Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ARTHRITIS REUMATOID
Disusun oleh:
Nama : Nurasyiah Wulansari Dano Karim
NIDM : 26.10 1012 2012
Pembimbing:
dr. Tresna Prasetya
NIP. 19800521 201407 1 002
Sesi 1
Wanita 40 tahun, perokok, datang berobat kepada seorang GP dengan keluhan nyeri
pangkal jari-jari tangan.
Pada anamnesis dan pemeriksaan selanjutnya, sendi yang nyeri dan bengkak, serta
kemerahan, teraba hangat, pada kedua tangan di metacarpophalangeal . pasien sedang
minum obat-obat tbc dalam 6 bulan ini.
Sesi 2
Pada pemeriksaan lebih lanjut, ternyata pagi hari sendi-sendi pangkal jari tangan kiri
dan kanan kaku lebih dari ! jam. Rupanya keluhan tersebut telah berlangsung sekitar 2 bulan.
Pasien sudah minum obat-obat rematik sendiri.
Pemeriksaan laboratorium memperlihatkan asam urat 9 mg/dL dan RF (-)
IDENTIFIKASI PASIEN
Nama
: Ny. R
Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status perkawinan
Alamat
:-
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Jenis anamnesis
: autoanamnesis
Tanggal anamnesis
No. CM
: Tidak ada
ANAMNESIS
Keluhan utama
: tidak ada
: tidak ada
Pada saat nyeri berlangsung, apakah daerah nyeri tampak bengkak, hangat dan merah atau
tidak ?
Hal ini dapat mengindikasikan bahwa jika pada daerah nyeri tampak bengkak, hangat dan
merah ini menandakan bahwa adanya inflamasi. Dan inflamasi dapat terjadi pada reumatoid
artritis dan gout.
:-
Denyut Nadi
:-
Tekanan Darah
:-
Pernapasan
:-
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Faktor reumatoid
Hasilnya negatif pada 30% penderita AR stadium dini. Jika pemeriksaan awal negatif dapat
diulang setelah 6-12 bulan dari onset penyakit. Bisa memberikan hasil positif pada beberapap
penyakit seperti ; SLE ,sklerodema, penyakit keganasan,sarkoidosis, infeksi (virus,parasit
atau bakteri)
C-reactive protein
Hb 12 g%.
Nilai normal Hb pada wanita dewasa adalah 11,5 - 16,5 g/dl). Maka, kadar Hb pada pasien ini
masih dalam batas normal.
3.4
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis kerja dapat di tegakkan berdasarkan kriteria :
Pada awalnya American College of Rheumatology mendefinisikan criteria sebagai acuan
untuk menegakkan diagnosis RA, tetapi pada tahun 2010 dilakukan revisi terhadap criteria
tersebut.
American College of Rheumatology telah didefinisikan (1987) kriteria berikut untuk
klasifikasi Rheumatoid Arthritis:
Pagi kekakuan> 1 jam setiap pagi selama minimal 6 minggu.
1. Arthritis dan jaringan lunak pembengkakan> 3 dari 14 sendi / kelompok bersama, hadir
selama minimal 6 minggu
2. Arthritis sendi tangan (metacarpophalanx dan proximal interphalanx) , hadir selama minimal
6 minggu
3. Symmetric arthritis, hadir selama minimal 6 minggu
4. Nodul subkutan di tempat-tempat tertentu
5. Rheumatoid Faktor pada tingkat di atas persentil ke-95
6. Radiologi sugestif erosi sendi perubahan
Setidaknya empat kriteria yang harus dipenuhi untuk klasifikasi sebagai RA. Kriteria ini tidak
dimaksudkan untuk diagnosis klinis untuk perawatan rutin namun ditujukan untuk
mengkategorikan penelitian.3
2.
**
D. Duration of symptoms
<6 weeks
6 weeks
* Kriteria tersebut ditujukan untuk klasifikasi pasien yang baru. Selain itu, pasien dengan
penyakit erosif khas rheumatoid arthritis (RA) dengan sejarah yang kompatibel dengan
pemenuhan sebelumnya dari kriteria 2010 diklasifikasi sebagai pengidap penyakit RA. Pasien
dengan penyakit menetap, termasuk mereka yang penyakitnya tidak aktif (dengan atau tanpa
pengobatan) yang berdasarkan data retrospektif, sebelumnya telah memenuhi kriteria tahun
2010 harus diklasifikasikan sebagai memiliki RA.
mencakup kondisi
pasien
psoriasis, dan
asam
berbeda, dapat
urat. Jika tidak
Walaupun pasien dengan skor <6/10 tidak diklasifikasikan sebagai memiliki RA, status
mereka dapat ditinjau kembali dan kriteria dapat dipenuhi secara kumulatif dari waktu ke
waktu.
Sendi yang terlibat mengacu pada setiap sendi yang bengkak atau sendi tender pada
pemeriksaan yang dapat dilihat dengan gambar sinovitis. Sendi interphalangeal distal, sendi
carpometacarpal pertama, dan sendi metatarsophalangeal pertama dikecualikan dari
penilaian. Kategori distribusi gabungan diklasifikasikan sesuai dengan lokasi dan jumlah
sendi yang terlibat, dengan penempatan ke dalam kategori tertinggi yang mungkin didasarkan
pada pola keterlibatan sendi.
Sendi besar mengacu kepada sendi bahu, sendi panggul, sendi lutut, dan sendi
pergelangan kaki.
# Sendi kecil mengacu kepada sendi metacarpophalangeal, sendi interphalangeal proximal,
sendi metatarsophalangeal kedua sampai kelima, sendi ibu jari interphalangeal,dan sendi
pergelangan tangan.
** Dalam kategori ini, setidaknya 1 dari sendi yang terlibat berupa sendi kecil, sendi lainnya
dapat mencakup kombinasi dari sendi besar dan tambahan sendi kecil, serta sendi lain tidak
secara khusus tercantum di tempat lain (misalnya, temporomandibular, acromioclavicular,
sternoklavikularis , dll).
negatif mengacu pada nilai-nilai IU yang kurang dari atau sama dengan batas atas normal
(ULN) untuk uji laboratorium dan assay, low-positif mengacu pada nilai-nilai IU yang lebih
tinggi dari ULN tetapi 3 kali ULN untuk uji laboratorium dan assay, high-positif mengacu
pada nilai-nilai IU yang> 3 kali ULN untuk uji laboratorium dan assay. Dimana Informasi
faktor rheumatoid (RF) hanya tersedia positif atau negatif, hasil positif harus mencetak lowpositif untuk RF. ACPA = anti-citrullinated protein antibodi.
Normal / abnormal ditentukan oleh standar laboratorium lokal. CRP = C-reactive protein,
ESR = laju endap darah.
Durasi gejala mengacu pada laporan-diri pasien durasi tanda-tanda atau gejala sinovitis
(misalnya nyeri, pembengkakan, tender) sendi yang terlibat pada saat penilaian klinis,
terlepas dari status pengobatan.
3.5
DIAGNOSIS BANDING
Osteo arthritis
Gout arthritis
Polimialgia reumatik
3.6
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari penatalaksanan pada Atritis Reumatoid adalah:
Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi
Memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada penderita, keluarganya dan
siapa saja yang berhubungan dengan penderita.
Istirahat merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah yang hebat.
Latihan Fisik dan Termoterapi Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan
fungsi sendi.
Simptomatik :
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program penatalaksanaan
penyakit reumatik. Pemberian OAINS digunakan sebagai terapi awal untuk mengurangi nyeri
dan pembengkakan. Prednison (glukokortikosteroid) kurang dari 10 mg per hari cukup efektif
untuk meredakan gejala dan dapat memperlambat kerusakan sendi. Atau pemakaian obatobatan golongan DMARD, seperti leflunomide, infliximab, dan etanercept. Sulfasalazin atau
hidrosiklorokuin atau klorokuin fosfat sering digunakan sebagai terapi awal, tetapi pada kasus
yang lebih berat, MTX atau kombinasi terapi mungkin digunakan sebagai terapi lini pertama.
3.7
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Karena pada penyakit rheumatoid artritis tidak merusak organ-organ vital yang menyebabkan
kematian.