Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak atau belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah
tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiatlisme.
NAMA
NPM
: YOLANDA SAFITRI
: 2011 33 - 006
TANDA TANGAN :
: 3 JULI 2013
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur karna atas berkat dan rahmat Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen Biaya Standar yang disusun
guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Manajemen
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga dengan selesainya makalah ini nantinya dapat berguna bagi teman-teman
sekalian yang ingin belajar dan lebih mengetahui mengenai Biaya Standar Sebagai Suatu Alat
Pengendalian Manajerial.
Akhir kata saya ucapakan banyak terima kasih.
Ambon, 3 juli 2013
YOLANDA SAFITRI
DAFTAR ISI
STATEMENT OF AUTHORSHIP 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 5
B. RUMUSAN MASALAH 6
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN 6
BAB II : PEMBAHASAN 7
A. Pengertian Biaya Standar 7
B. Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya 7
C. Prosedur Penetapan Biaya Standar 8
D. Konsep Pengendalian 10
E. Standar Unit 10
F. Biaya Produksi Standar 11
G. Analisis Variansi : Deskripsi Umum 11
H. Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja 12
I. Analisis Variansi : Biaya Overhead 14
BAB III : PENUTUP 17
A. Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam
suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan
bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan
melakukan fungsi kontrol.
Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pertimbangkan apa yang akan terjadi ketika
seorang pengemudi duduk di kursi pengemudi mobil. Pengemudi itu memasukkan kunci di
kontaknya, memutar kunci dan mesin mobil akan hidup. Harapan pengemudi (standar) bahwa
mesin mobil akan hidup, sehingga pengemudi tidak perlu membuka kap mobil dan mengecek
aki, kabel-kabel yang berhubungan, selang bensin dan lain-lain. Jika pengemudi memutar kunci
dan mesin mobil tidak mau hidup, maka yang terjadi adalah ketidakcocokan (selisih).
Selanjutnya pengemudi harus menyelidiki mengapa mesin mobil tidak mau hidup. Akan lebih
bijaksana jika pengemudi menyelidiki penyebabnya jika sudah menghidupkan mobil dua kali.
Jika penyebabnya tidak ditemukan dan diperbaiki, masalah yang lebih buruk akan muncul
kembali.
Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan tepat
sangat penting, karena biaya produksi akan memberikan pengaruh langsung terhadap harga
pokok produksi yang akhirnya berakibat juga pada laba yang diharapkan perusahaan. Sehingga
diperlukan suatu alat pengendalian yang diantaranya berupa penetapan biaya standar. Biaya
standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan
sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan yang efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana
pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut
seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar juga memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan
pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan
kegiatan yang lain. Untuk dapat menentukan biaya standar, manajemen membutuhkan suatu
informasi biaya yang tepat dan wajar, sehingga biaya standar dapat ditetapkan secara realistis.
Jika terjadi penyimpangan pada biaya standar, maka biaya standar ini dapat dianalisis dan
diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada batasan penyimpangan yang
dapat diterima dari selisih biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar dalam
mengukur efesiensi biaya produksi, karena dalam realisasinya biaya sesungguhnya jarang
sekali tepat dengan biaya standar. Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat
yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran
bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi
perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan
metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya
dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau
pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi selesai.
B. RUMUSAN PERMASALAN
Apa yang dimaksud Biaya Standar ?
Bagaimana Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya?
Bagaimana Prosedur Penetapan Biaya Standar ?
Bagaimana Konsep Pengendalian ?
Bagaimana Standar Unit ?
Bagaimana Analisis Variansi : Deskripsi Umum ?
Bagaimana Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja ?
Bagaimana Analisis Variansi : Biaya Overhead ?
2) Manfaat Penulisan :
Adapun manfaat yang dapat diraih dari penulisan makalah ini adalah untuk :
Bagi Penulis adalah untuk Menambah pengetahuan, wawasan dan memperdalam pemahaman
untuk memahami bagaimana Biaya Standar Sebagai Suatu Alat Pengendalian.
BAB II
PEMBAHASAN
seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya
dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Sistem biaya standar menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar memungkinkan manajemen
melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan (Excception principle). Dengan
memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan yang meyimpang dari keadaan yang
seharusnya, manajemen dilengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan. Mulyadi (2009:388)
Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar memberikan
wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya
standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan.
4. Membebankan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
Biaya standar memiliki kelemahan. Seringkali standar cenderung manjadi kaku atau tidak
fleksibel, meskipun dalam waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan,
sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan maslah
persediaan. Contohnya perubahan dalam harga bahan baku memerlukan penyesuaian
terhadap persediaan, tidak saja persediaan bahan baku tetapi juga persediaan produk dalam
proses dan produk jadi yang berisi bahan baku tersebut. Jika standar sering diperbaiki, akan
meyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika
tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang beerarti dalam
produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis.
(Mulyadi:2009:387)
3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
c. Harga standar bahan baku digunakan untuk :
1. Mengecek pelaksanaan pekerjaan Departemen Pembelian.
2. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan. Tersebut.
Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan
tujuan penggunaan biaya standar. Fluktuasi standar cenderung untuk berulang kali terjadi dan
tidak dapat dipastikan mempunyai kecenderungan turun atau naik., maka harga normal yang
tepat untuk situasi seperti ini. Jika arah perubahan harga dimasa yang akan datang dapat
diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam
periode di mana biaya standar yang akan dipakai.
Menurut Bastian Bustani dan Nurlela (2009:272), dalam penetapan biaya bahan baku ada dua
jenis standar yang digunakan, yaitu :
1. Standar Harga Bahan Baku
Penetapan standar harga bahan baku memungkunkan untuk memantau kinerja bagian
pembelian dan mendeteksi pengaruhnya terhadap biaya bahan baku dna mengukur dampak
dari kenaikan dan penurunan harga bahan baku terhadap laba.
D. KONSEP PENGENDALIAN
Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian adalah melihat ke
belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan
hasil yang direncanakan sebelumnya (Hansen dan Mowen, 2006). Menurut Rony (1990),
pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode, dan langkah yang harus ditempuh
agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan. Oleh karena itu
diperlukan suatu metode yang dapat mengendalikan biaya produksi agar berjalan secara
efisien. Menurut Kuswadi (2005), penentuan biaya standar dilakukan untuk mencapai
produktivitas yang maksimum dengan biaya serendah-rendahnya.
E. STANDAR UNIT
Dua keputusan yang harus dibuat dalam penentuan biaya standart yaitu:
(1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas)
(2) jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitasinput yang digunakan (keputusan harga).
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia, dan
akuntansi. Pertimbangan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas; personalia, di lain pihak, harus
mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikas
merupakan hal-hal yang terkait dalam pembuatan standart harga dan pembelian.
Standar umumnya diklasifikasikan dalam dua bagian:
1.
Standar ideal (ideal standards) yaitu membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat
tercapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak,
menganggur, atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang dapat
ditoleransi.
2.
Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standards), bisa dicapai dengan
= (AVOR SVOR) AH
Variansi pengeluaran overhead variabel serupa akan tetapi tidak sama dengan variansi harga
bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual. Variansi pengeluaran
overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada tiap bagian overhead variabel telah
meningkat atau menurun. Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan
volume produksi. Jadi, overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja
langsung yang digunakan.
Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH SH) SVO
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit.
Anggaran unit ini adalah tenaga kerja, bahan baku, dan overhead. Dengan demikian, biaya
standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan
jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historisnya. Standar yang saat
ini dapat dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki
perencanaan untuk dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk.
Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi dalam komponen
harga dan kuantitas, respon balik tersedia sebagai informasi. Informasi ini memungkinkan para
manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih besar terhadap biaya daripada yang
ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal atau aktual. Keputusan seperti penawaran
juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya standar digunakan. Dalam perusahaan
manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
dan overhead. Ketiga hal ini tidak dapat dilepas pisahkan,
sistem ABC sendiri Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat yang penting
untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa
pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi perusahaan
dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan metode biaya
tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum
proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau pemborosan biaya
DAFTAR PUSTAKA
Cecily A.Rainborn, Michael R Kinney. 2011. Akuntansi Biaya, Dasar Dan Perkembangan
( Cost Accounting, Foundation And Evolutions) Buku 1 Edisi 7. Salemba Empat, Jakarta
Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial, Buku 1 Edisi 8. Salemba
Empat, Jakarta
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Ke 5, Upp Amp Ykpn, Yogyakarta.
Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun Ke-1 September-Desember 2010
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47731/H11waw.pdf (Akurat Jurnal
Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun Ke-1 September-Desember 2010)
http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JIMA/article/.../246/241.pdf (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli 2012)
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/article/download/5928/4697 (International
Journal of Business and Management)