Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Mencuci Tangan
11
adalah dengan menggunakan sabun karena dengan air saja terbukti tidak efektif
(Danuwirahadi, 2010).
berkebun dll)
b. Setelah BAB (buang air besar)
c. Sebelum memegang makanan
d. Setelah bersin, batuk, membuang ingus
e. Setelah pulang dari bepergian
f. Setelah bermain
12
Gambar 1: Teknik mencuci tangan dengan menggunankan air dan sabun ( WHO, 2008)
Kegiatan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dilakukan 4060 detik. Langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar menurut anjuran WHO
(2008) yaitu sebagai berikut :
a. Pertama, basuh tangan dengan air bersih yang mengalir, ratakan sabun
dengan kedua telapak tangan
13
b. Kedua, gosok punggung tangan dan sela - sela jari tangan kiri dan tangan
kanan, begitu pula sebaliknya.
c. Ketiga, gosok kedua telapak dan sela - sela jari tangan
d. Keempat, jari - jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
e. Kelima, gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
f. Keenam, gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya
g. Ketujuh, bilas kedua tangan dengan air yang mengalir dan keingkan
Kategori teknik mencuci tangan (Wibowo, 2013):
a. Sangat buruk : Bila tidak melakukan 7 langkah cuci tangan (skor 1)
b. Buruk : bila melakukan 1-2 dari 7 langkah cuci tangan (skor 2)
c. Cukup baik : bila melakukan 3-4 dari 7 langkah cuci tangan (skor 3)
d. Baik : bila melakukan 5-6 dari 7 langkah cuci tangan (skor 4)
e. Sangat baik : bila melakukan 7 langkah cuci tangan dengan baik dan benar
(skor 5)
14
akan mencegah penularan penyakit seperti diare, cacingan, penyakit kulit, Infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) dan flu burung (Proverawati dan Rahmawati, 2012)
2.2.
2.2.1
prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun, mereka biasanya mengikuti program
prasekolah baik di taman kanak-kanak, kelompok bermain maupun tempat penitipan
anak. Anak usia 5-6 tahun termasuk anak TK dimana kemampuan berbahasa anak
mulai meningkat, mengucapkan kalimat yang panjang, dapat menyatakan
pendapatnya dengan kalimat majemuk dan mempunyai perbendaharaan kata yang
cukup tinggi (Aulina, 2012).
Menurut Mukhoyaroh (2011) Pendidikan pada masa Taman Kanak-kanak
(TK) adalah masa pembentukan pondasi dan dasar kepribadian yang akan
menentukan pengalaman anak selanjutnya. Masa prasekolah pertumbuhan dan
perkembangan anak berjalan dengan pesat, baik perkembangan fisik, sosial
emosional, kognitif, bahasa, kreativitas maupun moral atau pembentukan
karakternya.
Pendidikan anak usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling
mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya
manusia (Depdiknas, 2006). Karena rentang usia dini merupakan rentangan usia kritis
dan sekaligus strategis dalam prosese pendidikan dan pembelajaran selajutnya. Usia
15
kritis adalah saat dimana individu memperoleh rangsangan, perlakuan atau pengaruh
dari lingkungan pada saat yang tepat (Mutiah 2012).
2.2.2
16
17
2.2.3
berkembang rasa inisiatif anak. Perilaku yang nampak adalah anak banyak bertanya,
banyak meniru aktivitas orang lain dan mencoba melakukan tugas tertentu. Anak
banyak meniru kegiatan, oleh karena itu pendidik ataupun orang tua dapat
memberikan contoh pembelajaran yang dapat ditiru oleh anak seperti kebiasaan
18
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya adalah mencuci tangan
yang baik dan benar. Anak pada usia ini juga mulai menghadapi tuntutan oleh
lingkungannya untuk berperilaku dalam batas tertentu. Ini dapat menimbulkan krisis,
sehingga anak dapat mengalami kekecewaan. Bersama munculnya inisiatif, anak
juga mulai merasakan rasa bersalah yang dapat mengahambatnya untuk maju. Bila
lingkungan tidak kondusif terhadap inisiatif anak maka rasa bersalah akan menjadi
lebih dominan dalam kehidupan anak selanjutnya (Apriany, 2012).
Menurut Wulandari (2011) perilaku-perilaku yang kadang ditunjukkan anak
pada usia ini diantaranya: perilaku yang menunjukkan inisiatif yaitu berinisiatif
memulai suatu tugas dengan keinginan yang benar dan banyak ingin tahu segala
sesuatu. Perilaku yang menunjukkan rasa bersalah yaitu lebih suka meniru orang lain
daripada mengembangkan ide-idenya sendiri dan meminta maaf secara berlebihan
dan menjadi sangat malu hanya karena kesalahan kecil dan takut memulai pekerjaan
baru. Untuk itu anak akan berusaha melakukan kegiatan yang benar, sehingga dalam
usia ini anak dapat diberikan pendidikan sesuai usianya.
2.2.4
a. Proses Biologis, yaitu perubahan fisik dalam tubuh anak. Warisan genetik
memainkan peran penting. Proses biologis melandasi perkembangan otak,
berat dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan
perubahan hormonal di masa puber.
19
b.
2.2.5
pembelajaran untuk anak usia dini, ada dua alasan yang harus diperhatikan oleh setiap
pendidik. Pertama, karakteristik tujuan kegiatan yang meliputi:
20
a. Pengembangan kreativitas
b. Pengembangan bahasa
c. Pengembangan emosi
d. Pengembangan motorik dan
e. Pengembangan sikap serta nilai.
Kedua, karakteristik anak yang meliputi;
a. Kebiasaan anak yang selalu bergerak
b. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
c. Senang bereksperimen dan menguji
d. Mampu mengekspresikan diri secara kreatif
e. Mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Berdasarkan kedua pertimbangan di atas, Ismaniar (2010) mengatakan ada 9
metode pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam menumbuhkembangkan
perilaku hidup sehat pada anak usia dini adalah sebagai berikut:
a. Metode bercakap-cakap/Tanya jawab
Seorang pendidik dapat mengarahkan berbagai pikiran dan perasaan yang
sedang dialami anak dengan mengajak mereka bercakap-cakap tentang
berbagai hal. Banyak topik bisa dijadikan bahan percakapan. Contohnya
bercakap-cakap tentang topik yang disukai oleh anak- anak seperti makanan
kesukaan, binatang kesayangan, cita-cita, dan termasuk percakapan tentang
kesehatan. Percakapan yang dilakukan pendidik dengan anak-anak juga bisa
diselingi dengan anjuran agama tentang perilaku hidup sehat. Dari kegiatan
21
22
dapat
memperoleh
pengalaman
langsung
dan
nyata
dalam
pengembangan perilaku hidup sehat. Tugas yang diberikan kepada anak bisa
dalam bentuk tugas pribadi maupun tugas kelompok. Tugas yang dilakukan
anak secara kelompok sangat bermanfaat untuk mengembangkan perilaku
sehat, anak belajar bersosialisasi, bekerja sama, dan memahami karakter
teman-temannya serta belajar mematuhi aturan bersama. Sementara tugas
pribadi dapat mengembangan kemampuan kemandirian anak dalam
memecahkan masalah dan memperkuat konsep diri mereka masing masing.
penggunaan metode pemberian tugas secara teratur akan dapat menanamkan
kebiasaan dan sikap belajar yang positif dan juga dapat memotivasi anak
untuk belajar mandiri.
e. Metode praktek langsung
Metode praktek langsung digunakan dalam menumbuh kembangkan perilaku
hidup sehat pada anak usia dini karena dapat memberikan pengalaman belajar
yang praktis pada anak, dan ini tentunya sangat baik bagi pengembangan
23
24
25
anak. Banyak pembiasaan yang bisa kita ajarkan kepada anak sehubungan
dengan perilaku hidup sehat ini, misalnya kebiasaan menjaga kebersihan, tidur
dengan teratur, minum air putih, memakan makanan yang sehat, sabar, suka
berteman , rajin berolah raga dan lain sebagainya. Dalam metode pembiasaan
perilaku hidup sehat ini kita tidak bisa luput dari punishment agar
pembiasaan yang kita terapkan menjadi kokoh keberadaannya di mata anak
anak, namun tentunya harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan
anak. Setiap anakyang mampu melakukan kebiasaan hidup sehat diberi
reward seperti senyuman, anggukan kepala, pujian verbal dan sebagainya.
Sebaliknya anak yang tidak melakukan perilaku hidup sehat di beri
punishment seperti ekspresi sedih dari wajah pendidik, gelengan kepala,
teguran dan nasehat.
i. Metode bernyanyi
Melalui kegiatan menyanyi banyak sekali pesan-pesan pendidikan yang bisa
kita sampaikan kepada anak. Dengan demikian maka pengetahuan dan
keterampilan perilaku hidup sehat bisa kita sampaikan kepada anak melalui
kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah bagian dari kegiatan mengembangkan
kecerdasan musik anak (Ismaniar 2010). Musik bagi anak menyatu dalam
pertumbuhan
anak
dimana
musik
memiliki
nilai
tersendiri
dalam
26
mengandung pesan pengetahuan perilaku hidup sehat dan dapat kita ajarkan
kepada anak. Diantara lagu-lagu yang dimaksud misalnya; a) Aku anak sehat,
b) Bangun pagi, c) Senam ceria, d) Cuci tangan, e) senam kesegaran jasmani,
f) minum susu dan lain sebagainya. Melalui kegiatan bernyanyi apalagi kalau
dilakukan bersama-sama antara pendidik dan anak maka akan tercipta suasana
yang menyenangkan, sehingga pesan disampaikan pendidik mudah diserap
oleh anak. Jadi metode bernyanyi bisa kita gunakan dalam mengembangkan
perilaku hidup sehat pada anak usia dini (Ismaniar, 2010).
Bernyanyi merupakan salah satu unsur yang menciptakan kegembiraan
dan suasana riang. Pelatihan, pembiasaan, pembelajaran dan pedidikan pada
usia dini akan lebih efektif jika digunakan juga media bernyanyi. Selain tidak
terkesan menggurui, memerintah atau melarang, juga disampaikan dengan
suasana riang gembira, mudah diingat dan tidak menyakitkan hati anak.
Misalnya lagu Mandi Pagi anak-anak tidak hanya belajar bernyanyi tetapi
juga diajak untuk membiasakan diri bagun pagi menjaga kebersihan badan
dan gosok gigi. Lagu Pelangi-pelangi anak tidak hanya belajar
mengekspresikan suasana sukaria tetapi belajar mengenai warna, mengagumi
alam, dan menghargai ciptaan Tuhan. Lagu Balonku mengajarkan anak
untuk berhitung. Lagu-lagu yang dinyanyikan pada usia ini perlu mencakup
pelatihan teknik berbicara, pengembangan
kosakata, dan
penguatan
kemampuan daya ingat. Dan masih banyak lagi lagu-lagu yang tidak hanya
27
secara psikologi tepat untuk anak-anak yang berjiwa riang gembira, tetapi
juga mengajarkan sesuatu yang bernilai kepada anak-anak (Wiflihani, 2007).
2.3.
Tinjauan Perilaku
2.3.1
Pengertian Perilaku
Robert kwik dalam Maulana (2009) mengatakan bahwa perilaku adalah
tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati. Perilaku merupakan
keseimbangan antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan sebagai hasil dari
proses interaksi terhadap lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tindakan (Maulana, 2009). Perilaku merupakan faktor terbesar yang
mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Antara perilaku,
pendidikan kesehatan dan status kesehatan berada pada suatu pola hubungan yang
saling mempengaruhi.
2.3.2
28
2.3.3
2.3.4
Jenis-jenis Perilaku
Menurut Notoatmodjo (1993) dalam Maulana (2009) bentuk operasional dari
29
yang
melibatkan
aspek
psikomotor
atau
seseorang
telah
30
Pengawasan
(control)
Peniruan
(Imitation)
Bidang
Psikomotor
yang
mencakup
31
2.4.
32
tanggung jawab yang lebih besar. Namun perasaan bersalah dapat muncul jika anakanak tidak bertanggung jawab dan merasa terlalu cemas (Wahyuni 2013).
33
34
2.5.
menjadi perilaku yang sehat (Proverawati dan Rahmawati, 2012). Sehat adalah
impian setiap orang, karena kesehatan menentukan kualitas sumber daya manusia.
Kondisi sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik saja tetapi meliputi tiga aspek
yaitu sehat fisik, sehat sosial emosional dan sehat spiritual. Namun kondisi yang sehat
pada diri seseorang tidak datang dengan sendirinya. Langkah utama yang bisa
dilakukan untuk mencapai kondisi sehat adalah dengan menerapkan perilaku hidup
sehat sejak usia dini. Berbagai metode dapat dipilih dan divariasikan dalam
mengembangkan perilaku hidup sehat pada anak usia dini dengan memperhatikan
usia dan tahap perkembangan anak (Ismaniar, 2010).
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan nyanyian karena
nyanyian menjadi bagian dari kehidupan anak selain kegiatan bermain (Ismaniar,
2010). Bernyanyi adalah mengeluarkan suara bernada atau berlagu. Nyanyian juga
diistilahkan dengan komponen musik pendek yang terdiri atas perpaduan lirik dan
lagu/nada. Dalam lirik terdapat susunan kata-kata yang mengandung arti/ makna
tertentu. Makna yang terdapat dalam sebuah nyanyian berbeda-beda sesuai tujuan
dibuatnya nyanyian tersebut. Selanjutnya makna yang ada pada nyanyian dapat
digunakan untuk melakukan sugesti, persuasi dan memberikan nasehat (Subekti,
2007). Nyanyian yang diberikan kepada anak dibuat dengan gaya bahasa yang
sederhana, lirik yang pendek dan sesuai dengan perkembangan anak agar mudah
dipahami dan dijiwai oleh anak karena dalam nyanyian tersirat makna tertentu.
35
Metode ini cocok diberikan pada anak-anak karena terkesan gembira dan tidak
membosankan (Ismaniar, 2010).
Nyanyian diberikan kepada anak didik dengan cara mengajarkan nyanyian
yang sudah ada atau mengganti lirik dari lagu yang sudah dikenal sebelumnya dengan
lirik lain atau jika memungkinkan dengan membuat lagu baru dengan lirik yang
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Beberapa lagu anak yang memiliki karakter
merupakan hal yang penting dan harus ditanamkan sejak dini. Jika nyanyian tersebut
sering dinyanyikan dan didengarkan diharapkan dapat mensugesti dan mengajak
anak-anak untuk memiliki karakter seperti dalam makna nyanyian tersebut (Ismaniar,
2010)
Menurut ahli bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan
menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai
karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu
tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian,
ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena
sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain keduanya dapat disebut dengan
kebiasaan (Ismaniar, 2010)
Menurut Rakhmat (2005), gerakan sangatlah penting bagi pembelajaran,
karena gerakan mampu membangkitkan dan mengaktifkan kapasitas mental. Gerakan
menyatukan dan menarik informasi-informasi baru kedalam jaringan neuron. Gerakan
36
sangat vital bagi semua tindakan untuk pembelajaran, pemahaman, dan untuk diri kita
sendiri. Setiap gerakan yang dilakukan merupakan suatu kejadian sensoris-motorik,
yang berkaitan dengan pemahaman terhadap dunia fisik, dunia tempat semua
pembelajaran. Setiap kali kita bergerak dalam cara yang teratur dan halus, otak akan
diaktifkan secara penuh dan integrasi terjadi, pintu kepada pembelajaran terbuka
secara alami (Fitrianti, 2012). Pengembangan karakter anak dilakukan dengan
berbagai kegiatan, salah satunya dengan kegiatan musik, karena kegiatan musik
adalah kegiatan yang digemari dan menyenangkan bagi anak, juga merupakan salah
satu cara pemberian pengalaman belajar melalui musik yang dibawakan atau yang
didengar. Para ahli saraf memastikan bahwa lagu, gerakan dan permainan dengan
musik pada kanak-kanak merupakan salah satu aktivitas neurologis yang bagus untuk
pola bicara, keterampilan sensori-motor dan kemampuan gerak vital. Anak kecil
sangat tertarik jika musik menggunakan lagu, gerak, emosi dan permainan
(Mukhoyaroh, 2011).
sesuai tujuan dibuatnya nyanyian tersebut. Selanjutnya makna yang ada dapat
digunakan untuk melakukan sugesti, persuasi dan memberikan nasehat. Kemampuan
mempengaruhi sebuah lirik lagu terjadi karena pengarang lagu menyampaikan ide
dan gagasan melalui kata ataupun kalimat yang bisa menimbulkan sikap dan perasaan
tertentu (Subekti, 2007).
TK (Taman Kanak-kanak) memiliki peran penting untuk mengembangkan
karakter positif pada anak. Pada masa ini perkembangan anak sangat cepat dan akan
berpengaruh pada masa yang akan datang sehingga perlu distimulasi agar
37
berkembang secara optimal. Oleh karena itu pendidik perlu menggunakan metode
yang kreatif dan inovatif. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan
nyanyian karena nyanyian menjadi bagian dari kehidupan anak selain aktivitas
bermain. Nyanyian yang diberikan kepada anak dibuat dengan gaya bahasa
sederhana, lirik yang pendek dan sesuai dengan perkembangan anak agar mudah
dipahami dan dijiwai oleh anak karena dalam nyanyian tersirat makna tertentu.
Metode ini dianggap lebih tepat bagi anak-anak karena terkesan gembira dan tidak
membosankan. Nyanyian diberikan kepada anak didik dengan cara mengajarkan
nyanyian yang sudah ada, mengganti lirik dari lagu yang sudah dikenal sebelumnya
dengan lirik lain atau jika memungkinkan dengan membuat lagu baru dengan lirik
yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Jika nyanyian tersebut sering
dinyanyikan dan didengarkan diharapkan dapat mensugesti dan mengajak anak-anak
untuk memiliki karakter seperti dalam makna nyanyian tersebut (Lestari, 2012).
Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anakanak. Hampir setiap anak sangat menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang
didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh anak-anak seusianya
dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana (Depdiknas, 2006).
Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan, sehinggga pesanpesan yang diberikan akan lebih lama mengendap di memori anak (ingatan jangka
panjang), dengan demikian anak akan selalu ingat pesan-pesan yang diterimanya.
(Widya, 2011).
38
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian
teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak
tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata,
pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran. Sistem limbic
yang merupakan bagian dari otak tengah sebagai tempat pengaturan motivasi, emosi
dan perilaku (Sangkanparan, 2010).
39
pada mata pelajaran PAI dengan teknik korelasi product moment dperoleh bahwa
aplikasi metode menyanyi mempunyai pengaruh yang cukup/sedang terhadap
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.