Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
JUDUL PROGRAM
OPREC (Oceanic Pump as Renewable Energy Continuously) sebagai
Langkah Menuju Indonesia Terang
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Ahmadi Syarif H D
Lufti Nurhartanto
Muhammad Ade Ilyas
Wildan Lazuardi
Diusulkan oleh:
(NIM 21050113130157/ Angkatan 2013)
(NIM 21050113140108/ Angkatan 2013)
(NIM 26020113130124/ Angkatan 2013)
(NIM 21060115140138/ Angkatan 2015)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
RINGKASAN
i
ii
iii
iv
v
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
1
1
2
2
BAB II GAGASAN
3
A. Tuntutan Kebutuhan Energi
3
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya
4
C. Konsep OPREC
5
D. Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Memantu Mengimplementasikan
Gagasan
8
E. Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan
9
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Biodata
2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas
3. Pernyataan Ketua Pelaksana
10
11
12
17
18
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2 Total Hasil Perhitungan Potensi Teoritis, Potensi Teknik, dan Potensi
Praktis
RINGKASAN
Energi merupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan suatu negara
maju maupun negara berkembang. Dengan adanya tuntutan kebutuhan energi
listrik yang sangat tinggi sedangkan bahan bakar minyak bumi semakin menipis
memaksa negara-negara maju mungembangkan pembangkit energi terbarukan.
Dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia, Pemerintah membuat
program bertajuk Indonesia Terang. Program yang menargetkan pembangunan
pembangkit energi listrik yang totalnya dapat menghasilkan 35.000 MW ini sudah
dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
OPREC (Oceanic Pump as Renewable Energy Continuously) bergantung
pada energi potensial yang dimiliki oleh gelombang air laut. Alat ini mengunakan
pelampung yang mengikuti gerakan gelombang air laut yang kemudian
menggerakkan pompa piston hingga terjadilah tekanan pada fluida yang kemudian
ditampung pada storage tank. Dari storage tank itu kemudian fluida dialirkan
untuk menggerakkan turbin. Dengan adanya gerakan turbin tersebut generator
dapat bergerak dan akhirnya menghasilkan listrik.
OPREC merupakan jawaban dari tingginya kebutuhan energi yang
dibutuhkan Indonesia yang memiliki perairan yang sangat luas. Data yang
diperoleh dari BPPT tahun 2014 menjelaskan bahwa dengan potensi gelombang
air laut yang ada di perairan Indonesia dapat menghasilkan listrik dengan daya 1050 MW dengan biaya pembangkitan Rp. 1.000-1.500/kWh.
Dengan adanya OPREC ini diharapkan pendistribusian energi di Indonesia
yang wilayahnya berbentuk kepulauan dapat direalisasikan pada daerah-daerah
terpencil dan pulau-pulau kecil.
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Dengan jumlah 230 juta penduduk, maka listrik akan sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan sektor pendidikan, indutri maupun pertanian. Saat ini,
penyaluran energi listrik di berbagai daerah di Indonesia belom merata
khususnya propinsi di Indonesia wilayah timur yang memiliki rasio
kelistrikan yang rendah seperti pada NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara,
Papua, dan Papua Barat. Demi memenuhi kebutuhan listrik yang merata di
berbagai penjuru negeri, pemerintah mengupayakan berbagai macam alat
pembangkit energi listrik seperti PLTU, PLTA, PLTG, PLTS.
Dengan 2/3 luas wilayah Indonesia yang merupakan lautan dan berada di
antara samudra Hindia dan samudra Pasifik serta diapit oleh benua Asia dan
benua Australia, maka iklim cuacanya akan dapat dipengaruhi oleh kiriman
angin yang berhembus dari benua Asia ke Australia maupun sebaliknya.
Namun menurut Gross (1990), bahwa pergerakan arus di permukaan laut
tidak searah dengan hembusan angin karena adanya gaya Coriolis yang
ditimbulkan oleh rotasi bumi. Pasang surut air laut merupakan fenomena alam
yakni naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. yang juga dapat
mempengaruhi timbulnya gelombang pada air laut.
Indonesia sangat berpotensi untuk membuat pembangkit listrik tenaga
gelombang air laut guna memenuhi pemerataaan kebutuhan listrik dengan
potensi gelombang air laut yang melimpah dan tidak pernah habis.
Pembangkit listrik tenaga gelombang air laut tersebut dapat di tempatkan di
daerah-daerah yang memiliki gelombang air laut yang tinggi dan stabil dalam
sepanjang tahun.
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan
gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Wilayah laut Indonesia yang
luas memiliki potensi besar dalam menghasilkan energi listrik, namun
pemanfaatannya belum optimal. Kelebihan pembangkit listrik ini adalah tidak
menyebabkan polusi karena sumber penggeraknya menggunakan energi alam
yang bersifat terbarukan, meskipun biaya instalasi dan perawatan mahal.
Untuk merealisasikan hal tersebut perlu dilakukan kajian lebih mendalam.
Pengukuran dan pemetaan potensi arus laut telah dilakukan oleh Pusat Kajian
dan Pengembangan Geologi Laut (P3GL), sedangkan potensi energi yang
berasal dari perbedaan temperatur masih dalam proses pengujian untuk
kelayakannya oleh BPPT dan Universitas Dharma Persada (Mukhtasor,
2012).
B. Tujuan
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah terutama di laut yang
berupa energi gelombang laut.
2. Memiliki peran dalam program Pemerintah dalam pemerataan energi
listrik yang bertajuk Indonesia Terang dengan Energi Baru Terbarukan
(EBT).
3. Menjadi solusi pembangkit energi tenaga listrik yang efektif dari potensi
yang ada di laut.
C. Manfaat
1. Dengan adanya pembangkit listrik energi terbarukan, masyarakat
Indonesia dapat merasakan pemerataan energi yang ramah lingkungan di
seluruh pelosok negeri.
2. Mengurangi tingkat konsumsi bahan bakar fosil yang tak terbarukan (finite
resource) yang menjadikan tidak tergantung dengan fluktuasi harga pasar
dunia terbuka bahan bakar fosil karena sumber energi listrik yang mandiri
(tidak membutuhkan bahan bakar fosil).
3. Menjadi sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan (tidak berpolusi
dan tidak berlimbah).
4. Memiliki tingkat perawatan yang relatif rendah dari pada pembangkit
konvensional.
5. Mendorong tingkat Pendidikan dan Informasi yang diterima di daerah
terpencil, sehingga tak hanya listrik yang merata tetapi juga pendidikan
dan informasi global yang merata.
6. Membantu dan mendorong perekonomian daerah terpencil tersebut dan
menciptakan peluang kerja.
BAB II GAGASAN
A. Tuntutan Kebutuhan Energi
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan penduduk
terbanyak di dunia. Pemeratan pendistribusian kebutuhan primer seperti pangan,
sandang dan papan haruslah tercukupi. Guna memenuhi kebutuhan primer
tersebut, pemerintah pusat maupun daerah berusaha untuk memajukan ekonomi
masyarakat yang salah satunya dengan menyuplai energi listrik.
Menururt BPPT (2014), pada tahun 2012 kapasitas total pembangkit nasional
di wilayah Indonesia adalah sebesar 44,8 GW. Sekitar 73% diantaranya berada di
wilayah Jawa Bali, 18% di wilayah Sumatera, sisanya di wilayah Kalimantan dan
Pulau lainnya (Sulawesi, Maluku, NTB-NTT, Papua).
Data dari Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI) tahun 2011 menyatakan
gelombang laut mempunyai potensi teoritis 510 GW, potensi teknis 2 GW, dan
potensi praktis 1,2 GW (BPPT, 2014).
Program Indonesia Terang yang dirancang oleh Pemerintah dalam 5 tahun
kedepan terhitung dari tahun 2015 hingga 2019 untuk menerangi 12.669 desa
yang 70% berada di 6 provinsi (Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, NTB,
dan NTT) (ESDM, 2016). Dengan direalisasikan program tersebut diharapkan
dapat meningkatkan ekonomi, pendidikan, dan kualitas hidup masyarakat di
daerah-daerah yang belum teraliri listrik.
Dalam mewujudkan program tersebut, Pemerintah mulai membangun
beberapa pembangkit listrik di beberapa daerah walaupun belum dapat memenuhi
kebutuhan sesuai yang telah ditargetkan. Bentuk geografis negara Indonesia yang
berupa kepulauan menuntut untuk membangun pembangkit listrik yang sesuai
dengan lingkungannya. Dengan memanfaatkan potensi alam yang ada akan lebih
memudahkan pendistribusian energi tersebut baik dalam skala besar maupun
kecil.
Hampir seluruh pembangkit listrik yang ada di Indonesia saat ini
menggunakan sumber tenaga yang tidak terbarukan, yaitu bahan bakar minyak,
batu bara, dan gas. Dalam satu tahun, bahan bakar minyak yang yang dibutuhkan
untuk memenuhi pasokan listrik dapat mencapai 7,2 juta kilo liter. Sedangkan
untuk batu bara dapat mencapai 50 juta ton. Hal tersebut menyebabkan bahan
bakar minyak semakin menipis dikarenakan bahan bakar minyak merupakan
energi yang tidak terbarukan. Dengan semakin langkanya energi fosil, negara
maju sudah mulai beralih menggunakan energi alternatif yang terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik di negaranya yang salah satunya berupa
pemanfaatan energi gelombang laut. Oleh karena itu, Indonesia diharapkan
2010-2015
Energi Gelombang
a.
Teknologi
Uji Coba
Output per
< 100 kW
b. unit
Biaya
c. pembangkitan
Energi Pasang Surut
a.
Teknologi
Output per
b. unit
Biaya
c. pembangkitan
2010-2020
2010-2025
50 MW
Pembangkit listrik
Pengganti pembangkit
utama bersaing
listrik diesel pada
dengan pembangkit
daerah terpencil dan
listrik lainnya
pulau-pulau kecil
100 kW - 1 MW
0,5 - 2 MW
Pilot Project
Pembangkit utama
untuk wilayahtimur
Indonesia
1 MW
10 - 50 MW
50 - 200 MW
Teknologi
500 MW
Uji Coba
Pengganti pembangkit
listrik diesel pada
NTB dan NTT
Pembangkit utama di
Nusa Tenggara
Output per
< 100 kW
100 kW - 1 MW
10 - 100 MW
b. unit
Biaya
Rp. /kWH 1.500 Rp. /kWH 1.000 c. pembangkitan
2.000
1.500
OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)
100 MW
Pembangkit listrik
Pengganti pembangkit
FS & Pilot
utama bersaing
listrik diesel pada
a.
Teknologi
Project
dengan pembangkit
daerah terpencil dan
listrik lainnya
pulau-pulau kecil
Output per
1 - 5 MW
1 - 5 MW
50 - 100 MW
b. unit
Biaya
Rp. /kWH 1.500 Rp. /kWH 1.000 c. pembangkitan
2.000
1.500
Total 1.650 MW
Tabel 1 Road Map Pengembangan Energi Kelautan di Indonesia
(Sumber: BPPT, 2014)
Bila melihat dari kekurangannya, pembangkit listrik tenaga pasang surut air
laut hanya dapat diterapkan di daerah yang memiliki potensi pasang surut air laut
yang besar yaitu di selat dan juga membutuhkan investasi yang sangat besar
dalam pembangunan instalasinya. Dari segi ekologi laut juga dapat menghambat
migrasi biota laut antara sungai dan laut dikarenakan pembangunan pembangkit
listrik tersebut ditempatkan di muara sungai yang berhubungan langsung dengan
lautan.
C. Konsep OPREC
OPREC merupakan pembangkit listrik di atas permukaan laut yang dapat
mengkonversikan energi gelombang laut menjadi energi listrik menggunakan
ponton untuk menggerakkan pompa piston secara terus-menerus guna
menggerakkan turbin. Pembangkit tersebut memiliki perlengkapan seperti ponton,
pompa piston, generator, storage tank yang kemudian akan dikonversikan
menjadi energi listrik.
Pembangkit tenaga gelombang dengan sistem single piston single action pada
4 bentuk piston Reza pada tahun 2003, ternyata piston segi empat dan piston
cilinder yang mempunyai gaya eksitasi yang paling besar. Sistem dengan piston
aksi ganda diduga mampu menyerap energi gelombang secara kontinyu karena
pada gelombang naik energi disuplai oleh gaya apung piston jika gelombang turun
maka energi akan disuplai oleh berat piston. Pengujian meliputi menentukan
putaran dan torsi maksimum (Sayoga A dan Nuarsa, 2013).
Pada gambar. 1 menunjukan gelombang laut menggerakkan poton yang
mengapung. Poton didesain untuk hanya dapat bergerak ke arah vertikal. Dari
gerakan tersebut pompa piston bergerak memberikan tekanan terhadap fluida yang
berada di dalamnya.
Potensi
Teoritis (MW)
Potensi
Teknis (MW)
Potensi
Praktis (MW)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Aceh
11.320
639
160
Nias
3.563
201
50
Mentawai
12.153
686
171
Pariaman
3.020
170
43
Painan
3.791
214
53
Kepri
11.910
672
168
Sukabumi
27.731
1.565
391
Banyuwangi
5.157
291
73
Tanjung Bumi
33
2
0,5
Nusa Penida
118
7
1,7
Gili Trawang
1.773
100
25
Labuhan Bajo
982
55
14
Pontianak
6.066
342
86
Kupang Selatan
11.243
635
159
Makasar
6.009
339
85
P. Lembah Bitung
1.351
76
19
Ambon
2.462
137
34
Halmahera
9.334
527
132
Sorong
880
50
12
Raja Ampat
4.068
230
57
Kendari
1.288
73
18
Biak
3.779
213
53
Timika
13.477
761
190
TOTAL
141.508
7.985
1.995,2
Tabel 2 Total Hasil Perhitungan Potensi Teoritis, Potensi Teknik, dan Potensi
Praktis (Sumber: Mira Yosi, 2014)
D. Pihak-pihak
yang
Dipertimbangkan
Dapat
Membantu
Mengimplementasikan Gagasan
No Pihak
Peran
1
Pemerintah
(Instansi/ Sebagai pemangku kebijakan dan
Lembaga/ Dinas terkait)
pengambil
keputusan.
Peran
Pemerintah disini sangatlah vital.
Dengan kebijakan yang dibuat,
mampu
memudahkan
jalannya
proyek ini.
2
Investor
Peran
pihak
Investor
sangat
diperlukan dalam hal pendanaan.
Karena tanpa dukungan dana yang
kokoh (tak hanya bisa mengandalkan
pemerintah) program ini akan sulit
berjalan.
3
Penduduk Sekitar
Masyarakat setempat yang berada di
daerah terpencil tersebut adalah
komponen vital, di mana mereka
yang akan membantu membangun,
menikmati hasil, dan ikut merawat
pembangkit listrik tersebut. Karena
merekalah yang menjadi objek
tujuan sekaligus berperan menjadi
pendukung pelaksanaan proyek
tersebut baik berupa tenaga maupun
pikiran.
4
Tim Teknisi dan Peneliti
Sebagai inti dari pihak-pihak terkait,
tim Teknisi dan Peneliti memiliki
peran yang utama yaitu sebagai
pemberian konsep dan pengawasan
penuh terhadap proyek ini dengan
partisipasi pihak penduduk sekitar.
Pihak ini juga memiliki tugas dalam
konsep
pengembangannya
berdasarkan analisis evaluasi yang
terjadi setelah itu.
5
Mitra
Proyek
(Industri/ Sebagai pihak yang terjun langsung
Kontraktor)
dalam pembangunan proyek tersebut.
6
Pihak Ahli (Eksternal)
Sebagai konsultan dalam penelitian,
pembangunan,
maupun
pengembangan.
Tabel 3 Pihak-pihak yang Turut Berpartisipasi
10
DAFTAR PUSTAKA
BPPT. 2014. Outlook Energy Indonesia 2014. ISBD 978-602-1328-02-6
ESDM. 2016. http://ebtke.esdm.go.id /post/2016/02/05/1113/ program. indonesia.
terang.targetkan.12.669.desa.terlistriki diakses 9 Maret 2016 Pukul 23.00
http://www.lamtengchoy.com/main/?items-md-ppr diakses pada 29 Maret 2016
pukul 23.34
Khan Jahangir and Gouri S. Bhuyan. 2009. Ocean Energy : Global Technology
development Status. ANNEX I Review, Exchange and Dissemination of
Information on Ocean Energy Systems British Colombia, Canada, V3w
7R7. Page. 11
Luhur Esti Sri, Mahartono Rizka, Suryawati Siti Hajar. 2013. Analisa Finensial
Pengembangan Energi Laut Di Indonesia. Balai Besar Penelitian Analisa
Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Mukhtasor. 2012. Pengembangan Energi Laut di Indonesia. Jakarta: Asosiasi
Energi Laut Indonesia
Sayoga A I Made, I Made Nuarsa. 2013. Pemerataan Energi Gelombang Laut
dengan Sistem Berpiston Aksi Ganda. Jurnal Dinamika Teknik Mesin,
Volume 3 No. 2 Juli 2013. Universitas Mataram NTB.
Suyadi. 2008. Sstudi Pemanfaatan Energi Gelombang Laut Untuk Pembangkit
Listrik. Teknik-Volume 29 No. 1 Tahun 2008 ISSN 0852-1697
Yosi Mira. 2014. Potensi Energi Laut Indonesia. Jurnal M&E, Vol. 12, No. 1.
Hal: 61-62.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
SD
SD Ta,mirul
Islam Surakarta
SMP
Pondok Modern
Darussalam
SMA
Pondok Modern
Darussalam
Jurusan
Tahun MasukLulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Waktu dan
Tempat
Instritusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Semarang, 14 Maret 2016
Pengusul,
ttd
(Ahmadi Syarif H D)
12
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP
Lufti Nurhartanto
L
S-1 Teknik Mesin
210501131140108
Pati, 23 Juni 1995
Luftinurhartanto7@gmail.com
085641547657
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
SD
SD Wedarijaksa
01
Jurusan
Tahun MasukLulus
2001
SMP
SMA
SMP Negeri 3 Pati SMA Negeri 1
Pati
IPA
2007
2010
Instritusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - Gagasan Tertulis
Semarang, 14 Maret 2016
Pengusul,
ttd
(Lufti Nurhartanto)
13
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
SD
MI Al-Islam
Kartasura
SMP
MTS As-Sakienah
Jurusan
Tahun MasukLulus
1997-2006
2009-2011
Instritusi Pemberi
Penghargaan
SMA
MAN 2
Surakarta
IPA
2011-2013
Waktu dan
Tempat
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Semarang, 14 Maret 2016
Pengusul,
ttd
14
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/ HP
Wildan Lazuardi
L
S-1 Teknik Elektro
21060115140138
Semarang, 29 Desember 1996
Wildanlazuardi88@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus
SD
Assalamah
SMP
Hidayatullah
SMA
Darussalam
2002-2008
2008-2011
2011-2015
Instritusi Pemberi
Penghargaan
Waktu dan
Tempat
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Semarang, 14 Maret 2016
Pengusul,
ttd
(Wildan Lazuardi)
15
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus
S-1
Institu Teknologi
Bandung
Teknik Mesin
1980-1986
S-2
University of
Waterloo
Departement of
Mechanical
Engineering
S-3
University of
Waterloo
Departement of
Mechanical
Engineering
1990-1992
1993-1998
Waktu dan
Tempat
Instritusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketdaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Semarang, 14 Maret 2016
Pengusul,
ttd
16
Nama / NIM
Ahmadi Syarif H D/
21050113130157
S-1 Teknik
Mesin
Teknik
Mesin
Alokasi
Waktu (jam
/minggu)
10 jam/
minggu
Lufti Nurhartanto/
21050113140108
S-1 Teknik
Mesin
Teknik
Mesin
10 jam/
minggu
Ilmu
Kelautan
Ilmu
Kelautan
10 jam/
minggu
S-1 Teknik
Elektro
Teknik
Elektro
10 jam/
minggu
26020113130124
4
Wildan Lazuardi/
21060115140138
Program
Studi
Bidang Ilmu
Uraian Tugas
Menentukan
gagasan dan
gambaran umum
Bertanggung
jawab dalam
pengembangan
ide
Bertanggung
jawab dalam
pengumpulan
referensi
Bertanggung
jawab dalam
pengembangan
ide
17
18