Está en la página 1de 5

PEMODELAN STATISTIK

INVERS DIPERUMUM

OLEH
MAYA MELANY

(H12113001)

NUR WAHIDAH ABDURRAUF

(H12113034)

PRODI STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

INVERS DIPERUMUM
Konsep dari suatu matriks sangat berguna dalam menyelesaikan beberapa permasalahan pada ilmu
matematika.Penyelesaian permasalahan matematika dalam bentuk matriks dapat diselesaikan dengan
menggunakan invers matriks. Padatahun 1920 seorang cendikiawan yang bernama E.H.Moore
mendiskripsikan salah satu jenis invers matriks yang dikenal dengan nama Generalisasi Invers.
Generalisasi Invers merupakan perluasan dari konsep invers matriks. Kemudian pada tahun 1955 seorang
cendikiawan yang bernama Roger Penrose berhasil mendiskripsikan empat persamaan yang harus
dipenuhi untuk menenetukan Generalisasi Invers. Persamaan tersebut dikenal sebagai persamaan Penrose,
danGeneralisasi Invers yang memenuhi keempat persamaan Penrose dikenal dengan nama Invers MoorePenrose. Sedangkan Generalisasi Invers yang hanya memenuhi beberapa (tidak semua) persamaan
Penrose tetap dinamakan sebagai Generalisasi Invers.
Definisi
Sebuah Inverse diperumum dari matriks berukuran nxp adalah matrik

A s A yang memenuhi

A= A

.
AA
= A
Sebuah matriks diperumum tidak unik kecuali ketika A nonsingular, dalam kasus
A

Setiap matriks, baik bersegi maupun persegi panjang memiliki invers diperumum.

Searle(1971) dengan jenius mengemukakan algoritma singkatnya sebagai berikut:


(i)

Dalam matrik A dengan rank r, temukan sembarang matrik minor non-singular dengan
orde r. Notasikan dengan M.
1 t
M 1 kemudian tranposekan, (M ) .

(ii)

Temukan invers matrik M, yaitu

(iii)

1 t
Dalam matrik A, ganti setiap elemen matrik M dengan elemen matrik ( M ) .

(iv)

Dalam matrik A, ganti elemen lainnya dengan nol.

(v)

Transposekan matrik A.

(vi)

Hasilnya berupa matrik

A , matriks invers umum dari A.

Contoh 1:

( )

2 2 3
A= 1 0 1
3 2 4

Baris ketiga dari A adalah jumlah dari baris pertama kedua, dan baris kedua bukan kelipatan dari
baris pertama; karena A mempunya 2 rank. Misalkan

( )

0 1 0
1
=
1 0
2
0 0 0
A1

Sehingga terbukti bahwa

( )
0

= 0 1

0
1
2
0

A= A
A= A
dan
A A 1
A A 2

Selain cara di atas, terdapat cara yang lebih mudah yaitu dengan mempartiisi matriks A
menjadi,
A=

A 11 A 12
A21 A 22
A 11

Dimana
A 22

)
berdimensi rxr

dan r

menyatakan rank matriks A;

merupakan nol. Invers diperumum dari A adalah

A1
0
= 11
,
0 0

A
Sehingga

A=

Contoh 2:

A
A12
I
0
A= 11
1
A 21 A11 0
A 21 A 21 A1
11 A 12

AA

) (

A 12

A 21

, dan

( )

4 1 2
A= 1 1 5 ;
3 1 3

( )

A 11 = 4 1 ;
1 1

A1
11 =

1 1 1
,
3 1 4

Karena rank (A)=2, dengan demikian


= A1
11 =

1 1 1 0
1 4 0
3
0
0 0

Contoh 3:

4 1 2 0
A= 1 1 5 15
3 1 3 5

Mempunyai beberapa inverrs diperumum sebagai berikut:

1)

2)

3)

( )

M= 1 5 ;
1 3

0
3
0
A=
2
5
0
2

0
1
2
1
2

0
5
2
1
2
0

0
3
0
2
G=
1
0
2
0 0

1 3 5
M =
;
2 1 1
1

0
0
0

0
3
0
2
A1=
1
0
2
0 0

( )

3
(M ) = 2
5
2
1 t

1
2
1
2

0
5
2
1
2
0

( )

( )

Dengan langkah yang sama, invers diperumum lainnya dari A diantaranya

) (

0
0
0
0 5 /10 15/ 10
0
0
0
0 1/10 1/10

dan

5/20
0
0
3/ 20

Dengan mengambil matriks minor

(11 155)

dan

(34 50)

0
0
0
0
0
0
0 4/20

También podría gustarte