Está en la página 1de 48

BAB V

PROSES PENGERJAAN, PERAKITAN DAN PERHITUNGAN BIAYA


5.1 Proses Pengerjaan
Proses pengerjaan adalah suatu kegiatan yang menentukan terwujudnya suatu
alat sebelum di lakukan perakitan. Proses pengerjaan mesin dengan cara membuat
komponen dari bahan baku menjadi barang jadi baik dengan proses permesinan
maupun manual . Pengerjaannya disusun berdasarkan teori dan pengalaman di bidang
permesinan dengan pertimbangan fasilitas dan bahan baku yang tersedia. Dari tahap
tahap pengerjaan ini dapat diperkirakan waktu dan biaya pengerjaan. Sedangkan
untuk komponen komponen standar dapat dibeli di pasaran dengan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan membuat sendiri dan untuk komponenkomponen yang
dibeli tidak dicantumkan pada proses pengerjaannya.
5.1.1 Pengerjaan Sub Assembling Rangka Utama
Untuk perakitan Sub Assembling Rangka Utama , bagian-bagian yang
di kerjakan antara lain :
6

Gambar 5.1 Sub Assembling Rangka Utama

Keterangan :
Bagian-Bagian yang harus dikerjakan
1.
2.
3.
4.
5.

Rangka dasar atas


Plat penahan Motor Listrik
Plat penahan Reducer
Kaki penyangga
Penahan kaki

6. Penahan Pengaduk
5.1.1.1
5.1.1.1.1

1.

Pengerjaan Rangka Utama


Rangka dasar
Bahan
: Profil L
Jumlah
:4
Peralatan
: Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-03
Proses pengerjaan :

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Profil L dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong profil L yang sudah


di tandai dengan menggunakan
gerinda potong dengan ukuran
panjang 425 x40x3 (mm) dan
520 x40x 3 (mm) sebanyak 2

5.

Pengelasan di bagian tepi agar


terbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 420
(mm) dan lebar 520(mm)

6.

Mengikir sisi-sisi yang tajam

5.1.1.2

1.

Plat penahan Motor listrik


Bahan
: Profil L
Jumlah
:2
Peralatan
: Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-04
Proses pengerjaan :

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Profil L dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong profil L yang sudah


di tandai dengan menggunakan
gerinda potong dengan ukuran
panjang520 x40x3 (mm)
sebanyak 2

5.

Membuat Lubang sebagai


tempat Baut untuk Motor Listrik

6.

Memasang Plat penahan dengan


rangka dengan ukuran seperti di
samping

7.

Mengelas sisi-sisi yang


berhubungan

6.

Mengikir sisi-sisi yang tajam

5.1.1.3 Kaki penyangga


Bahan
: Profil L
Jumlah
:4
Peralatan
: Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-05
Proses pengerjaan :
1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Profil L dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong profil L yang sudah


di tandai dengan menggunakan
gerinda potong dengan ukuran
panjang1200 x40x3 (mm)
sebanyak 4

Mengelas di bagian sudut


5.

dengan rangka utama sehingga


rangka utama dapat di sangga
dengan ke 4 sisi kaki penyangga

5.1.1.4

Plat penahan Reducer

Bahan
: Profil L
Jumlah
:2
Peralatan
: Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-06
Proses pengerjaan :

1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai profil L dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong Profil L yang sudah


di tandai dengan menggunakan
gerinda potong dengan ukuran
panjang 520 x40x3 (mm)

5.

sebanyak 2
Membuat Lubang sebagai
tempat Baut untuk Reducer

Memotong Profil L yang sudah


6.

di tandai dengan menggunakan


gerinda potong dengan ukuran
panjang 140 x40x3 (mm)
sebanyak 2

7.

Mengelas di bagian tepi agar


terbentuk sisi U dengan ukuran
panjang 140 (mm) dan lebar 520
(mm)

8.

Memasang Plat penopang


dengan rangka dengan ukuran
seperti di samping

9.

Mengelas di bagian sudut


dengan rangka utama

10.

Memasang Plat penahan yang


satunya dengan rangka dengan
ukuran seperti di samping

11.

Mengelas di bagian tepi dengan


rangka utama

12.

Mengikir sisi-sisi yang tajam

5.1.1.1.5

1.

Penahan kaki
Bahan
: Profil L
Jumlah
:1
Peralatan
: Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-07
Proses pengerjaan :

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Profil L dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong Profil L yang sudah


di tandai dengan menggunakan
gerinda potong dengan ukuran
panjang520 x40x3 (mm)
Memotong profil L yang sudah

5.

di tandai dengan menggunakan


gerinda potong dengan ukuran
panjang420 x40x3 (mm)

6.

sebanyak 2
Memasang dan Las ke dua sisi
plat L tersebut sehingga
membentuk huruf I

7.

Memasang penahan kaki dengan


rangka dengan ukuran seperti di
samping

7.

Mengelas di bagian sudut


dengan rangka utama

5.1.1.1.6 Penahan Pengaduk


Bahan
: Profil L
Jumlah
:1
Peralatan
: Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-07
Proses pengerjaan :

1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Profil L dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong Profil L yang sudah


di tandai dengan menggunakan
gerinda potong dengan ukuran
panjang100 x40x3 (mm)

5.

Membuat Lubang penahan


pengaduk

6.

5.1.2

Memasang di rangka utama

Pengerjaan Sub Assembling Tabung dan tutup tabung

5.1.2.1

Pengerjaan Tabung
Bahan
: Stainless steel
Jumlah
:1
Peralatan
: Gunting,Las stainless
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-22
Proses pengerjaan :

1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai plat Stainless steel


dengan penanda sesuai dengan
ukuran gambar kerja

3.

Mempersiapkan gunting

4.

Memotong plat Stainless steel


yang sudah di tandai dan potong
dengan menggunakan gunting
dengan ukuran D = 200(mm)
Untuk alas tabung dan 500x650
(mm) untuk selimut tabung

5.

Mengelas antar sisi dengan


bentuk tabung

5.1.2.2

Pengerjaan tutup Tabung


Bahan
Jumlah

: Stainless steel
:1

Peralatan
: Gunting,Las stainless
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-21
Proses pengerjaan

1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Stainless steel dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan gunting

4.

Memotong Stainless steel yang


sudah di tandai dengan
menggunakan gunting dengan
ukuran D = 202(mm) Untuk
tutub tsbung dan 40 x650 (mm)

5.

untuk selimut tutup tabung


Mengelas antar sudut dengan
bentuk tutup tabung

6.

Membuat Pemegang tabung


dengan ukuran di samping dan
las seperti gambar di samping

5.1.3
Pengerjaan Sub Assembling Pengaduk
Bahan
: Stainless steel ,Kayu
Jumlah
:1
Peralatan
:Gerinda potong ,Las stainless
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-12
Proses pengerjaan :

1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai Stainless steel dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong Poros Stainless steel


yang sudah di tandai dengan
menggunakan gunting dengan
ukuran panjang = 570(mm)
Untuk diameter 25.40 (mm)

5.

Membuat lubang penahan


pengaduk

6.

Memotong Stainles steel dengan


ukuran 85 x 20 x 3 (mm)
sebanyak 6 buah

7.

Membuat lubang untuk


masuknya baut

8.

Memotong kayu dengan ukuran


380 x 20 x 3 (mm) sebanyak 2
buah

9.

Membuat lubang baut dengan


diameter 10 (mm)

10.

Memasang poros dengan Plat


stainless

11.

Dilanjutkan memasang Kayu di


plat stainless

12.

Merapikan sisi yang tajam

5.1.4 Pengerjaan Sub Assembling Poros pemutar


Bahan
: ST 37
Jumlah
:1
Peralatan
:Gerinda potong ,Las
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-18
Proses pengerjaan
1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai benda dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong Poros yang sudah di


tandai dengan menggunakan
gunting dengan ukuran panjang
= 620(mm) Untuk diameter luar
320 (mm) dan diameter dalam
310 (mm)

5.

Memotong Poros yang sudah di


tandai dengan menggunakan
gunting dengan ukuran panjang
= 780(mm) Untuk diameter luar
180 (mm) dan diameter dalam
170 (mm)

6.

Merapikan sisi-sisi yang tajam

5.1.5 Pengerjaan Sub Assembling pillow kotak


Bahan
: ST 37
Jumlah
:1
Peralatan
:Gerinda potong ,Las
Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-19
Proses pengerjaan :
1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai benda dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong pillow kotak yang


sudah di tandai dengan
menggunakan gunting dengan
ukuran panjang = 220(mm)

5.

Sehingga terbentuk bagian


seperti berikut

6.

Merapikan sisi-sisi yang tajam

5.1.5 Pengerjaan Sub Assembling pillow kotak


Bahan
: ST 37
Jumlah
:1
Peralatan
:Gerinda potong ,Las
Nomor gambar
: SMG-TA-RB-2015-20
Proses pengerjaan
1.

Mempelajari gambar kerja dan


memeriksa ukuran bahan

2.

Menandai benda dengan


penanda sesuai dengan ukuran
gambar kerja

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

4.

Memotong pillow kotak yang


sudah di tandai dengan
menggunakan gerinda potong
dengan ukuran panjang =
60(mm)

5.

Memotong pillow kotak yang


sudah di tandai dengan
menggunakan gerinda potong
dengan ukuran panjang =
40(mm)

6.

Menyatukan dan Las hingga


berbentuk seperti di samping

7.

Memasang Pengunci

5.2.1 Waktu kerja mesin bubut


5.2.1.1 Pembubutan sisi memanjang

Gambar 5.1 Pembubutan sisi memanjang

Kecepatan pemotongan
Vc =

.d.n
1000

Panjang langkah pembubutan sebenarnya


L = la +li
Keterangan :

= 3,14

Vc = kecepatan potong

(m/menit)

d = diameter benda kerja

(mm)

n = putaran benda kerja

(putaran/menit)

L = Panjang pembubutan

(mm)

La = Panjang benda yang akan di bubut(mm)


Li = Panjang kelebihan awal

(mm)

5.2.1.2 Pembubutan muka

Gambar 5.2 Pembubutan muka

Vc =

.d.n
1000

Panjang permukaan muka


L = la + r
Keterangan :

= 3,14

Vc = kecepatan potong

(m/menit)

d = diameter benda kerja

(mm)

n = putaran benda kerja

(putaran/menit)

L = Panjang permukaan muka

(mm)

La = Panjang benda yang akan di bubut(mm)


r = Jari-jari

(mm)

Putaran yang tersedia pada mesin bubut maximat


I. 30; 50; 90; 155; 260; 440; 740; 1230
II. 65; 160; 190; 320; 540; 900; 1500; 2500

5.2.2 Waktu kerja mesin Bor

Gambar 5.3 Pemakanan Bor


Menentukan putaran mesin Bor
Vc =

.d.n
1000

Panjang pemakanan
L = l + (0.3 x d )
Keterangan :

= 3,14

Vc = kecepatan potong

(m/menit)

d = diameter benda kerja

(mm)

n = putaran benda kerja

(putaran/menit)

L = Panjang permukaan muka

(mm)

d = Diameter

(mm)

Putaran yang tersedia pada mesin bor meja :


425, 600, 1100, 2050, 3000, 5500

5.3.1 Waktu produktif masing-masin komponen dan sub-assembling


5.3.1.1 Perakitan Rangka dasar atas

1.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan

15 Menit

2.

Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

5 Menit

gambar kerja
3.

Mempersiapkan Gerinda potong

5 Menit

4.

Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

15 Menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang


425 x40x3 (mm) dan 520 x40x 3 (mm) sebanyak 2
5.

Pengelasan di bagian tepi agar terbentuk persegi panjang

15 Menit

dengan ukuran panjang 420 (mm) dan lebar 520(mm)


6.

Mengikir sisi-sisi yang tajam

10 Menit

5.3.1.2 Perakitan Plat penopang Motor Listrik

1.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan

15 Menit

2.

Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

10 Menit

3.
4.

gambar kerja
Mempersiapkan Gerinda potong
Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

10 Menit
15 Menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang520


5.

x40x3 (mm) sebanyak 2


Membuat Lubang sebagai tempat Baut untuk Motor

1,2 Menit

Listrik
6.

Memasang Plat penahan dengan rangka dengan ukuran

5 Menit

seperti di samping
7.
6.

Mengelas sisi-sisi yang berhubungan


Mengikir sisi-sisi yang tajam

5 Menit
10 Menit

5.3.1.3 Perakitan Kaki penyangga


1.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan

15 Menit

2.

Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

10 Menit

3.

gambar kerja
Mempersiapkan Gerinda potong

10 menit

4.

Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

10 Menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran

panjang1200 x40x3 (mm) sebanyak 4


Mengelas di bagian sudut dengan rangka utama sehingga
5.

10 Menit

rangka utama dapat di sangga dengan ke 4 sisi kaki


penyangga
5.3.1.4 Perakitan Plat penopang Reducer

1.
2.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan


Menandai profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

15 Menit
5 Menit

3.
4.

gambar kerja
Mempersiapkan Gerinda potong
Memotong Profil L yang sudah di tandai dengan

5 Menit
10 Menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang


5.
6.
7.

520 x40x3 (mm) sebanyak 2


Membuat Lubang sebagai tempat Baut untuk Reducer

1,2 Menit

Memotong Profil L yang sudah di tandai dengan

10 menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang


140 x40x3 (mm) sebanyak 2
Mengelas di bagian tepi agar terbentuk sisi U dengan

7 Menit

ukuran panjang 140 (mm) dan lebar 520 (mm)


8.

Memasang Plat penopang dengan rangka dengan ukuran

8 Menit

seperti di samping
9.
10

Mengelas di bagian sudut dengan rangka utama


Memasang Plat penahan yang satunya dengan rangka

8 Menit
2 Menit

11.
12.

dengan ukuran seperti di samping


Mengelas di bagian tepi dengan rangka utama
Mengikir sisi-sisi yang tajam

5 Menit
10 Menit

5.3.1.5 Perakitan Penahan kaki

1.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan

15 Menit

2.

Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

10 Menit

3.
4.

gambar kerja
Mempersiapkan Gerinda potong
Memotong Profil L yang sudah di tandai dengan

10 Menit
8 Menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang520


x40x3 (mm)
Memotong profil L yang sudah di tandai dengan
5.
6.

7 Menit

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang420


x40x3 (mm) sebanyak 2
Memasang dan Las ke dua sisi plat L tersebut sehingga

10 Menit

membentuk huruf I
7.

Mengelas di bagian sudut dengan rangka utama

10 Menit

5.3.1.6 Pengerjaan Tabung


1.
2.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan


Menandai plat Stainless steel dengan penanda sesuai

15 Menit
5 Menit

3.
4.

dengan ukuran gambar kerja


Mempersiapkan gunting
Memotong plat Stainless steel yang sudah di tandai dan

5 Menit
10 Menit

potong dengan menggunakan gunting dengan ukuran D


= 200(mm) Untuk alas tabung dan 500x650 (mm) untuk
5.
6.

selimut tabung
Mengelas antar sisi dengan bentuk tabung
Membuat poros pemutar tabung dengan ukuran Diameter

7 Menit
8 Menit

25.4 (mm) dan panjang 40 (mm)


7.
8.

Mengelas antar sudut dengan Las Stainless steel


Kikir sisi-sisi yang tajam

15 Menit
10 Menit

5.3.1.7 Pengerjaan Tutup Tabung

1.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan

15 Menit

2.

Menandai Stainless steel dengan penanda sesuai dengan

10 Menit

ukuran gambar kerja


3.

Mempersiapkan gunting

10 Menit

4.

Memotong Stainless steel yang sudah di tandai dengan

15 Menit

menggunakan gunting dengan ukuran D = 202(mm)


Untuk tutub tsbung dan 40 x650 (mm) untuk selimut
5.
6.

tutup tabung
Mengelas antar sudut dengan bentuk tutup tabung
Membuat Pemegang tabung dengan ukuran di samping

15 Menit
30 Menit

dan las seperti gambar di samping


7.

Mengikir sisi-sisi yang tajam

10 Menit

5.3.1.8 Pengerjaan Pengaduk

1.

Memelajari gambar kerja dan tandai sesuai gambar kerja

15 Menit

yang akan di potong


2.

Memotong bahan sesuai sesuai yang di tandai

10 Menit

3.

Mempersiapkan Guntingdan Las Stainless

10 Menit

4.

Memotong Poros Stainless steel dengan menggunakan

10 Menit

gunting dengan ukuran panjang = 570(mm) Untuk


diameter luar 25.40 (mm) dan diameter dalam 23.40
(mm)
5.
6.

Membuat pengunci pengaduk


Memotong Stainles steel dengan ukuran 85 x 20 x 3

15 Menit
20 Menit

(mm) sebanyak 6 buah


7.

Melakukan pengeboran O 10 sebanyak 12 buah

8.

Memotong kayu dengan ukuran 380 x 20 x 3 (mm)

4.8 Menit
1.6 menit

sebanyak 4 buah dan lakukan pengeboran O 10


sebanyak 2 buah
9.

Memasang poros dengan Plat stainless

45 Menit

10.

Melanjutkan pasang Kayu di Plat Stainless

10 Menit

5.3.1.9 Pengerjaan Poros Di lanjutkan pasang Kayu di Plat Stainless

1.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan

15 Menit

2.

Memotong bahan sesuai sesuai yang di tandai

10 Menit

3.
4.

Mempersiapkan Gerinda potong


Memotong poros dengan ukuran panjang = 620(mm)

10 Menit
15 Menit

Untuk diameter luar 320 (mm) dan diameter dalam 310


5.

(mm)
Mengelas di bagian tepi agar terbentuk persegi panjang

15 menit

dengan ukuran panjang 420 (mm) dan lebar 520(mm)


6.

Merapihkan sisi-sisi yang tajam

10 Menit

5.3.1.10 Pengerjaan Poros

1.
2.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan


Menandai benda dengan penanda sesuai dengan ukuran

15 Menit
10 Menit

3.

gambar kerja
Mempersiapkan Gerinda potong

10 menit

4.

Memotong poros dengan ukuran panjang = 780(mm)

15 Menit

Untuk diameter luar 180 (mm) dan diameter dalam 170


(mm

5.

Mengelas di bagian tepi agar terbentuk persegi panjang

15 Menit

dengan ukuran panjang 420 (mm) dan lebar 520(mm)


6.

Mengikir sisi-sisi tajam

10 Menit

5.3.1.11 Pengerjaan Plat Kotak

1.
2.

Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan


Memotong bahan sesuai yang di tandai

15 Menit
10 Menit

3.

Mempersiapkan Gerinda potong

10 menit

4.

Memotong poros dengan ukuran panjang = 780(mm)

15 Menit

Untuk diameter luar 180 (mm) dan diameter dalam 170


(mm

5.4 Proses Perakitan


Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan
perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek
tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan
penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.
Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain
dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil
pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :

a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.


Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama
lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal
dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya.
Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan
adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian
komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di
pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen
tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya
juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri
menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan
antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus
berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang
berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya
menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.
Macam perakitan.
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah
produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam
jenis perakitan yaitu :

a. Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan


secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan
yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
b. Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis
seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik
(mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
5.3.1 Alat Bantu Perakitan
Peralatan yang di gunakan dalam proses perakitan antara lain :
a. Las listrik
b. Gerinda
c. Kunci pas
5.3.2 Langkah perakitan

d. Obeng
e. Palu
f. Tang

Urutan perakitan komponen mesin ini adalah sebagai berikut


1.

Mempersiapkan Rangka
utama

2.

Memasang Roda

3.

Memasang Ember yang


sudah terdapat Bearing

4.

Memasang tabung di
dalam ember

5.

Memasang Pengaduk

4.

Memasang tutup tabung

5.

Memasang Motor
Listrik

6.

Memasang Reducer

7.

Memasang Bearing

8.

Memasang Pulley di
Reducer dan Motor
Listrik

9.

Memasang Pemutar

10 Memasang V-Belt
.

11 Memasang Kran
.

12 Memasang sabuk
.

5.4 Langkah Finishing


Setelah semua komponen terpasang dengan baik langkah berikutnya yaitu
Proses Finishing.Proses ini di lakukan agar menambah nilai estetika dan
keindahan penampilan dekoratif dari suatu mesin tersebut.
Langkah-langkah yang dapat di lakukan berupa
Membersihkan dan Mengamplas Bagian mesin yang sudah berkarat
Mengecat bagian mesin
5.5 Perhitungan Biaya
5.5.1 Perhitungan biaya Pengadaan bahan
No

Nama

1.
2.

komponen
Ember
Selimut Ember

Bahan
Plastik
Gabus

Ukuran
(mm)
340 x 630
360 x 630

Jumlah
1
1

Harga Satuan

Harga

Rp. 100.000,00
Rp. 90.000,00

(Rp)
Rp. 100.000,00
Rp. 90.000,00

3.

dan Tali
Tabung es puter Plat

220x550

Rp. 160.000,00

Rp. 160.000,00

O 202 , 380

Rp.

Rp.

Rp. 130.000,00/

Stainless
4.

Tutup Tabung

Steel
Plat

60.000,00

60.000,00

Stainless x 60 x 4
Poros

Steel
Poros

pengaduk

Stainless

Strip Plat

Steel
Plat

pengaduk

Stainless

7.
8.
9.

Sirip Pengaduk
Rangka dasar
Penopang

Steel
Kayu
Profil L
Profil L

400x 20 x 2
550x40x3
550x40x3

2
4
2

Rp. 8.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00

Rp. 8.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00

10

Motor Listrik
Penopang

Profil L

550x40x3

Rp. 20.000,00

Rp. 20.000,00

Profil L

550x40x3

Rp. 20.000,00

Rp. 20.000,00

5.

6.

.
Reducer
11. Kaki

O25.4 x 570

Rp. 130.000,00

Meter
90 x 20 x 3

Rp. 50.000,00/

Rp.

50.000,00

Meter

12

Penyangga
Penahan kaki

Profil L

550x40x3

Rp. 20.000,00

Rp. 20.000,00

.
13

Poros 32

Besi ST

O 32 x 620

Rp. 35.000,00/

Rp. 35.000,00

Poros 18

37
Besi ST

meter
Rp. 25.000,00/

Rp. 25.000,00

.
15

Pipa kotak

37
Besi ST

meter
Rp. 40.000,00/

Rp. 40.000,00/

.
16

Sleeding

37
Besi ST

meter
Rp. 40.000,00/

Rp. 40.000,00/

17

Roda

37
Karet

meter
Rp. 10.000,00/

Rp. 20.000,00/

Buah
Rp. 5.000,00/

Rp. 10.000,00/

.
14

.
18
.

Bantalan

O 18 x 780
40 x 220

O 40

Buah

Jumlah

Rp.788.000,00

5.5.2 Harga Komponen Standard


No Nama Komponen

Jumlah

1.
2.
3.

Motor Listrik
Reducer
Pulley

1
1
3

4.

Bearing

5.

V-belt

Ukuran /

Harga /Satuan

Total Biaya

Berat
1 HP
1 : 40

(Rp)
Rp. 1.100.000,00
Rp. 800.000,00
Total Rp.

(Rp)
Rp. 1.100.000,00
Rp. 800.000,00
Rp. 300.000,00

300.000,00
Total Rp.

Rp.

130.000,00

Type A

130.000,00
Total Rp.

Rp.

25.000,00

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

50.000,00
10.000,00
10.000,00
18.000,00

6.
7.
8.
9.

Saklar push on
Steker
Kabel
Baut M 10

1
1
1
12

2 (m)
10( mm)

25.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 5.000,00 / m
Rp. 1.500,00 /

10

Baut M 10

10 (mm)

buah
Rp. 3.000,00 /

Rp.

18.000,00

.
Stainless
11. Baut M 16

16 (mm)

buah
Rp. 2.000,00 /

Rp.

8.000,00

buah
Jumlah

Sumber :
CV.Sumber teknik , jl KH Agus salim no.49 kav 14-16 Semarang
Lee Song Seng jl KH Agus salim Semarang
Pusat Bearing jl KH Agus salim Semarang

5.5.3 Perhitungan biaya pembelian bahan Perakitan dan Pengecatan

Rp. 2.469.000,00

Biaya perakitan dan pengecetan meliputi biaya pembelian bahan untuk melakukan
proses perakitan dan pengecetan.Pembelian bahan perakitan dan pengecetan dapat di
lihat table berikut
N0

Nama Komponen

Jumlah

Elektroda / Bahan
tambah
A WS E 6011
A WS E 308-17

120 bt
1,5 kg

2
3
4

Harga satuan
(Rp)

Rp. 600,00
Rp.
180.000,00 /Kg
Cat
1 kg
Rp. 50.000,00
Minyak Cat
1 lt
Rp. 15.000,00
Amplas
0.5 m
Rp. 12.000,00 /
m
Total biaya bahan dan pengecetan

Jumalah Harga
(Rp)

Rp. 72.000,00
Rp. 270.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 15.000,00
Rp. 6.000,00
Rp.413.000,00

5.5.4 Perhitungan biaya pengerjaan komponen non standard


Perhitungan biaya permesinan di hitung berdasarkan harga sewa mesin .
Harga sewa mesin tergantung dari lamanya waktu permesinan dan jenis mesin yang
di gunakan, jadi waktu permesinan setiap komponen berbeda. Sedangkan waktu
permesinan terdiri waktu produktif dan non produktif. Waktu produktif adalah waktu
yang di butuhkan untuk mengoperasikan mesin sesuai gambar kerja. Sedangkan
waktu non produktif adalah waktu ydi perlukan untuk kelangsungan pengerjaan ,
penandaan , pemeriksaan hasil akhir pekerjaan , penyetingan dan juga waktu yang di
butuhkan operator untuk menjalankan mesin .
Berikut total Permesinan pembuatan komponen non standart
mesin bubut
Total waktu produktif

300

menit

Total waktu non produktif

60

Total waktu proses bubut

360 menit

menit

mesin bor
Total waktu produktif

250 menit

Total waktu non produktif

50 menit

Total waktu proses bor

300 menit

Las Listrik
Total waktu produktif

420 menit

Total waktu non produktif

60

Total waktu Las Listrik

480 menit

menit

Kerja Bangku
Total waktu produktif

240 menit

Total waktu non produktif

60 menit

Total waktu kerja bangku

300 menit

Harga sewa mesin per jam yang berlaku pada bengkel Mesin Politeknik Negeri
Semarang
1.
2.
3.
4.

Mesin Bubut
Mesin Bor
Las Listrik
Kerja Bangku

= Rp.20.000,00/jam
= Rp. 7.500,00/jam
= Rp.75.000,00/jam
= Rp.10.000,00/jam

5.5.4 Penentuan biaya Permesinan


No

Proses Pengerjaan

1.
Bubut
2.
Mesin Bor
4.
Las Listrik
5.
Kerja Bangku
Total biaya Permesinan

Total Waktu

Harga Sewa / Jam

Total Biaya

(jam)
6 jam
3 jam
8 jam
5 jam

Rp.20.000,00
Rp. 7.500,00
Rp.75.000,00
Rp.10.000,00

Permesinan
Rp.120.000,00
Rp. 22.500,00
Rp.600.000,00
Rp. 50.000,00
Rp.792.500,00

4.5.6

Penentuan biaya Operator

Mesin Pembuatan es puter di buat oleh 4 orang


Proses Bubut
Biaya operator per hari Rp.70.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses
adalah 2 jam
I
8

Upah operator per jam

X Rp.70.000,00 = Rp.8.750,00

Upah total operator bubut

= 2 x Rp.8.750,00

= Rp.17.500,00

Proses Bor
Biaya operator per hari Rp.70.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses
adalah 2 jam
I
8

Upah operator per jam

X Rp.70.000,00 = Rp.8.750,00

Upah total operator bubut

= 2 x Rp.8.750,00

= Rp.17.500,00

Las Listrik
Biaya operator per hari Rp.85.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses
adalah 3 jam
I
8

Upah operator per jam

X Rp.85.000,00

Upah total operator bubut

= 3 x Rp.10.6250,00

= Rp.10.625,00

= Rp.31.875,00

Kerja bangku
Biaya operator per hari Rp.40.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses
adalah 3 jam

I
8

Upah operator per jam

X Rp.50.000,00

Upah total operator bubut

= 3 x Rp.6.250,00

= Rp.6.250,00

= Rp.18.750,00

Biaya Pengecatan
Biaya operator per hari Rp.50.000,00 dengan jam kerja 8 jam.Lama proses adalah
3 jam
I
8

Upah operator per jam

X Rp.50.000,00

Upah total operator bubut

= 3 x Rp.6.250,00

= Rp.6.250,00

= Rp.18.750,00

Total Biaya = Mesin Bubut + Mesin Bor + Las Listrik


+ Kerja Bangku + Biaya pengecatan
= Rp.17.500,00 + Rp.17.500,00 + Rp.31.875,00 + Rp.18.750,00
+ Rp.18.750,00
= Rp.104.375,00
4.5.7

4.6

Biaya total Pembuatan mesin


1. Biaya Pengadaan bahan
2. Biaya Komponen Standard
3. Biaya bahan Perakitan dan Pengecatan
4. biaya Permesinan
5. Penentuan biaya Operator
Jumlah

= Rp. 788.000,00
= Rp. 2.469.000,00
= Rp. 413.000,00
= Rp. 792.500,00
= Rp. 104.375,00
= Rp. 4.566.875,00

Perhitungan Break Event Point (BEP)


Analisa break event point adalah berfungsi untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal yang di perlukan untuk pengadaan mesin dan mulai memberi
keuntungan. Perhitungan BEP di bawah ini di gunakan bial mesin pembuat es puter
di gunakan oleh pengusaha untuk memproduksi es puter.
Perhitungan BEP meliputi

1. Biaya Tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang di perlukan tanpa di pengaruhi oleh jumlah
produk yang akan di buat.Yang termasuk dalam biaya tetap adalah
a. Biaya pembuatan mesin ini sebesar
= Rp 4.566.875,00
b. Biaya sewa tempat/bulan
= Rp. 400.000,00
Total biaya tetap

= Rp. 4.966.975,00

2. Biaya tidak tetap


Biaya tidak tetap yaitu biaya indek atau biaya yang di perlukan dengan di
pengaruhi oleh jumlah produk yang akan di buat , biaya tidak tetap meliputi
Biaya penyusutan mesin
Diasumsikan penyusutan mesin/depresiasi ini tiap tahun sebesar 10 % dari
penyusutan/bulan dari biaya harga mesin
a. Biaya pemyusutan mesin / bulan :
Diasumsiakan penyusutan mesin / depresiasi ini tiap tahun adalah 10% dari
biaya pembuatan mesin.
Biaya pembuatan mesin = Rp 4.566.875,00
Waktu kerja mesin = 14 jam/minggu
10 x Rp 4.566 .875,00
Jam
14
x 4 minggu
Mingggu

= Rp 8.155,00 /bulan

b. Biaya perawatan mesin tiap tahun diasumsikan 5% dari biaya pembuatan


mesin yang digunakan untuk biaya perawatan dan perawatan dan perbaikan
mesin secara teratur. Biaya perawatan / bulan:
5 x Rp 4.566 .875,00
Jam
14
x 4 minggu
Mingggu

= Rp 4.077,00 /bulan

c. Tarif listrik 1200 va = Rp 1.352 per kWh


(penetapan penyesuaian tarif tenaga listrik (tarif adjustment) bulan juli 2015)
Tiap jam : 0,746 KW x Rp 1,352 ,00 / kwh = Rp 1009/ jam
Biaya bahan pembuatan es
Untuk satu siklus pembuatan = 14 kg
Untuk satu siklus waktu

= 1 jam

Proses pemutaran awal es puter di lakukan selama 1 jam dan selanjutnya pada
proses penjualan di lakukan sebanyak 3 kali selama 20 menit .Pembuatan dan
penjualan di lakukan selama 11 jam/hari yaitu dari pukul 09:00-20:00 WIB
Total listrik yang di gunakan
2 jam pemutaran es puter 1009 x 2 = 2018/hari
Penyalaan lampu selama 3 jam dari jam 17:00-20:00 WIB = 0,02 kw x3 jam x
1352/ kwh = 81/hari
Jadi total listrik = (2018+ 81 x 30 hari)
= 62970 / bulan
d. Biaya adonan 14 Liter
Dengan komposisi sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Air
Santan
Perasa
Daun pandan
Garam Halus
Gula pasir
Panili
Pewarna makanan
Maizena
Jumlah

: 40%
: 30%
: 2%
: 2%
: 1%
: 20%
: 1%
: 1%
: 2%
: 100%

= Rp. 3.500,00
= Rp. 20.000,00
= Rp.
700,00
= Rp. 1500,00
= Rp.
200,00
= Rp. 24.000,00
= Rp.
300,00
= Rp.
400,00
= Rp.
500,00
= Rp. 51.100,00

Kemudian untuk pembekuan dibutuhkan es batu dan garam kasar dengan


komposisi sebagai berikut :
1
2

Es batu
: 90% = Rp. 28.000,00
Garam kasar
: 10% = Rp. 10.000,00
Jumlah
: 10% = Rp. 33.000,00
Total : Rp. 51.100,00 + Rp. 33.000,00 = Rp 84.100,00/ 1 siklus
Rp 84.100,00 x 30 hari = Rp. 2.532.000,00 / bulan

e. Biaya Peralatan penunjang


1. Kompor

: Rp. 150.000,00 / bulan

f. Biaya operator
1. Operator : Rp. 50.0000,00/hari x 30 hari = Rp. 1.500.000,00

Total biaya tidak tetap


1. Biaya penyusutan mesin
2. Biaya perawatan mesin
3. Tarif listrik
4. Biaya adonan
5. Biaya Peralatan penunjang
6. Biaya operator
Total biaya tidak tetap

=
=
=
=
=
=
=

Rp
8.155,00 /bulan
Rp
4.077,00 /bulan
Rp.
62.970,00 /bulan
Rp. 2.532.000,00 / bulan
Rp. 150.000,00 / bulan
Rp. 1.500.000,00 /bulan
Rp. 4.257.202,00 /bulan

Pendapatan hasil penjualan


Volume 14 kg adonan = 14000 ml, sedangkan volume tiap cup adalah 200 ml
dijual dengan harga Rp. 3000,00. jadi, satu kali siklus pembuatan es dapat
menghasilkan pendapatan = (14000 : 200) x 3000 = Rp. 210.000,00
Dalam satu bulan dapat menghasilkan = 210.000 x 30 = Rp. 6.300.000,00

BEP (Q)
TR = TC
P.Q = F + V.Q
Keterangan
BEP (Q) = titik pulang pokok dalam unit
BEP (Rp) = titik pulang pokok dalam rupiah
Q = jumlah unit yang dijual
F = biaya tetap
V = biaya variable tiap unit
P = harga jual netto tiap unit
TR = pendapatan total
TC = biaya total
TR = TC
P.Q = F + V.Q
6.300.000 x Q = 5.400.000 + (4.257.202 x Q)

Q=

5.400 .000
6.300 .0004.257 .202

= 2,6 bulan
BEP akan tercapai pada penjualan yang ke 2 bulan 18 hari. Atau jika dalam unit,
maka akan tercapai pada = 2,6 x 30 = 78 tabung es puter
BEP (Rp)
Rp = Q x P
= 2,6 x 6.300.000
= Rp. 16.653.000,00
BEP (dalam rupiah) akan terpenuhi jika penjualan sudah mencapai
Rp16.653.000,00

También podría gustarte