Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar
1.1 Memahami struktur atom
berdasarkan teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat-sifat periodik
unsur dalam tabel periodik
serta menyadari
keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi
elektron.
: SMA .
: KIMIA
: X
: 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan
kimia.
: 20 jam pelajaran (untuk UH 4 jam pelajaran)
Materi Pembelajaran
Pengalaman Belajar
C. Pemanfaatan Tabel
Periodik Unsur
Kimia
Indikator
Membandingkan perkembangan tabel periodik
unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya.
Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur.
Penilaian
Jenis tagihan
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Bentuk Instrumen
Laporan tertulis
Penilaian unjuk
kerja
Tes tertulis
Alokasi
Waktu
2 45
menit
Sumber/
Bahan/ Alat
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira,
tabel
periodik,
kartu unsur
Bahan
Lembar
kerja siswa,
alat dan
bahan
untuk
percobaan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pengalaman Belajar
Melengkapi tabel (hal 25).
Mengidentifikasi unsur ke dalam
isotop, isobar, dan isoton melalui
kerja kelompok.
Ikatan Kimia
A. Kestabilan Unsur
Alokasi
Sumber/
Indikator
Penilaian
Bahan/ Alat
4 45
menit
Jenis tagihan
Kuis
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Waktu
1 45
menit
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira,
Bahan
Lembar
kerja siswa
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pengalaman Belajar
B. Ikatan Ion
C. Ikatan Kovalen
Mendiskusikan pembentukan
molekul-molekul yang berikatan
kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga (hal. 50-52).
Mendiskusikan proses terbentuknya
ikatan kovalen koordinasi dari
beberapa contoh senyawa
sederhana (hal 57-59).
Melakukan percobaan untuk
menyelidiki perbedaan sifat
senyawa ion dan senyawa kovalen
(hal. 63).
D. Ikatan Logam
10
Indikator
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
Mengaitkan struktur senyawa ion dengan sifat
fisiknya.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Mengaitkan struktur senyawa kovalen dengan sifat
fisiknya.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan
koordinasi pada beberapa senyawa.
11
Penilaian
Jenis tagihan
Kuis
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Alokasi
Waktu
1 45
menit
2 45
menit
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
2 45
menit
Sumber/
Bahan/ Alat
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
SILABUS
SMA .
KIMIA
X
2. Memahami struktur hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya
dalam hitungan kimia (stoikiometri)
: 20 jam pelajaran (untuk UH 4 jam pelajaran)
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
2.1 Mendeskripsikan tata nama
senyawa anorganik dan organik
sederhana serta persamaan
reaksinya.
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
B. Persamaan Reaksi
Kimia
12
Indikator
Menuliskan nama senyawa biner.
Menuliskan nama senyawa poliatomik.
Penilaian
Jenis tagihan
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Alokasi
Waktu
2 45
menit
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
Laporan tertulis
13
Sumber/
Bahan/ Alat
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira
Bahan
Lembar
kerja siswa.
4 45
menit
Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan
mengkomunikasikan
berlakunya hukum-hukum
dasar kimia melalui percobaan
serta menerapkan konsep mol
dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
B. Konsep Mol
C. Penggunaan
Konsep Mol
dalam Penentuan
Rumus Kimia
D. Penggunaan
konsep Mol
dalam
Perhitungan
Kimia
E. Penentuan Kadar
Zat
14
Indikator
Menjelaskan hukum Lavoisier, hukum Proust,
hukum perbandingan berganda (hukum Dalton),
hukum perbandingan volum (hukum Gay Lussac),
dan hukum Avogadro.
Penilaian
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Alokasi
Waktu
2 45
menit
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
Laporan tertulis
SILABUS
15
Sumber/
Bahan/ Alat
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira
Bahan
Lembar
kerja siswa,
alat dan
bahan
untuk
percobaan
10 45
menit
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
:
:
:
:
SMA .
KIMIA
X
3. Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi
oksidasi-reduksi.
: 16 jam pelajaran (untuk UH 4 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
Reaksi Redoks
A. Reaksi Redoks
16
Indikator
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan
nonelektrolit melalui percobaan.
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan
elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
Menjelaskan penyebab kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan arus listrik.
Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion
Penilaian
Jenis tagihan
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Kompetensi Dasar
17
Alokasi
Waktu
6 45
menit
Bentuk Instrumen
Laporan tertulis
Penilaian unjuk
kerja
Tes tertulis
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Materi Pokok
Sumber/
Bahan/ Alat
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira
Bahan
Lembar
kerja siswa,
alat dan
bahan
untuk
percobaan
4 45
menit
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira
Bahan
Lembar
kerja siswa,
alat dan
bahan
untuk
percobaan
Pengalaman Belajar
Indikator
B. Bilangan Oksidasi
untuk
Menentukan
Nama Senyawa
C. Reaksi Redoks di
Sekitar Kita
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
18
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Bentuk Instrumen
Laporan tertulis
Penilaian unjuk
kerja
Tes tertulis
Jenis tagihan
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk Instrumen
Laporan tertulis
Penilaian unjuk
kerja
Tes tertulis
SILABUS
Nama Sekolah
19
: SMA .
2 45
menit
Mata Pelajaran
Kelas
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
: KIMIA
: X
: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan
sennyawa makromolekul..
: 22 jam pelajaran (untuk UH 4 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
B.Pengelompokan
Senyawa
Hidrokarbon
C. Tata Nama
Senyawa
Hidrokarbon
20
Indikator
Penilaian
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Alokasi
Waktu
2 45
menit
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
Laporan tertulis
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk Instrumen
Penilaian unjuk
kerja
Laporan tertulis
Tes tertulis
21
Sumber/
Bahan
/Alat
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira
Bahan
Lembar
kerja
siswa, alat
dan bahan
percobaan
6 45
menit
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira,
internet
Bahan
Lembar
kerja siswa
dan alat
untuk
percobaan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
D. Sifat Fisika
Senyawa
Hidrokarbon
E. Isomer Senyawa
Hidrokarbon
Minyak Bumi
A.
Pembentuka
n dan Pengelolaan
Minyak Bumi
B.Produk Hasil
Pengelolaan Minyak
Bumi dan Dampak
yang
Ditimbulkannya
Pengalaman Belajar
Menganalisis data titik didih dan
titik leleh senyawa karbon dalam
diskusi kelompok (hal. 199-202).
Dengan menggunakan molymood
menentukan isomer senyawa
hidrokarbon melalui diskusi
kelompok (hal. 205).
Merumuskan reaksi sederhana
senyawa alkana, alkena, dan alkuna
dalam diskusi kelas (hal. 206-207).
Alokasi
Sumber/
22
Indikator
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa
hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan
strukturnya.
Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana,
alkena, dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi adisi,
reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi).
Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
fungsi) atau isomer geometris (cis, trans).
Penilaian
Jenis tagihan
Tugas kelompok
Ulangan
Jenis tagihan
Tugas kelompok
Ulangan
Waktu
6 45
menit
Bahan /Alat
2 45
menit
Sumber
Buku kimia
untuk SMA
kelas X
Penerbit
Yudhistira,
internet
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Laporan tertulis
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Laporan tertulis
Bahan
Lembar
kerja siswa,
LCD,
komputer
Kompetensi Dasar
23
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
Indikator
Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
Penilaian
Alokasi
Waktu
2 45
menit
Sumber/
Bahan /Alat
24
s.d.a
25
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Konsep
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Sistem Periodik dan Struktur Atom
4 45
menit
Standar kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan
sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi elektron
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
1. Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya.
2. Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya.
b. Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 1 Subbab A:
Perkembangan Sistem Periodik Unsur Kimia halaman 3 10.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, studi pustaka, diskusi, dan
penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai penyusunan buku-buku di perpustakaan
atau penyusunan barang-barang di toko. Biarkan siswa mengungkapkan pendapatnya masingmasing, meskipun mungkin jawabannya berbeda-beda. Arahkan siswa untuk menjawab
pertanyaan:
Mengapa buku-buku atau barang-barang disusun demikian? Apa kaitannya penyusunan
buku dan barang-barang dengan materi kimia yang akan dibahas pada pertemuan ini?
26
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa melakukan kegiatan Penyelidikan Awal Bab 1 halaman 1 dan studi pustaka tentang Sejarah
dan Perkembangan Tabel Periodik yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan latar belakang pengelompokan unsur-unsur kimia.
Menjelaskan beberapa cara pengelompokan unsur-unsur kimia, antara lain berdasarkan sifat
fisika zat, kenaikan massa atom, dan kenaikan nomor atom.
Menerangkan bahwa beberapa unsur dalam tabel periodik Lavoisier sebenarnya bukan
merupakan unsur kimia yang saat ini dikenal.
Membahas kelebihan dan kekurangan dari setiap tabel periodik.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang perkembangan tabel periodik unsur-unsur kimia
beserta kelebihan dan kekurangannya serta dasar pengelompokan unsur-unsur. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan sejarah tabel periodik
27
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, studi literatur, diskusi, dan
penugasan.
4.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengajak siswa untuk mengamati benda-benda yang ada di sekitarnya dan memikirkan
penyusun dari benda-benda tersebut. Selanjutnya, mintalah beberapa siswa untuk menjawab
hasil pengamatan dan renungannya.
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa melakukan percobaan ilmiah halaman 31. Hasil pengamatan kegiatan tersebut kemudian
didiskusikan dalam diskusi kelompok. Arahkan siswa untuk menghubungkan hasil pengamatan
dengan hasil tugas studi pustaka mengenai teori dan model atom.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menginformasikan bahwa semua benda yang ada di alam semesta ini termasuk tubuh manusia
tersusun atas partikel-partikel yang dikenal dengan sebutan atom.
Menjelaskan alasan penggunaan teori dan model atom.
Menjelaskan teori dan model atom yang pernah dan saat ini digunakan disertai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang teori dan model atom. Selanjutnya, guru melakukan
penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan teori dan model atom
28
29
30
beserta kegunaannya. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai..
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan daftar unsur-unsur dalam tabel periodik beserta datadatanya
elektron
dan
elektron
dan
31
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan pengertian jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
keelektronegatifan.
Menganalisis grafik untuk menunjukkan keteraturan jari-jari atom.
Menganalisis grafik untuk menunjukkan keteraturan afinitas elektron.
Menganalisis grafik untuk menunjukkan keteraturan energi ionisasi.
Menunjukkan keteraturan keelektronegatifan.
Memberikan informasi mengenai kegunaan keelektronegatifan.
elektron
dan
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegatifan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan
pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Ikatan Kimia
32
Standar kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan
logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron
valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
4. Mengaitkan struktur senyawa ion dengan sifat fisiknya.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menghubungkan elektron valensi dan kestabilan suatu unsur.
b. Menggambarkan lambang Lewis pada atom.
c. Menjelaskan cara atom logam dan nonlogam mencapai kestabilan.
d. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan ion.
e. Mengaitkan struktur senyawa ion dengan sifat fisikanya.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 2 Subbab A:
Kestabilan Unsur dan subbab B: Ikatan Ion halaman 41 - 48.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: studi pustaka, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai jumlah kata dan kalimat yang dapat
33
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan hukum oktet, struktur Lewis, dan ikatan ion
34
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi.
b. Mengaitkan struktur senyawa kovalen dengan sifat fisikanya.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 2 Subbab C:
Ikatan Kovalen halaman 49 - 60.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, studi pustaka, diskusi,
penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai cara pembentukan ikatan ion. Kemudian, guru dapat bertanya
kepada siswa:
Dapatkah atom nonlogam berikatan dengan atom nonlogam?
Beberapa siswa mungkin ada yang menjawab Dapat!, Guru dapat melanjutkan tanya-jawab:
Jika dapat, berikan contohnya! Bagaimana caranya atom-atom nonlogam berikatan
dengan atom nonlogam lainnya?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mempelajari tentang pembentukan ikatan kovalen dan sifat-sifatnya.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan proses pembentukan beberapa senyawa kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
Memberikan contoh cara mengerjakan soal yang berkaitan dengan pembentukan ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
35
Memberikan contoh cara mengerjakan soal yang berkaitan dengan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi dan molekul-molekul yang tidak memenuhi hukum oktet.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pembentukan ikatan kovalen. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel periodik unsur
Buku kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan ikatan kovalen
Kegiatan inti:
36
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan ikatan logam
37
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Tata Nama dan Persamaan Reaksi Kimia
Standar kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
1. Menuliskan nama senyawa biner.
2. Menuliskan nama senyawa poliatomik.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu menuliskan nama-nama senyawa biner dan
poliatomik dari senyawa sederhana.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 3 Subbab A:
Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana halaman 73 - 78.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: latihan soal, studi pustaka, diskusi, dan
penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai jumlah senyawa kimia. Biarkan siswa
mengungkapkan pendapatnya masing-masing, meskipun mungkin jawabannya berbeda-beda.
Arahkan siswa untuk menjawab pertanyaan:
Bagaimanakah cara mudah untuk membedakan sekaligus mengenali jutaan senyawa
38
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Tata Nama Senyawa
39
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai Perubahan Sifat Zat yang telah dipelajari di SMP. Kemudian,
guru menjelaskan bahwa perubahan sifat kimia zat dikenal juga dengan istilah reaksi kimia.
Selanjutnya, guru dapat melakukan tanya-jawab dengan siswa:
Apa yang terjadi ketika berlangsung reaksi kimia? Bagaimana cara menjelaskan reaksi
kimia? Bagaimana cara menuliskan persamaan reaksi kimia?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mengamati Gambar 3.3 di halaman 79, yang dilanjutkan dengan diskusi dan mempelajari
contoh soal (Contoh Soal 3.5 - 3.6).
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri reaksi kimia.
Menerangkan kegunaan persamaan reaksi kimia untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi
selama reaksi kimia berlangsung.
Memberikan contoh cara menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi kimia.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Persamaan Reaksi Kimia. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Persamaan Reaksi Kimia
40
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Standar kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
Kompetensi Dasar
Membuktikan dan mengomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan
serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator:
1. Membuktikan hukum Lavoisier melalui data percobaan.
2. Membuktikan hukum Proust melalui data percobaan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu memahami dan membuktikan berlakunya hukum
Lavoisier dan hukum Proust.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 4 Subbab A:
Hukum-Hukum Dasar Kimia halaman 93 - 96.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, latihan soal, studi pustaka,
diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali secara sekilas materi mengenai teori atom Dalton. Kemudian, lakukan
tanya-jawab interaktif dengan siswa tentang hubungan antara teori atom Dalton dengan hukumhukum dasar kimia. Sebagai pengantar untuk membuktikan hukum kekekalan massa, lakukanlah
41
tanya-jawab mengenai berat badan sebelum dan sesudah makan serta setelah melakukan kegiatan.
Biarkan siswa memikirkan jawaban dari pertanyaan: Mengapa setelah melakukan kegiatan
yang menguras tenaga, berat badan menjadi berkurang?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mempelajari Contoh. Soal 4.1 dan Contoh Soal 4.2, kemudian mendiskusikannya.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menceritakan percobaan yang dilakukan Antoine Lavoisier pada 1787 beserta hasilnya.
Menjelaskan isi hukum kekekalan massa serta hubungannya dengan persamaan reaksi kimia
dan teori atom Dalton.
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mengamati Gambar 4.2 pada halaman 94 kemudian mendiskusikannya.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan isi hukum perbandingan tetap serta kegunaannya untuk meramalkan massa unsur
yang bereaksi, massa unsur yang bersisa, dan massa zat yang dihasilkan dari suatu reaksi
kimia.
Memberikan contoh penyelesaian soal yang berkaitan dengan hukum perbandingan tetap.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan
tetap. Selanjutnya, guru melakukan penilaian hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui
apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan
Tetap, Antoine Lavoisier, dan Joseph Proust.
42
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu memahami dan membuktikan berlakunya hukum
Dalton, hukum Gay Lussac, dan hukum Avogadro.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 4 Subbab A:
Hukum-Hukum Dasar Kimia halaman 96 - 102.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, studi pustaka, diskusi, dan
penugasan.
4. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai hukum Lavoisier dan hukum Proust. Kemudian, guru
menjelaskan bahwa selain dua hukum dasar tersebut, masih ada tiga hukum dasar lainnya, yakni
hukum Dalton, hukum Gay Lussac, dan hukum Avogadro.
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mengamati Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan mempelajari Contoh Soal 4.3 - 4.6.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan isi hukum perbandingan berganda serta kegunaannya untuk menentukan rumus
kimia suatu senyawa yang terbentuk.
Memberikan contoh penyelesaian soal yang berkaitan dengan hukum perbandingan berganda.
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mengamati Gambar 4.6 Gambar 4.9, yang dilanjutkan dengan diskusi dan mempelajari
contoh soal.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan isi hukum penggabungan volume serta kegunaannya untuk menentukan volume
pereaksi yang diperlukan dan hasil reaksi yang terjadi dalam suatu reaksi kimia gas.
Memberikan contoh penyelesaian soal yang berkaitan dengan hukum penggabungan volume.
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa mengamati Gambar 4.10, yang dilanjutkan dengan diskusi dan mempelajari Contoh Soal
4.6.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan isi hipotesis Avogadro serta kegunaannya untuk menghitung jumlah molekul
suatu zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
Memberikan contoh penyelesaian soal yang berkaitan dengan hipotesis Avogadro.
43
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum
Avogadro. Selanjutnya, guru melakukan penilaian hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan hukum Dalton, hukum Gay Lussac, hukum Avogadro,
John Dalton, Gay Lussac, dan Amedeo Avogadro.
44
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Konsep Mol
45
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Rumus Molekul dan Rumus Empiris
46
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa secara berkelompok mendiskusikan bagan alir penyelesaian soal-soal perhitungan kimia di
halaman 116, yang dilanjutkan dengan mempelajari Contoh Soal 4.12 4.13.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan cara penyelesaian soal-soal perhitungan kimia.
Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia.
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa secara berkelompok mendiskusikan
pengertian pereaksi pembatas dengan cara
mempelajari bagan alir penentuan reaksi pembatas di halaman 118, yang dilanjutkan dengan
mempelajari Contoh Soal 4.13.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan pengertian pereaksi pembatas.
Menjelaskan langkah-langkah menentukan pereaksi pembatas.
Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal pereaksi pembatas.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Penggunaan Konsep Mol dalam Perhitungan Kimia.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui
apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Perhitungan Kimia dan Pereaksi Pembatas
47
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru bercerita diselingi tanya-jawab mengenai kegiatan yang dilakukan petani saat menanam
padi atau tanaman lainnya.
Apa yang dilakukan petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
pertaniannya? Pupuk apa yang biasa digunakan? Mengapa petani menggunakan pupuk
tersebut? Zat-zat kimia apa saja yang terkandung dalam pupuk tersebut? Berapakah kadar
setiap zat kimia yang terkandung dalam pupuk? Bagaimana cara menghitungnya?
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mengamati dan mempelajari bagan alir dan rumus perhitungan kadar unsur dalam
senyawa di halaman 121, yang dilanjutkan dengan diskusi, mempelajari Contoh Soal 4.14, dan
latihan soal-soal Evaluasi Semester 1 halaman 131 - 134.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan langkah-langkah untuk menghitung kadar unsur dalam senyawa.
Memberikan contoh cara menghitung kadar unsur dalam senyawa.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Penentuan Kadar Zat. Selanjutnya, guru melakukan
penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Penentuan Kadar zat
48
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Larutan Elektrolit dan Daya Hantar Listrik
Standar kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-reduksi.
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui percobaan.
2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat elektrolit dan nonelektrolit melalui
percobaan.
b. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 5 Subbab A:
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit halaman 137 - 138.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai peristiwa orang yang tersengat aliran listrik
(kesetrum). Biarkan siswa mengungkapkan pendapatnya masing-masing, meskipun mungkin
jawabannya berbeda-beda. Arahkan siswa untuk menjawab pertanyaan:
Mengapa aliran listrik dapat menyengat tubuh kita?
Guru menginformasikan bahwa jawabannya dapat diketahui melalui eksperimen yang akan
49
dilakukan pada pertemuan kali ini. Sebelum siswa melakukan eksperimen, guru mengadakan
responsi untuk mengetahui kesiapan siswa, sekaligus membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, dan memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat, langkah kerja, dan
keselamatan kerja.
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa belajar memahami perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit, kemudian dilanjutkan
dengan melengkapi bagan pada Kilas Balik halaman 139.
Pembahasan
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan hasil pengujian.
Menerangkan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Membedakan sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan hasil pengujian.
Menjelaskan bahwa tubuh manusia mengandung larutan elektrolit disertai dengan contohcontoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang perbedaan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan percobaan daya hantar listrik, larutan elektrolit,
larutan nonelektrolit.
50
51
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
52
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Reaksi Redoks
Standar kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama
senyawa serta penerapannya.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen,
pelepasan dan penerimaan elektron.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, dan
b. Menjelaskan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 6. Subbab A:
Pengertian Reaksi Redoks halaman 157 - 162.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, berlatih soal, serta
penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai warna permukaan kulit apel sebelum
digigit dan setelah digigit.
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa melakukan pengamatan terhadap berbagai fenomena alam (halaman apersepsi) dan studi
53
pustaka tentang jenis-jenis reaksi kimia yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis reaksi kimia, termasuk di dalamnya (khususnya)
redoks.
Menjelaskan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen.
Menjelaskan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan
dan pelepasan oksigen serta pelepasan dan penerimaan elektron. Selanjutnya, guru melakukan
penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi
54
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali konsep redoks ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen serta
pelepasan dan penerimaan elektron. Selanjutnya, guru memberikan contoh kasus reaksi
pembakaran karbon dan menuliskan persamaan reaksi kimianya. Berikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Apakah reaksi pembakaran karbon merupakan reaksi redoks?
Apakah CO2 merupakan senyawa ion atau senyawa kovalen?
Apakah pada pembentukan senyawa kovalen terjadi perpindahan elektron?
Apakah reaksi pembakaran karbon merupakan reaksi redoks?
Jika iya, bagaimana cara menjelaskannya?
Guru memberikan informasi bahwa permasalahan tersebut dapat diatasi dengan konsep redoks
berdasarkan bilangan oksidasi.
Kegiatan inti:
- Guru menerangkan pengertian bilangan oksidasi dan menjelaskan aturan penentuan bilangan
oksidasi.
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penentuan
bilangan oksidasi unsur dalam suatu senyawa (Contoh Soal 6.3 - 6.5).
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa melakukan diskusi mengenai:
- Konsep oksidasi reduksi ditinjau dari peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
- Cara membedakan reaksi redoks dan reaksi bukan redoks.
- Pengertian oksidator, reduktor, dan reaksi autoredoks.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
- Menjelaskan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari peningkatan dan penurunan bilangan
oksidasi.
- Menjelaskan cara membedakan reaksi redoks dan reaksi bukan redoks.
- Menjelaskan pengertian oksidator, reduktor, dan reaksi autoredoks.
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan konsep
oksidasi reduksi ditinjau dari peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, reduktor,
oksidator, dan autoredoks (Contoh Soal 6.4).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang konsep oksidasi reduksi ditinjau dari peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi serta pengertian oksidator, reduktor, dan reaksi autoredoks.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
55
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan reaksi oksidasi reduksi, bilangan oksidasi, oksidator,
reduktor, dan reaksi autoredoks.
56
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal mengenai penamaan senyawa ion biner yang memiliki
unsur logam dengan biloks lebih dari 1 (Latihan halaman 168).
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal mengenai penamaan senyawa poliatom yang salah satu
unsurnya mempunyai biloks lebih dari 1 (Kilas Balik halaman 169).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang aturan penamaan senyawa ion biner yang unsur
logamnya memiliki biloks lebih dari 1 dan senyawa poliatom yang salah satu unsurnya memiliki
biloks lebih dari 1. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan aturan penamaan senyawa ion biner yang unsur
logamnya memiliki biloks lebih dari 1 dan senyawa poliatom yang salah satu unsurnya
memiliki biloks lebih dari 1
57
58
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Atom Karbon dan Senyawa Karbon
Standar kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
Kompetensi Dasar
1.
2.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
1. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
b. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
c. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 7 Subbab A:
Kekhasan Atom Karbon halaman 183 - 184.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, tutorial, pengamatan
gambar, diskusi, berlatih soal, serta penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
59
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai roti bakar. Arahkan siswa untuk menjawab
pertanyaan:
Apakah perbedaan roti bakar dengan roti tawar?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa melakukan studi pustaka tentang pembentukan ikatan kovalen yang dilanjutkan dengan
presentasi dan diskusi mengenai:
- Sifat khas atom karbon.
- Senyawa yang dapat dibentuk oleh atom C.
- Jumlah atom C yang dapat diikat oleh suatu atom C.
Pembahasan
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
- Menjelaskan alasan roti yang dibakar berubah warna menjadi hitam berkerak karena roti
mengandung senyawa karbon.
- Menjelaskan sifat khas atom karbon.
- Menjelaskan dan memberi contoh senyawa yang dapat dibentuk oleh atom C.
- Menjelaskan jumlah atom C yang dapat diikat oleh suatu atom C dan pengertian istilah atom
C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuarterner.
- Memberikan tugas ke siswa untuk melaksanakan kegiatan Percobaan Ilmiah Bab 7 halaman
208 209 secara berkelompok.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa
hidrokarbon. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan ikatan kovalen, senyawa karbon, karboksida, dan
hidrokarbon
60
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Mengetahui dasar pengelompokan senyawa hidrokarbon, dan
b. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 7 Subbab B:
Pengelompokan Senyawa Hidrokarbon halaman 185 - 187.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, pengamatan gambar, diskusi,
berlatih soal, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang materi tentang pembentukan ikatan kovalen antara atom C dan atom H
membentuk senyawa hidrokarbon. Guru menjelaskan bahwa senyawa hidrokarbon yang terbentuk
dapat mencapai ribuan senyawa.
Bagaimana cara sistematis untuk mempelajari ribuan senyawa hidrokarbon tersebut?
Apa dasar dari pengelompokan senyawa hidrokarbon?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa mengamati teks, bagan, tabel, dan gambar di halaman 185 - 187 yang dilanjutkan dengan
presentasi dan diskusi mengenai:
- Jenis-jenis rantai senyawa hidrokarbon.
- Cara menggambarkan bentuk rantai senyawa hidrokarbon.
- Jenis ikatan yang terbentuk pada pembentukan senyawa hidrokarbon.
- Pengertian hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh.
- Rumus umum, rumus molekul, struktur, dan pengelompokan senyawa hidrokarbon (alkana,
alkena, dan alkuna).
Pembahasan
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
- Menjelaskan jenis-jenis rantai senyawa hidrokarbon.
- Menggambarkan bentuk rantai senyawa hidrokarbon.
- Menunjukkan jenis ikatan yang terbentuk pada pembentukan senyawa hidrokarbon.
- Menjelaskan pengertian hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh.
- Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pengelompokan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya (Contoh Soal 7.2).
- Menjelaskan rumus umum, rumus molekul, struktur, dan pengelompokan senyawa hidrokarbon
(alkana, alkena, dan alkuna).
- Melatih siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penentuan rumus molekul
senyawa hidrokarbon (Kilas Balik halaman 189).
61
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengelompokan senyawa hidrokarbon. Selanjutnya,
guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur.
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira.
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan alkana, alkena, dan alkuna
62
lainnya.
Kegiatan inti:
- Guru menjelaskan aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penamaan
senyawa alkana rantai lurus (Contoh Soal 7.3).
- Guru menjelaskan aturan penamaan senyawa alkana rantai bercabang.
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penamaan
senyawa alkana rantai bercabang (Contoh Soal 7.4).
- Guru menjelaskan aturan penamaan senyawa alkana rantai cincin.
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa berlatih soal yang berkaitan dengan penamaan senyawa alkana (Latihan halaman 198 dan
Kilas Balik halaman 199).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang aturan penamaan senyawa alkana. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan aturan penamaan senyawa alkana
63
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, pengamatan gambar, diskusi,
berlatih soal, dan penugasan.
4. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengingatkan siswa mengenai aturan penamaan senyawa alkana. Selanjutnya, guru dapat
menyodorkan pertanyaan-pertanyaan berikut.
Bagaimana aturan penamaan untuk senyawa alkena?
Bagaimana aturan penamaan untuk senyawa alkuna?
Guru menginformasikan bahwa aturan penamaan senyawa alkena dan alkuna pada dasarnya tidak
jauh berbeda dengan aturan penamaan senyawa alkana.
Kegiatan inti:
- Guru menjelaskan aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penamaan
senyawa alkena rantai lurus (Contoh Soal 7.5).
- Guru menjelaskan aturan penamaan senyawa alkena rantai bercabang (Contoh Soal 7.6).
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penamaan
senyawa alkuna rantai lurus (Contoh Soal 7.7).
- Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penamaan
senyawa alkuna rantai bercabang (Contoh Soal 7.7).
Pengalaman belajar/aktivitas siswa:
Siswa berlatih soal yang berkaitan dengan penamaan senyawa alkena dan alkuna (Latihan
halaman 198).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang aturan penamaan senyawa alkena dan alkuna.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan aturan penamaan senyawa alkena dan alkuna
64
1. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya
dan strukturnya.
2. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer geometri (cis, trans).
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya
dan strukturnya.
b. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer geometri (cis, trans).
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 7 Subbab D:
Sifat Fisika Senyawa Hidrokarbon halaman 199 202 dan Subbab E: Isomer Senyawa
Hidrokarbon halaman 203 - 204.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, pengamatan grafik dan tabel,
diskusi, berlatih soal, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai perbedaan wujud gas elpiji dan bensin.
Apakah yang menyebabkan perbedaan wujud tersebut?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi titik didih hidrokarbon halaman 199 - 202
yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi mengenai:
- Faktor-faktor yang memengaruhi sifat fisika senyawa hidrokarbon.
- Isomer senyawa hidrokarbon.
Pembahasan
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
- Menjelaskan grafik batang yang menggambarkan pengaruh Mr terhadap titik didih senyawa
alkana.
- Menjelaskan tabel yang menggambarkan bentuk struktur terhadap titik didih senyawa alkana.
- Menjelaskan pengertian isomer.
- Memberikan contoh cara menyelesaikan soal yang berkaitan dengan isomer (Contoh Soal 7.8
dan 7.9).
- menjelaskan tabel yang menerangkan hubungan antara wujud senyawa hidrokarbon dengan
jumlah atom C.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang sifat fisika senyawa hidrokarbon dan isomer.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
65
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan sifat fisika senyawa hidrokarbon dan isomer
Pembahasan
66
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi substitusi, dan
reaksi eliminasi
67
: SMA ..........................................
: KIMIA
: X (Sepuluh)/ 1 (Satu)
: Minyak Bumi
Standar kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
2. Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
1. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Membuat bagan alir dan menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
b. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
c. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 8 Subbab A:
Pembentukan dan Pemisahan Minyak Bumi halaman 219 - 221.
68
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: studi pustaka, pengamatan gambar dan
tabel, diskusi, serta penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Sebelumnya, Guru menugaskan siswa secara berkelompok untuk melakukan kunjungan dan
mengamati stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Berdasarkan hasil pengamatan siswa,
guru dapat memberikan pertanyaan berikut sebagai bahan diskusi:
Ada berapa jenis bahan bakar yang digunakan kendaraan bermotor?
Apakah persamaan dan perbedaan antara pertamax, premium, dan solar?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa melakukan studi pustaka tentang proses dan pembentukan minyak bumi yang dilanjutkan
dengan presentasi dan diskusi data hasil studi pustaka, terutama mengenai:
- Asal-usul minyak bumi.
- Pengolahan minyak mentah.
- Pemisahan minyak bumi.
- Pengolahan komponen-komponen minyak bumi.
Pembahasan
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
a. Menjelaskan asal-usul minyak bumi.
b. Menjelaskan pengolahan minyak mentah.
c. Menjelaskan pemisahan minyak bumi.
d. Menjelaskan pengolahan komponen-komponen minyak bumi.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pembentukan, pengolahan, dan pemisahan minyak
bumi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pembentukan, pengolahan, dan pemisahan minyak
bumi serta pertamax, premium, dan solar
69
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian dan cara menghitung bilangan oktannya.
b. Menunjukkan dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas X Bab 8 Subbab B:
Produk Hasil Pengelolaan Minyak Bumi dan Dampak yang Ditimbulkannya halaman 222 230.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: studi pustaka, pengamatan gambar dan
tabel, diskusi, serta penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai sumber panas yang digunakan dalam
kegiatan memasak dan bahan bakar yang digunakan kendaraan bermotor dan pesawat terbang.
Biarkan siswa mengungkapkan pendapatnya masing-masing, meskipun mungkin jawabannya
berbeda-beda. Berdasarkan jawaban dari siswa, lanjutkan tanya-jawab dengan pertanyaan kunci
berikut:
Apakah penggunaan bahan-bahan bakar tersebut berdampak negatif terhadap
lingkungan?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa mempelajari teks, gambar, dan tabel di halaman 222 230 yang dilanjutkan dengan
diskusi.
Pembahasan
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
- Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
- Menunjukkan berita-berita dari surat kabar mengenai pencemaran lingkungan akibat
penggunaan bahan bakar.
- Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dari sisi ilmu kimia
(menuliskan reaksi pembakaran sempurna dan tidak sempurna).
- Menerangkan cara mencegah dan mengatasi dampak pencemaran lingkungan akibat
pembakaran bahan bakar.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang dampak pembakaran bahan bakar terhadap
70
lingkungan serta cara menanggulangi dan mengatasinya. Selanjutnya, guru melakukan penilaian
atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi
sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan gas LPG, bensin, bilangan oktan, solar, kerosin, dan
pencemaran udara
71
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/aktivitas siswa
Siswa mempelajari teks dan gambar di halaman 222 - 230 yang dilanjutkan dengan presentasi dan
diskusi. Sebaiknya, siswa mempresentasikannya dalam bentuk diagram alir atau peta konsep.
Pembahasan
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan serta
menjelaskan proses pengubahannya dari minyak bumi.
Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan
serta menjelaskan proses pengubahannya dari minyak bumi.
Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika
serta menjelaskan proses pengubahannya dari minyak bumi.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang kegunaan senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan,
sandang, dan papan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.
-
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan, sandang, dan papan.
72
KUNCI JAWABAN
KIMIA KELAS X SMA
EVALUASI BAB 1
A. PILIHAN GANDA
1.
6. B
11. B
16. D
21. C
26. D
2.
7. B
12. E
17. E
22. A
27. A
3.
8. A
13. D
18. C
23. A
28. C
4.
9. C
14. B
19. C
24. A
29. B
5.
10. B
15 D
20. E
25. D
30. A
B. URAIAN
1. a. 8O
b. 10Ne
c. 17Cl
d. 20Ca
e. 11Na
:
:
:
:
:
2
2
2
2
2
8 7
8 8 2
8 1
9F : 2 7
10Ne : 2 8
11Na : 2 8 1
12Mg : 2 8 2
a. Jari-jari atom
73
b.
c.
Energi ionisasi
Keelektronegatifan
b.
24
2+
Mg
12
c.
80 Br
35
d.
65 2+
Zn
30
e.
75 3As
33
5. a.
1.
b.
b. Struktur atom Y
19
X
9
19
X
10
c. Atom X dan atom Y mempunyai kesamaan nomor massa sehingga disebut isobar.
74
4. a.
129
A
53
: 2 8 18 18 7
b.
c.
Kemungkinan isotop:
127
A
53
Kemungkinan isobar:
129
X
65
Kemungkinan isoton:
131
Y
55
10.
a.
b. Ar = (0,009 74) + (0,09 76) + (0,076 77) + (0,235 78) + (0,498 80) + (0,092
82)
= 0,666 + 6,84 + 5,852 + 18,33 + 39,84 + 7,544 = 79,072
c.
79
Se jumlah
34
neutronnya: 79 34 = 45
d. Konfigurasi elektron: 2 8 18 6
e.
75
EVALUASI BAB 2
A. PILIHAN GANDA
1.
6. E
11. A
16. D
21. -
26. A
2.
7. D
12. B
17. E
22. C
27. A
3.
8. B
13. A
18. D
23. B
28. C
4.
9. A
14. E
19. D
24. D
29. B
5.
10. B
15 C
20. A
25. A
30. B
B. URAIAN
1. a.
b.
c.
76
d.
2. a.
b.
c.
77
- PCl5
5.
Ikatan kovalen koordinasi banyak terjadi pada senyawa ion unsur transisi karena unsur
transisi cenderung mempunyai muatan positif besar, yang berarti cenderung mempunyai
banyak elektron valensi yang dapat disumbangkan untuk pemakaian bersama pasangan
elektron (kovalen koordinasi).
6.
a. 35Brb. 13Al3+
c. 20Ca2+
: 2 8 18 8
: 2 8
: 2 8 8
Struktur Lewis:
7. a.
b. NaCl berwujud padat pada suhu kamar, tetapi rapuh karena ion-ion dalam struktur kristal
NaCl tersusun dari beberapa lapis. Pada saat garam dikenakan energi, misalnya pukulan maka
ion-ion yang bermuatan sama dalam lapisan yang berbeda akan berhadapn dan menimbulkan
gaya tolak menolak.
c. Dalam bentuk padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak
dapat bergerak bebas.
8. Ikatan ion terdapat pada senyawa yang terjadi serah terima elektron, yaitu antara kation dan
anion: MgO, NaBr, dan Fe2S3.
Ikatan kovalen terdapat pada senyawa yang terjadi pemakaian bersama pasngan elektron,
biasanya antarunsur nonlogam: HCl, CH4, dan N2O3.
9. a.
Zat
Tembaga
78
Nikel
Intan
Silikon kabida
1450
2550
2700
EVALUASI BAB 3
A. PILIHAN GANDA
1.
6. C
11. A
16. D
21. D
26. E
2.
7. E
12. B
17. C
22. A
27. D
3.
8. D
13. E
18. A
23. C
28. A
4.
9. A
14. A
19. D
24. E
29. C
5.
10. C
15. A
20. C
25. C
30. A
B. URAIAN
1. Rumus kimia dan nama senyawa
a. natrium dengan klorida = NaCl natrium klorida
b. kalium dengan klorida = KCl kalium klorida
c. barium dengan klorida = BaCl2 barium klorida
79
2. a. NaF dibentuk dari kation Na+ (ion natrium) dan anion F- (ion fluor)
b. AgCl dibentuk dari kation Ag+ (ion perak) dan anion Cl- (ion klor)
c. KBr dibentuk dari kation K+ (ion kalium) dan anion Br- (ion brom)
d. MgO dibentuk dari kation Mg2+ (ion magnesium) dan anion O2- (ion oksigen)
3. a. NaBr dibentuk dari kation Na+ dan anion Brb. KI dibentuk dari kation K+ dan anion Ic. MgCl2 dibentuk dari kation Mg2+ dan 2 anion Cld. CaO dibentuk dari kation Ca2+ dan anion O2e. Al2O3 dibentuk dari 2 kation Al3+ dan 3 anion O24. a. Karbon tetraklorida = CCl4
b. Asam klorida = HCl
c. Dinitrogen pentaoksida = N2O5
d. Diklorin oksida = Cl2O
e. bromin trifluorida = BrF3
f. HI = asam iodida
g. H2S = asam sulfida
h. CO = karbon monoksida
i. SO3 = belerang trioksida
j. P4O5 = tetrafosfor pentaoksida
5. a. Kalsium dan nitrat
b. Perak dan hidroksida
c. Amonium dan hidroksida
d. Kalium dan permanganat
e. seng dan sulfat
: Ca2+
: Ag+
: NH4+
: K+
: Zn2+
+ NO3-
+ OH-
+ OH
+ MnO4-
+ SO42-
Ca(NO3)2
AgOH
NH4OH
KMnO4
ZnSO4
6. Persamaan reaksi
a. aKMnO4 + bFeSO4 + cH2SO4 dMnSO4 + eK2SO4 + fFe2(SO4)3 + gH2O
Misalkan e = 1 dan f = 1, maka
Jumlah atom K : a = 2e = 2
Jumlah atom Mn : a = d = 2
Jumlah atom O : 4a + 4b + 4c = 4d + 4e + 12f + g
Jumlah atom Fe : b = 2f = 2
Jumlah atom S : b + c = d + e + 3f 2 + c = 2 + 1 + 3 c = 4
Jumlah atom H : 2c = 2g g = 4
Jadi, a = 2, b = 2, c = 4, d = 2, e = 1, f = 1, g = 4
2KMnO4 + 2FeSO4 + 4H2SO4 2MnSO4 + K2SO4 + Fe2(SO4)3 + 4H2O
b. aH3PO4 + bBa(OH)2 cBa3(PO4)2 + dH2O
Misalkan c = 1, maka
80
Jumlah atom H : 3a + 2b = 2d
Jumlah atom P : a = 2c = 2
Jumlah atom O : 4a + 2b = 8c + d
Jumlah atom Ba : b = 3c = 3
Jika a = 2, b = 3, c = 1, maka 6 + 6 = 2d d = 6
2H3PO4 + 3Ba(OH)2 Ba3(PO4)2 + 6H2O
7. a. Fe2(SO4)3
b. Na2CO3
c. AlCl3
d. NH4SO4
:
:
:
:
Besi(III) sulfat
Natrium karbonat
Aluminium klorida
Amonium sulfat
8. a. Natrium .karbonat direaksikan dengan asam klorida menghasilkan garam natrium dan
karbon dioksida
Na2CO3 (aq) + 2HCl (aq) 2NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (g) (setara)
b. Logam perak bereaksi dengan larutan asam nitrat pekat membentuk gas nitrogen oksida dan
perak nitrat yang terlarut air.
Ag (s) + HNO3 (aq) NO (g) + AgNO3 (aq) (setara)
9. a. Aluminium hidroksida
b. asam bromida
c. kalium sulfat
d. barium hidroksida
:
:
:
:
Al(OH)3
HBr
K2SO4
Ba(OH)2
10. a. Platina + asam klorida + asam nitrat platina(IV) klorida + air + gas nitrogen
monoksida
Pt (s) + HCl (aq) + HNO3 (aq)
PtCl4 (aq) + H2O (l) + NO (g)
b. Kalsium oksida + amonium klorida amonia + kalsium klorida + air
CaO (s)
+ NH4Cl (aq)
NH3 (g) +
CaCl2 (aq) + H2O (l)
EVALUASI BAB 4
A. PILIHAN GANDA
81
1.
6. E
11. C
16. A
21. C
26. D
2.
7. -
12. D
17. -
22. C
27. D
3.
8. -
13. B
18. B
23. E
28. B
4.
9. C
14. B
19. E
24. B
29. D
5.
10. A
15. E
20. E
25. D
30. D
B. URAIAN
1. Perbandingan massa Cu : S = 2 : 1
a. Massa S yang dapat bereaksi dengan 10 g Cu: 10 g = 5 g
b. Untuk membentuk 30 g CuS, massa Cu yang diperlukan: (2/3) 30 = 20 g
dan massa S yang diperlukan: (1/3) 30 = 10 g
2. C4H8 (g) + 6O2 (g) 4CO2 (g) + 4H2O (g)
Jika gas CO2 yang terjadi adalah 1,2 L maka:
a. volume C4H8 yang dibakar: (1/4) 1,2 L = 0,3 L
b. volume gas O2 yang diperlukan: (6/4) 1,2 L = 1,8 L
c. volume uap air yang terjadi: (4/4) 1,2 L = 1,2 L
3. Senyawa karbon (CxHyOz) mengandung 59% C, 9,9% H, berarti mengandung O sebanyak:
100% - (59% + 9,9%) = 31,1% O.
a. Perbandingan mol C : H : O = (59/12) : (9,9/1) : (31,1/16) = 4,9 : 9,9 : 1,9 = 5 : 10 : 2
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah: C5H10O2
b. (rumus empiris)n = rumus molekul
(5.12 + 10.1 + 2.16)n = 102 n = 1
Jadi rumus molekul senyawa tersebut adalah: C5H10O2.
4. Perbandingan mol = perbandingan volume , maka
Perbandingan mol N2 : O2 : NxOy = 40 : 100 : 40 = 2 : 5 : 2
Jadi, persamaan kimianya: 2N2 + 5O2 2NxOy
Jumlah atom di sebelah kiri = jumlah atom di sebelah kanan, sehingga rumus molekul N xOy
adalah: N2O5.
5. Mol N2O4 = 6,02 1022 molekul / 6,02 1023 molekul.mol-1 = 0,1 mol. Pada P dan T sama,
a. mol N2O4 / mol Cl2 = V N2O4 / V Cl2
0,1 / mol Cl2 = 3 / 1,5 mol Cl2 = 0,05 mol
Jadi, jumlah molekul Cl2 = 0,05 6,02 1023 = 3,01 1022 molekul
b. mol N2O4 / mol C4H10 = V N2O4 / V C4H10
0,1 / mol C4H10 = 3 / 18 mol C4H10 = 0,6 mol
Jadi, jumlah molekul C4H10 = 0,6 6,02 1023 = 3,612 1021 molekul
c. mol N2O4 / mol CO2 = V N2O4 / VCO2
(1 / (1,806 1021/ 6,02 1023)) = 3 / VCO2
1 / 0,003 = 3 / VCO2 VCO2 = 9 mL
6. a. Perbandingan massa N dan massa Si
Senyawa 1 N : Si = 33,28% : 66,72%
Senyawa 2 N : Si = 39,94% : 60,06%
Jika massa nitrogen 1 g, maka:
- massa silikon yang bergabung pada senyawa 1 = (66,72/33,28) 1 g = 2 g
- massa silikon yang bergabung pada senyawa 2 = (60,06/39,94) 1 g = 1,5 g
b. Perbandingan massa silikon : nitrogen
82
9. Reaksi 1
Reaksi 2
83
Jika massa gas klor 1 gram, maka massa natrium pada senyawa 1 adalah:
(1,76/2,71) 1 g = 0,65 gram. Jadi perbandingan natrium dan gas klor senyawa A dan B adalah
sama, yaitu 0,65/1.
10. 2NH4NO3 (s)
>300 oC
a. Berdasarkan persamaan reaksi, 1 mol amonium nitrat akan menghasilkan 1 mol gas nitrogen,
0,5 mol gas oksigen, dan 2 mol uap air.
b. mol amonium = massa / Mr = 105 g / 80 = 1250 mol
massa gas N2 yang dihasilkan = (2/2) 1250 28 = 35000 g = 35 kg
massa gas O2 yang dihasilkan = (1/2) 1250 32 = 20000 g = 20 kg
massa uap air yang dihasilkan = (4/2) 1250 18 = 45000 g = 45 kg
84
EVALUASI SEMESTER 1
1. A
6. D
11. E
16. B
21. C
26. C
31. A
36. B
2. A
7. E
12. B
17. E
22. B
27. C
32. B
37. C
3. B
8. E
13. B
18. D
23. A
28. C
33. B
38. E
4. D
9. D
14. A
19. B
24. A
29. E
34. C
39. A
5. A
10. C
15. B
20. C
25. B
30. E
35. E
40. B
EVALUASI BAB 5
A. PILIHAN GANDA
1. E
6. E
11. B
16. E
21. E
26. C
2. E
7. A
12. -
17. D
22. B
27. C
3. E
8. A
13. C
18. A
23. E
28. C
4. D
9. B
14. B
19. B
24. A
29. D
5. C
10. B
15. E
20. B
25. C
30. B
B. URAIAN
1. Suatu zat padat jika dilarutkan dalam air, larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena
dalam larutannya zat padat tersebut terionisasi membentuk ion-ionnya.
2. a. KI K+ + Ib. Ca(NO3)2 Ca2+ + 2NO3c. MgSO4 Mg2+ + SO42d. (NH4)3PO4 3NH4+ + PO43-
e. Al(NO3)3 Al3+ + 3NO3f. KNO2 K+ + NO2g. Al2(SO4)3 2Al3+ + 3SO42h. NH4NO3 NH4+ + NO3-
3. a. Derajat ionisasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terionisasi dengan jumlah mol
yang dilarutkan. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik karena
adanya ion-ion.
b. Nilai derajat ionisasi elektrolit kuat 1.
85
c. Zat elektrolit kuat adalah zat yang dalam bentuk larutan atau lelehannya terionisasi
sempurna.
d. Zat elektrolit dan zat nonelektrolit dapat dibedakan dengan uji daya hantar listrik, yaitu suatu
rangkaian listrik yang dihubungkan dengan lampu. Jika lampu menyala dan terbentuk
gelembung gas maka zat tersebut adalah zat elektrolit, sedangkan jika lampu mati dan tidak
terbentuk gelembung gas maka zat tersebut adalah zat nonelektrolit.
e. Contoh zat elektrolit: HCl, H2SO4, HNO3
Contoh zat nonelektrolit: CO(NH2)2, C6H12O6, CH3OH
4. a. H3PO4 3H+ + PO43b. AlCl3 Al3+ + 3Cl-
5. - Larutan elektrolit kuat ditandai dengan nyala lampu terang dan terbentuk banyak gelembung
gas, yaitu larutan A.
- Larutan elektrolit lemah ditandai dengan nyala lampu redup dan terbentuk gelembung gas
atau lampu tidak menyala tetapi terbentuk gelembung gas, yaitu larutan C dan E.
- Larutan nonelektrolit ditandai dengan lampu mati dan tidak ada gelembung gas, yaitu larutan
B dan D.
6. a. H2SO4 2H+ + SO42b. HCOOH H+ + HCOO-
Persentase anion
Persentase
14/20 100%
= 70%
4/20 100%
Anion
Cl
Sitrat2-
Konsentrasi
(mEq/liter)
14
4
Persentase
14/19 100%
= 73,68%
4/19 100%
86
Mg2+
Ca
2+
= 20%
1/30 100%
= 5%
1/30 100%
= 5%
Laktat-
Persentase Kation
= 21,05%
1/19 100%
= 5,27%
Persentase Anion
b. Senyawa garam yang mungkin terkandung dalam senyawa isotonik antara lain:
NaCl. KCl, MgCl2, dan CaCl2.
c. Minuman isotonik dapat memulihkan kesegaran tubuh karena minuman isotonik banyak
mengandung ion-ion dan senyawa yang diperlukan sebagai nutrisi tubuh dan dapat
memperlancar peredaran darah.
10. a. Kelompok larutan elektrolit: air, natrium klorida, kalium klorida, asam malat, kalsium
laktat, asam sitrat, magnesium karbonat,
Kelompok larutan nonelektrolit: sukrosa, vitamin C, perasa sitrat, vitamin B3, vitamin B5,
vitamin B6, vitamin B7 (bioton), dan vitamin B12.
b. Jumlah ion 2: air (H+ dan OH-), natrium klorida (Na+ dan Cl-), kalium klorida
(K+ dan Cl-), asam malat (H+ dan ion malat -), , dan magnesium karbonat
(Mg2+ dan CO32-).
Jumlah ion 3: kalsium laktat (Ca2+ dan 2 ion laktat -) dan asam sitrat
(2H+ dan ion sitrat2-).
EVALUASI BAB 6
A. PILIHAN GANDA
87
1. C
6. E
11. B
16. A
21. D
26. D
2. C
7. A
12. C
17. E
22. C
27. C
3. C
8. D
13. B
18. D
23. B
28. A
4. C
9. C
14. B
19. D
24. B
29. B
5. D
10. B
15. C
20. C
25. E
30. D
B. URAIAN
1. a. Ca2+ + 2e- Ca
c. Ca + S Ca
2+
+ S
2-
88
7. a.
b.
8. a. Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi,
antara lain reaksi:
b. tidak ada
c. reaksi autoredoks adalah reaksi oksidator dan reduktor adalah zat yang sama, seperti reaksi 1.
9. a. Reaksi terbentuknya hujan asam: 3NO2 (g) + H2O (l) NO (g) + 2HNO3 (aq)
b. Biloks N dalam NO2, NO, dan HNO3 secara berturut-turut adalah: +4, +2, dan +5.
c. Pada reaksi NO2 NO, biloks N menurun dari +4 menjadi +2 berarti NO2 berperan sebagai
oksidator.
Pada reaksi NO2 2HNO3, biloks N meningkat dari +4 menjadi +5 berarti NO2 berperan
sebagai reduktor.
Jadi, reaksi terbentuknya hujan asam merupakan reaksi autoredoks.
10. a. 2biloks As + 3 biloks O = 0 ; 2biloks As + 3(-2) = 0 maka biloks As = +3
b. 3biloks Na + biloks As + 3biloks O = 0 ; 3(+1) + biloks As + 3(-2) = 0 maka biloks As = +3
c. biloks As + 4biloks H = 0 ; biloks As + 4(-1) = 0 maka biloks As = +4.
89
EVALUASI BAB 7
A. PILIHAN GANDA
1. B
6. C
11. D
16. C
21. E
26. B
2. E
7. E
12. B
17. D
22. E
27. B
3. D
8. A
13. D
18. B
23. D
28. E
4. D
9. A
14. A
19. A
24. A
29. B
5. E
10. A
15. C
20. B
25. C
30. C
B. URAIAN
1. Penamaan senyawa
a. 2-metil-3-pentena (dapat diterima)
b. 3,4-dimetil-3-heksena (dapat diterima)
c. 3-etil propana (tidak dapat diterima)
harusnya 2-metilbutana
n-butana
90
n-heksana
3-metilpentana
2-metilheksana
91
b. Senyawa yang dapat melakukan reaksi adisi adalah senyawa C (C 2H6), D ( C3H6), F
(C4H8).
Contoh reaksi adisi: CH2=CH2 + H2 CH3-CH3
c. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi eliminasi senyawa E (C 4H8) adalah 1-propena dan gas
hidrogen.
+ H2
8. a. Rumus molekul:
propana
butana
b. Titik didih butana lebih besar daripada propana karena Mr butana (58) lebih besar daripada
Mr propana (44).
c. Reaksi pembakaran propana: C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O
Reaksi pembakaran butana: C4H10 + 13/2O2 4CO2 + 5H2O
d. Isomer propana:
Isomer butana:
- n-butana
- 2-metilpropana
92
93
EVALUASI BAB 8
A. PILIHAN GANDA
1. C
6. A
11. C
16. C
21. C
26. C
2. A
7. E
12. B
17. D
22. D
27. B
3. D
8. E
13. A
18. E
23. B
28. C
4. C
9. D
14. A
19. B
24. C
29. A
5. C
10. C
15. A
20. C
25. A
30. A
B. URAIAN
1. Minyak bumi berasa dari jasad renik yang mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur.
Bakteri anaerob kemudian mennguraikannya menjadi minyak.
2. Tahap-tahap pengelolaan minyak bumi
Eksplorasi (pencarian sumber minyak bumi) Eksploitasi (pengeboran sumber minyak)
distilasi bertingkat (proses pengubahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan titik
didihnya) proses tambahan (perengkahan, penyusunan ulang, atau alkilasi).
3. Produk minyak bumi yang dapat digunakan untuk bahan bakar masak antara lain:
- LPG (Liquefied Petroleum Gas) mengandung senyawa propana dan butana.
- Kerosin (minyak tanah) mengandung senyawa alkana rantai lurus, sikloalkana, aromatik, dan
alkena.
4. Dampak penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar:
Pembakaran menghasilkan gas buang yang mencemari udara teruatama pada pembakaran tidak
sempurna, yaitu dihasilkannya gas karbon monoksida, oksida nitrogen, dan ozon sehingga
mengganggu sistem pernafasan manusia. Selain itu, pembakaran juga menghasilkan partikel
berbahaya seperti timbel dan oksida sulfur yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
5. Upaya untuk mengatasi dampak produk minyak bumi:
Memproduksi bensin bebas timbel
Memproduksi bioetanol sebagai pengganti bensin
Memproduksi biodiesel sebagai pengganti solar
Mengembangkan mobil listrik
Mengembangkan mobil hibrida
Menghemat pemakaian bahan bakar
94
EVALUASI SEMESTER 1
1. A
6. D
11. B
16. E
21. E
26. A
31. C
36. C
2. E
7. B
12. B
17. B
22. E
27. D
32. E
37. A
3. C
8. A
13. E
18. C
23. D
28. A
33. -
38. E
4. E
9. E
14. D
19. B
24. A
29. E
34. D
39. A
5. D
10. A
15. B
20. C
25. E
30. E
35. A
40. B
95