Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BROILER
DI
KOTESAN, PRAMBANAN, KLATEN
Disusun oleh :
Latif Sulistyawan (06)
Nugraheni Saputri ( 17 )
Tifani Diahnisa ( 27 )
Zulfan Donny P ( 30 )
XII TGBB
2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karuniaNYA
kami dapat menyelesaikan tugas membuat amdal tentang peternakan ayam broiler.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Ibu guru pembimbing mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Dalam artikel ini terdapat penelitian tentang analisa mengenai dampak
lingkungan (Amdal) peternakan ayam di Kotesan, Kotesan, Prambanan, Klaten.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan artikel ini terdapat banyak
kesalahan. Semoga artikel ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar
bagi para pembaca. Kritik dan saran selalu kami harapkan demi semakin
berkuaitasnya artikel ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..2
Daftar Isi3
BAB I ( Pendahuluan )
Latar Belakang...4
Rumusan Masalah..5
Tujuan.5
BAB II ( Tinjauan Pustaka )
Pemukiman.6
Rumah Sehat..6
Ayam Pedaging..8
Limbah Peternakan Ayam Pedaging......8
BAB III ( Pembahasan )
Dampak Peternakan Ayam Broiler terhadap Lingkungan..9
Upaya Pengendalian Limbah Peternakan Ayam Broiler..10
BAB IV ( Kesimpulan Dan Saran )
Kesimpulan...15
Saran.15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan protein hewani khususnya daging ayam terus
1.2
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memaparkan konsep rumah
sehat yang berada disekitar peternakan ayam broiler sehingga dapat membantu
usaha preventif terhadap penyebaran penyakit menular kepada manusia dan
menciptakan kondisi lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemukiman
Lembaga pemukiman terbentuk karena manusia memerlukan tempat untuk
tinggal dan bernaung. Dahulu kala manusia bermukim di temapt-tempat yang
telah tersedia secara alami seperti di goa-goa ataupun di pohon-pohon. Tetapi
dengan meningkatnya teknologi, maka manusia saat ini dapat bermukim di rumah,
sehingga terbentuk daerah perumahan ataupun pemukiman (Juli, 1994).
2.2 Rumah Sehat
Rumah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu
sebagai tempat berlindung dan tempat dimana manusia melakukan sebagian besar
aktivitas
dan
rutinitas
hidupnya.
Kondisi
rumah
dapat
mempengaruhi
ternak, dan lain lain. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah cair
seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku,
tulang, tanduk, dan isi rumen (Nurtjahya dkk, 2003).
Menurut Soehadji (1992), limbah peternakan meliputi semua kotoran yang
dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan
cairan, gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang
berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau
isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang
berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air dari pencucian
alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam
fase gas.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam broiler karena
masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya.
Walaupun dampak yang ditimbulkan akibat dari cemaran bau busuk belum
dirasakan dalam jangka waktu pendek, namun dalam jangka panjang dapat
menyebabkan munculnya berbagai penyakit sehingga berakibat menurunnya
produktivitas masyarakat. Limbah peternakan yang berupa feses, dan sisa pakan
serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran
lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut. Adapun dampaknya
adalah sebagai berikut :
a. Pencemaran Udara
Bau
Pencemaran udara (bau) yang berasal dari peternakan ayam broiler sangat
mengganggu masyarakat yang ada di sekitar kandang peternakan. Hal ini
dikarenakan kurangnya manajemen dalam pengelolaan limbah dan lalu lintas
ayam broiler pasca panen. Sehingga sangat meresahkan warga karena limbah
peternakan ayam broiler tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau yang
tidak sedap ini berasal dari kandungan gas amonia yang tinggi yang terbentuk dari
penumpukan feses yang masih basah dalam kondisi anaerob. Gas amonia
mempunyai pengaruh buruk terhadap manusia dan ternak.
Debu
Kandungan debu di peternakan unggas pada umumnya meliputi partikel
tanah, sisa pakan, rambut dan bulu, kotoran kering, bakteri, dan jamur.
Kandungan debu di peternakan unggas umumnya berasal dari pakan sedangkan
kandungan partikel tanah tersebut menentukan konsentrasi debu. Rataan kadar
debu pada peternakan unggas dewasa sekitar 2-5 mg/m3 (2.000-5.000 g/m3),
dimana pada kadar tersebut berkontribusi pada masalah pernafasan pada
peternakan dan sekitarnya.
Kondisi lingkungan (suhu udara, kelembaban udara, arah dan kecepatan
angin, dan ketinggian lokasi), kondisi kandang (bahan atap, sistem kandang) dan
kondisi sekitar kandang (areal pertanian, keberadaan tanaman di sekitar kandang)
dapat mempengaruhi kadar H2S, NO2, dan debu di sekitar peternakan yang
merupakan suatu ancaman serius bagi kesehatan manusia.
b. Pencemaran Air dan Pencemaran Tanah
Pencemaran air terhadap lingkungan sekitar termasuk pemukiman warga
terjadi akibat adanya penyerapan urine ke tanah langsung.. Hal ini dikarenakan
kurangnya manajemen dalam pengelolaan limbah dan faktor dari jenis kandang
yang digunakan dalam beternak. Sehingga hal ini sangat meresahkan warga
karena limbah peternakan ayam broiler tersebut membuat tanah menjadi tercemar
yang merupakan media untuk menghasilkan air bersih. Pencemaran air ini dapat
menimbulkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Selain itu terjadi perubahan fisik
pada air yaitu air menjadi bau, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
c. Timbulnya Lalat yang Banyak
Lalat timbul karena kurangnya kebersihan kandang ayam. Lalat adalah
jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Lalat ini dapat
menimbulkan berbagai masalah seperti mediator perpindahan penyakit dari ayam
yang sakit ke ayam yang sehat, mengganggu pekerja kandang, menurunkan
produksi, mencairkan feses atau kotoran ayam yang berakibat meningkatnya
kadar amonia dalam kandang. Lalat juga meresahkan masyarakat yang tinggal di
pemukiman yang dekat dengan peternakan sehingga menimbulkan protes warga.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi keberadaan lalat.
d. Kekhawatiran menyebarnya virus flu burung Avian Infuenza (H5N1)
Perijinan pendirian peternakan akan semakin sulit diperoleh, karena takut
akan terjangkitnya virus flu burung. Peternak dan masyarakat umum perlu
diberikan pengarahan mengenai pedoman, pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan menular Influenza pada unggas. Sehingga dapat
diambil tindakan secara dini bila dilaporkan adanya unggas yang mati akibat virus
Avian Influenza (AI). Flu Burung (Avian Influenza) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan manusia.
3.2
10
11
usaha budidaya ayam broiler. Dalam melakukan pemilihan lokasi untuk budidaya
ayam broiler, harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
- Letak tempat usaha budidaya
- Iklim
- Kondisi tanah
- Situasi sekitar lokasi
- Sumber air
- Pengaturan area lokasi usaha
a. Upaya Pengelolaan Bau dari Kotoran Ayam Broiler
Ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan bau yang ditimbulkan
feses ayam broiler antara lain: penggunaan zeolit pada pakan, penambahan kapur
pada kotoran dan penggunaan mikroba probiotik starbio pada pakan. Penggunaan
zeolit lebih dari 4% dalam pakan, memberikan kemungkinan yang lebih besar
dalam menurunkan pembentukan gas amonia, tetapi perlu diperhatikan efek
samping dari penggunaan zeolit yang lebih tinggi. Penambahan kapur 1% dan 3%
pada kotoran ayam broiler dapat mengurangi gas amonia. Sedangkan penggunaan
mikroba starbio sebanyak 0,025%-0,05% pada pakan dapat menurunkan kadar
amonia dilingkungan kandang (Zainuddin et.al.,1994). Untuk menurunkan bau
kotoran ayam broiler dan mengurangi kepadatan lalat bisa menggunakan Effective
Organisme.
Permasalahan bau juga dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah
ternak berupa kotoran ayam yang dapat diolah menjadi biogas dan pupuk.
12
berlaku pada masyarakat yang airnya telah tercemar, masyarakat harus membuat
sumber air bersih (sumur) yang letaknya berjauhan dari sumber pencemar.
berkeliaran di dalam rumah, gunakan masker atau sarung tangan saat kontak
atau menyemblih unggas, kubur limbah unggas (bulu, jeroan dan darah). Jadi
apabila ditemukan orang yang mengalami gejala-gejala yang sama seperti yang
disebutkan di atas disarankan segera konsultasi dengan dokter.
Selain usaha yang dilakukan oleh manusia, pencegahn juga dilakukan
terhadap ayam broiler tersebut, yaitu dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi
tersebut dilakukan paling sedikit 3 kali setahun (tergantung vaksin yang
digunakan).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Limbah peternakan yang dibiarkan menumpuk dapat meningkatkan resiko
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah untuk mendirikan suatu usaha
pemukiman warga dengan alasan apapun. Dan ketika membuka usaha peternakan
harus telah mempunyai manajemen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).
15