Está en la página 1de 27

MENGKAJI EFEKTIVITAS SUPERVISI

SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBINAAN


PENGEMBANGAN KOMPETENSI STAF
PENDIDIKAN
Disusun oleh :
Muhammad Suherlan Amel (7616150434)

PENDAHULUAN

Membangun kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan membangun


kualitas pembelajaran. Sementara kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh
kualitas tenaga pendidik.
Dalam proses pembelajaran seringkali guru melakukan kesalahan, oleh karena
itu guru memerlukan layanan supervisi (pembinaan) pengajaran, karakteristik
dan rasional.
Faktor lain yang mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya
adalah peran kepala sekolah dan pengawas.

Permendiknas nomor 12 tahun 2007 mengamanatkan bahwa seorang pengawas


sekolah harus mampu dan menguasai melakukan penilaian kinerja baik kinerja
guru, kepala sekolah, dan staf (tenaga administrasi sekolah ) merupakan salah
satu kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah.
Seorang supervisor adalah orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya,
ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
pendidikan.

PEMBAHASAN

1.1 Hakekat Supervisi Evaluasi


Evaluasi program supervisi pendidikan adalah pemberian estimasi terhadap
pelaksanaan supervisi pendidikan untuk menentukan keefektifan dan kemajuan
dalam rangka mencapai tujuan supervisi pendidikan yang telah ditetapkan.
Perubahan yang diharapkan dari semua personil dalam supervisi dan dalam
perbaikan program melibatkan supervisor, guru, dan murid

Rencana
perbaika
n
Perubaha
n
dibidang
kurikulum
dan
bimbinga
n

Ruang lingkup
supervisi
pendidikan

Teknis
pencapai
an tujuan

Organisas
i
perencan
aan

Tujuan
yang
akan
dicapai

Supervisor pendidikan dalam mengadakan evaluasi program supervisi pendidikan


harus mencakup bidang luas, dalam arti bahwa seluruh situasi yang disupervisi,
termasuk supervisor sendiri juga harus dievaluasi
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown(1977) Evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Menurutnya evaluasi itu
mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya dasar-dasar evaluasi pendidikan:

Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran


bersifat kuantitatif.

Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran


baik dan buruk. Penilaian bersifat kuantitatif.

Mengadakan Evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan


menilai

1.2 Perbedaan Evaluasi dan Supervisi


Supervisi adalah suatu proses sistematis dan berkelanjutan dalam pengumpulan, analisis, dan
penggunaan informasi untuk mengontrol manajemen dan pengambilan keputusan dengan maksud untuk
memastikan hal-hal apapun dari suatu program yang sedang dijalankan dapat berjalan secara efektif,
efisien sesuai dengan langkah atau rencana yang telah disusun sebelumnya.
Tujuan supervisi :

Menghasilkan
kinerja yang
terbaik

Meningkatkan
rencana kerja
dan melakukan
tindakan
perbaikan

Menjajaki
progress dan
perubahan
yang terjadi

membantu
pengambil
keputusan

Temuan hasil
akan menjadi
bagian alat
intervensi
selanjutnya

Evaluasi adalah sekumpulan aktifitas yang dirancang untuk menentukan nilai atau harga dari
suatu program atau intervensi tertentu. Evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah proyek
tersebut berhasil, kurang berhasil, atau gagal.
Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur dan menilai pengaruh, hasil atau produk dan dampak
dari suatu intervensi/program
Evaluasi suatu program biasanya terbagi dalam 2 (dua) tingkatan, yakni:

Evalusai
Tengah
Program (MidTerm
Evaluation)

Evalusai Akhir
Program
ogram
(Completion
Evaluation)

Secara prinsip Supervisi dan evaluasi dapat dibedakan dari dari 3 (tiga)
sisi, yaitu :
Supervisi

Evaluasi

Tujuan Utama

Membuat tetap pada jalur,


menyesuaikan dengan
rencana dan meningkatkan
efisiensi.

Mengukur keberhasilan,
meningkatkan efektifitas,
mengukur dampak, dan
melakukan perbaikan
kedepan

Frekuensi

Bersifat reguler dan


kontinyu

Bersifat episodik

Fokus

Memfokuskan diri pada


input, output, proses dan
rencana kerja

Memfokuskan diri pada


efektifitas, relevansi,
dampak, dan efektifitas
biaya

1.3 Prinsip Melaksanakan Supervisi dan


Evaluasi
Objektif, pelaksanaan evaluasi dan supervisi harus dilakukan atas dasar indikator-indikator yang sudah
disepakati tanpa tndensi apriori.
Transparan, pelaksanaan evaluasi dan supervisi harus dilakukan secara terbuka dan
diinformasikan kepada seluruh pihak yang terkait.
Partisipatif, pelaksanaan evaluasi dan supervisi harus melibatkan secara aktif dan interaktif
bagi para pelaku.
Akuntabilitas, pelaksanaan evaluasi dan supervisi dapat dipertanggungjawabkan secara
internal maupun eksternal.
Tepat waktu, pelaksanaan evaluasi dan supervisi harus sesuai waktu yang dijadwalkan
Berkesinambungan, hasil evaluasi dan supervisi harus dipakai sebagai umpan balik penyempurnaan
pada kebijakan.

Pengembangan staf pendidik yang efektif dilakukan dengan menerapkan beberapa model.
Berdasarkan hasil studi (Librari Research) yang dilakukan Crandall mengemukakan model-model
efektif pengembangan profesional guru :

Model
monitorin
g

yaitu para praktisi guru berpengalaman merilis


pengetahuannya atau melakukan aktivitas
mentor
kepada
praktisi
yang
kurang
berpengalaman.
Model
ilmu
terapan

yaitu berupa penautan antara hasil-hasil riset


yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan
praktis
Model
inkuiri

mereka harus aktif menjadi peneliti seperti membaca,


bertukar pendapat, melakukan observasi, melakukan
analisis kritis, dan merefleksikan pengalaman praktis
mereka sekaligus meningkatkannya.

Pengembangan
Pendidikan

Kompetensi Staf

Metode pembinaan yang dilaksanakan oleh supervisor dalam rangka pengembangan


staf adalah:

Pembinaan
dilingkung
an sendiri

Pembinaan
dilingkung
an daerah

Pembinaan
dilingkung
an guru
bidang
studi
sejenis

Pembinaa
n di bidang
administra
si

1.5. Peran dan fungsi supervisor sebagai komunikator,


evaluator, pelindung/advistor, dan pengambil keputusan
Menurut Piet. A Sahertian (2000: 25), peran seorang supervisor yaitu membantu
(Assisting), dorongan (Supporting), dan mengikutsertakan (Sharing).
Hendiyat Soetopo (1985: 55), menyebutkan bahwa kepala sekolah mempunyai
beberapa peran penting yaitu sebagai berikut:

Peran
pembimbingan

Peran memberi
bantuan

Peran memberikan
layanan

Peran pembinaan

Menurut Ametembun (1981: 34), fungsi supervisi pendidikan yaitu penelitian,


penilaian, perbaikan, dan peningkatan. Supervisi berfungsi sebagai alat untuk
memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang situasi pendidikan sehingga
dapat digunakan sebagai sarana untuk menilai situasi.
Menurut John Mirror yang diterjemahkan oleh Piet A. Sahertian (1987: 181),
fungsi supervisi adalah sebagai upaya dalam menolong guru secara individual,
mengkoordinasi dan melakukan perbaikan kepada staf pendidikan dalam
melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran serta membantu pertumbuhan dan
perkembangan profesi guru.

Fungsi supervisi menurut Swearingen dalam Piet A. Sahertian (2000: 21), fungsi supervisi yaitu
sebagai berikut.

Memberikan
wawasan
yang lebih
luas dan
terintregasi
Memberikan
pengetahuan
dan
ketrampilan
pada setiap
anggota staf

Menganalisis
situasi belajar
mengajar

Mengkoordin
asi semua
usaha sekolah

Fugsi supervisi

Memberikan
fasilitas dan
penilaian
terus-

Memperlengk
api
kepemimpina
n sekolah

Memperluas
pengalaman
guru-guru

Menstimulasi
usaha-usaha
kreatif

1.6. Supervisi sebagai pemberi rekomendasi perbaikan, pemberi


pertimbangan, melakukan program referal, dan pemberi advis
(nasihat)
Menurut Made Pidarta (2006: 101-102), tanggungjawab supervisor yaitu sebagai berikut.
Mengorganisasi dan membina guru
Yaitu memotivasi guru, membangun hubungan yang harmonis dengan guru,
mengembangkan profesi guru, memberi fasilitas dan kesempatan bagi guru agar
kinerjanya meningkat.
Mempertahankan dan mengembangkan kurikulum

Yaitu, berkaitan dengan proses pembelajaran oleh guru diantaranya


bagaimana menciptakan pembelajaran yang kondusif, mengembangkan
program belajar, materi dan alat bantu belajar bersama guru, serta menilai
pendidikan beserta hasilnya.
Meningkatkan aktifitas penunjang kurikulum
yaitu melakukan penelitian bersama guru serta menilai mengadakan humas.

STUDI KASUS

STUDI KASUS
Sebuah sekolah SMK swasta XXX dengan sekolah inisial X dibawah naungan yayasan Y. Dimana
didalam sekolah SMK swasta berinisial Xini memiliki kepala sekolah yang selalu mengevaluasi para guru
nya. Kepala sekolah ini sangat mengerti apa itu supervisi sehingga program supervisi dijalankan oleh kepala
sekolah secara sistematis, sungguh-sungguh,
dan berkelanjutan, maka mutu proses pembelajaran
mengalami peningkatan yang berarti.
Pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK XXX sudah berjalan ke arah yang
efektif. Hal ini dibuktikan oleh aktivitas pembinaan dan pengembangan terhadap profesional guru dilakukan
oleh kepala sekolah. Oleh sebab itu, tingkat profesional guru-guru sudah mengalami perubahan ke arah
positif, walaupun belum menyeluruh.

Namun proses pelaksanaan supervisi dihadapkan kepada beberapa permasalahan, di antaranya


keterbatasan waktu bagi kepala sekolah merupakan salah satu kendala utama untuk mengefektifkan
kunjungan kelas sebagai bagian dari pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah untuk meningkatkan
kompetensi profesional guru. Kendala lain yang ditemui kepala sekolah ketika melakukan kunjungan
kelas, kadang-kadang tidak tercapai sasaran sebagaimana yang diprogramkan. Kondisi ini
menyebabkan tidak dapat bertemu secara langsung dengan guru-guru yang akan disupervisi, karena
masih ada guru yang menghindar untuk disupervisi

KESIMPULAN

(Click the arrow when in Slide Show mode)

Kesimpulan
Evaluasi program supervisi pendidikan adalah pemberian estimasi terhadap pelaksanaan supervisi
pendidikan untuk menentukan keefektifan dan kemajuan dalam rangka mencapai tujuan supervisi
pendidikan yang telah ditetapkan
Evaluasi program supervisi pendidikan tidak berarti kita mengevaluasi suatu rencana program
supervisi pendidikan dalam arti rencana. Evaluasi program supervisi pendidikan berusaha
menentukan sampai seberapa jauh tujuan supervisi pendidikan telah tercapai.
Upaya yang dapat dilakukan oleh supervisor dalam memberikan motivasi atau dorongan terhadap
guru yaitu memberi pekerjaan yang inovatif dan menantang, memberi penghargaan atas prestasi
kerja guru, memberi kesempatan berkreasi baik individu ataupun kelompok, serta memberi
kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas sekolah

Secara prinsip Supervisi dan evaluasi dapat dibedakan dari dari 3 (tiga)
sisi, yaitu :

Tujuan Utama

Frekuensi
Fokus

Supervisi
Membuat tetap pada
jalur, menyesuaikan
dengan rencana dan
meningkatkan
efisiensi.

Bersifat reguler dan


kontinyu
Memfokuskan diri
pada input, output,
proses dan rencana

Evaluasi
Mengukur
keberhasilan,
meningkatkan
efektifitas, mengukur
dampak, dan
melakukan perbaikan
kedepan
Bersifat episodik
Memfokuskan diri
pada efektifitas,
relevansi, dampak,

Terimakasih

También podría gustarte