Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Fungsi Kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan
umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat
meningkatkan dan memperbaiki program.
Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan an kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika
kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram
secara utuh.
Fungsi Selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif
dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi
pelajaran yang dianggap sesuia dengan tujuan pembelajaran.
Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat,
biak guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti orang tua dan masyarakat.
Dokumen perencanaan harus dapat menkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai
tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
Fungsi Prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan
terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui
fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi,
dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
Fungsi Akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu diperlukan
untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran efektif.
Fungsi Kontrol
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan
sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan
dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran
selanjutnya.
pembelajaran
berlangsung,
sebab
pembelajaran
memiliki
sejumlah
tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi
tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Keefektifan
pembelajaran
biasanya
diukur
dengan
tingkat
pencapaian
pelajar
(Hamzah B Uno dkk, 2009:45). Ada empat aspek yang dapat dipakai untuk
mempreskripsikan keefektifan pembelajaran, yaitu (1) kecermatan penguasaan perilaku yang
dipelajari atau sering disebut dengan tingkat kesalahan, (2) kecepatan untuk kerja, (3) tingkat
alih belajar, dan (4) tingkat retensi atau daya serap dari apa yang dipelajari (Hamzah B Uno
dkk, 2009:45).
Eko Khoerul., 2012. Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
(http://ekokhoerul.wordpress.com, diakses 02 Februari 2013 pukul 09:49 PM.)
Menyenangkan.
2. Definisi PAIKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
menyenangkan.
Aktif
dimaksudkan
bahwa
dalam
proses
pembelajaran
guru
Aktif
Pengembang pembelajaran ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses aktif
merangkai pengalaman untuk memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif terlibat di dalam
proses belajar mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Teori belajar konstruktivisme
merupakan titik berangkat pembelajaran ini. Atas dasar itu pembelajaran ini secara
sengaja dirancang agar mengaktifkan anak.
Inovatif
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran menyenangkan yang
bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pembelajaran. Model
pembelajaran inovatif ini tentunya berbeda jauh dari model pembelajaran konvensional
yang memang sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk
menanamkan pemikiran Learning is fun kepada semua peserta didiknya yang
merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak aka nada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan
tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tetentu saja rasa bosan.
Kreatif
Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik pengembangan
kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat kerajinan tangan,
mempraktekkan kesenian dll) maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif.
Pengembangan kemampuan berpikir kreatif haruslah seimbang dengan kemampuan
berpikir rasional logis.
Kreatifitas merupakan tahap paling tinggi dalam pengembangan kemampuan belajar
seseorang. Untuk menumbuhkan kreatifitas cukup sulit dilakukan, jika dalam proses yang
berlangsung tidak memberikan keaktifan bagi siswa.
Bagi siswa, pengembangan kemampuan berpikir kreatif melalui pembelajaran kreatif,
akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk menghadapi tantangan dan permasalahan
di masa depan, yang tentunya akan berubah seiring perubahan zaman dan peradaban.
Efektif
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mendidik, yang secara serentak
dapat memenuhi dua sisi penting dari tujuan pendidikan disekolah, yakni:
Memiliki atau menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS);
Membangun diri pribadi sebagai pemanggung eksistensi manusia. Meskipun
mungkin terjaid hubungan timbale balik di antara keduanya, tetapi pemantapan
kesejatian diri (being) menjadi lebih penting dari apa yang tergolong sebagai
milik (having) yakni memiliki IPTEKS itu sendiri.
Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesain sedemikian rupa
sehingga memberikan suasana penuh keceriaan, menyenangkan, dan yang paling utama,
tidak membosankan, peserta didik. Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa
DAFTAR PUSTAKA
Yoshi Cinda., 2012. Fungsi Perencanaan Pembelajaran. (http://yoshicinda.blogspot.com, diakses
27 Februari 2013 pukul 11:45 AM)
Eko Khoerul., 2012. Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
(http://ekokhoerul.wordpress.com, diakses 02 Februari 2013 pukul 09:49 PM.)
Menyenangkan.
Di susun oleh :
Inayah Rohmaniyah (5415117403)
2013