Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB VI
SISTEM RESPIRASI
A. Pengertian
Respirasi
berperan
kelangsungan
metabolisme
metabolisme
hingga
sel.
mampu
dalam
Agar
sel
mempertahankan
dapat
menghasilkan
melakukan
energi,
sel
kelangsungan
metabolisme
sel-sel
tubuh
serta
117
118
Sistem Respirasi
mengeluarkan karbondioksida (CO2) hasil metabolisme sel secara
terus-menerus.
Sistem Respirasi
119
disusun
oleh:
permukaan
ventral
vertebra
torakal
(posterior), bagian medial dari iga I kiri dan kanan (lateral), serta
manubrium
sterni
(anterior).
Thoracic
inlet
memiliki
sudut
memiliki
menjorok
ke
bentuk
superior,
seperti
sehingga
kubah
sebagian
dengan
rongga
puncak
abdomen
Gambar 6.1
120
Sistem Respirasi
Rongga Thoraks (Depan)
Gambar 6.2
Rongga Thoraks (Belakang)
a. Fungsi Thoraks
1) Melindungi organ dalam yang ada di bagian dalam thorax
yaitu organ respirasi, sirkulasi dan saluran pencernaan
2) Sebagai tempat melekatnya otot otot pernafasan sehingga
thorax dapat mengembang saat inspirasi dan mengempis
saat ekspirasi
3) Tempat melekatnya otot-otot anggota gerak atas (upper
extremitas) yang berfungsi saat mengangkat , menarik dan
mendorong
ekspirasi.
bersamaan
dengan
usaha
inspirasi
dan
Sistem Respirasi
atas
dan
bawah
vertebra
yang
berdekatan
yaitu
articulatio
a.costotransversus
(a)
costovertebralis
dan
sternum
melalui
Articulatio
sternocostalis
disamping
adanya
tulang
tulang
rawan
diperkuat
rawan
(sinkondrosis).
oleh
ligamentun
yang
menghilang
121
122
Sistem Respirasi
bertambahnya kiposis vertebra thoracalis dalam batas tertentu
sedang selama ekspirasi costa costa akan tertekan dalam
mengurangi ukuran thorax ke aran ventrodorsal dan lateral dan
pada saat yang sama terjadi pengurangan kiposis thoracalis.
Angulus infrasternalis bertambah menjadi kurang runcing selama
inspirasi dan selama ekspirasi menjadi lebih runcing.
Mobilitas thorax dapat berkurang oleh kalsifikasi rawan
iga sehingga thorax tidak dapat mengembang saat respirasi.
Faktor penting dalam mobilitas thorax adalah selisih antara
volume inspirasi maksimal dan volume ekspirasi maksimal.
Gangguan tidak hanya pada rawan tetapi juga sendi-sendi pada
thorax dan menyebabkan pengurangan fungsi total.
2. Tractus Respiratory (Airway)
Sistem Respirasi
Perjalanan
udara
dimulai
dari
hidung
kemudian
maka
terjadi
getar)
refleks
batuk
yang
dibantu
oleh
silia
(bulu
Hidung (Nasal)
Hidung atau nasal
dan di dalamnya
mempunyai
hidung
yang
bulu-bulu
berfungsi
123
124
Sistem Respirasi
kotoran yang masuk kedalam lubang hidung bersama udara saat
inspirasi
serta
terdapat
mukosa
hidung
yang
berfungsi
Sistem Respirasi
Dasar rongga hidung dibentuk oleh tulang maksilaris
(rahang atas) , bagian atas oleh sinus paranasalis yang terdiri dari
; sinus maksilaris (rahang atas), sinus frontalis (tl. dahi) , sinus
sfenoidalis (tl. Baji) , sinus etmoidalis (tl.tapis). Pada sinus-sinus
ini terdapat serabut saraf dan reseptor penciuman yang berada
pada mukosa yaitu Nervus Olfaktorius (saraf penciuman). Di
belakang
konka
menghubungkan
kiri
dan
kanan
telinga tengah
terdapat
lubang
dengan pharynx
yang
dan laring
(tuba lakrimalis).
Fungsi Hidung
(1)
(2)
(3)
(4)
dan mulut
(orofaring)
125
126
Sistem Respirasi
berfugnsi
menutup
laring
saat
menelan
dan
terbuka
saat
bernafas.
Fungsi Faring :
(1) Menghangatkan dan melembabkan udara sesuai suhu tubuh
(2) Menyaring dan mengeluarkan partikel (benda asing) melalui
mukosa dan sel silia yang dikeluarkan dengan bersin untuk
partikel besar
(3) Bila Sakit dan Suhu Tubuh Meningkat maka :
Membran mukosa cenderung kering sehingga
mukosa
kering
Pasien
akan
cenderung
bernafas
dengan
mulut
bila
menyebabkan visikositas
palsu
ventrikularis)
karena
dan
tidak
bagian
mengeluarkan
bawah
pita
suara
suara
sejati
(disebut
karena
Sistem Respirasi
dan
mengecil)
akan
mengeluarkan
suara.
Laring
akan
d. Trachea
Trachea atau batang tenggorok merupakan lanjutan dari
laring
16 20
cincin cartilago
(huruf C ) .
Cartilago diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar disebut sel
bersilia dan hanya bergerak ke arah luar. Panjang trachea 9 11
Buku Ajar Anatomi
127
128
Sistem Respirasi
Cm dan bagian belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi
oleh otot polos. Sel-sel bersilia berguna untuk mengeluarkan
benda asing yang masuk bersama udara pernafasan.
Pada ujung trachea atas hanya dilapisi kulit sebagai
tempat melakukan Tracheastomy sedang ujung bawah sebagai
tempat bercabangnya trachea mebentuk cabang bronchus kiri dan
kanan disebut
Sistem Respirasi
paru lebih mudah mengembang dan mengutangi kecenderungan
alveoli menjadi collaps.
Fungsi Tracheobronchial adalah :
lobus
bawah)
oleh
fissura
oleh
Lobus-lobus
ini,
terbagi
lagi
fissura
oblique.
kemudian
menjadi
akan
beberapa
bronchopulmonary segmen.
Saluran napas, pleura dan jaringan connective paru paru
mendapatkan vaskularisasi dari sirkulasi sistemik dari arteria
bronchialis. Sedangkan alveoli mendapatkan perfusi dari sirkulasi
pulmonal.
Paru-paru dan saluran napas, mendapatkan innervasi
dari pleksus pulmonalis. Pleksus ini dibentuk oleh percabanganBuku Ajar Anatomi
129
130
Sistem Respirasi
percabangan symphatic trunk dan n.vagus. Di samping itu
terdapat
pula
serabut
syaraf
inhibisi
nonadrenergic
dan
bersama-sama
dengan
bronchus
dan
percabangan-
Sistem Respirasi
dari lobus lainnya, dan berada di bagian ventro-caudal. Morfologi
pulmo dextra lebih kecil dari pulmo sinistra, tetapi lebih berat dan
total kapasitasnyapun lebih besar.
2) Pulmo Sinistra
Terdiri atas dua buah lobus, yaitu (1) lobus superior dan
(2) lobus inferior, yang dipisahkan oleh fissure obliqua (= incisura
interlobis); fissura tersebut meluas dari facies costalis sampai pada
facies mediastinalis, baik di sebelah cranial maupun di sebelah
caudal hilus pulmonis. Fissura obliqua dapat diikuti mulai dari
hilus, berjalan ke dorso-cranial, menyilang margo posterior kirakira 6 cm dari apex pulmonis, lalu berjalan ke arah caudo-ventral
facies costalis menyilang margo inferior, dan kembali menuju ke
hilus pulmonis. Dengan demikian maka pada lobus superior apex
pulmonis, margo anterior, sebagian dari facies costalis dan
sebagian besar dari facies mediastinalis.
Lobus inferior lebih besar daripada lobus superior, dan
meliputi sebagian besar dari facies costalis, hampir seluruh facies
diaphragmatica dan sebagian dari facies mediastinalis (bagian
dorsalnya).
131
132
Sistem Respirasi
Di antara lobulus
Sistem Respirasi
133
134
Sistem Respirasi
Kapasitas Paru-Paru
1)
2)
6000 ml
Vital capacity (VC) adalah jumlah udara maksimum yang
dapat di ekspirasi setelah inspirasi ,maksimum, jumlah =
3)
4000 4500 ml
Inspiratory Capacity (IC) adalah jumlah udara maksimum
yang dapat di inspirasi setelah expirasi rileks jumlah = 3000
4)
- 3500 ml
Functional Residual Capasity (FRC) adalah jumlah udara
dalam paru-paru setelah ekspirasi rileks / normal, jumlah =
2500ml
Sistem Respirasi
Volume
udara
diukur
dengan
spirometer.
Jarum
135
136
Sistem Respirasi
Otot intercostalis eksternal berpartisipasi aktif saat
terjadi inspirasi sedang otot intercostalis internal dan otot
intercostalis transversus berpartisipasi minimal. Otot intercostalis
externalis berfungsi untuk mempertahankan space intercosta dan
mempertahankan tonus diantara costa oleh adanya tekanan intra
thoracal.
Silama
inspirasi
otot
intercostalis
externalis
juga
cavum thorax
Of
Inspiration
(otot-otot
bantu
lemah
akibat
penyakit
paru
kronik
atau
penyakit
Neuromuscular.
(1) Otot Sternocleidomastoideus (SCM) ; berfungsi mengangkat
kedua shoulder dan secara tidak langsung mengangkat costa
selama inspirasi dan juga memfiksasi leher. Dipersarafi oleh ;
Nervus cranial XI
(2) Otot Upper Trapezius : mengangkat (elevasi) shoulder dan
secara tidak langsung costa melebar selama inspirasi dan juga
Buku Ajar Anatomi
Sistem Respirasi
bersama dengan scaleni membuat leher menjadi stabil. Otot ini
dipersarafi oleh nervus cranial XI (n.accessorius)
(3) Otot Scaleni ; berpartisipasi minimal selama inspirasi rileks
dalam menstabilkan costa satu. Bila seseorang melakukan
Deep inspirasi atau terjadi gangguan pernafasan scaleni
mengangkat costa satu dan dua sehingga ukuran diameter
cavum thorax meningkat bila leher difiksasi diarea superior.
(4) Selama deep inspirasi otot lain seperti ; otot serratus anterior
dan otot pectoralis mayor dan minor juga aktif mengangkat
costa atau saat menarik costa kedepan melalui aksi balik aktif
otot lengan bila anggota gerak atas di fiksasi.
2) Otot Otot Ekspirasi
a) Ekspirasi Rileks (Relaxed Expiration)
Ekspirasi adalah suatu proses pasif keadaan istirahat.
Bila diaphragma rileks setelah kontraksi maka bagian sentral
diaphragma (kubah) naik sedang costa turun. Elastisitas recoil
jaringan akan menurunkan area intrathorax sedang tekanan
intrathorax meningkat akibat udara yang keluar (ekspirasi).
b) Ekpirasi Aktif
Ekspirasi aktif terjadi bila otot abdominalis berkontraksi
khususnya otot abdominalis dan intercostalis internal.
(1) Otot Abdominalis
Otot
Rectus
abdominalis
,abdominalis
internal
dan
137
138
Sistem Respirasi
akan
mendorong
diaphragma
ke
atas.
Bila
abdomen
dari
nervus
phrenikus
diaphragma mendapat
sehingga
diaphragma
dan vertebra
Sistem Respirasi
luas maka pleura akan tertarik sehingga paru-paru juga tertarik
oleh pleura menyebabkan tekanan udara di dalamnya berkurang
dan masuklah udara dari luar (inspirasi).
Ekspirasi terjadi bila otot-otot kendor atau rileks dan
diaphragma kembali ke posisi semula
(menjadi cekung
dan
paru-paru.
Jadi
proses
pernafasan
ini
terjadi
akibat
lateral
(transversal)
dan
vertikal
hal
ini
sangat
mudah
mengembang
walaupun
thorax
melebar
tekanan
dalam
paru-paru
139
140
Sistem Respirasi
medulla Oblongata untuk memperbesar kecepatan pernapasan
sehingga pengambilan O2 dan pengeluaran CO2
lebih banyak.
oleh
saraf
di
medulla
oblongata
kontraksi
ritmik
pada
otot
diaphragma
dan
secara
kimia
pengendalian
dan
oleh
pernapasan
rangsangan
ritmik
pernapasan
neuron
spontan
motorik
yang
neuron
motoruk
phrenikus
kontralateral.
Sistem Respirasi
Rangsangan ritmik neuron pusat pernapasan adalah spontan
tetapi dapat diubah oleh pusat Pons dan aferen nervus dari
reseptor paru-paru.
Udara pernafasan
Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Karbon
dioksida
(CO2)
Udara di
alveoli (%)
79,01
20,95
80,7
13,8
79,6
16,4
0,04
5,5
4,0
141
142
Sistem Respirasi
asam karbonat dengan enzim anhydrase. (2) Karbondioksida
terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (3)
Karbondioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO)
melalui proses berantai pertukaran klorida.
bernapas
disebut
umumnya,frekuensi
sebagai
pernapasan
frekuensi
manusia
pernapasan.
setiap
Pada
menitnya
Sistem Respirasi
2. Jenis
kelamin.
pernapasan
Pada
yang
umumnya
lebih
tinggi
pria
memiliki
dibandingkan
frekuensi
dengan
143