Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan teori
1. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
a. Pengertian MAL
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun lainnya (Setya & Sujiyatini, 2009, hal. 68).
MAL menggunakan praktik menyusui untuk menghambat ovulasi
sehingga berfungsi sebagai kontrasepsi. Apabila seorang wanita
memiliki seorang bayi berusia kurang dari 6 bulan dan amenore serta
menyusui penuh, kemungkinan kehamilan terjadi hanya sekitar 2%.
Namun, jika tidak menyusui penuh atau tidak amenorea, risiko
kehamilan akan lebih besar. Banyak wanita akan memilih bergantung
pada metode kontrasepsi lain seperti pil hanya progesteron serta MAL
(Everett, 2007, hal. 51).
b. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
1) Menyusui secara penuh, lebih efektif bila pemberian > 8 x sehari.
2) Belum haid.
3) Umur bayi kurang dari 6 bulan (Saifuddin, dkk, 2006, hal. MK-1).
c. Cara kerja MAL
Proses menyusui dapat menjadi metode kontrasepsi alami karena
hisapan bayi pada puting susu dan areola akan merangasang ujung7
akan
menekan
pengeluaran
faktor-faktor
yang
tersebut
merangsang
hipofise
anterior
untuk
gonadotropin
oleh
hypothalamus.
Akibatnya
adalah
tinggi
(keberhasilan
98%
pada
enam
bulan
pascapersalinan).
2) Tidak mengganggu senggama.
3) Tidak ada efek samping secara sistemik.
4) Tidak perlu pengawasan medis.
5) Tidak perlu obat atau alat.
6) Tanpa biaya.
e. Keuntungan non kontrasepsi MAL
1) Untuk bayi (Saifuddin, dkk, 2006, hal. MK-2)
a) Mendapatkan
kekebalan
pasif
(mendapatkan
antibody
10
11
Keadaan
Ketika
mulai
makana
pendamping
Anjuran
memberikan
secara
metode
kontrasepsi
lain
menyusui)
metode
kontrasepsi
lain
Bayi
menghisap
susu
tidak
Walaupun
metode
kontrasepsi
lain
8 x sehari
metode
kontrasepsi
lain
12
13
menyusui
on
demand
(menyusui
setiap
saat
bayi
14
belum
Apakah ibu sudah memberikan
makanan/minuman tambahan
atau biarkan jangka waktu lama
tidak menyusui
ya
belum
Apakah bayi sudah berumur
lebih dari 6 bulan?
belum
ya
Kemungkinan kehamilan
untuk ibu ini meningkat.
Untuk tetap terhindar dari
kehamilan nasehatnya ibu
tersebut untuk memulai
memakai cara KB tambahan
dan teruskan memberian ASI
demi kesehatan bayinya
15
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
16
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan,
meramalkan,
dan
17
atau
memisahkan,
mengelompokan,
komponen-komponen
pengetahuan
yang
dimiliki
18
(menimbang-nimbang),
seseorang
akan
19
20
dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang
diamatinya. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian
yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah (Wawan &
Dewi, 2010, hal. 15).
e. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu :
1) Faktor internal
a) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja (Wawan & Dewi, 2010, hal. 17).
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan keluarganya. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan
cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak
tantangan (Wawan & Dewi, 2010, hal. 17).
c) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
21
seseorang
akan
pola
hidup
terutama
dalam
22
Definisi
Sikap menurut Louis Thurstone (1928; salah seorang tokoh
terkenal di bidang pengukuran sikap), Rensis Likert (1932; seorang
pionir di bidang pengukura sikap), dan Charles Osgood) yang dikutip
oleh Azwar (2011, hal. 4) adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi
perasaan. Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus
atau obyek tertentu (Notoatmodjo, 2007, hal. 142).
Menurut
LaPieree
(1934
dalam
Allen,
Guy
dan
23
24
b. Ciri-ciri sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) yang dikutip oleh
Wawan & Dewi (2010, hal. 34) adalah :
a) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau
dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungan dengan
obyeknya.
b) Sikap dapat berubah-ubah tergantung keadaan dan syarat
tertentu.
c) Sikap tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai
hubungan tertentu terhadap suatu obyek.
d) Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu.
e) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
c.
25
kesesuaian
antara
pernyataan
sikap
yang
dengan
responnya
terhadap
obyek
sikap
26
Sifat sikap
Sifat sikap menurut (Heri Purwanto, 1998, hal. 63) yang dikutip oleh
Wawan & Dewi (2010, hal. 34) sikap dapat bersifat :
a)
Sikap positif
Tindakan yang menunjukkan sikap positif, yaitu mendekati,
menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.
b)
Sikap negatif
Tindakan yang menunjukkan sikap negatif, yaitu sikap yang
cenderung untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak
menyukai obyek.
27
f.
Struktur sikap
Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang yaitu :
1) Komponen kognitif (cognitive)
Menurut Mann (1969) yang dikutip oleh Azwar (2011, hal. 24)
menjelaskan
bahwa
komponen
kognitif
berisi
persepsi,
28
dan
perasaannya
terhadap
stimulus
tersebut.
Tingkatan sikap
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai
tingkatan, yaitu:
1) Menerima (receiving)
Diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan obyek (Notoatmodjo, 2003, hal. 126). Misalnya
sikap orang terhadap KB dapat dilihat dari kesediaan memakai
alkon KB atau perhatian terhadap penyuluhan tentang KB.
2) Merespon (responding)
Merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah
(Notoatmodjo, 2007, hal. 144).
3) Menghargai (valuing)
Seseorang memberikan nilai yana positif terhadap objek atau
stimulus, dalam arti membahasnya dengan oranga lain dan bahkan
29
30
31
b) Pengaruh kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah
sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah
mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah
yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat
asuhannya (Wawan & Dewi, 2010, hal. 34).
c) Media massa
Media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang
dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan-pesan sugestif yang
di bawa oleh informasi tersebut apabila cukup kuat memberi
dasar efektif dalam menilai sesuatu (Azwar, 2011, hal. 34).
d) Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Kedua lembaga ini meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk,
garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan
serta ajaran-ajarannya. Dikarenakan konsep moral dan ajaran
agama sangat menentukan sisitem kepercayaan maka tidaklah
mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut
ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu
hal (Azwar, 2011, hal. 35-36).
32
i.
Pengukuran sikap
Beberapa teknik pengukuran sikap, yaitu :
a) Skala Thurstone (Method of Equel-Appearing Intervals)
Metode ini mencoba menempatkan sikap seseorang pada
rentangan dari yang sangat unfavorabel hingga sangat favorabel
terhadap suatu obyek sikap. Favorabilitas penilai itu di
ekspresikan melalui titik skala ranting yang memiliki rentang
sangat tidak setuju, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, sangat setuju.
Median dan rerata perbedaan penilain antara penilaian terhadap
item ini kemudian dijadikan sebagai skala masing-masing item,
kemudian item disusun mulai dari item yang memiliki nilai
skala terendah hingga tertinggi, kemudian item dipilih untuk
kuesioner skala sikap yang sesungguhnya. Dalam penelitian,
skala yang telah dibuat ini kemudian diberikan pada responden.
Responden
diminta
untuk
menunjukkan
seberapa
besar
33
aspek-aspek
perilakunya
sendiri
atau
yang
dengan
pengukuran
sikap
yang
bersifat
mengenai
stabilitas
struktur
34
banyak
situasi,
akurasi
pengukuran
sikap
35
B. Kerangka teori
Faktor internal :
1. Pengetahuan
2. Pengalaman
pribadi
3. Kenyakinan
dan pikiran
4. Faktor
emosional
Sikap
Faktor eksternal :
1. Pengaruh
budaya
2. Media masa
3. Lembaga
pendidikan
dan agama
4. Pengaruh
orang lain
yang dianggap
Gambar 2.3 : Kerangka Teori
penting
Variabel terikat
Pengetahuan ibu
hamil
tentang
kontrasepsi MAL