Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan dan Manfaat
II.
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian dan Esensi Demokrasi
II.2
Jenis-jenis Demokrasi
II.3
Urgensi Demokrasi Pancasila
II.4
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
2.4 Tantangan Demokrasi Pancasila
III.
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
III.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi
adalah
pemerintahan
rakyat.
Masyarakat
bebas
sendiri
pemimpinnya.
Dalam
makalah
ini
penyusun
akan
BAB II
PEMBAHASAN
sebab
dengan
demokrasi
hak
masyarakat
untuk
posisi
penting
implikasinya
diberbagai
bagi
negara
rakyat
tidak
kendat
selalu
secara
sama.
operasional
Sekedar
untuk
pokok
mengenai
kehidupannya,
termasuk
dalam
menilai
Menurut Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people).
1. Pemilu multi partai yang diikuti oleh sangat banyak partai. Paling sedikit
sejak reformasi, Pemilu diikuti oleh 24 partai (Pemilu 2004), paling banyak 48
Partai (Pemilu 1999). Pemilu bebas berdiri sesuka hati, asal memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan KPU. Kalau semua partai diijinkan ikut Pemilu,
bisa muncul ratusan sampai ribuan partai.
2. Pemilu selain memilih anggota dewan (DPR/DPRD), juga memilih anggota
DPD (senat). Selain anggota DPD ini nyaris tidak ada guna dan kerjanya, hal
itu juga mencontoh sistem di Amerika yang mengenal kedudukan para
anggota senat (senator).
3. Pemilihan Presiden secara langsung sejak 2004. Bukan hanya sosok
presiden, tetapi juga wakil presidennya. Untuk Pilpres ini, mekanisme nyaris
serupa dengan pemilu partai, hanya obyek yang dipilih berupa pasangan
calon. Kadang, kalau dalam sekali Pilpres tidak diperoleh pemenang mutlak,
dilakukan pemilu putaran kedua, untuk mendapatkan legitimasi suara yang
kuat.
4. Pemilihan pejabat-pejabat birokrasi secara langsung (Pilkada), yaitu
pilkada gubernur, walikota, dan bupati. Lagi-lagi polanya persis seperti
pemilu Partai atau pemilu Presiden. Hanya sosok yang dipilih dan level
jabatannya berbeda. Disana ada penjaringan calon, kampanye, proses
pemilihan, dsb.
5. Adanya badan khusus penyelenggara Pemilu, yaitu KPU sebagai panitia,
dan Panwaslu sebagai pengawas proses pemilu. Belum lagi tim pengamat
Jadi, demokrasi yang kita terapkan sekarang haruslah mengacu pada sendisendi bangsa Indonesia yang berdasarkan filsafah bangsa yaitu Pancasila
dan UUD 1945.
2.3 Jenis-Jenis Demokrasi
Demokrasi merupakan suatu konsep yang dapat dikaji secara luas dari
berbagai sudut pandang dan sisi kehidupan. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai berbagai jenis demokrasi yang ada di dunia.
1. Demokrasi Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat
a. Demokrasi Langsung
Dalam demokrasi langsung, rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan. Demokrasi langsung
juga dikenal sebagai demokrasi bersih. Di sinilah rakyat memiliki kebebasan
secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat
dengan segera didalam satu pertemuan. Jenis demokrasi ini dapat
dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara relatif
belum berkembang, di mana secara fisik memungkinkan seluruh elektorat
untuk bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan
pemerintahan tersebut bersifat kecil.
Demokrasi langsung berkembang di negara kecil Yunani kuno dan Roma.
Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan di dalam masyarakat yang kompleks
dan negara yang besar. Demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh
terdapat di wilayah Switzerland. Bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di
Switzerland dan beberapa negara yang didalamnya terdapat referendum dan
inisiatif. Beberapa negara ada yang sangat memungkinkan rakyat untuk
memulai dan mengadopsi hukum, bahkan untuk mengamandemenkan
konstitusional dan menetapkan permasalahan publik politik secara langsung
tanpa campur tangan representatif.
ini
berkisar
pada
penyusunan
dengan
dengan
dominasi
presiden.
Terbatasnya
peran
partai
politik,
demokrasi
konstitusional
yang
menonjolkan
sistem
berakar
pada
kekuatan
multi
partai
yang
berusaha
kepentingan
rakyat,
melainkan
lebih
ke
arah
pembagian
kekuasaan anatar presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan lain
perkataan
model
demokrasi
era
Reformasi
dewasa
ini,
kurang
batas-batas
dehingga
mempengaruhi
demokrasi
saat
ini.
Contohnya liberal yang memiliki pemahaman hak manusia secara seluasluasnya., hal ini berbeda dengan peraturan yang ada di Indonesia pada
khususnya sebagai negara yang menganut demokrasi pancasila.
2. Kepicikan kedaerahan
Setelah reformasi berlangsung, otonomi daerah menjadi salah satu
program yang gencar dikampanyekan pemerintah. Tuntutan pemerintah
daerahpun
berdatangan.
Dan
karena
asas
demokrasi
itulah,
maka
ini
adalah
pertama,
isu
putra-putri
daerah
dalam
pelaksanaan
adilan
akan
selalu
menjadi
faktor
utama
penghalang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA