Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Intervensi
Rasionalisasi
keperawatan
1.ketidak
hasil
Tujuan :
1. menentukan luas
pernafasan
pernafasan dapat
berhubungan
teratasi.
pengerahan tenaga
dengan
prenatal meskipun
penekanan
Criteria hasil
kapasitas vital
difragma
1. pernafasan 24
meningkat fungsi
karena
x/menit
pernafasan di ubah
pembesaran
2. tidak dispnea
saat kemampuan
uterus
3. gerakan dada
dsgrahma untuk
regular
4. tidak terlihat
berkurang pada
cuping hidung
pembesaran uterus.
2. dapatkan riwayat dan
pernafasan dan
sebelumnya
menurunkan oksigen
jringan ibu atau
janin.
3. peningkatan kadar
tekankan pentingnya
minggun ke 24-32
Hb mengakibatkan
kemungkinan anemia
dan menurunkan
kadar kapasitas
pembawa oksigen.
4. menurunkan
kemungkinan gejala
gejala pernafasan
yang di sebabkan
4.Berikan informasi
oleh kelebihan
memaksimalkan
penurunan diafragma,
meningkatkan
ketersediaan ruang
Tujuan :
1. haluaran urin
adalah indicator
b.d edema
cairan dapat teratasi warna urin dan ukur berat sensitive dari
ekstremitas
Criteria hasil :
sirkulasi volume
darah,oliguri dan
bendungan
bawah dapat
berat jenis
vena.
dikurangi
menandakan oliguri
DO:
Edema
normal
2. peningkatan TD
esktremiras
bawah
ml/jam
respon terghadap
Penurunan
4. tekanan darah
ketokolamin
aliran balik
130/90 mmHg
prostaglandin
vena
vasopressin dan
Oliguri
dari 3 detik
sebagai anjuran
Peningkatan
TD
penurunan
Turgor kulit
prostaglandin.
lebih dari 3
detik.
3. beberapa masukan
DS:
Na perlu karena
Nyeri saat
untuk menghindari
berjalan
grm/hr
Tidak kuat
mengakibatkan
berdiri lama
dehidrasi berat
4. lakukan tirah baring
anjurkan posisi klien
4. posisi rekumben
miring kiri
miring kiri
menurunkan tekanan
pada vena cava dan
meningkatkan aliran
balik.
3. gangguan
Tujuan :
1. kaji ketidaknyamanan
rasa nyaman
Melaporkan
nyeri
ketidaknyamanan
nonverbal
berhubungan
maksimal
denagn
Criteria hasil
penekanan
1. nyeri minimal
1 kaji
melalui isyarat verbal
dan nonverbal
2. dapat memblok
2. Bantu dalam
uterus
DO:
5. nadi 90 x/menit
Muka topeng
punggung
kutan
Perilaku
distraksi
3 meningkatkan
Perilaku berhati
3. Bantu tindakan
hati
Tegangan otot
Dilatasi pupil
relaksasi
Peningkatan
punggung )
TD
4 mempertahankan
[eningkatan
Nadi
Ds:
meningkatkan
Nyeri di
ketidak nyamanan
pinggang
5. memungkinkan
klien membuat
5. berikan informasi
pilihan persetujuan
tentang ketersedian
tentang cara
pengontrolan nyeri.
3.
O:
Klien dipasang IVFD NaCl 0,9% 20 tetes dan
DC
Suhu 37,0
A:
infeksi tetap ada
P:
No Diagnosa
1.
Keperawatan
Resiko tinggi
Hasil
Tujuan:
infeksi b.d
kerusakan
Rasional
Mandiri:
Pengulangan
pemeriksaan
pemeriksaan vagina
berperan dalam insiden
kulit/trauma
Kriteria Hasil:
vagina awal,
jaringan,
kontraksi atau
amniotik
perilaku klien
odema
- jumlah leukosit
menandakan
normal (5000-
kemajuan
10.0000/mm3)
persalinan
Menurunkan resiko
- cairan amniotic
bermakna
jernih, hamper
tidak berwarna
dan berbau
menyebar agen
2. Tekankan
pentingnya cuci Membantu mencegah
tangan yang
pertumbuhan bakteri
dan membatasi
kontaminasi dari
pencapaian ke vagina
3. Gunakan tehnik
aseptic selama Dalam 4 jam setelah
pemeriksaan
membrane ruptue,
vagina
insiden
karioamnionitis
meningkat secara
progresif, ditunjukkan
dengan peningkatan
TTv dan jumlah SDP.
4. Pantau suhu,
nadi,
5. Pantau dan
gambarkan
karakter cairan
2.
amniotik
Lakukan
Berikan
Dapat mengatasi
pemeriksaan
transversal/presentasi
leopod untuk
bokong memrlukan
menentukan
kelahiran semestinya .
Resti terghadap
Tujuan:
1.
KH:
Menunjukkan DJJ
dan pariasi/denyut
normal
dapat memrlukan
intervensi khusus
Tidak adanya
untuk mencegah
perubahab periodic
persalinan lama.
yang tidak
menyenangkan
dalam respon
terghadap kontraksi
dasar DJJ
uterus
aktifitas maternal
perhatikan
cedera.
pantau
Perubahan pada
perubahan
tekanan amniotic
periodic pada
DJJ setelah
rupture
5. Kolaborasi:
menunjukkan
yang menurunkan
miring.
transfer oksigen ke
janin.
Meningkatkan perfusi
plasenta dengan
mencegah sindrom
3.
hipotensi terlentang.
Pengetahuan tentang
1. Jelaskan
prosedur
pada diri
menunjukkan
intervensi
sendiri/janin
berkurangnya cemas
keperawatan
dan ketidaktahuan
dan mampu
dan tidakan.
mengatasi kopong
Pertahankan
komunikasi
KH:
terbuka,
-. Menggunakan
pertahan kan
sikap optimis
2. Orientasikan
-. Mengungkapkan
klien dengan
pemahaman situasi
individu dan
lingkungan
kemungkinan hasil
persalinan
akhir
3. Anjurkan
-. Tampak rileks,
Memungkinkan klien
kemungkinan
normal
maksimum dari
periode istirahat,
mencegah kelelahan
otot dan memperbaiki
alira uterus
4. Anjurkan
Dapat membantu
identifikasi perilaku
koping
5. Pantau TTV
ibu