EMPATI
1. Patch menerapkan kaidah bioetik Beneficence yang berupa Golden Rule Principle karena
Patch memberlakukan pasiennya sebagaimana ia ingin diperlakukan dan ia juga sangat
menghargai dan menghormati setiap pasiennya, serta menunjukan empatinya terhadap
pasien pasien di rumah sakit.
2. Patch mendengarkan impian terakhir seorang kakek dan nenek.
Dalam hal tersebut Patch mewujudkan pendengar yang aktif, ia mendengarkan dan
berempati terhadap impian para nenek dan kakek tersebut.
3. Patch mendengarkan cerita seorang pasien yang tadinya marah kepada Patch karena tidak
ingin diganggu hingga akhirnya pasien itu bercerita tentang masalahnya.
Dalam hal ini Patch menunjukan empatinya dengan mendengarkan pasien dengan baik
dan memberikan semangat hidup terhadap pasien.
4. Patch mendengarkan cerita dari seorang yang mengalami gangguan kejiwaan yang
bernama Arthur ia mencoba memahami apa yang dimaksudkan Arthur, dan ia
memahaminya bahkan karena ucapan Arthur ia bangkit dan ingin menjadi dokter.
Dalam hal tersebut Patch menjadi pendegar yang baik dan memperlihatkan empatinya
dengan mencoba memahami apa yang Arthur maksudkan.
5. Perilaku Patch ketika berada dirumah sakit saat melihat seorang pasien yang terkena
diabetes menunjukkan bahwa ia ingin mengingatkan kepada setiap teman sejawat dan
dokter bahwa setiap pasien adalah manusia yang punya nama dan harga diri, bagaimana
dokter bisa berusaha optimal memberikan pelayanan demi kesembuhan pasien bila
menyebut nama pasien pun tidak terpikirkan.
Dalam hal ini Patch Adams memilih untuk mengenal pasien tersebut terlebih dahulu
dengan menyapa.Rasa empatinya sangat nyata ketika yang lain (teman sejawatnya) hanya

terfokus pada penyakit pasien tetapi Adams ingin memumali dengan mengenal identitas
pasien terlebih dahulu
D. KOMUNIKASI
1. Patch mencoba untuk menghibur para pasien anak kecil yang mengalami kanker dengan
bertingkah seperti badut.
Dalam hal ini Patch berusaha untuk membangkitkan semangat hidup mereka dengan
berkomunikasi menjadi seperti temen sepergaulan mereka.
2. Ketika Patch terus mencoba untuk berkomunikasi dengan teman sekamarnya yaitu pasien
rumah sakit jiwa dengan beradaptasi terhadap sikap pasien, memahami apa yang mereka
imajinasikan dalam fikiran mereka.
Dalam hal ini, patch beradaptasi dengan mencoba berkomunikasi yang efektif dan
memahami isi hati pasien
3. Saat Patch mampu membuat pikiran para perawat berubah mengenai seorang dokter akan
menjadi sombong.Patch justru sangat dekat dan sering bercanda dengan para perawat.
Dalam hal tersebut, Patch mampu melakukan komunikasi yang baik terhadap siapapun
itu tanpa memandang siapa orang itu.
4. Perilaku Patch saat berusaha keras untuk bisa berkomunikasi dengan bapak yang
menderita kanker dan terkenal menyebalkan diantara para suster. Namun, Patch akhirnya
dapat berkomunikasi dengan bapak tersebut dan mendengarkan keluh kesahnya dan
menjadi teman yang baik kepada bapak tersebut hingga bapak tersebut meninggal. Disini
Patch menunjukkan bahwa ia dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan bapak
tersebut dan sikap Patch dalam melakukan komunikasi efektif juga terlihat dengan
pasien-pasien lain seperti dengan nenek yang ingin berenang di spaghetti atau dengan
anak-anak di rumah sakit.

E. PROFESI
1. Patch membuka klinik / rumah sakit secara gratis
Dalam hal ini Patch telah menjalankan profesinya sebagai dokter dengan baik dan ikhlas
tanpa memungut biaya sedikitpun dan ia juga dengan baik melayani pasiennya serta
bertanggung jawab atas pasiennya.
2. Ketika Patch memutuskan untuk berhenti melakukan praktek dan teman Patch meminta
Patch bertanggung jawab untuk rumah sakit gratis yang telah mereka bangun.

Dalam hal tersebut teman Patch yang bernama Rudy dia telah mengingatkan Patch akan
tanggung jawabnya terhadap pasiennya, meskipun dalam hal ini Patch melanggar dan
meninggalkan rumah sakit. Namun ia kembali melakukan praktek di Rumah Sakit
tersebut.
3. Patch mempertanggung jawabkan atas perbuatannya mendekorasi ruangan yang tidak
sepantasnya saat menyambut duta besar.
Dalam hal tersebut Patch tidak lari dalam masalah ia berani mendatangi dosen dan tidak
takut akan resiko yang akan ia tanggung bahkan Ia terus berusaha selama ia benar.
4. Ketika Patch disidang untuk mempertanggung jawabkan rumah Gesundheit yang ia
bangun bersama dengan temannya.
Disini Patch bertanggung jawab akan perbuatannya dan mengatakan bahwa sebenarnya
itu bukanlah sebuah tempat praktek melaikan adalah tempat kebersamaan untuk saling
menolong yang kesulitan dan saling membantu, disana hanyalah tempat dimana mereka
hanya saling membantu dan menolong menurut kemampuannya masing-masin. Walaupun
hal ini melanggar etik dalam pelayanan kesehatan karena dirinya bersama temannya
belum mendapatkan gelar dokter. Dan ada kemungkinan untuk salah dalam melakukan
pengobatan terhadap pasien. Namun disini Patch tidak mendapat hukuman karena rasa
pedulinya yang tinggi terhadap pasien.

También podría gustarte