Está en la página 1de 5

PATOFISIOLOGI

HIPERTENSI

Tekanan darah adalah fungsi curah jantung X


resistensi perifer
Maka diameter pembuluh darah sangat
mempengaruhi aliran darah.
Ketika diameternya mengecil (seperti pada
kondisi atherosclerosis) maka gaya tahan dan
tekanannya meningkat.
Sebaliknya ketika diameternya membesar
(sebagaimana dengan penggunaan terapi obat
vasodilator), gaya tahan berkurang dan tekanan
darah menjadi lebih rendah.

regulator utama adalah SNS (Symphatethic


Nervous System) untuk kontrol jangka pendek
dan ginjal untuk kontrol jangka panjang.
Sebagai tanggapan terhadap turun nya tekanan
darah sistem saraf simpatis menghasilkan
norephinepherin, sebuah vasokonstriksi, yang
bekerja di arteri kecil dan arterioles untuk
meningkatkan resistensi perifer dan
meningkatkan tekanan darah.

Kondisi yang terjadi sebagai akibat dari stimulasi


berlebih sistem saraf tepi (seperti beberapa
gangguan adrenal atau sleep apnea)
menghasilkan terjadinya peningkatan tekanan
darah.
Ginjal mengendalikan tekanan darah dengan
mengatur sejumlah volume cairan extracellular
dan sekresi renin, yang mengaktivasi Sistem
Renin Angiotensin (RAS).

También podría gustarte