Está en la página 1de 21

akuntansimanajemen(BiayaStandar)

STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak atau belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah
tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiatlisme.
NAMA
NPM

: YOLANDA SAFITRI
: 2011 33 - 006

TANDA TANGAN :

MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN


JUDUL MAKALAH/TUGAS : BIAYA STANDAR
TANGGAL
DOSEN

: 3 JULI 2013

: 1. Dr. J.E. Lekatompessy, S.E., M.Si., Akt.

2. Kevin H. Tupamahu, S.E., M.Sc


(Dibuat Oleh Perorangan)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur karna atas berkat dan rahmat Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen Biaya Standar yang disusun
guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Manajemen
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga dengan selesainya makalah ini nantinya dapat berguna bagi teman-teman
sekalian yang ingin belajar dan lebih mengetahui mengenai Biaya Standar Sebagai Suatu Alat
Pengendalian Manajerial.
Akhir kata saya ucapakan banyak terima kasih.
Ambon, 3 juli 2013

YOLANDA SAFITRI

DAFTAR ISI

STATEMENT OF AUTHORSHIP 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 5
B. RUMUSAN MASALAH 6
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN 6
BAB II : PEMBAHASAN 7
A. Pengertian Biaya Standar 7
B. Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya 7
C. Prosedur Penetapan Biaya Standar 8
D. Konsep Pengendalian 10

E. Standar Unit 10
F. Biaya Produksi Standar 11
G. Analisis Variansi : Deskripsi Umum 11
H. Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja 12
I. Analisis Variansi : Biaya Overhead 14
BAB III : PENUTUP 17
A. Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam
suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan
bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan
melakukan fungsi kontrol.
Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam kehidupan

sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pertimbangkan apa yang akan terjadi ketika
seorang pengemudi duduk di kursi pengemudi mobil. Pengemudi itu memasukkan kunci di
kontaknya, memutar kunci dan mesin mobil akan hidup. Harapan pengemudi (standar) bahwa
mesin mobil akan hidup, sehingga pengemudi tidak perlu membuka kap mobil dan mengecek
aki, kabel-kabel yang berhubungan, selang bensin dan lain-lain. Jika pengemudi memutar kunci
dan mesin mobil tidak mau hidup, maka yang terjadi adalah ketidakcocokan (selisih).
Selanjutnya pengemudi harus menyelidiki mengapa mesin mobil tidak mau hidup. Akan lebih
bijaksana jika pengemudi menyelidiki penyebabnya jika sudah menghidupkan mobil dua kali.
Jika penyebabnya tidak ditemukan dan diperbaiki, masalah yang lebih buruk akan muncul
kembali.
Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan tepat
sangat penting, karena biaya produksi akan memberikan pengaruh langsung terhadap harga
pokok produksi yang akhirnya berakibat juga pada laba yang diharapkan perusahaan. Sehingga
diperlukan suatu alat pengendalian yang diantaranya berupa penetapan biaya standar. Biaya
standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan
sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan yang efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana
pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut
seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar juga memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan
pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan
kegiatan yang lain. Untuk dapat menentukan biaya standar, manajemen membutuhkan suatu
informasi biaya yang tepat dan wajar, sehingga biaya standar dapat ditetapkan secara realistis.
Jika terjadi penyimpangan pada biaya standar, maka biaya standar ini dapat dianalisis dan
diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada batasan penyimpangan yang

dapat diterima dari selisih biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar dalam
mengukur efesiensi biaya produksi, karena dalam realisasinya biaya sesungguhnya jarang
sekali tepat dengan biaya standar. Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat
yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran
bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi
perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan
metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya
dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau
pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi selesai.

B. RUMUSAN PERMASALAN
Apa yang dimaksud Biaya Standar ?
Bagaimana Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya?
Bagaimana Prosedur Penetapan Biaya Standar ?
Bagaimana Konsep Pengendalian ?
Bagaimana Standar Unit ?
Bagaimana Analisis Variansi : Deskripsi Umum ?
Bagaimana Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja ?
Bagaimana Analisis Variansi : Biaya Overhead ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN


1) Tujuan Penulisan :
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai :
menjelaskan Biaya Standar ?
menjelaskan Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya?
menjelaskan Prosedur Penetapan Biaya Standar ?
menjelaskan Konsep Pengendalian ?
menjelaskan Standar Unit ?
menjelaskan Analisis Variansi : Deskripsi Umum ?
Bagaimana Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja ?
Bagaimana Analisis Variansi : Biaya Overhead ?

2) Manfaat Penulisan :
Adapun manfaat yang dapat diraih dari penulisan makalah ini adalah untuk :
Bagi Penulis adalah untuk Menambah pengetahuan, wawasan dan memperdalam pemahaman
untuk memahami bagaimana Biaya Standar Sebagai Suatu Alat Pengendalian.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIAYA STANDAR


Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tetentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan fktor-faktor lain tertentu.
Pengertian biaya standar menurut para ahli :
Milton F. Usry dan Lawren H. Hammer dalam bukunya Cost Accounting : planning & Control
yang diterjemahkan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo mengemukakan pengertian biaya
standar sebagai berikut :
Biaya standar (standar cost) biaya yang ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu
unit atau sejumlah unit produk selama periode tertentu dimasa datang.
(2001 : 11)
Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Biaya mendefinisikan biayastandar
sebagai berikut :
Biaya satandar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi dan faktor-faktor lain tertentu.
(2000 : 415)

B. MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA


Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat
yang penting dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya
standar ditetentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaanya secara efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan

seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya
dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Sistem biaya standar menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar memungkinkan manajemen
melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan (Excception principle). Dengan
memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan yang meyimpang dari keadaan yang
seharusnya, manajemen dilengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan. Mulyadi (2009:388)
Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar memberikan
wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya
standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan.
4. Membebankan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
Biaya standar memiliki kelemahan. Seringkali standar cenderung manjadi kaku atau tidak
fleksibel, meskipun dalam waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan,
sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan maslah
persediaan. Contohnya perubahan dalam harga bahan baku memerlukan penyesuaian
terhadap persediaan, tidak saja persediaan bahan baku tetapi juga persediaan produk dalam
proses dan produk jadi yang berisi bahan baku tersebut. Jika standar sering diperbaiki, akan
meyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika
tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang beerarti dalam
produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis.

(Mulyadi:2009:387)

C. PROSEDUR PENETAPAN BIAYA STANDAR


Dalam bukunya yang berjudul akuntansi biaya, Mulyadi (2009:390) mengemukakan penentuan
untuk biaya standar dibagi kedalam tiga bagian : Biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja
standar dan biaya overhead standar. Untuk prosedur penetapan biaya standar adalah sebagai
berikut :
a. Biaya bahan baku standar terdiri dari :
1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sebuah keluaran fisik tertentu, atau lebih
dikenal dengan kuantitas standar.

2. Harga persatuan fisik tersebut, atau disebut juga harga standar.


Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik
mengenai ukuran, warna, bentuk, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Kuantitas
standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan :
1. Penyelidikan Teknis
2. Analisis dalam bentuk :
a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam
periode tertentu dimasa lalu.
b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaa oekerjaan yang paling baik
dan yang paling buruk dimasa lalu.
c. Menghitung rata-rata bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.
b. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa :
1. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya untuk jangka
waktu satu tahun.
2. Harga yangh berlaku pada saat penyusunan standar.

3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
c. Harga standar bahan baku digunakan untuk :
1. Mengecek pelaksanaan pekerjaan Departemen Pembelian.
2. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan. Tersebut.
Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan
tujuan penggunaan biaya standar. Fluktuasi standar cenderung untuk berulang kali terjadi dan
tidak dapat dipastikan mempunyai kecenderungan turun atau naik., maka harga normal yang
tepat untuk situasi seperti ini. Jika arah perubahan harga dimasa yang akan datang dapat
diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam
periode di mana biaya standar yang akan dipakai.
Menurut Bastian Bustani dan Nurlela (2009:272), dalam penetapan biaya bahan baku ada dua
jenis standar yang digunakan, yaitu :
1. Standar Harga Bahan Baku
Penetapan standar harga bahan baku memungkunkan untuk memantau kinerja bagian
pembelian dan mendeteksi pengaruhnya terhadap biaya bahan baku dna mengukur dampak
dari kenaikan dan penurunan harga bahan baku terhadap laba.

2. Standar Kuantitas bahan baku


Penetapan standar kuantitas bahan baku umumnya dikembangkan berdasarkan spesifikasi
hasil penelitian yang dilakukan bagian rekayasa produk. Untuk standar pemakaian bahan baku
ini perlu diperhatikan fluktuasi pemakaian dan antisipasi persediaan.

D. KONSEP PENGENDALIAN
Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian adalah melihat ke
belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan

hasil yang direncanakan sebelumnya (Hansen dan Mowen, 2006). Menurut Rony (1990),
pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode, dan langkah yang harus ditempuh
agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan. Oleh karena itu
diperlukan suatu metode yang dapat mengendalikan biaya produksi agar berjalan secara
efisien. Menurut Kuswadi (2005), penentuan biaya standar dilakukan untuk mencapai
produktivitas yang maksimum dengan biaya serendah-rendahnya.

E. STANDAR UNIT
Dua keputusan yang harus dibuat dalam penentuan biaya standart yaitu:
(1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas)
(2) jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitasinput yang digunakan (keputusan harga).
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia, dan
akuntansi. Pertimbangan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas; personalia, di lain pihak, harus
mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikas
merupakan hal-hal yang terkait dalam pembuatan standart harga dan pembelian.
Standar umumnya diklasifikasikan dalam dua bagian:
1.

Standar ideal (ideal standards) yaitu membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat

tercapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak,
menganggur, atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang dapat
ditoleransi.
2.

Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standards), bisa dicapai dengan

beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan,


keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya. Standar-standar ini sangat
menantang tetapi dapat dicapai.

Sistem Biaya Standar Diterapkan untuk:


a. Perencanaan danPengendalian Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan
dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja.
b. Perhitungan Biaya Produk. Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan
pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga

F. BIAYA PRODUK STANDAR


Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead. Lembar biaya standar memberikan rincian yang
menggarisbawahi biaya standar per unit. Lembar biaya standar juga menyatakan kuantitas tiap
input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Seorang manajer
seharusnya dapat menghitung kuantitas standar bahan baku diizinkan (standard quantity of
material allowed-SQ) dan jam standar yang diizinkan (standard hoursallowed-SH) untuk output
aktual. Perhitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas
tenaga kerja langsung.
Rumus perhitungannya :
SQ = Standar kuantitas unit x Output aktual
SH = Standar tenaga kerja unit x Output aktual

G. ANALISIS VARIANSI : DESKRIPSI UMUM


Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang seharusnya muncul
pada tingkat aktivitas aktual tertentu. biaya input yang direncanakan atau dianggarkan adalah
SP x SQ dengan SP adalah standar harga perunit suatu input dan SQ adalah kuantitas standar
input yang diizinkan untuk output aktual . biaya input aktual adalah AP x AQ dengan AP adalah
harga actual per unit input dan AQ adalah Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

a) Variansi Harga dan Efisiensi


Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan.
Rumus : Variansi total = (AP x AQ) (SP x SQ)
Dengan SP: standar harga per unit suatu input
SQ: kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual,
AP: harga actual per unit input
AQ:kuantitas input aktual yang digunakan
Dalam suatu system perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi dua variansi
Yaitu:(1)Variansi harga (tarif) yaitu perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit
dikalikan dengan jumlah input yang digunakan : (AP SP) AQ. (2) Variansi penggunaan
(efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan
standar harga per unit input : (AQ SQ) SP. Total variansi adalah jumlah variansi harga dan
penggunaan.
Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
= (AP SP) AQ + (AQ SQ) SP
= {(AP x AQ ) (SP x AQ) + (SP x AQ) (SP x AQ) (SP x SQ)}
= (AP x AQ ) (SP x AQ) + (SP x AQ) (SP x SQ)
= (AP x AQ) (SP x SQ)
Variansi yang tidak menguntungkan (unvaforable (U) variance) terjadi ketika harga aktual atau
penggunaan input lebih banyak dari pada standar harga atau penggunaan. Ketika hal
berlawanan yang muncul, variansi yang ditoleransi (Favorable (F) variance) diperoleh. Variansi
yang ditoleransi dan tidak ditoleransi tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk.

H. ANALISIS VARIANSI : BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA


Variansi total mengukur perbedaan antara biaya actual bahan baku dan tenaga kerja serta
biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.
1. Variansi Bahan Baku Langsung
Harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang
harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual dibayar.
Rumus untuk perhitungan varian bahan baku langsung adalah :

MPV = (AP x AQ) (SP x AQ)


Atau secara faktor, kita memiliki :
MPV = (AP SP) AQ
dimana : AP = Harga aktual per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan apakah variansi signifikan atau
tidak. Jika dinilai tidak signifikan, tidak ada langkah lebih jauh diperlukan. Variansi harga bahan
baku dapat dihitung salah satu pada satu dari dua poin : (1) ketika bahan baku dikeluarkan
untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli. Jika variansi harga bahan baku
dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli, dari
pada bahan baku yang digunakan secara aktual. Oleh karena bahan baku yang dibeli dapat
berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan variansi anggaran bahan baku tidak
mesti jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan.

a) Perhitungan Variansi Penggunaan Bahan Baku


Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance-MUV) mengukur perbedaan antara
bahan baku langsung secara actual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya

digunakan untuk output aktual.


Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :
MUV = (SP x AQ) (SP x SQ) atau MUV = (AQ SQ) SP
Dimana : AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
SQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual
SP = Harga standar per unit

b) Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaa Bahan Baku


secara umum, manajer produksi bertanggung jawab pada penggunaan bahan baku.
Meminimalkan sisa, pembuangan dan pengerjaan kembali adalah cara-cara manajer untuk
memastikan standar akan terpenuhi.

c) Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku


dalam hal ini variansi yang menguntungkan dapat dibebankan pada pembelian. Karena variansi
penggunaan bahan baku menguntungkan tetapi tidak lebih kecil dari pada variansi harga
yang tidak menguntungkan hasil keseluruhan perubahan dalam bagian pembelian tidak
menguntungkan dimasa depan.

2. Variansi Tenaga Kerja Langsung


Variansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung baik dengan
menggunakan pendekatan kolom atau pendekatan rumus. Variansi Tarif Tenaga Kerja (labor
rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja
langsung dan apa yang seharusnya dibayar:
LRV = (AR x AH) (SR x AH) atau LVR = (AR SR) AH
Dimana : AR = Tarif upah aktual per jam

SR = Tarif upah standar per jam


AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
Varians Efisiensi Tenga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara jam
tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :
LEV = (AH x SR) (SH x SR) Atau LEV = (AH SH) SR
Dimana : AH = Jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam

I. ANALISIS VARIANSI : BIAYA OVERHEAD


Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang actual,
juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen. Berapa banyak variansi komponen yang
dihitung, tergantung pada metode analisis variansi yang digunakan. Variansi total overhead
variabel dibagi menjadi dua komponen yaitu :variansi pengeluaran overhead variable dan
variansi efisiensi overhead variable.

a) Variansi Overhead Variabel


Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang aktual
dengan yang dibebankan. Mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual
overhead variabel (actual variable overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel
(standard variable rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktual
dibagi dengan jam actual.
Rumus menghitung variansi pengeluaran overhead variabel adalah :
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) (SVOR x AH)

= (AVOR SVOR) AH
Variansi pengeluaran overhead variabel serupa akan tetapi tidak sama dengan variansi harga
bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual. Variansi pengeluaran
overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada tiap bagian overhead variabel telah
meningkat atau menurun. Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan
volume produksi. Jadi, overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja
langsung yang digunakan.
Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH SH) SVO

b) Variansi Overhead Tetap


Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead
tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan
mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output
aktual. Jadi overhead tetap yang dibebankan adalah :
Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standar
Variansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap
aktual dan overhead tetap yang dianggarkan..
Overhead tetap dibuat dari beberapa bagian terpisah seperti gaji, penyusutan, pajak dan
asuransi. Oleh karena banyak biaya overhead tetap terutama dipengaruhi oleh keputusan
jangka panjang dan bukan oleh perusahaan dalam tingkat produksi, variansi anggaran biasanya
kecil. Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini
dari biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang
penyebab variansi pengeluaran. Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara
overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume
mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal tahun, untuk

menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.


Dengan mengansumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa
tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada departemen produksi.
Tetapi kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat
mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi.

1. Total Variansi Overhead Tetap


Dimana merupakan perbedaan antara overhead tetap actual dan overhead tetap yang
dibebankan
Overhead tetap yang dibebankan = tariff standar overhead tetap X jam standar

2. Variansi Volume Overhead Tetap


Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan
dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output
sesungguhnya dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan
standar overhead tetap.
Variansi volume = Overhead tetap yang dianggarkan overhead tetap yang dibebankan
Oleh karena itu, variansi volume dapat diartikan sebagai pengukur penggunaan kapasitas.

3. Tanggung Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap


Dengan mengasumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa
tanggung jawab umum atas variasi ini seharusnya dibebankan pada departemen produksi.
Tetapi, kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat
mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit.
Anggaran unit ini adalah tenaga kerja, bahan baku, dan overhead. Dengan demikian, biaya
standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan
jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historisnya. Standar yang saat
ini dapat dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki
perencanaan untuk dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk.
Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi dalam komponen
harga dan kuantitas, respon balik tersedia sebagai informasi. Informasi ini memungkinkan para
manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih besar terhadap biaya daripada yang
ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal atau aktual. Keputusan seperti penawaran
juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya standar digunakan. Dalam perusahaan
manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
dan overhead. Ketiga hal ini tidak dapat dilepas pisahkan,
sistem ABC sendiri Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat yang penting
untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa
pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi perusahaan
dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan metode biaya
tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum
proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau pemborosan biaya

yang terjadi setelah proses produksi selesai.

DAFTAR PUSTAKA
Cecily A.Rainborn, Michael R Kinney. 2011. Akuntansi Biaya, Dasar Dan Perkembangan
( Cost Accounting, Foundation And Evolutions) Buku 1 Edisi 7. Salemba Empat, Jakarta
Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial, Buku 1 Edisi 8. Salemba
Empat, Jakarta
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Ke 5, Upp Amp Ykpn, Yogyakarta.
Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun Ke-1 September-Desember 2010
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47731/H11waw.pdf (Akurat Jurnal
Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun Ke-1 September-Desember 2010)
http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JIMA/article/.../246/241.pdf (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli 2012)
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/article/download/5928/4697 (International
Journal of Business and Management)

También podría gustarte