Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
: 1,20 %
: 0,5 %
Jarak antar sengkang 100 mm
Beban siklik serat atas penampang seperti pada gambar berikut:
50
As
600
As
300
Gambar 1. Siklus pembebanan berdasarkan regangan serat atas penampang balok
1.
Analisis Pembebanan Siklik Beton Bertulang dengan Model Kent and Park
Persamaan umum pemodelan kurva tegangan dan regangan beton dengan Kent & Park yaitu:
Untuk c < 0,002 :
2
2 c
c
f c f 'c
.....................................................(1)
0, 002 0, 002
50u
0,5
......................................................(3)
50u 50 h 0, 002
3 0, 002 f 'c
'
dalam psi .............................................(4)
f c 1000
3
4
50 h s
ds
...........................................................(5)
s
Dengan s pada Kent and Park didefinisikan sebagai rasio volume tulangan melintang dengan
rasio volume beton.
3 0,002(30)
0.0035
4354.13 1000
b " b (2 sb ) 300 (2 50) 200 mm
50u
b " d " Sh
3
4
50 h s
2
1
4 10 2(200) 2(500)
0.011
200 500 100
b" 3
200
0.011
0.012
s 4
100
50u
0.5
0.5
38.008
50 h 0.002 0.0035 0.012 0.002
1.1.
Dimana : Ec1 4700 fc ' 25742.96 MPa dan c1 , f cm1 adalah regangan dan tegangan saat
pembebanan terakhir (reversal loading). Saat pembebanan kembali (Reverse Loading) tegangan
beton diasumsikan Nol karena menahan gaya tarik. Maka pada Tabel 1 dapat dilihat nilai
regangan dan tegangan pada siklus pertama.
Tabel 1. Nilai Regangan dan Tegangan untuk beton pada saat beban siklik siklus pertama
Loading 1
c
fc (MPa)
0.0000
-0.0005
-0.0010
-0.0015
-0.0020
0.000
13.125
22.500
28.125
30.000
Unloading 1
c
fc (MPa)
-0.0020
-0.0015
-0.0010
-0.0008
30.00
17.13
4.26
0.00
Re-Loading 1
c
fc (MPa)
-0.0008
-0.0005
0.0000
0.0005
0.0010
0.0015
0.0020
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Re-Unloading 1
c
fc (MPa)
0.0020
0.0015
0.0010
0.0005
0.0000
-0.0005
-0.0008
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tegangan (MPa)
25
20
15
10
5
0
-5
0.010
0.008
0.006
0.004
0.002
0.000
-0.002
-0.004
-0.006
-0.008
-0.010
Regangan
Loading 1
Unloading 1
Re-Loading 1
Re-Unloading 1
1.2.
Tabel 2. Nilai Regangan dan Tegangan untuk beton pada saat beban siklik siklus kedua
Loading 2
c
fc (MPa)
-0.0008
-0.0010
-0.0015
-0.0020
-0.0025
-0.0030
-0.0035
-0.0040
-0.0045
-0.0050
-0.0055
-0.0060
-0.0065
-0.0070
-0.0075
-0.0080
0.00
4.26
17.13
30.00
29.43
28.86
28.29
27.72
27.15
26.58
26.01
25.44
24.87
24.30
23.73
23.16
Unloading 2
c
fc (MPa)
-0.0080
23.16
-0.0075
18.33
-0.0070
13.51
-0.0065
8.68
-0.0060
3.86
-0.0056
0.00
Re-Loading 2
0.00
-0.0056
0.00
-0.0045
0.00
-0.0040
0.00
-0.0035
0.00
-0.0030
0.00
-0.0025
0.00
-0.0020
0.00
-0.0015
0.00
-0.0010
0.00
-0.0005
Re-Loading 2
c
fc (MPa)
0.0000
0.0005
0.0010
0.0015
0.0020
0.0025
0.0030
0.0035
0.0040
0.0045
0.0050
0.0055
0.0060
0.0065
0.0070
0.0075
0.0080
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Re-Unloading 2
c
fc (MPa)
0.0080
0.0075
0.0070
0.0065
0.0060
0.0055
0.0050
0.0045
0.0040
0.0035
0.0030
0.0025
0.0020
0.0015
0.0010
0.0005
0.0000
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tegangan (MPa)
20
15
10
5
0
-5
0.010
0.008
0.006
0.004
0.002
0.000
-0.002
-0.004
-0.006
-0.008
-0.010
Regangan
Loading 2
Loading 2
Unloading 2
Re-Loading 2
Re-Unloading 2
2.
s E s
Es E
R
1 s
0
s
1/ R
...........................................................(9)
Dimana :
: Modulus Elastisitas Baja inisial
Es
E
s * b s *
1 b
1 *
s
R
1/ R
....................................................(10)
Dimana :
s*
s r
r
dan s * s
0 r
0 r
0 ,0
r ,r
Pada kasus ini, regangan baja harus dihitung dengan cara diskritisasi penampang beton
berdasarkan regangan serat atas beton. Dengan demikian model baja dengan Menegotto-Pinto
dapat terlihat perilakunya. Proses diskritisasi penampang dapat dilihat pada Lampiran 1.
5
2.1.1.
b
E
: 10%
: 10% x 200000 = 20000 MPa
:6
Untuk Loading Siklus Pertama
0 400 MPa
0 0.002
Dari hasil perhitungan diskritisasi penampang, untuk loading siklus pertama didapat
regangan dan tegangan baja serat atas dan bawah adalah :
Tabel 3. Nilai tegangan dan regangan saat loading siklus pertama
No.
1
2
3
4
5
2.1.2.
Beton
c
fc (MPa)
0.0000
0.0005
0.0010
0.0015
0.0020
0.00
13.13
22.50
28.13
30.00
Baja Tulangan
s (MPa)
s '
s
0.0000
-0.0010
-0.0019
-0.0040
-0.0062
0.00
-204.52
-389.62
-440.50
-484.79
0.0000
0.0004
0.0007
0.0010
0.0013
s' (MPa)
0.00
72.32
146.40
199.54
250.19
r 0.0062
Regangan sisa = r
r
Es 0
0.0062
484.79
0.00382
200000
0 0.00223
s 0.0062
0.00223 0.0062
dan * 10% s *
1 10% *
1 *
1/6
s 484.79
316.49 484.79
Sedangkan untuk tulangan tekan kondisinya masih elastis. Maka didapat nilai regangan dan
tegangan baja saat Unloading siklus pertama yang tertera pada Tabel 4.
Tabel 4. Regangan dan tegangan baja tulangan bawah saat unloading siklus pertama
No.
1
2
3
4
5
0.0020
0.0015
0.0010
0.0005
0.0000
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
s (MPa)
-484.79
-165.14
-59.15
-10.43
32.88
Tabel 5. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat unloading siklus pertama
2.1.3.
No.
1
2
3
4
5
0.0020
0.0015
0.0010
0.0005
0.0000
s
0.0013
0.0009
0.0005
0.0001
0.0000
Tulangan Atas
*
*(MPa)
0.625466
0.470886
0.267988
0.197415
0.052168
0.962547
0.947089
0.926799
0.919741
0.905217
s(MPa)
250.19
188.35
107.20
20.87
0.00
No.
1
2
3
4
5
0.0000
-0.0005
-0.0010
-0.0015
-0.0020
-0.0036
-0.0034
-0.0031
-0.0028
-0.0020
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
0.595905
0.713219
0.776715
0.846217
1.05824
0.592003
0.700126
0.753967
0.807535
0.928681
s (MPa)
32.88
76.20
119.34
162.27
259.34
Tabel 7. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat reverse loading siklus pertama
2.1.4.
No.
1
2
3
4
5
0.0000
-0.0005
-0.0010
-0.0015
-0.0020
Tulangan Atas
*
*(MPa)
s(MPa)
0.00
-152.41
-238.69
-324.54
-400.00
Regangan sisa :
r
Es 0
r
Es 0
0.002
400
0 untuk tulangan atas dan
200000
0.002
259.34
0.0033 untuk tulangan bawah
200000
0 0.00193; 0 200000 0.00193 (0) 385.34 MPa untuk tulangan atas, sedangkan
untuk tulangan bawah
s 0.002
0.00193 0.002
Jadi, *
dan * 10% s *
s 400
385.34 400
1 10% *
1 *
1/6
s 0.002
0.00594 0.002
Jadi, *
s 259.34
dan * 10% s *
1 10% *
1 *
1/6
529.55 259.34
Hasil perhitungan regangan dan tegangan untuk reverse unloading siklus pertama dapat
dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9.
Tabel 8. Regangan dan tegangan baja tulangan bawah saat reverse unloading siklus pertama
No.
1
2
3
4
5
-0.0020
-0.0015
-0.0010
-0.0005
0.0000
-0.0020
-0.0025
-0.0027
-0.0029
-0.0032
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
1.05824
0.12706
0.18218
0.23727
0.30457
0.92868
0.12706
0.18217
0.23726
0.30453
s (MPa)
259.34
159.10
115.62
72.17
29.09
Tabel 9. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat reverse unloading siklus pertama
No.
1
2
3
4
5
-0.0020
-0.0015
-0.0010
-0.0005
0.0000
-0.0020
-0.0016
-0.0012
-0.0007
-0.0003
Tulangan Atas
*
*(MPa)
-1
0.10415
0.21488
0.32561
0.43257
-1
0.10415
0.21488
0.32555
0.43214
s(MPa)
-400.00
-318.20
-231.25
-144.33
-58.173
Dari hasil perhitungan, diperoleh hubungan antara tegangan dan regangan pada baja tulangan
model Menegotto-Pinto pada siklus pertama yaitu:
Hubungan Tegangan dan
Regangan Tulangan Bawah
(Model Menegotto-Pinto)
Regangan
-400
-400
-300
Tegangan (MPa)
-500
-300
-200
-100
0
-200
-100
0
100
100
200
200
300
0.0000
-0.0050
Regangan
-500
-0.0100
-0.0150
Tegangan (MPa)
-600
300
0.005
0.000
-0.005
-0.010
-0.015
Loading 1
Unloading 1
Loading 1
Unloading 1
Re-Loading 1
Re-Unloading 1
Re-Loading 1
Re-Unloading 1
Gambar 5. Hubungan tegangan dan regangan baja tulangan model Menegotto-Pinto pada siklus pertama
: 10%
: 10% x 200000 = 20000 MPa
R
2.2.1.
:6
Loading Siklus Kedua
Dari pembebanan sebelumnya didapat :
r 400 MPa, r 0.002 untuk tulangan atas dan r 259.34 MPa, r 0.002 untuk
tulangan bawah.
Regangan sisa :
r
r
r
Es 0
r
Es 0
0.002
400
0 untuk tulangan atas dan
200000
0.002
259.34
0.0033 untuk tulangan bawah
200000
0 0.00193; 0 200000 0.00193 (0) 385.34 MPa untuk tulangan atas, sedangkan
untuk tulangan bawah
s 0.002
0.00193 0.002
Jadi, *
dan * 10% s *
s 400
385.34 400
1 10% *
1 *
1/6
s 0.002
0.00594 0.002
Jadi, *
s 259.34
dan * 10% s *
1 10% *
1 *
1/6
529.55 259.34
Hasil perhitungan regangan dan tegangan untuk loading siklus kedua dapat dilihat pada
Tabel 10 dan Tabel 11.
Tabel 10. Regangan dan tegangan baja tulangan bawah saat loading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
c
0.0005
0.0008
0.0010
0.0015
0.0020
0.0025
0.0030
0.0035
0.0040
0.0045
0.0050
0.0055
0.0060
0.0065
0.0070
0.0075
0.0080
s
-0.0036
-0.0037
-0.0038
-0.0043
-0.0051
-0.0062
-0.0076
-0.0092
-0.0108
-0.0123
-0.0135
-0.0147
-0.0158
-0.0168
-0.0177
-0.0186
-0.0193
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
0.294843
0.334077
0.363379
0.525085
0.764295
1.062909
1.489325
1.976682
2.442866
2.867448
3.242777
3.603813
3.925303
4.213996
4.483234
4.744502
4.957309
0.29
0.33
0.36
0.52
0.74
0.93
1.04
1.10
1.14
1.19
1.22
1.26
1.29
1.32
1.35
1.37
1.40
s (MPa)
1.30
-25.19
-44.95
-153.20
-302.08
-428.36
-499.47
-539.54
-572.25
-601.23
-626.69
-651.13
-672.87
-692.39
-710.59
-728.24
-742.63
Tabel 11. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat loading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
c
0.0005
0.0008
0.0010
0.0015
0.0020
0.0025
s
0.0000
0.0002
0.0004
0.0007
0.0010
0.0013
Tulangan Atas
*
* (MPa)
0.504321
0.572677
0.605327
0.695712
0.777262
0.852041
0.50
0.57
0.60
0.68
0.75
0.81
s (MPa)
-0.76
52.25
77.13
143.66
199.20
244.81
10
No.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
2.2.2.
0.0030
0.0035
0.0040
0.0045
0.0050
0.0055
0.0060
0.0065
0.0070
0.0075
0.0080
0.0016
0.0018
0.0020
0.0023
0.0025
0.0028
0.0031
0.0034
0.0037
0.0040
0.0043
Tulangan Atas
*
* (MPa)
0.912251
0.965514
1.021191
1.081611
1.147645
1.215308
1.287479
1.363388
1.441515
1.520551
1.605111
s (MPa)
0.85
0.88
0.91
0.94
0.96
0.98
1.00
1.01
1.03
1.04
1.05
277.07
302.06
324.67
345.46
364.30
380.18
394.17
406.45
417.23
426.79
435.99
435.99
r r 0.0043
0.0025 untuk tulangan atas dan
Es 0
200000
r
Es 0
0.0193
742.63
0.0156 untuk tulangan bawah
200000
s 0.0043
0.00039 0.0043
Jadi, *
dan * 10% s *
1 10% *
1 *
1/6
s 435.99
353.012 435.99
s 0.0193
0.0152 0.0193
Jadi, *
dan * 10% s *
s 742.63
80.36 742.63
1 10% *
1 *
1/6
11
Hasil perhitungan regangan dan tegangan untuk loading siklus kedua dapat dilihat pada
Tabel 12 dan Tabel 13 .
Tabel 12. Regangan dan tegangan baja tulangan bawah saat unloading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
c
0.0075
0.0070
0.0065
0.0060
0.0056
0.0055
0.0050
0.0045
0.0040
0.0035
0.0030
0.0025
0.0020
0.0015
0.0010
0.0008
0.0005
s
-0.0169
-0.0166
-0.0162
-0.0159
-0.0157
-0.0156
-0.0153
-0.0149
-0.0144
-0.0138
-0.0131
-0.0124
-0.0117
-0.0111
-0.0106
-0.0104
-0.0102
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
0.581687
0.665152
0.744947
0.821279
0.879400
0.893658
0.971770
1.065543
1.182509
1.329638
1.504187
1.687742
1.858777
2.005566
2.126399
2.161241
2.225182
0.58
0.66
0.73
0.79
0.83
0.84
0.89
0.93
0.97
1.01
1.04
1.06
1.08
1.10
1.11
1.11
1.12
s (MPa)
-266.62
-201.99
-143.86
-93.26
-58.88
-51.05
-12.55
24.19
57.89
87.24
111.70
131.75
148.09
161.24
171.74
174.73
180.18
Tabel 13. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat loading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
c
0.0075
0.0070
0.0065
0.0060
0.0056
0.0055
0.0050
0.0045
0.0040
0.0035
0.0030
0.0025
0.0020
0.0015
0.0010
0.0008
0.0005
s
0.0042
0.0038
0.0034
0.0031
0.0027
0.0027
0.0023
0.0019
0.0015
0.0012
0.0008
0.0005
0.0002
-0.0002
-0.0006
-0.0007
-0.0009
Tulangan Atas
*
* (MPa)
0.028297
0.126344
0.224904
0.323949
0.403597
0.423547
0.522343
0.618947
0.712303
0.801437
0.886732
0.970766
1.056553
1.145734
1.238549
1.269964
1.334452
0.03
0.13
0.22
0.32
0.40
0.42
0.52
0.61
0.70
0.77
0.84
0.89
0.93
0.96
0.99
1.00
1.01
s (MPa)
413.67
336.31
258.55
180.44
117.76
102.10
25.10
-48.37
-115.77
-174.48
-223.41
-263.51
-296.18
-322.48
-343.48
-349.46
-360.36
12
2.2.3.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-0.0005
-0.0010
-0.0015
-0.0020
-0.0025
-0.0030
-0.0035
-0.0040
-0.0045
-0.0050
-0.0055
-0.0060
-0.0065
-0.0070
-0.0075
-0.0080
-0.0005
s
-0.0095
-0.0093
-0.0090
-0.0088
-0.0086
-0.0084
-0.0082
-0.0079
-0.0077
-0.0075
-0.0073
-0.0071
-0.0065
-0.0067
-0.0065
-0.0063
-0.0095
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
2.378552
2.442078
2.500735
2.556239
2.609691
2.661793
2.712998
2.763601
2.813794
2.863705
2.913421
2.963001
3.114243
3.061902
3.111271
3.160606
2.378552
1.14
1.14
1.15
1.16
1.16
1.17
1.17
1.18
1.18
1.19
1.19
1.20
1.21
1.21
1.21
1.22
1.14
s (MPa)
193.14
198.46
203.37
208.00
212.45
216.78
221.03
225.23
229.39
233.52
237.63
241.73
254.23
249.91
253.98
258.05
193.14
Tabel 15. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat reverse loading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-0.0005
-0.0010
-0.0015
-0.0020
-0.0025
-0.0030
-0.0035
-0.0040
-0.0045
-0.0050
-0.0055
-0.0060
-0.0065
-0.0070
-0.0075
-0.0080
-0.0005
-0.0017
-0.0021
-0.0025
-0.0029
-0.0033
-0.0037
-0.0041
-0.0045
-0.0049
-0.0053
-0.0057
-0.0062
-0.0065
-0.0070
-0.0074
-0.0078
-0.0017
Tulangan Atas
*
* (MPa)
1.532443
1.633281
1.734800
1.836761
1.939009
2.041447
2.144009
2.246656
2.349361
2.452105
2.554876
2.657666
2.746224
2.863283
2.966103
3.068927
1.532443
1.04
1.06
1.07
1.08
1.09
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.17
1.17
1.19
1.20
1.21
1.04
s (MPa)
-386.27
-396.93
-406.74
-416.00
-424.90
-433.56
-442.06
-450.46
-458.78
-467.04
-475.27
-483.47
-490.51
-499.81
-507.97
-516.11
-386.27
13
2.2.4.
r
r
r
Es 0
r
Es 0
0.0077
516.11
0.00519 untuk tulangan atas dan
200000
0.0063
258.06
0.0076 untuk tulangan bawah
200000
s 0.0077
0.00363 0.077
Jadi, *
dan * 10% s *
1 10% *
1 *
1/6
s 516.11
311.84 516.11
s 0.0063
0.00923 0.0063
Jadi, *
s 258.06
dan * 10% s *
1 10% *
1 *
1/6
326.76 258.06
Hasil perhitungan regangan dan tegangan untuk reverse unloading siklus pertama dapat
dilihat pada Tabel 16 dan Tabel 17.
Tabel 16. Regangan dan tegangan baja tulangan bawah saat reverse unloading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.0075
-0.0070
-0.0065
-0.0060
-0.0055
-0.0050
-0.0045
-0.0040
-0.0035
-0.0065
-0.0067
-0.0065
-0.0071
-0.0073
-0.0075
-0.0077
-0.0079
-0.0080
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
0.069367
0.138733
0.065245
0.277344
0.346249
0.414128
0.479638
0.540627
0.594506
0.07
0.14
0.07
0.28
0.35
0.41
0.48
0.54
0.59
s (MPa)
217.49
176.92
219.90
95.87
55.62
16.05
-21.94
-56.95
-87.38
14
No.
10
11
12
13
14
15
16
-0.0030
-0.0025
-0.0020
-0.0015
-0.0010
-0.0005
0.0000
-0.0082
-0.0083
-0.0084
-0.0084
-0.0085
-0.0085
-0.0074
Tulangan Bawah
*
* (MPa)
0.639266
0.674502
0.701476
0.722256
0.738828
0.752707
0.357368
0.63
0.67
0.69
0.71
0.72
0.73
0.36
s (MPa)
-112.12
-131.12
-145.32
-156.01
-164.38
-171.26
49.13
Tabel 17. Regangan dan tegangan baja tulangan atas saat reverse unloading siklus kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
-0.0075
-0.0070
-0.0065
-0.0060
-0.0055
-0.0050
-0.0045
-0.0040
-0.0035
-0.0030
-0.0025
-0.0020
-0.0015
-0.0010
-0.0005
0.0000
-0.0074
-0.0070
-0.0065
-0.0062
-0.0057
-0.0053
-0.0049
-0.0045
-0.0041
-0.0037
-0.0033
-0.0029
-0.0024
-0.0020
-0.0016
-0.0010
Tulangan Atas
*
* (MPa)
0.097993
0.195986
0.307522
0.391984
0.490021
0.588155
0.686513
0.785301
0.884762
0.985088
1.086317
1.188328
1.290928
1.393926
1.497179
1.639227
0.10
0.20
0.31
0.39
0.49
0.58
0.68
0.76
0.83
0.89
0.94
0.97
1.00
1.02
1.04
1.06
s (MPa)
-434.98
-353.84
-261.53
-191.74
-111.23
-32.10
43.87
113.89
174.75
224.23
262.24
290.64
312.03
328.76
342.52
358.55
15
Dari hasil perhitungan, diperoleh hubungan antara tegangan dan regangan pada baja tulangan model
Menegotto-Pinto pada siklus kedua yaitu:
Hubungan Tegangan dan Regangan
Tulangan Bawah (Model MenegottoPinto)
Regangan
-800
Regangan
-600
-400
-200
0
200
Tegangan (MPa)
-400
Tegangan (MPa)
-600
-200
0
200
400
400
0.000
-0.005
-0.010
-0.015
-0.020
600
0.005
0.000
-0.005
-0.010
Loading 1
Unloading 1
Loading 1
Unloading 1
Re-Loading 1
Re-Unloading 1
Re-Loading 1
Re-Unloading 1
Loading 2
Unloading 2
Loading 2
Unloading 2
Re-Loading 2
Re-Unloading 2
Re-Loading 2
Re-Unloading 2
Gambar 6. Hubungan tegangan dan regangan baja tulangan akibat beban siklik model Menegotto-Pinto
Momen (kNm)
600
400
200
Siklus 1
Silkus 2
0
-200
-400
-0.010
0.000
0.010
0.020
0.030
0.040
0.050
0.060
Kurvatur (1/m)
Gambar 7. Momen dan Kurvatur balok beton bertulang akibat beban siklik sebanyak 2 siklus
16
4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis balok beton dengan rasio tulangan atas setengah dari tulangan bawah
memberikan perilaku dari balok sebagai berikut.
1. Pada siklus kedua, bentuk momen kurvatur penampang balok cukup gemuk, hal tersebut
menandakan bahwa pada siklus kedua disipasi energi dari balok masih cukup besar dan
belum terjadi pinching. Kemungkinan beton dan baja tulangan pada saat loading siklus
kedua bersama-sama memikul beban luar yang lebih besar.
2. Saat berakhirnya siklus perilaku dari momen dan kurvatur penampang balok seperti akan
timbulnya gejala terjadinya pinching tetapi efek terhadap kapasitas penampang masih
terlalu kecil. Akan tetapi, saat akhir dari siklus kedua sudah terdapat gejala pinching yang
cukup besar. Jika balok dibebani kembali, kemungkinan bisa terjadi pinching yang
menimbulkan efek yang besar terhadap kapasitas penampang.
3. Bentuk dari kurva momen kurvatur dapat mencerminkan besarnya disipasi energi yang
dimiliki oleh penampang, semakin gemuk bentuk dari kurva, maka disipasi energinya
semakin besar.
4. Apabila terdapat pinching saat pembebanan berlangsung, hal itu menandakan adanya
faktor slip yang terjadi antara beton dengan baja tulangan.
17
Loading Siklus 1
1. Kondisi c = 0.0005
Kondisi pada saat serat beton paling atas mengalami regangan (0,0005)
Jumlah pias
h
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
180.61 mm
0.0005000
-0.0011610
13.13 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
550
(mm/mm)
0.0005000
0.0004723
0.0004446
0.0004169
0.0003893
0.0003616
0.0003339
0.0003062
0.0002785
0.0002508
0.0002232
0.0001955
0.0001678
0.0001401
0.0001124
0.0000847
0.0000571
0.0000294
0.0000017
-0.0000260
-0.0010226
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
13.13
12.50
11.86
11.20
10.54
9.87
9.18
8.48
7.77
7.05
6.32
5.58
4.82
4.06
3.28
2.49
1.69
0.87
0.05
0.00
0.00
0.0004862
0.0004585
0.0004308
0.0004031
0.0003754
0.0003477
0.0003201
0.0002924
0.0002647
0.0002370
0.0002093
0.0001816
0.0001539
0.0001263
0.0000986
0.0000709
0.0000432
0.0000155
-0.0000122
-0.0010088
fc avg
(Mpa)
12.81
12.18
11.53
10.87
10.20
9.52
8.83
8.13
7.41
6.69
5.95
5.20
4.44
3.67
2.88
2.09
1.28
0.46
0.03
0.00
Cc
(N)
38,432.04
36,528.88
34,591.23
32,619.09
30,612.47
28,571.35
26,495.75
15,606.82
22,241.08
20,062.01
17,848.45
15,600.41
13,317.88
11,000.85
8,649.35
6,263.35
3,842.86
1,387.89
363,671.75
Tulangan layer 1
s1
fs
Cs1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
0.0003616
72.32
78,101.23
250.00
19,525,307.09
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0010226
-204.52
(441,772.98)
(250.00)
110,443,244.05
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
216.77 kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
205
195
185
175
165
155
145
135
125
115
-265
2.7684E-06
M
(Nmm)
11,337,452.19
10,410,730.74
9,512,588.24
8,644,059.35
7,806,178.70
6,999,980.94
6,226,500.73
3,511,534.54
4,781,831.55
4,112,711.86
3,480,448.32
2,886,075.57
2,330,628.26
1,815,141.03
1,340,648.54
908,185.43
518,786.35
173,485.96
86,796,968.29
Unloading Siklus 1
5. Kondisi c = 0.0015
Kondisi pada saat serat beton paling atas mengalami regangan (0,0015)
Jumlah pias
h
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
134.35 mm
0.0015000
-0.0051987
17.13 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
550
(mm/mm)
0.0015000
0.0013884
0.0012767
0.0011651
0.0010534
0.0009418
0.0008301
0.0007185
0.0006068
0.0004952
-0.0046405
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
17.13
14.25
11.38
8.51
5.63
2.76
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0014442
0.0013325
0.0012209
0.0011092
0.0009976
0.0008859
0.0007743
0.0006627
0.0005510
-0.0045847
fc avg
(Mpa)
15.69
12.82
9.94
7.07
4.20
1.38
0.00
0.00
0.00
0.00
Cc
(N)
47,074.42
38,452.15
29,829.88
21,207.61
12,585.34
4,137.10
153,286.50
Tulangan layer 1
s1
fs
Cs1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
0.0009418
188.35
203,422.65
250.00
50,855,663.62
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0046405
-165.14
(356,709.16)
(250.00)
89,177,289.38
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
182.92 kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
-265
1.11646E-05
M
(Nmm)
13,886,955.04
10,958,863.37
8,203,217.13
5,620,016.33
3,209,260.96
1,013,589.66
42,891,902.48
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
95.41 mm
-0.0005000
-0.0036443
0.00 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
550
(mm/mm)
-0.0005000
-0.0005524
-0.0006048
-0.0006572
-0.0007096
-0.0007620
-0.0008144
-0.0008668
-0.0009192
-0.0009716
-0.0010241
-0.0010765
-0.0011289
-0.0011813
-0.0012337
-0.0033823
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-0.0005262
-0.0005786
-0.0006310
-0.0006834
-0.0007358
-0.0007882
-0.0008406
-0.0008930
-0.0009454
-0.0009979
-0.0010503
-0.0011027
-0.0011551
-0.0012075
-0.0033561
fc avg
(Mpa)
Cc
(N)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tulangan layer 1
s1
fs
Ts1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0007620
-152.41
(164,597.77)
250.00
(41,149,443.52)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0033823
76.20
164,597.77
(250.00)
(41,149,443.52)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
(82.30) kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
205
195
185
175
165
-265
5.24053E-06
M
(Nmm)
-
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
642.95 mm
-0.0015000
-0.0028998
0.00 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
550
(mm/mm)
-0.0015000
-0.0015233
-0.0015467
-0.0015700
-0.0015933
-0.0016166
-0.0016400
-0.0016633
-0.0016866
-0.0017100
-0.0018499
-0.0018733
-0.0018966
-0.0019199
-0.0019433
-0.0019666
-0.0019899
-0.0020133
-0.0020366
-0.0020599
-0.0027831
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-0.0015117
-0.0015350
-0.0015583
-0.0015817
-0.0016050
-0.0016283
-0.0016516
-0.0016750
-0.0016983
-0.0018383
-0.0018616
-0.0018849
-0.0019083
-0.0019316
-0.0019549
-0.0019783
-0.0020016
-0.0020249
-0.0020483
-0.0027715
fc avg
(Mpa)
Cc
(N)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tulangan layer 1
s1
fs
Ts1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0016166
-314.07
(339,197.91)
250.00
(84,799,478.36)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0027831
157.04
339,197.91
(250.00)
(84,799,478.35)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
(169.60) kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
155
145
135
125
115
105
95
85
75
65
-265
2.33299E-06
M
(Nmm)
-
Loading Siklus 2
16. Kondisi c = 0.0005
Kondisi pada saat serat beton paling atas mengalami regangan (0,0005)
Jumlah pias
h
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
65.12 mm
0.0005000
-0.0041071
0.00 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
210
220
230
240
550
(mm/mm)
0.0005000
0.0004232
0.0003464
0.0002696
0.0001929
0.0001161
0.0000393
-0.0000375
-0.0001143
-0.0001911
-0.0002679
-0.0003446
-0.0004214
-0.0004982
-0.0005750
-0.0006518
-0.0007286
-0.0008053
-0.0008821
-0.0009589
-0.0011125
-0.0011893
-0.0012661
-0.0013428
-0.0037232
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0004616
0.0003848
0.0003080
0.0002313
0.0001545
0.0000777
0.0000009
-0.0000759
-0.0001527
-0.0002295
-0.0003062
-0.0003830
-0.0004598
-0.0005366
-0.0006134
-0.0006902
-0.0007670
-0.0008437
-0.0009205
-0.0010741
-0.0011509
-0.0012277
-0.0013045
-0.0036848
fc avg
(Mpa)
Cc
(N)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tulangan layer 1
s1
fs
Ts1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0000452
-0.76
(721.82)
229.00
(165,296.17)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0035619
1.30
2,470.74
(229.00)
(565,799.72)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
1749 kN
(0.73) kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
205
195
185
175
165
155
145
135
125
115
95
85
75
65
-265
7.67852E-06
M
(Nmm)
-
Unloading Siklus 2
33. Kondisi c = 0.0075
Kondisi pada saat serat beton paling atas mengalami regangan (0,0075)
Jumlah pias
h
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
162.46 mm
0.0075000
-0.0201991
18.33 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
550
(mm/mm)
0.0075000
0.0070383
0.0065767
0.0061150
0.0056534
0.0051917
0.0047301
0.0042684
0.0038068
0.0033451
0.0028835
0.0024218
0.0019602
0.0014985
0.0010369
0.0005752
0.0001136
-0.0178908
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
18.33
13.88
9.42
4.97
0.52
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0072692
0.0068075
0.0063459
0.0058842
0.0054226
0.0049609
0.0044993
0.0040376
0.0035760
0.0031143
0.0026527
0.0021910
0.0017294
0.0012677
0.0008061
0.0003444
-0.0176600
fc avg
(Mpa)
16.11
11.65
7.20
2.74
0.26
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Cc
(N)
48,319.58
34,955.62
21,591.66
8,227.70
772.86
113,867.42
Tulangan layer 1
s1
fs
Cs1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
0.0042223
413.67
393,892.12
229.00
90,201,295.50
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0169213
-266.62
(507,759.54)
(229.00)
116,276,934.68
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
239.01 kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
205
195
185
175
165
155
145
-265
4.61651E-05
M
(Nmm)
14,254,274.96
9,962,351.21
5,937,706.63
2,180,341.20
197,079.78
32,531,753.78
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
29.30 mm
-0.0005000
-0.0107389
0.00 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
210
220
550
(mm/mm)
-0.0005000
-0.0006706
-0.0008413
-0.0010119
-0.0011826
-0.0013532
-0.0015239
-0.0016945
-0.0018652
-0.0020358
-0.0022065
-0.0023771
-0.0025478
-0.0027184
-0.0028891
-0.0030597
-0.0032304
-0.0034010
-0.0035717
-0.0037423
-0.0039130
-0.0040836
-0.0042543
-0.0098857
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-0.0005853
-0.0007560
-0.0009266
-0.0010973
-0.0012679
-0.0014386
-0.0016092
-0.0017799
-0.0019505
-0.0021212
-0.0022918
-0.0024625
-0.0026331
-0.0028038
-0.0029744
-0.0031451
-0.0033157
-0.0034864
-0.0036570
-0.0038277
-0.0039983
-0.0041690
-0.0098004
fc avg
(Mpa)
Cc
(N)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tulangan layer 1
s1
fs
Ts1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0017116
-386.27
(367,810.07)
229.00
(84,228,506.25)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0095273
193.14
367,810.07
(229.00)
(84,228,506.42)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
(168.46) kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
205
195
185
175
165
155
145
135
125
115
105
95
85
-265
1.70649E-05
M
(Nmm)
-
=
=
60 mm
10 mm
c
c atas
c bawah
f'c
=
=
=
=
4015.90 mm
-0.0075000
-0.0063795
0.00 MPa
h
(mm)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
550
(mm/mm)
-0.0075000
-0.0074813
-0.0074626
-0.0074440
-0.0074253
-0.0074066
-0.0073879
-0.0073693
-0.0073506
-0.0073319
-0.0073132
-0.0072946
-0.0072759
-0.0072572
-0.0064728
fc
(Mpa)
avg
(mm/mm)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-0.0074907
-0.0074720
-0.0074533
-0.0074346
-0.0074160
-0.0073973
-0.0073786
-0.0073599
-0.0073413
-0.0073226
-0.0073039
-0.0072852
-0.0072666
-0.0064822
fc avg
(Mpa)
Cc
(N)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Tulangan layer 1
s1
fs
Ts1
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0073674
-434.98
(414,184.39)
229.00
(94,848,225.51)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
Tulangan layer 2
s2
fs
Ts2
Lengan M
M
=
=
=
=
=
-0.0065121
217.49
414,184.39
(229.00)
(94,848,225.51)
mm/mm
MPa
N
mm
Nmm
H
M
=
=
0 kN
(189.70) kNm
Lengan M
(mm)
300
295
285
275
265
255
245
235
225
215
205
195
185
175
-265
-1.86757E-06
M
(Nmm)
-