Está en la página 1de 6

Program Kesehatan Lingkungan

Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu program pokok

puskesmas yang mencakup kesehatan perumahan, jamban, air bersih,


pembuangan sampah dan air limbah serta sanitasi tempat-tempat umum dan
pengolahan makanan. Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan
kesehatan lingkungan puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan
tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat.
Tujuan program: mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat
melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundangundangan, dan kebijakan tentang penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar, dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penyediaan


sarana air bersih dan sanitasi dasar;

Menyediakan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar


sebagai stimulan;

Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman penyediaan


sarana air bersih dan sanitasi dasar;

Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan


dan evaluasi kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan konsultasi teknis penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;

Melakukan kajian upaya penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;

Mengembangkan sistem informasi lingkungan sehat;

Meningkatkan dan mengembangkan klinik sanitasi; Meningkatkan dan


mengembangkan UPT dalam penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar;

Melaksanakan

dukungan

administrasi

dan

operasional pelaksanaan

penyediaan air bersih dan sanitasi.


2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundangundangan dan kebijakan tentang pemeliharaan dan pengawasan kualitas
lingkungan, dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pemeliharaan


dan pengawasan kualitas lingkungan;

Melakukan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan terutama


dalam kerangka kewaspadaan dini, kesiap-siagaan dan penanggulangan
serta pasca KLB/Bencana maupun kesehatan matra;

Menyiapkan materi

dan

menyusun

juklak/juknis/pedoman

untuk pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;

Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan,


dan evaluasi kegiatan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan konsultasi teknis pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;

Melakukan kajian upaya pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;

Mengembangkan surveilans faktor risiko lingkungan dan perilaku yang


berhubungan dengan lingkungan sehat;

Mengembangkan upaya pengawasan lingkungan dan kesehatan kerja;

Meningkatkan

dan

mengembangkan UPT

dalam

pemeliharaan

dan

pengawasan kualitas lingkungan;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pemeliharaan dan


pengawasan kualitas lingkungan.

3. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundangundangan dan kebijakan tentang pengendalian dampak risiko pencemaran
lingkungan, dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pengendalian


dampak risiko pencemaran lingkungan;

Menyediakan

kebutuhan

pengendalian dampak

risiko

pencemaran

lingkungan sebagai stimulan;

Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman pengendalian


dampak risiko pencemaran lingkungan;

Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan,


dan evaluasi kegiatan pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan konsultasi teknis pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan;

Melakukan

analisis dampak

dan

risiko

kesehatan

terhadap

rencana pembangunan serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap


dampak pembangunan;

Melakukan

kajian upaya

pengendalian

dampak

risiko

pencemaran

lingkungan;

Menanggulangi Kejadian Luar Biasa yang berhubungan dengan lingkungan


dan keracunan;

Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pengendalian dampak


risiko pencemaran lingkungan;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pengendalian dampak


risiko pencemaran lingkungan.

4. Pengembangan wilayah sehat:

Menyiapkan materi dan menyusun peraturan perundang-undangan dan


kebijakan tentang pengembangan wilayah sehat dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan


wilayah sehat;

Menyusun perencanaan
dan menyediakan

terpadu

kebutuhan

kawasan

pengembangan

lingkungan
wilayah

spesifik

sehat sebagai

stimulan;

Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman pengembangan


wilayah sehat;

Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan,


dan evaluasi kegiatan pengembangan wilayah sehat;

Melakukan kajian upaya pengembangan wilayah sehat;

Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pengembangan wilayah


sehat;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pengembangan


wilayah sehat.

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan konsultasi teknis pengembangan wilayah sehat;

Salah satu contoh kegiatan yang sedang marak dilakukan saat ini adalah ;
pemberantasan sarang nyamuk (psn)
pemberantasan nyamuk dbd diutamakan memakai cara yang efektif, efisien
dan

ramah

lingkungan.

hal

ini

berfungsi

menghilangkan

tempat

berkembangbiaknya nyamuk. cara yang dimaksud adalah dengan 3m, yaitu


menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang bisa menampung air
seminggu sekali.
a. menguras
tandon air yang bisa dikuras antara lain bak mandi, bak wc, vas bunga,
perangkap semut, tempat minum burung dsb. cara menguras yang baik adalah
dengan menyikat atau menggosok rata dinding bagian dalam tandon air,
menadatar maupun naik turun. maksudnya agar telur nyamuk yang menempel
dapat lepas dan tidak menetas jentik.
b.

menutup

Ada 2 jenis menutup tandon air agar tidak dipakai nyamuk berkembang biak :
1. Menutup tandon dengan rapat agar air yang disimpan tidak ada jentiknya.
jenis tandon ini antara lain : gentong, padasan, drum, reservoar, emberisasi dsb
2. Menutup tandon agar tidak terisi air . misalnya tonggak bambu dapat ditutup
dengan pasir atau tanah sampai penuh. sedangkan untuk ban, aki dsb dapat
ditutupi dengan plastik agar tidak kemasukan air atau dimasukkan karung agar
tidak tersentuh nyamuk.
c. mengubur
barang-barang bekas yang dapat menampung air dan tidak akan dimanfaatkan
lagi sebaiknya disingkirkan yang mudah adalah dengan mengubur ke dalam
tanah. contoh barang bekas yang perlu dikubur : gelas, ember, piring pecah,
kaleng dsb.
d. fogging

bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk penular dbd, hanya membunuh
nyamuk dewasa. pada hari-hari berikutnya akan menetas nyamuk-nyamuk baru
lagi, karena telur dan jentik-jentik tidak mati.

También podría gustarte